Hinduisme

Started by Nevada, 25 December 2008, 02:27:32 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Johsun

Makhluk ini sungguh tinggi hati, lihatlah bila tangan dan kakinya puntung, mau jadi apa dia? Dan masih sombongkah dia?
CMIIW.FMIIW.

Nevada


Johsun

Mksdnya ada makhluk yang ego nya ketinggian, takabur. Bila suatu hari, makhluk takabur ini ditabrak mobil, sampai tangan kakinya diamputasi, dan muka jd cacat . maksudnya masih beranikah makhluk itu bersikap angkuh dan sombong? Atau memandang rendah makhluk lain?
Gw rasa mungkin makhluk tinggi hati itu ga berani sombong lg ya?
Maaf oot.
CMIIW.FMIIW.

Nevada

Hmm...
Tapi saya mendengar dari orang penganut MLDD yang mengatakan bahwa makhluk-makhluk itu abadi. Bukannya makhluk-makhluk itu yang mengklaim dirinya abadi.

Atau para penganut itu memberikan referensi yang tidak akurat.  :-?

Johsun


Segala yang berkondisi tidak kekal, termasuk makhluk2.(buddhism)
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.
Atman dan brahman itu pun satu kesatuan.
Mungkin contohnya brahman adalah lautan, sdang atman itu bgai ombak, yang permainkan angin (tanha), bila itu angin padam, ombak menjadi lautan teduh.

cmiiw,


namaste
CMIIW.FMIIW.

Reenzia

Quote from: Johsun on 06 January 2009, 09:00:04 PM
Makhluk ini sungguh tinggi hati, lihatlah bila tangan dan kakinya puntung, mau jadi apa dia? Dan masih sombongkah dia?

tau darimana makhluk ini sombong? apa uda pernah ketemu dan kenalan?

Johsun

Dari tutur dan budi bahasa makhluk tsb.
Dari sikap tak toleran dari makhluk tsb trhadap makhluk lain.
Dari sikap hina yang dapat dilhat apa yg disampaikan dari makhluk tsb.
CMIIW.FMIIW.

Nevada

Quote from: Johsun on 06 January 2009, 10:53:05 PM
Dari tutur dan budi bahasa makhluk tsb.
Dari sikap tak toleran dari makhluk tsb trhadap makhluk lain.
Dari sikap hina yang dapat dilhat apa yg disampaikan dari makhluk tsb.

Bisa disertakan referensi Anda di thread ini?

Johsun

sudahlah tidak usah diungkit.

Back to topic. Thank U.
CMIIW.FMIIW.

Johsun

Kata2 itu tak pake ref.
CMIIW.FMIIW.

ryu

Konsep Ketuhanan dalam Agama Hindu

    *  Wujud Tuhan

Pertanyaan awal yang menarik terkait dengan agama Hindu: Apakah Tuhan Agama Hindu mempunyai wujud? Hal ini terkait dalam sistem pemujaan agama Hindu para pemeluknya membuat bangunan suci, arca (patung-patung), pratima, pralinga, mempersembahkan bhusana, sesajen dan lain-lain. Hal ini menimbulkan prasangka dan tuduhan yang bertubi-tubi dengan mengatakan umat Hindu menyembah berhala.

Penjelasan lebih lanjut tentang pelukisan Tuhan dalam bentuk patung adalah suatu cetusan rasa cinta (bhakti). Sebagaimana halnya jika seorang pemuda jatuh cinta pada kekasihnya, sampai tingkat madness (tergila-gila) maka bantal gulingpun dipeluknya erat-erat, diumpamakan kekasihnya., diapun ingin mengambarkan kekasihnya itu dengan sajak-sajak yang penuh dengan perumpamaan. Begitu pula dalam peribadatan membawa sajen (yang berisi makanan yang lezat dan buah-buahan) ke Pura, apakah berarti Tuhan umat Hindu seperti manusia, suka makan yang enak-enak? Pura dihias dan diukir sedemikian indah, apakah Tuhan umat Hindu suka dengan seni? Tentu saja tidak. Semua sajen dan kesenian ini hanyalah sebagai alat untuk mewujudkan rasa bhakti kepada Tuhan.

