News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Buddha Bar, kok bisa ya?

Started by dery, 27 November 2008, 02:29:36 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

gajeboh angek

Reenzia, sebaiknya ketika diri sendiri memberitahukan kepada orang lain, agar orang lain berbahagia. Sebaiknya kita memberitahukan mana yang benar dan salah atas dasar kebaikan.
Contohnya dalam kasus ini, ketika kita melihat seseorang memperlakukan obyek penghormatan dengan tidak layak, sebaiknya kita memberitahukan agar orang lain tersebut tidak melakukan kamma buruk lebih lanjut lagi. Bukan atas dasar kebencian kita kepada orang atau obyek lain.
Apalagi di Indonesia, masih banyak yang beranggapan namaskara terhadap rupang Buddha adalah kegiatan penyembahan berhala, atau memuja Tuhan Buddha. Bila Buddha Bar ini dilihat umum, mungkin saja bisa menimbulkan pandangan lebih salah lagi di mata orang lain. Karena itu mungkin saja member di sini ber-karuna citta terhadap orang-orang yang melakukan karma buruk, dan mencoba membantu orang lain tersebut.
Karena ini saya bisa mengerti mengapa ada yang memprotes kalau ada orang memakai obyek keagamaan dengan seenaknya.

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hatRed

 [at] andrew

di negara2 eropa ataupun barat, lain kultur dan cara pandang dengan negara kita

negara kita di Indonesia, dengan sebagian besar berumat Muslim.

sendangkan di negara2 eropa dan barat sana, para aktivis sosial tidak begitu mengangap berat, masalah ini karena pandangan orang disana berbeda, lebih liberal gitu....
i'm just a mammal with troubled soul



andrew

Quote from: Reenzia on 28 November 2008, 02:54:03 PM

apakah bijaksana apabila hanya memikirkan bagaimana kita mencapai nibbana sementara orang lain menggunakan dhamma untuk membuat orang lainnya menjadi makin tersesat

_/\_


reenzia ...

menaruh patung buddha di bar itu tidak ada hubungannya dengan menjadikan orang lain menjadi tersesat...

ini malah usaha memberikan setitik cahaya dalam gelap...

reenzia... gini di buddhis ada juga tradisi membacakan keng/parita kepada binatang...

atau membuat binatang mengelilingi obyek-obyek suci buddhis, seperti stupa...

apa itu ajaran menyesatkan?


ini usaha kita membantu mahluk lain... untuk dekat dengan dhamma... dengan cara medekatkan orang itu dengan simbol dharma...

ya memang pada saat ini... orang itu/ atau binatang tersebut tidak mengerti artinya...

tapi simbol dharma yang dia lihat itu... akan terekam dalam kesadarannya... yang suatu saat akan menjadi benih dia mendekat pada dharma...

jadi itu bukan tidak peduli... tapi karena peduli...
makanya menaruh setitik cahaya di kegelapan...


reenzia coba baca-baca halaman sebelumnya juga... mungkin juga sudah di ulas di halaman sebelumnya...


_/\_

hatRed

Quote from: karuna_murti on 28 November 2008, 03:10:44 PM
Reenzia, sebaiknya ketika diri sendiri memberitahukan kepada orang lain, agar orang lain berbahagia. Sebaiknya kita memberitahukan mana yang benar dan salah atas dasar kebaikan.
Contohnya dalam kasus ini, ketika kita melihat seseorang memperlakukan obyek penghormatan dengan tidak layak, sebaiknya kita memberitahukan agar orang lain tersebut tidak melakukan kamma buruk lebih lanjut lagi. Bukan atas dasar kebencian kita kepada orang atau obyek lain.
Apalagi di Indonesia, masih banyak yang beranggapan namaskara terhadap rupang Buddha adalah kegiatan penyembahan berhala, atau memuja Tuhan Buddha. Bila Buddha Bar ini dilihat umum, mungkin saja bisa menimbulkan pandangan lebih salah lagi di mata orang lain. Karena itu mungkin saja member di sini ber-karuna citta terhadap orang-orang yang melakukan karma buruk, dan mencoba membantu orang lain tersebut.
Karena ini saya bisa mengerti mengapa ada yang memprotes kalau ada orang memakai obyek keagamaan dengan seenaknya.

