News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Perjalanan menjadi seorang Buddhist

Started by JackDaniel, 27 September 2007, 08:37:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

mi ramen

Ikutan jg :p
kalau ak, ortu kong hu cu, rajin ke klenteng terutama ma2..tiap tgl 1 & 15 imlek selalu diajak ke klenteng.. tp waktu sekolah dari tk dimasukin agama ktk krn alasan tertentu & g boleh ganti agama smp lulus sma, biar nggak repot gt katanya, soalnya cari guru agama buddha di daerahku susah bgt kyknya.. secara, yg ada cm 1 klenteng & 1 vhr maitreya.
Trus waktu kecil juga disuruh ikut sekolah minggu ktk, biar kumpul2 sm tmn gt.. (ogah2an sbnernya, g rela meninggalkan doraemon, dragon ball, dll  ;D)
waktu itu g ngerti ttg agama2, & di rumah bukunya macem2 mulai dari theravada (riwayat hidup Buddha Gotama, milinda panha), mahayana (keng, hkm karma, & buku2 lain), tao, kitab suci perjanjian baru, puji syukur, fa lun gong, dll..
Tp dr kecil suka baca riwayat hidup Buddha Gotama sm hukum karma (yg hkm karma suka baca soalnya banyak gambarnya, hehe).
Pas SD: suka ikut2an cie2 baca ko ong kwan se im keng, tp pengetahuan ttg buddhisme bs dikatakan masih nol.

Pas SMP: mulai merasa kosong. dlm hati sering mempertanyakan, utk apa org hidup di dunia? kl untuk mengembangkan talenta yg diberi Tuhan (kyknya di diktat agama ktk pernah baca gt), trus apa gunanya jg.. kenapa Tuhan menciptakan manusia hny utk itu2 saja..
trus mikir lg, ak ini ktk (walaupun ktp) tp g pernah ke grj.. akhirnya tiap sabtu sore ke grj, diajakin cie2 jg krn dia diajakin tmnnya, kadang2 sm me2.. tp di grj jg ga dpt apa2, cuma khotbah biasa dr romo..

kls 3 ada peresmian BEC di kotaku.. ma2 ngajak ke sana, & akhirnya ak, cie2, & ma2 jd sering pinjem buku2 & CD dhamma..terutama cie2 antusias bgt. kondisi saat itu: beberapa minggu sekali ke BEC, tiap tgl 1 & 15 ke klenteng, tiap sabtu ke gereja.
Akhirnya setelah baca ini baca itu, merenung2.. dpt deh jawaban ttg knp manusia ada di dunia & apa tujuan hidup yg seharusnya dicapai.
Waktu dpt jawaban itu rasanya bahagiaa bgt, kebahagiaan yg rasanya beda bgt sm kebahagiaan lain yg pernah ak rasakan, dan cm 1x sampai seumur2 ini.. mulai saat itu ak memutuskan menjadi buddhis (scr formal masih ktk, krn g boleh ganti agama kl blm lulus sma).

kuliah: utk pertama kali scr formal beragama buddha.. trus mulai ke vhr & ikut salah satu kegiatan dayaka.. (kuliah di luar kota & di sana vihara cukup bnyk).
Dulu pinginnya sih netral, g memihak ke salah satu aliran.. jd tiap minggu puja bakti baca paritta, trus tiap mlm baca ko ong kwan se im keng, wkwkwk
tp terus baca2 buku dhamma, baca forum2, dll akhirnya merasa lebih cocok ke theravada.