    * Brahman/ Tuhan Yang Maha Esa

Tuhan dalam agama Hindu sebagaimana yang disebutkan dalam Weda adalah Tuhan tidak berwujud dan tidak dapat digambarkan, bahkan tidak bisa dipikirkan. Dalam bahasa Sanskerta keberadaan ini disebut Acintyarupa yang artinya: tidak berwujud dalam alam pikiran manusia. Tuhan Yang Maha Esa ini disebut dalam beberapa nama, antara lain:

* Brahman: asal muasal dari alam semestea dan segala isinya

* Purushottama atau Maha Purusha

* Iswara (dalam Weda)

* Parama Ciwa (dalam Whraspati tatwa)

* Sanghyang Widi Wasa (dalam lontar Purwabhumi Kemulan)

* Dhata: yang memegang atau menampilkan segala sesuatu

* Abjayoni: yang lahir dari bunga teratai

* Druhina: yang membunuh raksasa

* Viranci: yang menciptakan

* Kamalasana: yang duduk di atas bunga teratai

* Srsta: yang menciptakan

* Prajapati: raja dari semua makhluk/masyarakat

* Vedha: ia yang menciptakan

* Vidhata: yang menjadikan segala sesuatu

* Visvasrt: ia yang menciptakan dunia

* Vidhi: yan menciptakan atau yang menentukan atau yang mengadili.

Tuhan Yang Maha Esa ini apapun namaNya digambarkan sebagai:

· Beliau yang merupakan asal mula. Pencipta dan tujuan akhir dari seluruh alam semesta

· Wujud kesadaran agung yang merupakan asal dari segala yang telah dan yang akan ada

· Raja di alam yang abadi dan juga di bumi ini yang hidup dan berkembang dengan makanan

· Sumber segalanya dan sumber kebahagiaan hiudp

· Maha suci tidak ternoda

· Mengatasi segala kegelapan, tak termusnahkan, maha cemerlang, tiada terucapkan, tiada duanya.

· Absolut dalam segala-galanya, tidak dilahirkan karena Beliau ada dengan sendirinya (swayambhu)

Penggambaran tentang Tuhan Yang Maha Esa ini, meskipun telah berusaha menggambarkan Tuhan semaksimal mungkin, tetap saja sangat terbatas. Oleh karena itu kitab-kitab Upanisad menyatakan definisi atau pengertian apapun yang ditujukan untuk memberikan batasan kepada Tuhan Yang Tidak Terbatas itu tidaklah menjangkau kebesaranNya. Sehingga kitab-kitab Upanisad menyatakan tidak ada definsi yang tepat untukNya, Neti-Neti (Na + iti, na + iti), bukan ini, bukan ini.

Untuk memahami Tuhan, maka tidak ada jalan lain kecuali mendalami ajaran agama, memohon penjelasan para guru yang ahli di bidangnya yang mampu merealisasikan ajaran ketuhanan dalam kehidupan pribadinya. Sedangkan kitab suci Veda dan temasuk kitab-kitab Vedanta (Upanisad) adalah sumber yang paling diakui otoritasnya dalam menjelaskan tentang Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).

Brahman memiliki 3 aspek:

1. Sat: sebagai Maha Ada satu-satunya, tidak ada keberadaan yang lain di luar beliau

Dengan kekuatanNya Brahman telah menciptakan bermacam-macam bentuk, warna, serta sifat banyak di alam semesta ini. Planet, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan serta benda yang disebut benda mati berasal dari Tuhan dan kembali pada Tuhan bila saatnya pralaya tiba. Tidak ada satupun benda-benda alam semesta ini yang tidak bisa bersatu kembali dengan Tuhan, karena tidak ada barang atau zat lain di alam semesta ini selain Tuhan.

2. Cit: sebagai Maha Tahu

Beliaulah sumber ilmu pengetahuan, bukan pengetahuan agama, tetapi sumber segala pengetahuan. Dengan pengetahuan maka dunia ini menjadi berkembang dan berevolusi, dari bentuk yang sederhana bergerak menuju bentuk yang sempurna. Dari avidya (absence of knowledge- kekurangtahuan) menuju vidya atau maha tahu.

3. Ananda

Ananda adalah kebahagiaan abadi yang bebas dari penderitaan dan suka duka. Maya yang diciptakan Brahman menimbulkan illusi, namun tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kebahagiaan Brahman. Pada hakikatnya semua kegembiraan, kesukaran, dan kesenangan yang ada, yang ditimbulkan oleh materi bersumber pula pada Ananda ini bersumber pula pada Ananda ini, bedanya hanya dalam tingkatan. Kebahagiaan yang paling rendah ialah berwujud kenikmatan instingtif yang dimiliki oleh binatang pada waktu menyantap makanan dan kegiatan sex. Tingkatan yang lebih tinggi ialah kesenangan yang bersifat sementara yang kemudian disusul duka. Tingkatan yang tertinggi adalah suka tan pawali duhka, kebahagian abadi, bebas dari daya tarik atau kemelekatan terhadap benda-benda duniawi.

Alam semesta ini adalah fragmenNya Tuhan. Brahman memiliki prabawa sebagai asal mula dari segala yang ada. Brahman tidak terbatas oleh waktu tempat dan keadaan. Waktu dan tempat adalah kekuatan Maya (istilah sansekerta untuk menamakan sesuatu yang bersifat illusi, yakni keadaan yang selalu berubah baik nama maupun bentuk bergantung dari waktu, tempat dan keadaan) Brahman.

