Manusia dan Manusia

Started by polandio, 06 January 2009, 01:23:52 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

Quote from: hatRed on 06 January 2009, 03:22:00 PM
yup bro poland pemikiran ente boleh juga

setidaknya trend menjadi manusia sepertinya makin lama makin gede...

ada apa dengan alam yg lain ?

seFavoritnya kah alam manusia itu ?

itu khan contoh, bro.....

opsi lain, bisa dari manusia, lahir jd manusia juga

juga dari dewa / brahma, bisa "turun pangkat" jadi manusia loh.... he3

tp sebaliknya, manusia juga bisa "jatuh" ke apaya
atau "naik pangkat" jadi dewa atau brahma.......

hatRed

yup :yes:

tapi om markos, keknya trend alam manusia pasti bertambah, dan gak bakal berkurang.

pasti ini ada sebab musababnya toh.
i'm just a mammal with troubled soul



N1AR

apa bakteri dan virus termasuk mahkluk hidup?

Nevada

Quote from: hatRed on 06 January 2009, 03:39:42 PM
yup :yes:

tapi om markos, keknya trend alam manusia pasti bertambah, dan gak bakal berkurang.

pasti ini ada sebab musababnya toh.

Sudah saya jelaskan di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2188.945

hatRed

 [at] om upasaka

maksudnya populasi yg meningkat ini adalah dari alam diatas alam manusia?
i'm just a mammal with troubled soul



polandio

Quote
Manusia hidup di planet yg di sini dikenal dengan nama Palnet Bumi. Di dalam Planet Bumi terdapat banyak alam kehidupan lainnya selain alam manusia, salah satu yg terlihat adalah alam binatang. Di Bumi ini pula sebenarnya ada alam lain seperti alam peta (hantu), alam ashura (jin, dedemit, gendoruwo, dsb.), alam catumaharajika (dewa tingkat rendah) dan alam niraya (neraka). Semua alam ini secara terminologi Buddhis berada di sekitar kawasan atmosfer planet yg memiliki kehidupan manusia di dalamnya. Masih ada banyak alam2 lain yg bila ditarik secara garis besar terdiri dari alam dewa (kelas yg lebih tinggi) dan alam brahma (makhluk yg berada di alam yg sangat menyenangkan / makhluk suci). Untuk 2 jenis alam yg 'berkelas' ini, lokasinya tidak berada di sekitar atmosfer planet (Bumi). Namun alam2 ini berada di dalam satu kawasan kumpulan populasi bintang yg amat banyak. Di dalam ilmu astronomi, kumpulan bintang ini dinamakan Galaksi. Artinya di dalam 1 Galaksi, terdapat 31 Alam Kehidupan (dalam terminologi Buddhis, ada 31 jenis alam kehidupan). Lokasi yg berbeda2 ini menyebabkan perbedaan waktu di beberapa lokasi alam...

Lalu jika semua makhluk akan terus bertumimbal lahir (kelahiran kembali), kenapa jumlah populasi manusia dan hewan sepertinya makin bertambah? Ini adalah fakta dari degradasi moral semua makhluk! Tidak hanya jumlah populasi manusia dan hewan yg bertambah. Sebenarnya populasi hantu, jin, dan penghuni neraka juga bertambah banyak. Adalah sangat sulit untuk memperoleh kehidupan di alam yg menyenangkan. Ketika makhluk ybs melakukan perbuatan yg kurang (atau tidak) mendukung tumbuhnya faktor2 yg 'membawanya' kelak di kehidupan yg baik, maka yg terjadi adalah penerusan kehidupan ke alam yg lebih rendah. Hal ini seperti seorang pebisnis yg makmur, namun kurang memperhatikan usahanya sehingga tingkat finansialnya pun turun. Jadi kesimpulannya : "populasi makhluk yg berada di alam yg kurang menyenangkan semakin bertambah, sedangkan populasi makhluk di alam yg menyenangkan semakin berkurang".

Semua makhluk yg menjadi bagian di hidup Anda itu memiliki 'jodoh' dengan Anda. Dengan kata lain, makhluk itu mempunyai kesempatan bertemu dengan Anda karena faktor2 pendukung Anda dengannya kongruen. Anggap saja Anda setiap hari melakukan rutinitas ke pasar, dan setiap hari pada waktu yg kurang lebih sama Anda sering bertemu dengan seseorang yg tidak Anda kenal. Pertemuan ini tentunya bisa dikatakan 'jodoh' atau ada kesempatan bersua antara Anda. Hukumnya, bila ada makhluk yg menjadi bagian penting di hidup Anda, itu artinya Anda dan dia memiliki ikatan interaksi yg kuat dahulu, sehingga sekarang semua faktor2 pendukung itu berbuah pada kehidupan ini.
Jadi sdr. upasaka menilai bahwa diantara banyak planet-planet dialam semesta ini hanya bumilah yang disinggahi oleh makhluk yang hendak menjadi Buddha? Apakah pemikiran tersebut terlalu egois?

