News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Musavada kah? O_O"

Started by mushroom_kick, 06 January 2009, 08:20:57 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kullatiro

kita belum sampai perbuatan baru sampai kuasa lisan

kuasa lisan apakah sah secara hukum yang berlaku atau tidak

Nevada


Dhamma Sukkha

kadang2 memang susah juga ya... T_T
kadang klo ada org telepon nyari ii w, ii w lagi gak mau ngomong sama orgnya, ii w suruh bilang ke orangnya lagi mandi ato gak ada di rumah gitu....
jadinya kek mana ya... T_T
masa mo bilang kek gini: ii w nyuruh bilang dianya gak ada... Y_Y
pengennya ngomong gitu aja lho... ^-^ ^-^ ^-^
tapi mo kek mana lhe... masa di depan orgnya ngomong kek gitu...
cari masalah aja... T_T (ntar klo bilang kek gitu hub. ii w dgn temannya buruk pula gara2 ngomong krk gitu... T_T , klo nurutin apa yg dibilang ii w jadinya sudah langgar sila deh... Y_Y)
tapi, untung aja wnya gak sering ngangkat telepon... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

Nevada

Cicit masih polos yah...  ^-^

kullatiro

#34
memang terlihat seperti satu perbuatan, tetapi sebenar nya ada dua masalah
pertama apakah dia mendapat ijin atau kuasa dalam melakukan perbuatan nya.

ke dua dalam perbuatan nya itu kalau mendapat ijin dan tidak mendapat ijin akan berbeda hasil nya.

makanya kadang kadang perlu di copas dulu.

kalau dia mendapat ijin secara sah mewakil kan bos nya adakah yang dilanggar?
dalam hal pertama.

ke dua karena dia mendapat ijin sebagai bos nya melakukan pengecekan ke bank ( adakah berbicara bahwa dia mewakil dari bos nya, sebagaimana pemberian surat kuasa)

terlihat bukan mana yang benar dan tidak benar.

tentu saja kita ini masih awam yang lebih tepat nya tentu adalah yang punya pendidikan hukum yang berbicara.

Reenzia

perbuatan, apapun modusnya tetap membuahkan kamma, baik mendapatkan kuasa ataupun perintah secara sah

kalo perbuatannya buruk misalnya..yg menyuruh dan yg melakukan tetap membuahkan kamma bagi masing-masing pribadinya

kullatiro

ada anggota dhammacitta yang ahli dalam bidang hukum, untuk memberi opini tambahan.

Dhamma Sukkha

Quote from: upasaka on 06 January 2009, 09:46:37 PM
Cicit masih polos yah...  ^-^
opa polos itu bisa dibodoh2 bodohi... T_T
wnya gak mau opaa... T_T

ngomong2 klo kasus kek aqnya kek mana ya? :-?
bagusan gak usah ngangkat aja ya teleponnya... ^-^ ^-^ ^-^
tapi klo gak ada yg mo ngangkat kek mana? terpaksa ngangkat deh... T_T
kek mana nih keluarga se DC sekalian... solusinya kek mana ya?
May All being Happy in the Dhamma ^^ _/\_

Karena Metta merupakan kebahagiaan akan org lain yg tulus \;D/

"Vinayo ayusasanam"
sasana/ajaran Buddha akan bertahan lama karena vinaya yg terjaga... _/\_ \;D/

L.D.D

^ Atas
cam mana emang merepotkan hal semacam itu. mungkin qt bs balik bertanya
hello ?
iya, ad ii ga..
emang ada perlu ama ii.
iya ada/ga
ada pesan buat ii..
emang ii kemana..
pesan aja tar sy sampein..
bs ga yah.. :)
_/\_


Terwarisi oleh perbuatan sendiri, Lahir dari perbuatan mereka sendiri, berhubungan dengan perbuatan mereka sendiri, Tergantung pada perbuatan mereka sendiri, Perbuatan apapun yang akan mereka lakukan baik atau buruk perbuatan itulah yang akan mereka warisi.
Anumodana-sabbe satta bhavantu sukkhitatta

Hendra Susanto

Quote from: Citta Devi on 06 January 2009, 09:41:39 PM
kadang2 memang susah juga ya... T_T
kadang klo ada org telepon nyari ii w, ii w lagi gak mau ngomong sama orgnya, ii w suruh bilang ke orangnya lagi mandi ato gak ada di rumah gitu....
jadinya kek mana ya... T_T
masa mo bilang kek gini: ii w nyuruh bilang dianya gak ada... Y_Y
pengennya ngomong gitu aja lho... ^-^ ^-^ ^-^
tapi mo kek mana lhe... masa di depan orgnya ngomong kek gitu...
cari masalah aja... T_T (ntar klo bilang kek gitu hub. ii w dgn temannya buruk pula gara2 ngomong krk gitu... T_T , klo nurutin apa yg dibilang ii w jadinya sudah langgar sila deh... Y_Y)
tapi, untung aja wnya gak sering ngangkat telepon... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P


lain kali klo pas ngangkat disuruh bilang gak ada atau apalah padahal orangnya didepan muka, ngomong ama yang nyari begini aja "katanya dia pegi"  ^-^ ^-^

gajeboh angek

Pembicaraan benar sebenarnya gak sesederhana tidak berkata yang tidak merugikan orang lain.
Pembicaraan yang tidak bermanfaat, seperti bergosip, berkata kasar, fitnah, bercanda (aye ngaku), adalah pembicaraan yang tidak benar.