Jiwa atau atma yang menghidupi alam ini dari makhluk yang terendah sampai manusia yang tersuci adalah unsur Brahman yang lebih tinggi. Adapun bnda-benda (materi) di alam semesta ini adalah unsur Brahman yang lebih rendah. Walaupun alam semesta merupakan ciptaan namun letaknya bukan di luar Brahman melainkan di dalam tubuh Brahman.

    * Devata atau Deva

Prasangka banyak orang yang menganggap konsep teologis Hindu adalah politeistik berangkat dari pemahaman yang salah tentang Deva. Deva adalah sesuatu yang memancar dari Tuhan Yang Maha Esa. Beraneka Deva itu adalah untuk memudahkan membayangkanNya.

Dewa-dewa atau devata digambarkan dalam berbagai wujud, yang menampakkan diri sebagai yang personal, yang berpribadi dan juga yang tidak berpribadi. Yang Berpribadi dapat kita amati keterangan tentang dewa Indra, Vayu, Surya, Garutman, Ansa yang terbang beas di angkasa, dan sebagainya. Sedang Yang Tidak Berpribadi, antara lain sebagai Om (Omkara/Pranava), Sat, Tat, dan lain-lain.

Dalam kitab suci Rgveda seperti halnya Atharvaveda disebutkan jumlah dewa-dewa itu sebanyak 33 dewa. Bila kita membaca mantram-mantram lainnya dari kitab suci Rgveda ternyata jumlah Dewa-dewa sebanyak 3339

    * Personal God dan Impersonal God

Tuhan menurut monotheisme Trancendent digambarkan dalam wujud Personal God (Tuhan Yang Maha Esa Berpribadi). Sedangkan menurut monotheisme Immanent, Tuhan Yang Maha Esa selalu digambarkan Impersonal God. Memang menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang abstrak (Impersonal God) tanpa mempergunakan sarana jauh lebih sulit dibandingkan dengan menyembah Tuhan Yang Personal God melalui Bhakti dan Karma Marga.

Tuhan Yang Maha Esa di dalam Veda digambarkan sebagai Personal God, dapat dibagi menjadi tga kategori:

1. Penggambaran Antrophomorphic: sebagai manusia dengan berbagai kelebihan seperti bermata seribu, berkaki tiga, bertangan empat dan sebagainya.

2. Penggambaran Semianthrophomorphic: sebagai setengah manusia atau setengah binatang. Hal ini lebih menonjol dalam kitab-kitab Purana seperti dewa Ganesha (manusia berkepala gajah), Hayagriwa (manusia berkepala kuda, dan sebagainya.

3. Penggambaran Unantrophomorphic: tidak sebagai manusia melainkan sebagai binatang saja, misalnya Garutman (Garuda), sebagai tumbuh-tumbuhan, misalnya Soma dan lain-lain.

    * Referensi:

Cudami. 1989. Pengantar Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Dharma Sarathi: Jakarta

Titib, I Made. 2003. Teologi & Simbol-Simbol dalam Agama Hindu. Penerbit Paramita: Surabaya.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

J.W

Quote from: Johsun on 06 January 2009, 09:59:37 PM

Segala yang berkondisi tidak kekal, termasuk makhluk2.(buddhism)
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.
Atman dan brahman itu pun satu kesatuan.
Mungkin contohnya brahman adalah lautan, sdang atman itu bgai ombak, yang permainkan angin (tanha), bila itu angin padam, ombak menjadi lautan teduh.

cmiiw,


namaste

Tuh tulisan yg dibold apakah adalah : laomu dalam para penganut umat mldd  ????
Di sini dikatakan :
Quote
Cuma satu yang abadi, yaitu yang tidak berkondisi, yang biasa disebut brahman dalam hinduism atau lm dalam para penganut umat m**d.

Quote from: Johsun on 06 January 2009, 05:49:50 PM
Menurt mldd
Roh kita itu satu.
Roh itu bukan arwah.
Maitreya dan Laumu itu satu.
Laumu itu dharmakaya maitreya.
Maitreya itu sambhogakayanya laumu.


Quote from: Johsun on 06 January 2009, 07:55:39 PM
[at] upasaka

setauku bgni mnrt mereka,
laomu bukan personal bukan impersonal.
Roh kita nantinya bergabung satu kesatuan dngan laumu, sama seperti atman bersatu paranatman.
Makhluk abadi yang bernama maitreya juga akan lenyap. Yang namanya "makhluk" tidak ada yang abadi.



Maksudnya gimana ya ??

Johsun

Maksud 'maksudnya' ? ?
CMIIW.FMIIW.

Nevada


J.W