_/\_

saya setuju dengan anda karuna_murti, kalau boleh saya menambahkan. kita sebagai umat Buddhis tidak lepas dari masyarakat yang notabene kebanyakan tidak sepaham(Agama) dengan kita.

Sang Buddha sendiri menerapkan peraturan bagi para Bhikkhu, karena ada tubrukan sosial.
i'm just a mammal with troubled soul



andrew

Quote from: hatRed on 28 November 2008, 03:13:13 PM
[at] andrew

di negara2 eropa ataupun barat, lain kultur dan cara pandang dengan negara kita

negara kita di Indonesia, dengan sebagian besar berumat Muslim.

sendangkan di negara2 eropa dan barat sana, para aktivis sosial tidak begitu mengangap berat, masalah ini karena pandangan orang disana berbeda, lebih liberal gitu....

saya jadi bingung... memang beda... tapi hubungannya dengan ini dimana ya?

takut di kira buddha bar representasi dari buddhis?

kalo ini kan sudah saya jawab dari awal...

saya jawab berapa banyak sih di indo yang tau buddha bar dibandingin yang tau tzuchi /daai tv ... mereka juga bisa bedain mana yang mewakili ajaran buddha mana yang ngga...

_/\_

gajeboh angek

Terus terang jadi lobha pengen dateng. Soalnya rupang model Kamakura jarang saya lihat.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

hatRed

 [at] andrew

harap baca reply saya tentang cerita "ayah dan anak yang kemungkinan tersesat" di replies2 saya sebelumnya.

sorry, cape nyarinya.
i'm just a mammal with troubled soul



Hendra Susanto

pulang kampung pigi aahhhh... mantep nich DC bisa jadi ajang promo... jangan2 ada yang jadi marketing nya nich  ^-^ ^-^

Gunawan

Buat Teman-teman yang PRO terhadap keberadaan BUDDHA BAR, Ada Baiknya EHIPASSIKO aja dulu kesana Tapi Ingat semua makanan dan minuman di sana Mahal-mahal Lho.....dan tetap SATI krn banyak kuniang yang muantep banget disana.... ;)

BUDDHA BAR
Jl.Teuku Umar no.1

Sekian dan Terima Kasih......... ^:)^

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Hendra Susanto


gajeboh angek

Ndra, kalo ke Jakarta traktir aye ya. Makannya aja, gak pake minum & kuning-kuning. :))
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Hendra Susanto

Quote from: karuna_murti on 28 November 2008, 03:34:43 PM
Ndra, kalo ke Jakarta traktir aye ya. Makannya aja, gak pake minum & kuning-kuning. :))

wakkakakak kuning2... ok bos :D

Gunawan

Quote from: Hendra Susanto on 28 November 2008, 03:32:06 PM
bawa omplengan diusir gak ;D

Di Usir sich kagak Bro......Cuma di suruh keluar aja kale...... :P Kemaren minum 3 cangkir Kopi dan 1 juice jeruk kena Bayar Rp.163.000...... ;D

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S

Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Hendra Susanto

Quote from: Gunawan on 28 November 2008, 03:37:35 PM
Quote from: Hendra Susanto on 28 November 2008, 03:32:06 PM
bawa omplengan diusir gak ;D

Di Usir sich kagak Bro......Cuma di suruh keluar aja kale...... :P Kemaren minum 3 cangkir Kopi dan 1 juice jeruk kena Bayar Rp.163.000...... ;D

_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S



wehhh... lumayan juga nich buat nampang... biar dikira orang kaya :))

klo gt kita minumnya aqua aje kar paling ceban ato noban sebotol :))

johan3000

Boleh tanya kalau patung Buddha dlm Buddha Bar...
diganti patung yg lain mr. Y atau mr. Batu...

akankah business berjalan semeriah itu?

saya pikir patung Buddha memang memilki nilai Tambah....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya