sopan dan logic

Started by candra_mukti19, 12 December 2008, 03:45:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

candra_mukti19

Quote from: g.citra on 23 December 2008, 02:02:34 PM
Quotelandasan bathin dari perang suci :

1. menghancurkan nivarana
2. melenyapkan kepengecutan
3. melenyapkan dayus
4. mengembangkan konsentrasi
5. semangat
6. perhatian
7. keyakinan
8. kebijaksanaan
10. karuna
11. karuna
12. upekha
13. nibbana

Lalu kepada apa/siapa 'perang suci' dilakukan? Apa bentuk daripada 'peperangan' tersebut? menggunakan senjatakah?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

dilakukan kepada orang yang dzalim

tentunya perang tersebut menggunakan senjata

K.K.

Quote from: johan3000 on 23 December 2008, 02:06:34 PM
Rajang.....(hidup2 dilempar batu sampai mati...)

Rajang = Potong kecil2
Lempar batu sampe mati = Rajam


hatRed

Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 10:28:19 AM
Quote from: g.citra
Yang manakah itu...?

ajaran yang menyatakan "semua bentuk kekerasan adalah salah"


sebenarnya o sebenarnya sdr candra, sang Buddha bukan menyalahkan semua bentuk kekerasan, tetapi menilai bahwa kekerasan hanyalah penghalang dalam mencapai nibbana.
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 02:11:32 PM
Quote from: upasaka on 23 December 2008, 02:00:35 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 01:59:13 PM
Quote from: upasaka
Terdapat banyak tingkatan batin orang di dunia ini. Seperti bunga teratai di kolam, ada yang menjulang tinggi di atas air, ada yang tumbuh di atas permukaan kolam, dan ada yang terbenam di bawah air kolam. Hanya orang yang memiliki sedikit debu di matanya yang bisa melihat Dhamma.

Saudara Candra Mukti, apa yang akan Anda lakukan kalau Anda melihat anak Anda bermain di tengah arus sungai yang deras, sedangkan Anda berada di daratan seberang sungai yang teduh?

saya akan turun dan menolongnya, atau mengajaknya ke darat tepian yang aman

Bagaimana bila anak Anda menolak tawaran Anda?
Bagaimana bila anak Anda malah terus bermain dan arus sungai semakin berbahaya?

saya akan memaksanya, menariknya dengan kuat, walaupun itu menyakitinya. tapi, itu lebih baik dari pada dia terbawa arus sungai.

Mana ada anak kecil yg suka dipaksa... malah brontak dan ucul..... tenggelam deh...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: johan
Bagaimana seorang guru mengajar?..............

1. Defenisi ilmiah
2. Defenisi ilmu logika
3. 2 Rules dari 19 yg ajarkan TANPA JUDUL.... dan tampa contoh!...

Coba deh.... jadi doxen yg baik kalau mengajar....

murid siap menyimak!

makanya sebelum menjadi pelajar, anda harus menjadi murid dulu. anda ini belum menjadi murid saya, melainkan hanya seorang pelajar yang ingin belajar ilmu logika. anda tahu, apa arti murid menurut ajaran budha?

Nevada

Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 02:11:32 PM
Quote from: upasaka on 23 December 2008, 02:00:35 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 01:59:13 PM
Quote from: upasaka
Terdapat banyak tingkatan batin orang di dunia ini. Seperti bunga teratai di kolam, ada yang menjulang tinggi di atas air, ada yang tumbuh di atas permukaan kolam, dan ada yang terbenam di bawah air kolam. Hanya orang yang memiliki sedikit debu di matanya yang bisa melihat Dhamma.

Saudara Candra Mukti, apa yang akan Anda lakukan kalau Anda melihat anak Anda bermain di tengah arus sungai yang deras, sedangkan Anda berada di daratan seberang sungai yang teduh?

saya akan turun dan menolongnya, atau mengajaknya ke darat tepian yang aman

Bagaimana bila anak Anda menolak tawaran Anda?
Bagaimana bila anak Anda malah terus bermain dan arus sungai semakin berbahaya?

saya akan memaksanya, menariknya dengan kuat, walaupun itu menyakitinya. tapi, itu lebih baik dari pada dia terbawa arus sungai.

Bagaimana bila anak Anda tetap menolak ajakan Anda karena masih senang bermain2, malah dia berbalik mengancam dan melukai Anda?

johan3000

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 December 2008, 02:12:36 PM
Quote from: johan3000 on 23 December 2008, 02:06:34 PM
Rajang.....(hidup2 dilempar batu sampai mati...)

Rajang = Potong kecil2
Lempar batu sampe mati = Rajam



Rajang, Rajam, dst....kedua-duanya laris manis...

but thanks! atas koreksinya.....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

g.citra

Quotedilakukan kepada orang yang dzalim

tentunya perang tersebut menggunakan senjata

Apakah orang yang dzalim tidak bisa insyaf?
Apakah dengan menggunakan senjata baru bisa meng'insyaf'i orang dzalim? Tidak adakah cara lainnya?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

johan3000

Quote from: upasaka on 23 December 2008, 02:17:12 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 02:11:32 PM
Quote from: upasaka on 23 December 2008, 02:00:35 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 01:59:13 PM
Quote from: upasaka
Terdapat banyak tingkatan batin orang di dunia ini. Seperti bunga teratai di kolam, ada yang menjulang tinggi di atas air, ada yang tumbuh di atas permukaan kolam, dan ada yang terbenam di bawah air kolam. Hanya orang yang memiliki sedikit debu di matanya yang bisa melihat Dhamma.

Saudara Candra Mukti, apa yang akan Anda lakukan kalau Anda melihat anak Anda bermain di tengah arus sungai yang deras, sedangkan Anda berada di daratan seberang sungai yang teduh?

saya akan turun dan menolongnya, atau mengajaknya ke darat tepian yang aman

Bagaimana bila anak Anda menolak tawaran Anda?
Bagaimana bila anak Anda malah terus bermain dan arus sungai semakin berbahaya?

saya akan memaksanya, menariknya dengan kuat, walaupun itu menyakitinya. tapi, itu lebih baik dari pada dia terbawa arus sungai.

Bagaimana bila anak Anda tetap menolak ajakan Anda karena masih senang bermain2, malah dia berbalik mengancam dan melukai Anda?

by the way.... itu anak siapa ya.... koq bandel banget!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: g.citra on 23 December 2008, 02:17:42 PM
Quotedilakukan kepada orang yang dzalim

tentunya perang tersebut menggunakan senjata

Apakah orang yang dzalim tidak bisa insyaf?
Apakah dengan menggunakan senjata baru bisa meng'insyaf'i orang dzalim? Tidak adakah cara lainnya?

Namo Buddhaya...  _/\_ ...

Maunya sih kaki tangan nya diikat.....
terus telapak kakinya saya  mengelitik, kitik2....
sampai dia ketawa terkencing2...

Mungkin menjadi tontonan yg lebih berkwalitas dari pada di rajang...(sorry DIRAJAM)
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 01:56:28 PM
Quote from: johan
Atas dasar apa... seorang Bro Chandra
dpt mendefenisikan Ilmiah..... lebih benar dari KAMUS?

Justru saya recheck apa yg anda katakan dgn kamus....
Bro CHandra kan belajar Ilmu Logika... apa judul buku dan penerbitnya?
Apakah defenisi Ilmiah didalam buku tbs?

Silahkan jawab kalau bisa....

lihat dan buktikan saja sendiri.
jika definisi saya tentang ilmiah salah, tunjukan dimana salahnya?

kenapa Pak doxen ngajar...

NGAK PAKAI JUDUL........... apakah ada motif menyesatkan?

Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Pak doxen... ILMU LOGIKA...
terjemahan bahasa Englishnya apa ya?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur[1].

