News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Tiket Ke Avici

Started by williamhalim, 27 September 2007, 01:34:22 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Equator

Kalo ada yang bilang mengajarkan Dhamma secara tidak tepat dan berulang secara terus menerus juga katanya bisa masuk neraka? :o  apalagi avici..amit2 dehh  :'(
benar ga sih? jadi takut nih kalo kasih ceramah..  :(
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Nevada

[at] bro herdiboy

Bukan gitu. Maksudnya kalao ada orang yg mengajarkan paham sesat, itu sangat riskan untuk mengkondisikan batin untuk bertumibal lahir di alam niraya (mungkin bisa sampai ke Neraka Avici).

  _/\_

Equator

Buat Bro Upasaka
Wahh thanks deh.. setidaknya menenangkan hatiku..   =P~ fiuhhh.. lega deh  ;D
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Nevada

Haha...
Tapi kalo bikin orang nyasar di jalan termasuk gak yah..?

^-^

markosprawira

Quote from: Herdiboy on 01 December 2008, 11:16:49 AM
Kalo ada yang bilang mengajarkan Dhamma secara tidak tepat dan berulang secara terus menerus juga katanya bisa masuk neraka? :o  apalagi avici..amit2 dehh  :'(
benar ga sih? jadi takut nih kalo kasih ceramah..  :(

sebenarnya sih yg dimaksud itu adalah miccha ditthi/pandangan sesat terutama mengenai tilakkhana, 4 kebenaran mulia dan jalan utama berunsur 8.

itu juga akan masuk ga ke avici kok, tapi neraka di samping avici yaitu mahatapana niraya...

semoga bermanfaat yah

Hikoza83

Quote from: markosprawira on 01 December 2008, 11:07:38 AM
Quote from: Hikoza83 on 30 November 2008, 06:07:30 PM
setahu saya juga begitu, bro fabian.
yang melakukan perbuatan buruk kepada Arya Sangha, baik dengan pikiran [cth : berpikir buruk], ucapan [cth : mencela, menghina, dsb], ataupun dengan tindakan, hasilnya tetap hal yang buruk.

nah, sekarang muncul pertanyaan..
apakah kita tau siapa arya sangha di sekitar kita?
hayooo... :P

jagalah hati, jangan kau nodai.
jagalah hati, pelita hidup ini.
_/\_


By : Zen


kalo tahu, lalu buat apa, bro??  :P

kebnykan org kalo tau ada org suci, cenderung utk "ngedeketin" (lobha mula citta) karena berharap berkah dari org itu


hmm... bro markos, yang saya maksud, karena kita tidak tahu apakah ada / tidak Arya Sangha di sekitar kita, kita perlu berhati-hati dalam berpikir, berucap dan bertindak agar minimal apa yg kita lakukan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

kalo sebatas 'TST' [Tahu Sama Tahu] setahu saya itu hanya berlaku utk sesama Arya Sangha.. :P

kalau dpt berkah ya bagus. setahu saya, berdana untuk orang yang kualitas batinnya baik atau kepada Arya Sangha adalah suatu tindakan yang baik dan pasti memperoleh hasil yang baik juga.

sesuai prinsip hukum karma dan akibatnya, mereka yang menanam benih yang baik di ladang yang subur, akan memperoleh hasil yang berlimpah2... demikian pula sebaliknya..

just my opinion. :)
_/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Equator

Quote from: markosprawira on 01 December 2008, 11:43:55 AM
sebenarnya sih yg dimaksud itu adalah miccha ditthi/pandangan sesat terutama mengenai tilakkhana, 4 kebenaran mulia dan jalan utama berunsur 8.

itu juga akan masuk ga ke avici kok, tapi neraka di samping avici yaitu mahatapana niraya...

semoga bermanfaat yah


Bro Markos  :(
Mau disamping, diatas atau dibawahnya Avici
Tetap aja kita takut kalo masuk kesanalah
Jadi sarannya apa dong supaya kita dapat referensi yang tepat dan akurat serta mengandung kebenaran Dhamma saat ceramah?  ???
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Adhitthana

#22
Quote from: fabian c on 15 January 1970, 12:05:48 PM

Saudara Willibordus yang baik,

Setahu saya bila membunuh seorang Arahat, entah kita tahu dia Arahat atau kita tidak tahu dia Arahat, membunuh secara sadar tetap akan terlahir di neraka Avici....

Ada satu kisah di Jataka, seorang anak belajar menimpuk batu (slingshot), karena iseng seorang Pacceka Buddha yang lewat dijadikan sasaran, dari pelipis kiri tembus ke pelipis kanan, Pacceka Buddha Parinibbana saat itu juga, anak iseng tersebut masuk neraka avici....

Itu pendapat saya, mohon sharing teman-teman yang lain...

sukhi hotu
Maksudnya kisah ini yaaah ...

Syair 72 (V:13. Kisah Satthikutapeta)

Murid utama Maha Moggallana melihat makhluk setan (Peta) yang sangat besar ketika sedang menerima dana makanan bersama Lakkhana Thera.

Berkenaan dengan hal ini, Sang Buddha menjelaskan bahwa makhluk itu bernama Satthikuta, pada salah satu kehidupannya yang lampau, adalah seorang yang sangat berbakat melempar batu. Pada suatu hari, dia minta izin dari gurunya untuk menguji ketrampilannya. Gurunya berkata agar tidak melempar seekor sapi, atau manusia, yang akan menyebabkan dia harus membayar kerugian kepada pemiliknya atau saudara-saudaranya. Tetapi disarankan untuk mencari sasaran yang tidak ada pemiliknya atau tidak dijaga.

Ketika melihat seorang Paccekabuddha, orang bodoh itu, berpikir bahwa Paccekabuddha, tidak mempunyai pemilik atau penjaga, adalah sasaran yang tepat. Maka dia melempar sebuah batu kepada Paccekabuddha yang sedang berpindapatta. Batu itu masuk ke dalam satu telinga Paccekabuddha dan keluar pada telinga satunya. Paccekabuddha itu meninggal dunia begitu sampai di vihara. Pelempar batu itu mati dibunuh oleh pengikut-pengikut Paccekabuddha, dan ia dilahirkan kembali di neraka Avici.

Setelah itu, dia dilahirkan kembali sebagai makhluk setan dan sejak itu dia mengalami akibat dari perbuatan buruk yang telah dilakukan, sebagai makhluk setan dengan kepala yang sangat besar dan selalu dipukul dengan palu yang membara.

Pada akhir penjelasan, Sang Buddha berkata,"Bagi orang bodoh, ketrampilan atau pengetahuan tidak ada gunanya; hanya akan membahayakan dirinya sendiri."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 72 berikut :

Orang bodoh mendapat pengetahuan dan kemashuran yang menuju kepada kehancuran. Pengetahuan dan kemashurannya itu akan menghancurkan semua perbuatan baiknya dan akan membelah kepalanya sendiri.
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....