Hm...
I've Been Here

markosprawira

Quote from: polandio on 06 January 2009, 03:44:32 PM
Quote
Manusia hidup di planet yg di sini dikenal dengan nama Palnet Bumi. Di dalam Planet Bumi terdapat banyak alam kehidupan lainnya selain alam manusia, salah satu yg terlihat adalah alam binatang. Di Bumi ini pula sebenarnya ada alam lain seperti alam peta (hantu), alam ashura (jin, dedemit, gendoruwo, dsb.), alam catumaharajika (dewa tingkat rendah) dan alam niraya (neraka). Semua alam ini secara terminologi Buddhis berada di sekitar kawasan atmosfer planet yg memiliki kehidupan manusia di dalamnya. Masih ada banyak alam2 lain yg bila ditarik secara garis besar terdiri dari alam dewa (kelas yg lebih tinggi) dan alam brahma (makhluk yg berada di alam yg sangat menyenangkan / makhluk suci). Untuk 2 jenis alam yg 'berkelas' ini, lokasinya tidak berada di sekitar atmosfer planet (Bumi). Namun alam2 ini berada di dalam satu kawasan kumpulan populasi bintang yg amat banyak. Di dalam ilmu astronomi, kumpulan bintang ini dinamakan Galaksi. Artinya di dalam 1 Galaksi, terdapat 31 Alam Kehidupan (dalam terminologi Buddhis, ada 31 jenis alam kehidupan). Lokasi yg berbeda2 ini menyebabkan perbedaan waktu di beberapa lokasi alam...

Lalu jika semua makhluk akan terus bertumimbal lahir (kelahiran kembali), kenapa jumlah populasi manusia dan hewan sepertinya makin bertambah? Ini adalah fakta dari degradasi moral semua makhluk! Tidak hanya jumlah populasi manusia dan hewan yg bertambah. Sebenarnya populasi hantu, jin, dan penghuni neraka juga bertambah banyak. Adalah sangat sulit untuk memperoleh kehidupan di alam yg menyenangkan. Ketika makhluk ybs melakukan perbuatan yg kurang (atau tidak) mendukung tumbuhnya faktor2 yg 'membawanya' kelak di kehidupan yg baik, maka yg terjadi adalah penerusan kehidupan ke alam yg lebih rendah. Hal ini seperti seorang pebisnis yg makmur, namun kurang memperhatikan usahanya sehingga tingkat finansialnya pun turun. Jadi kesimpulannya : "populasi makhluk yg berada di alam yg kurang menyenangkan semakin bertambah, sedangkan populasi makhluk di alam yg menyenangkan semakin berkurang".

Semua makhluk yg menjadi bagian di hidup Anda itu memiliki 'jodoh' dengan Anda. Dengan kata lain, makhluk itu mempunyai kesempatan bertemu dengan Anda karena faktor2 pendukung Anda dengannya kongruen. Anggap saja Anda setiap hari melakukan rutinitas ke pasar, dan setiap hari pada waktu yg kurang lebih sama Anda sering bertemu dengan seseorang yg tidak Anda kenal. Pertemuan ini tentunya bisa dikatakan 'jodoh' atau ada kesempatan bersua antara Anda. Hukumnya, bila ada makhluk yg menjadi bagian penting di hidup Anda, itu artinya Anda dan dia memiliki ikatan interaksi yg kuat dahulu, sehingga sekarang semua faktor2 pendukung itu berbuah pada kehidupan ini.
Jadi sdr. upasaka menilai bahwa diantara banyak planet-planet dialam semesta ini hanya bumilah yang disinggahi oleh makhluk yang hendak menjadi Buddha? Apakah pemikiran tersebut terlalu egois?

Hm...

alam semesta terdiri dari bnyk galaksi..... jadi bukan bumi satu2nya yg disinggahi di alam semesta karena ada banyak sekali "bumi2" lainnya

namun di galaksi bimasakti, memang demikian lah.......