Ilmu disini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

Kegunaan logika

   1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
   2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
   3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
   4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
   5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan serta kesesatan.
   6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
   7. Terhindar dari klenik , gugon-tuhon ( bahasa Jawa )
   8. Apabila sudah mampu berpikir rasional,kritis ,lurus,metodis dan analitis sebagaimana tersebut point 1 maka akan meningkatkan citra diri seseorang.
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

candra_mukti19

Quote from: johan3000 on 23 December 2008, 02:14:54 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 02:11:32 PM
Quote from: upasaka on 23 December 2008, 02:00:35 PM
Quote from: candra_mukti19 on 23 December 2008, 01:59:13 PM
Quote from: upasaka
Terdapat banyak tingkatan batin orang di dunia ini. Seperti bunga teratai di kolam, ada yang menjulang tinggi di atas air, ada yang tumbuh di atas permukaan kolam, dan ada yang terbenam di bawah air kolam. Hanya orang yang memiliki sedikit debu di matanya yang bisa melihat Dhamma.

Saudara Candra Mukti, apa yang akan Anda lakukan kalau Anda melihat anak Anda bermain di tengah arus sungai yang deras, sedangkan Anda berada di daratan seberang sungai yang teduh?

saya akan turun dan menolongnya, atau mengajaknya ke darat tepian yang aman

Bagaimana bila anak Anda menolak tawaran Anda?
Bagaimana bila anak Anda malah terus bermain dan arus sungai semakin berbahaya?

saya akan memaksanya, menariknya dengan kuat, walaupun itu menyakitinya. tapi, itu lebih baik dari pada dia terbawa arus sungai.

Mana ada anak kecil yg suka dipaksa... malah brontak dan ucul..... tenggelam deh...

begitulah kalau si pemaksa adalah orang bodoh dan kurang ilmu.

guru meditasi saya seorang yang kasar. kalau anaknya jatuh dia akan berkata, "awas! kalo kamu menangis, gw tempeleng!" saya menyalahkan cara mendidik guru saya tersebut. menurut saya, dia "kurang ilmu" dalam mendidik. tapi, sekarnag saya melihat hasilnya. anak tersebut sudah smp, anak tersebut menjadi anak yang saleh dan pintar, berhasil dalam pendidikannya, bermental kuat, mengalahkan kemampuan mental pemuda setingkat mahasiswa. saya menngajarinya meditasi bersama anak-anak mahasiswa yang sudah berumur 21 s.d 25 tahun. saya katakan pada mereka, "janganlan anda mengubah posisi duduk anda, sbelum saya mengizinkan". 1 jam sudah berlalu. terlihat beberapa mahasiswa bergerak-gerak dan mencoba mengubah posisi duduknya. tapi anak guru saya, anak smp tadi tetap teguh dalam meditasinya. padahal itu pertma kali dia belajar mediatsi. ayahnya belum pernah mengajarinya meditasi. 2 jam berlalu, banyak anak mahasiswa yang sudah membuka kakinya, menyeleonjorkannya ke depan, tak tahan dengan rasa sakit. tapi si anak smp tersebut masih teguh, duduk diam tak berubah. saya menegur para mahasiswa yang berhenti meditasi. mereka segera bermeditasi kembali. saya sengaja meninggalkan mereka dan mengombrol di ruang sekretariat dengan guru saya selang beberapa waktu. ketika kembali, banyak anak-anak mahasiswa yang berhenti meditasi, dudk santai dan mengobrol, tapi si anak smp tadi, tetap teguh dalam meditasinya. mentalnya kuat seperti baja. itu karna didikan yang keras dari ayahnya disertai dengan ilmu cara mendidikan keras. jadi, tidak asal keras dan memaksa tentunya, melainkan ada ilmunya.


sebaliknya. saya memperlakukan anak saya dengan lembut, sesuai dengan anjuran metode mengajar disekolahan. alamak, kini anak saya sudah berumur 7 tahun, dia mudah sakit, mudah tertekan, takut serangga, kalau terluka sedikit saja cengengnya minta ampun.