maaf kalo kepanjangan ceritanya, hehe

hemayanti

Quote from: mi ramen on 30 May 2012, 11:16:17 PM
[...]
Akhirnya setelah baca ini baca itu, merenung2.. dpt deh jawaban ttg knp manusia ada di dunia & apa tujuan hidup yg seharusnya dicapai.
[...]
nice post.. :)
saya tertarik mengetahui bagian yang ini, kalau boleh tau setelah merenung itu dapat jawaban apa ya om/tante ramen? ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

mi ramen

wkwkwk.. tante? saya masih terdaftar sbg mahasiswa semester akhir lho  :)
dulu sih taunya manusia ada krn hasil perbuatan/kamma2 masa lalu, menyebabkan kelahiran di masa skrg dgn kondisi sesuai buah kammanya..
trus manusia hidup seharusnya bertujuan mencapai nibbana supaya bebas dari kelahiran berulang gt..
ya mungkin bagi orang lain/buddhis yg udh lama kenal agama buddha itu biasa2 aja, tp bagiku hal itu luar biasa, rasanya seperti menemukan suatu hal berharga yang sudah lamaa hilang, jwbn yg jauh melebihi harapanku^^

juanpedro

maw share juga,,,
tapi konteksnya bukan menjadi buddhist, tapi iqro buddhism lo,,,

pertama ai iqro buddhism pas magang di borobudur jadi tour guide, cuman baru sebatas biografi bro Sidharta plus jataka-jatakanya. habis itu ngga lanjut iqro nya karena belum terlalu tertarik. tapi dari sinilah ai tahu kalau umat buddhist tidak menyembah lord buddha layaknya menyembah tuhan dan tahu alasanya kenapa rupang2 di borobudur tidak gundul seperti biksu2 di vihara :))

lalu ketemu buddhism lagi pas analisis novel buat skripsi. disitu ada tokoh lama mirip biksu Tong yang membabar dhamma. karena tertarik dengan dhamma, maka mulailah ai mengembara di dunia maya buat cari2 literatur dhamma,,, termasuk nyasar kesini   =))

ga tau gimana prosesnya, pas ai berdoa kepada tuhan supaya diberi pedoman hidup yang sesuai dengan "kedemikianan ai" ternyata eh malah dipertemukan dengan dhamma  =))

rasanya lucu juga mengenal dhamma lewat perintah tuhan X
jadi hingga kini ai menjalani hidup dengan prinsip iqro and ehipassiko

sekian dan matur thanks  8)

bluppy

Quote from: juanpedro on 01 June 2012, 11:26:08 AM
tapi konteksnya bukan menjadi buddhist, tapi iqro buddhism lo,,,

iqro maksudnya apa yag?


Rico Tsiau


hemayanti

Quote from: juanpedro on 01 June 2012, 11:26:08 AM
maw share juga,,,
tapi konteksnya bukan menjadi buddhist, tapi iqro buddhism lo,,,

pertama ai iqro buddhism pas magang di borobudur jadi tour guide, cuman baru sebatas biografi bro Sidharta plus jataka-jatakanya. habis itu ngga lanjut iqro nya karena belum terlalu tertarik. tapi dari sinilah ai tahu kalau umat buddhist tidak menyembah lord buddha layaknya menyembah tuhan dan tahu alasanya kenapa rupang2 di borobudur tidak gundul seperti biksu2 di vihara :))

lalu ketemu buddhism lagi pas analisis novel buat skripsi. disitu ada tokoh lama mirip biksu Tong yang membabar dhamma. karena tertarik dengan dhamma, maka mulailah ai mengembara di dunia maya buat cari2 literatur dhamma,,, termasuk nyasar kesini   =))

ga tau gimana prosesnya, pas ai berdoa kepada tuhan supaya diberi pedoman hidup yang sesuai dengan "kedemikianan ai" ternyata eh malah dipertemukan dengan dhamma  =))

rasanya lucu juga mengenal dhamma lewat perintah tuhan X
jadi hingga kini ai menjalani hidup dengan prinsip iqro and ehipassiko

sekian dan matur thanks  8)
alasan yang dibold merah apa om jup?
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

