candra_muslim

Started by candra_mukti19, 12 November 2008, 09:46:07 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

markosprawira

Quote from: andrew on 19 November 2008, 11:41:56 AM
Quote from: markosprawira on 19 November 2008, 11:38:30 AM
Quote from: andrew on 19 November 2008, 11:23:13 AM
Quote from: markosprawira on 19 November 2008, 11:11:47 AM
Quote from: andrew on 19 November 2008, 10:12:22 AM
Quote from: markosprawira on 19 November 2008, 10:02:00 AM
Quote from: andrew on 19 November 2008, 09:36:49 AM
bro mungkin sudah waktunya beralih ke vipassana , bukan lagi samatha

beda vipassana dengan samatha

di samatha kotoran di buat mengendap ( ditekan kedalam ) jd pikiran di permukaan jernih... tapi dikedalaman kotoran tetap ada...

seperti gelas yang berisi air keruh...

kemudian setelah air tenang... kotoran mengendap didasar gelas...


kalo vipassana... kotoran ini disaring keluar dari gelas....

ini ada artikel vipassana

http://www.indonesian.dhamma.org/art.htm


_/\_

kalau saya boleh rekomendasi, cobalah untuk mencari pandangan yg benar dahulu secara buddhism..... karena jika pandangannya belum jelas, nanti malahan akan menjadi samadhi yg salah (miccha samadhi)

jika memang bro candra bertemu dgn "guru yg tepat", setelah pandangan semakin "benar", niscaya samadhi yg dilakukan akan semakin cepat juga

semoga bermanfaat.........

tujuannya vipassana itu untuk mendapatkan pandangan benar... yang otentik (bukan dari buku atau ceramah )

_/\_

jika bhavana diawali dengan miccha ditthi, maka itu akan berpotensi mengarah ke miccha samadhi

hal berbeda jika sudah ada sedikit pemahaman mengenai proses nama dan rupa.

dengan demikian, akan mengurangi keragu2an dan rintangan2 yg akan muncul dalam proses pengamatan.......

hal ini bnyk terjadi dalam bnyk meditator dimana proses mengamati, malahan menjadikan fenomena nama dan rupa sebagai objeknya, dimana ini biasanya akan membuat jadi histeris, sakit2 (biasanya kesemutan) yg menjadi amat sangat terasa

Tolong untuk tidak berasumsi seolah2 dgn langsung bervipassana, akan mendapat "pandangan benar".... jalan utama berunsur 8 itu hendaknya dijalankan secara bersama2, yg jika memang "benar", akan menguatkan lagi proses pelaksanaan jalan utama berunsur 8....

semacam roda yg diputar maka momentum/impulsnya akan mendorong proses selanjutnya, sehinga makin lama akan semakin kuat........

semoga bisa bermanfaat

tanpa pengetahuan teori...

orang yang bervipassana akan melihat langsung perbedaan nama - rupa

ini di sebut nama -rupa pariceda nyana

saudara markos , maaf ya saya tidak sedang berasumsi, tapi mengetahui langsung...
dan melihat langsung bagaimana mereka melewati hari hari vipassananya di center  meditasi vipassana ...

banyak orang-orang yang sama sekali buta dengan teori buddhis, dan berasal dari agama lain... melihat langsung ajaran buddha di dalam vipassana...

_/\_

dear andrew,

pernahkah anda terpikir, bagaimana org2 itu bisa melakukan vipassana?
mengapa mereka bisa melihat ajaran buddha?

jelas bhw mereka ada korelasi dengan ajaran buddha itu sendiri, yg memungkinkan mereka bisa melakukan vipassana itu loh........
ini yg seringkali disalah artikan, bhw seolah krn mereka dari paham lain, lalu PASTI bisa bervipassana

Namun jika kita lihat bahwa sebenarnya tanpa kesesuaian kamma, hal itu tidaklah bisa terjadi.... sama seperti kita bisa berdana yg "besar", tidaklah bisa dilakukan jika tidak berdana yg kecil2 dahulu

Ini pernah saya ulas dgn bro candra yg bertanya mengapa dia lahir dan beragama muslim.
Ini disebabkan karena beliau memegang konsep yg keliru mengenai Atta, dan pada akan waktu meninggal, beliau sedang "pas" memegang konsep itu.....

Konsep diperlukan untuk mengarahkan, bahkan dalam vipassana sekalipun, hendaknya dilakukan konseling/konsultasi untuk mengarahkan. Inipun termasuk konsep loh.....

jadi maaf saja, asumsi "buta teori" dan "agama lain", tidak bisa menjadi patokan bahwa seseorang itu tidak mengetahui ajaran buddha loh krn sebenarnya dgn bisa melakukan vipassana, sebenarnya orang itu sebenarnya sudah mempunyai "bekal ajaran buddha" pada kehidupan lampau, yg kembali "muncul" pada kehidupan saat ini......

kenapa kita jadi buddhist? karena ada kesesuaian
kenapa kita lahir di indo? karena ada kesesuaian
kenapa kita sama2 cowo? karena ada kesesuaian...


semoga bisa dimengerti yah.........

maaf jalan yang kita tempuh berbeda...

terima kasih.... tulisannya...

saya tidak akan melanjutkan diskusi ini

_/\_

it'ok bro......

kebijaksanaan akan datang dari membaca sutta, mempraktekkan dalam hidup sehari2 serta melalui bhavana.....

namun semuanya akan bermuara pada bagaimana kita bisa menjalani kehidupan ini menjadi lebih baik

semoga bermanfaat bagi kita semua

candra_mukti19

 [at] markosprawira

saya memahami penjelasan dari anda

[at] andrew
saya belum memahami penjelasan dari anda. apa yang anda maksudkan? apa maksud anda teori atau konsep itu perlu atau tidak?

andrew

Quote from: candra_mukti19 on 19 November 2008, 12:52:14 PM

[at] andrew
saya belum memahami penjelasan dari anda. apa yang anda maksudkan? apa maksud anda teori atau konsep itu perlu atau tidak?


saya tidak ingin pembicaraan menjadi melebar  tentang perlu tidaknya teori atau konsep,
yang akan berlanjut menjadi adu argumentasi yang tidak bermanfaat...

yang saya katakan ke kamu...

dengan keadaan kamu sekarang kamu bisa beralih ke vipassana...
apa yang kamu miliki saat ini, cukup untuk memulai vipassana...

banyak diadakan retreat -retreat vipassana dengan berbagai macam metode yang biasanya diadakan di masa liburan,

kamu bisa mengikutinya... disana biasanya dilakukan secara gratis... dengan dana sukarela...

saya tidak tertarik membeber teori panjang lebar...


menyebur saja dalam meditasi di retreat vipassana...


orang tidak akan kenyang berbicara panjang lebar tentang berbagai macam roti,
orang akan  merasa kenyang ketika dia mulai memakan roti,

_/\_



candra_mukti19

 [at]  andrew

anda benar.
adakah cara lain belajar vippasana? maksudnya, sebelum saya memiliki waktu dan kesempatan untuk berlatih vippasana dalam suatu retreat (retreat apaan ya?), sebagai pendahuluan, bisakah saya belajar secara otodidak, dibimbing oleh teman-teman disini? saya praktikan sedikit-sedikit dan kemudian mengkonsultasikannya kepada teman-teman di sini setehap demi setahap.

andrew

Quote from: candra_mukti19 on 22 November 2008, 02:59:45 PM
[at]  andrew

anda benar.
adakah cara lain belajar vippasana? maksudnya, sebelum saya memiliki waktu dan kesempatan untuk berlatih vippasana dalam suatu retreat (retreat apaan ya?), sebagai pendahuluan, bisakah saya belajar secara otodidak, dibimbing oleh teman-teman disini? saya praktikan sedikit-sedikit dan kemudian mengkonsultasikannya kepada teman-teman di sini setehap demi setahap.