Nevada

Quote from: hatRed on 06 January 2009, 03:43:56 PM
[at] om upasaka

maksudnya populasi yg meningkat ini adalah dari alam diatas alam manusia?

...Dan mungkin juga makhluk yang sebelumnya berasal dari alam rendah lainnya.

markosprawira

Quote from: N1AR on 06 January 2009, 03:40:06 PM
apa bakteri dan virus termasuk mahkluk hidup?

secara biologi, bakteri digolongkan sebagai mahluk hidup tapi virus tidak termasuk mahluk hidup

itu kenapa antibiotik hanya bisa membunuh bakteri, kuman, tapi tidak bisa membunuh virus

Pesan moral : jgn mau dibodohin dimana kalau sakit krn virus seperti influenza, lalu dikasih antibiotik krn ga akan bantu menyembuhkan  :))

hatRed

tapi kalau melihat postingan om upasaka itu menyiratkan

top to down.

yang dikarenakan semakin lama moral setiap makhluk dari setiap alam merosot.

walau ada juga yg down to top, tetapi tidaklah sebanyak yg down to top
i'm just a mammal with troubled soul



markosprawira

Quote from: upasaka on 06 January 2009, 03:56:05 PM
Quote from: hatRed on 06 January 2009, 03:43:56 PM
[at] om upasaka

maksudnya populasi yg meningkat ini adalah dari alam diatas alam manusia?

...Dan mungkin juga makhluk yang sebelumnya berasal dari alam rendah lainnya.

hat ga nyimak nih.........

pan dari depan udh disebut loh....... bhw manusia itu berasal dari alam manusia itu sendiri, alam di bawahnya yaitu apaya 4 atau dari alam diatasnya yaitu dewa dan brahma (kecuali suddhavasa 5)

demikian juga sebenarnya kelahiran mahluk2 di alam lain

hatRed

 [at] markos

liat dulu postingan i diatas :D

[at] All

tapi kan melihat kenyataan, Fakta bahwa alam manusia selalu saja brtambah, maka secara teori dan logika dapat dikatakan bahwa.

besarnya makhluk yg keluar dari alam manusia tidak sebanding dengan yang masuk.

bila jumlah awal semesta populasi ini adalah tetap dan tidak akan bertambah atau berkurang, pastinya, pertambahan makhluk manusia dan binatang ini menandakan adanya alam lain yg trend jumlahnya berkurang kan.
i'm just a mammal with troubled soul



Nevada

Quote from: polandioJadi sdr. upasaka menilai bahwa diantara banyak planet-planet dialam semesta ini hanya bumilah yang disinggahi oleh makhluk yang hendak menjadi Buddha? Apakah pemikiran tersebut terlalu egois?

Hm...

Bukan begitu...

Tidak tertutup kemungkinan bahwa ada banyak sistem tata surya di setiap Galaksi yang memiliki kehidupan di dalamnya...

Sang Buddha Gotama terlahir di Planet Bumi. Sejauh seratus ribu tata surya (1 galaksi = dalam hal ini Galaksi Bima Sakti), itulah luasnya 'Tanah Buddha' di aeon sekarang. Artinya, dalam lingkup Galaksi Bima Sakti hanya terdapat 1 lokasi dimana Buddha Dhamma yang ditemukan Sammasambuddha tumbuh.

Di luar Galaksi Bima Sakti, saya tidak berani berspekulasi apakah ada lokasi subur yang seperti ini atau tidak.

N1AR

oh..... gitu yah.. ha.. tanya dulu ama yang biasa kasi antibiotik :))

Nevada

Quote from: hatRed on 06 January 2009, 04:05:28 PM
[at] markos

liat dulu postingan i diatas :D

[at] All

tapi kan melihat kenyataan, Fakta bahwa alam manusia selalu saja brtambah, maka secara teori dan logika dapat dikatakan bahwa.

besarnya makhluk yg keluar dari alam manusia tidak sebanding dengan yang masuk.

bila jumlah awal semesta populasi ini adalah tetap dan tidak akan bertambah atau berkurang, pastinya, pertambahan makhluk manusia dan binatang ini menandakan adanya alam lain yg trend jumlahnya berkurang kan.

[at] hatRed

Sang Buddha sudah menyinggungnya. Beliau memakai analogi, "sebanyak debu yang menempel di kuku kai Beliau, sebanyak itulah makhluk-makhluk yang dapat terlahir ke alam yang lebih tinggi. Sebanyak debu yang bertebaran di dunia ini, sebanyak itu pula lah makhluk-makhluk yang terlahir kembali di alam yang lebih rendah.