Kalau mau menjalankan sila keempat, ada berbagai sumbernya referensinya dan pelaksanaannya. Ada referensi yang menyatakan berdasarkan 4 syarat :

1. Hal yang tidak benar
2. Niat untuk membicarakan hal yang tidak benar
3. Pelaksanaan pembicaraan hal yang tidak benar
4. Makhluk yang diajak bicara tidak mengetahui hal tersebut tidak benar

Berdasarkan hal di atas ada yang berargumentasi bahwa bercanda dan bergosip tidak melanggar sila, karena yang diajak bicara tahu hal tersebut tidak benar.

Tapi berdasarkan referensi samma vacca (pembicaraan benar), ada 4 macam :
1. Musavada = berbohong
2. Pisunavaca = fitnah
3. Pharusavaca = pembicaraan kasar, kata-kata kotor
4. Samphappalapa = gosip, pembicaraan tidak berguna

Nah, kembali lagi kepada diri masing-masing. Apakah pembicaraan saya berguna untuk berakhirnya dukkha? Ataukah cuma sekadar mengisi waktu (tidak berguna)? Yang menjalankan sila dengan baik adalah dengan tujuan berakhirnya dukkha.

Kadang-kadang kita bingung dengan masalah bohong putih (white lies), yang dicontohkan oleh mush.
Menurut aye, salah satu faktor gak maju dalam menjalankan sila adalah pembenaran. Kalau memang pembicaraan tidak berguna, aye sadari bahwa memang kapasitas aye dalam menjalankan sila masih kurang baik. Gak usah membenarkan diri bahwa aye berbohong demi kebaikan. Bilang aja kalau aye memang belum mampu berkata jujur dalam pengertian samma vacca. Kalau aye terus membenarkan diri bahwa pembicaraan tidak benar aye demi kebaikan, demi perusahaan, demi anak aye, demi vihara, demi majunya Buddha Dhamma di Indonesia, hal ini akan jadi kebiasaan.
Jadi tujuan aslinya malah terlupakan, yang ada adalah demi demi demi demi, dan gak akan pernah selesai berusaha menjalankan sila.

Kalau orang-orang suci dalam kisah-kisah biasanya kalem, hanya berbicara benar hanya pada waktu dan tempat yang sesuai, liat sikon, gak teriak-teriak Dhamma di pasar misalnya.

Semoga berguna.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

markosprawira

Quote from: Wolverine on 06 January 2009, 11:38:34 PM
Pembicaraan benar sebenarnya gak sesederhana tidak berkata yang tidak merugikan orang lain.
Pembicaraan yang tidak bermanfaat, seperti bergosip, berkata kasar, fitnah, bercanda (aye ngaku), adalah pembicaraan yang tidak benar.

Kalau mau menjalankan sila keempat, ada berbagai sumbernya referensinya dan pelaksanaannya. Ada referensi yang menyatakan berdasarkan 4 syarat :

1. Hal yang tidak benar
2. Niat untuk membicarakan hal yang tidak benar
3. Pelaksanaan pembicaraan hal yang tidak benar
4. Makhluk yang diajak bicara tidak mengetahui hal tersebut tidak benar

Berdasarkan hal di atas ada yang berargumentasi bahwa bercanda dan bergosip tidak melanggar sila, karena yang diajak bicara tahu hal tersebut tidak benar.

Tapi berdasarkan referensi samma vacca (pembicaraan benar), ada 4 macam :
1. Musavada = berbohong
2. Pisunavaca = fitnah
3. Pharusavaca = pembicaraan kasar, kata-kata kotor
4. Samphappalapa = gosip, pembicaraan tidak berguna

Nah, kembali lagi kepada diri masing-masing. Apakah pembicaraan saya berguna untuk berakhirnya dukkha? Ataukah cuma sekadar mengisi waktu (tidak berguna)? Yang menjalankan sila dengan baik adalah dengan tujuan berakhirnya dukkha.