William_phang

Quote from: mi ramen on 31 May 2012, 09:19:01 PM
wkwkwk.. tante? saya masih terdaftar sbg mahasiswa semester akhir lho  :)
dulu sih taunya manusia ada krn hasil perbuatan/kamma2 masa lalu, menyebabkan kelahiran di masa skrg dgn kondisi sesuai buah kammanya..
trus manusia hidup seharusnya bertujuan mencapai nibbana supaya bebas dari kelahiran berulang gt..
ya mungkin bagi orang lain/buddhis yg udh lama kenal agama buddha itu biasa2 aja, tp bagiku hal itu luar biasa, rasanya seperti menemukan suatu hal berharga yang sudah lamaa hilang, jwbn yg jauh melebihi harapanku^^

tapi banyak juga loh orang yg ga bisa terima kalo dikatakan nanti tidak akan terlahir lagi....hehehe

mi ramen

Quote from: william_phang on 01 June 2012, 01:51:32 PM
tapi banyak juga loh orang yg ga bisa terima kalo dikatakan nanti tidak akan terlahir lagi....hehehe
ya tergantung orang masing2 sih kalo itu. kalo udah terlalu melekat dgn eksistensi diri ya ga bakal terima dikatakan g akan terlahir lagi  :)

juanpedro

Quote from: Rico Tsiau on 01 June 2012, 12:01:42 PM
CMIIW

iqro = bacalah
tuuul. icon andalan agama sebelah


Quote from: hemayanti on 01 June 2012, 01:44:17 PM
alasan yang dibold merah apa om jup?

kasih tahu ga ya,,,  :P

hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

bangun _pw

"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

juanpedro


bangun _pw

Quote from: juanpedro on 03 August 2012, 02:01:06 PM
wah sahabat lama datang lagi.
welcome home ;D
welcome jg deh...saya memantau dulu saja...
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

Circleofgoodness

#404
Saya mau menceritakan pengalaman pribadi saya.

Latar belakang keluarga saya sebagai penghormat Kwan Im dan Kwan Kong serta pembaca Ta Pei Cou. Seperti biasa hanya pasang hio seperti itu dan pergi ke kelenteng untuk sembahyang. Tidak ada pembabaran Buddha Dharma di dalamnya.

Sejak kecil saya hidup di lingkungan sekolah dengan agama kr****n dan setiap minggu dipenuhi dengan jadwal-jadwal kebaktian serta terkadang retret. Apa yang diceramahkan dan tertulis di kitab sucinya tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya baik itu ilmiah maupun realita. Saya mempertanyakan kenapa tuhan yang digambarkan di kitab suci itu penuh dengan emosi dan bisa membinasakan manusia. Menurut saya tuhan itu sesuatu yang tidak bisa didefinisikan, bukan sebuah entitas yang bisa berbicara dan mempunyai fisik seperti manusia... Itu pemikiran saya waktu itu. SD, SMP dilewati dengan kekosongan.

Pada saat SMA inilah saya berkenalan dengan Buddha Dharma. Ceritanya, salah satu teman SMA saya kehilangan kakak perempuannya yang meninggal karena kecelakaan motor. Hebatnya, teman saya (dan orangtuanya) bisa menerima kepergian kakaknya ini dengan hati ikhlas. "Wowww....," pikir saya. "Bijaksana sekali!" Saya pun bertanya kepadanya kok bisa menerima kepergian kakaknya itu dengan sangat tenang. Teman saya mulai mengajarkan Buddha Dharma dan saya diajak untuk datang ke vihara.

Bayangan saya tentang vihara, sebagai hanya sebuah kelenteng pasang hio, berubah. Saya mendengarkan pembabaran Dharma yang sangat masuk akal logika. Saya menemukan sesuatu. Tidak puas hanya dengan ceramah Dharma yang cuma ada tiap hari Minggu, saya mencoba cari tahu lebih dalam tentang agama Buddha melalui buku-buku yang dipinjamkan di perpustakaan vihara. Saya menemukan buku-buku yang sangat tepat, menurut saya, untuk memulai dasar-dasar agama Buddha.

Menginjak kuliah, saya mulai terlibat aktif dalam Buddha Dharma dengan menjadi relawan di Kegiatan Mahasiswa di kampus.

Perjalanan dalam Buddha Dharma menjadi sesuatu yang sangat mengasyikkan.