Kadang-kadang kita bingung dengan masalah bohong putih (white lies), yang dicontohkan oleh mush.
Menurut aye, salah satu faktor gak maju dalam menjalankan sila adalah pembenaran. Kalau memang pembicaraan tidak berguna, aye sadari bahwa memang kapasitas aye dalam menjalankan sila masih kurang baik. Gak usah membenarkan diri bahwa aye berbohong demi kebaikan. Bilang aja kalau aye memang belum mampu berkata jujur dalam pengertian samma vacca. Kalau aye terus membenarkan diri bahwa pembicaraan tidak benar aye demi kebaikan, demi perusahaan, demi anak aye, demi vihara, demi majunya Buddha Dhamma di Indonesia, hal ini akan jadi kebiasaan.
Jadi tujuan aslinya malah terlupakan, yang ada adalah demi demi demi demi, dan gak akan pernah selesai berusaha menjalankan sila.

Kalau orang-orang suci dalam kisah-kisah biasanya kalem, hanya berbicara benar hanya pada waktu dan tempat yang sesuai, liat sikon, gak teriak-teriak Dhamma di pasar misalnya.

Semoga berguna.

Sangat bermanfaat sekali bro.....

berikut saya akan sedikit tambahkan :

Pembohongan yang dilakukan secara sadar melalui jasmani maupun ucapan
1.   Berbohong secara terang-terangan :
Quotea.   Menghasut
b.   Menipu/Memperdayai
c.   Menjilat
d.   Membatalkan
2.   Melanggar sumpah/ikrar
3.   Membuat tipu muslihat/membual
4.   Berpura-pura/munafik
5.   Mempermainkan kata-kata secara lisan
6.   Melebih-lebihkan
7.   Menyembunyikan/mengurangi

Pelanggaran :
Semua cara berbohong secara langsung ini, baik secara jasmani maupun ucapan, di percayai orang lain maupun tidak, adalah suatu pelanggaran terhadap sila keempat ini.

Berbohong secara tidak langsung

Pembohongan yang dilakukan tanpa tujuan untuk menipu
1. Mengeluarkan kata-kata yang melukai orang lain
   Menyindir dengan mengucapkan kata-kata pujian yang terlalu berlebih-lebihan
   Menghina atau merendahkan
2. Mengeluarkan kata-kata yang tidak benar tanpa dipikirkan terlebih dahulu
3. Mengadu domba dengan tujuan untuk menimbulkan perselisihan atau perpecahan

Semoga bisa lebih memperjelas yah........

mushroom_kick

 [at] wolv & markos  _/\_ sangat bermanfaat..berarti  termasyuk  :-SS :-SS

::) ::) ::)
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal ada na.....
Semua hanyalah sementara.....

markosprawira

 [at] mush :

sebenarnya bahkan sampai anagami pun, masih membuat pembicaraan yg tidak berguna

namun info ini hendaknya jgn menjadi alasan bhw kita sah utk melakukan musavada yah

semoga bs bermanfaat......

Lily W

Quote from: mushroom_kick on 06 January 2009, 08:20:57 PM
Quote from: Indra on 06 January 2009, 05:02:27 PM
Quote from: mushroom_kick on 06 January 2009, 05:00:29 PM
Quote from: upasaka on 06 January 2009, 04:58:47 PM
Musavada veramani sikkhapadam samadiyami  :)

bercanda jg termasuk?  ??? ???

termasuk, tapi keywordnya sikkhapadam, jadi kalo gagal silahkan coba lagi

tp gk ad niat mo nipu...

cemana dgn kerjaan yg disuruh bozz..ex: tiap minggu wa hrs telp bank atas mengaku nama bozz utk pengecekan CC..
bozz: " u jd gw j.. cek in..jgn ampe ketawan kl itu bukan gw"
me  :  :| :|  ya ci

Coba suruh bos ke bank yg bersangkutan untuk isi formulir check saldo by phone ( teleponnya bukan CS yg jawab tapi di situ udah di program dan tidak ada pertanyaan ttg identitas nasabahnya )... check saldo itu juga bisa di print melalui mesin Fax.

Btw... usul Bro Daimond juga boleh... :jempol:

Di kantor yang saya kerja juga pake Check Saldo by phone dan juga internet banking. Check Saldo by phone itu hanya kasih tahu 10 transaksi terakhir setiap kali by phone tersebut. itu kurang detail karena hanya sebutkan Debet dan Kreditnya, tidak di sebutkan si pengirim transaksi. jika mau detailnya harus by FAX yg tetap di saluran telepon itu dan kita hanya tekan nomor yang sesuai di instruksikan itu saja dan jangan lupa kalo mau by FAX itu harus pake mesin telepon yg ada FAXnya. gampang sekali lho...;D
Untuk memohon internet banking juga gampang... tinggal isi formulir di bank dan biaya keypadnya hanya Rp. 10.000,- ( di bank BCA)... ;D

_/\_ :lotus:

~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are