belajar otodidak sebagai proses awal... pastinya bisa, tapi siapa disini yang mampu membimbing ? pengalaman sangat berbeda dengan teori...

hal-hal yang biasanya bisa kita dapat di retreat.... yang sulit kita dapatkan dalam meditasi di luar retreat...

di retreat dilakukan puasa bicara... mungkin sehari cuma bisa berbicara tidak lebih dari 10 menit dengan pembimbing...

medapatkan kesempatan waktu meditasi yang panjang dalam sehari...

di retreat kita membiasakan diri dengan satu metode... yang dijadikan landasan kita dalam bervipassana di kehidupan sehari-hari...



_/\_

candra_mukti19

Quote from: andrew on 23 November 2008, 09:10:19 AM
Quote from: candra_mukti19 on 22 November 2008, 02:59:45 PM
[at]  andrew

anda benar.
adakah cara lain belajar vippasana? maksudnya, sebelum saya memiliki waktu dan kesempatan untuk berlatih vippasana dalam suatu retreat (retreat apaan ya?), sebagai pendahuluan, bisakah saya belajar secara otodidak, dibimbing oleh teman-teman disini? saya praktikan sedikit-sedikit dan kemudian mengkonsultasikannya kepada teman-teman di sini setehap demi setahap.

belajar otodidak sebagai proses awal... pastinya bisa, tapi siapa disini yang mampu membimbing ? pengalaman sangat berbeda dengan teori...

hal-hal yang biasanya bisa kita dapat di retreat.... yang sulit kita dapatkan dalam meditasi di luar retreat...

di retreat dilakukan puasa bicara... mungkin sehari cuma bisa berbicara tidak lebih dari 10 menit dengan pembimbing...

medapatkan kesempatan waktu meditasi yang panjang dalam sehari...

di retreat kita membiasakan diri dengan satu metode... yang dijadikan landasan kita dalam bervipassana di kehidupan sehari-hari...



_/\_

demikian pula, jika saya berlatih meditasi di rumah. saya tidak masuk kerja selama 3 minggu (bolos) atau mengambil cuti 3 hari. dan selama itu, saya tidur sedikit, makan sedikit serta berbicara sedikit. dan saya berharap, lain kali dapat mengikuti retreat.

Edward

ada retreat yg hanya 3 hari koq bro...Ato cba aja kelas meditasi yg tiap hari tertentu rutin dilaksanakan
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

markosprawira

Tgl 6 Desember, pas ada Vipassana yg diadakan di desa Bakom, cipanas dengan bimbingan bhante gunasiri

jika anda berkenan, bisa mengikuti kelas tersebut karena bhante gunasiri sangat berkompeten dalam hal ini.

semoga bermanfaat

herry d.

Salam kenal bung chandra,
pengalaman menarik, luar biasa dengan apa yang saudara capai, memang sebetulnya menurut saya saudara hanya perlu mencari guru yang sejati. saya mempunyai sedikit pengalaman rohani, tapi dibanding anda, pengalaman saya tidak ada apa-apanya. semoga anda tetap tekun berlatih. semoga semua mahluk berbahagia.
Sang Buddha bukanlah merupakan milik umat Buddha saja. Beliau adalah milik semua umat manusia. AjaranNya adalah umum untuk setiap orang. Setiap agama yang muncul sesudah masa Sang Buddha, telah meminjam banyak ide-ide bijak dari Beliau.

Forte

#189
edited....

Gmod.. need u here..

thx bos :D

wahyu hidayah

Quote from: Reenzia on 17 November 2008, 12:11:24 AM
[at] candra_muslim

label gak penting gan...yg penting itu gimana realisasinya :p
WEI salut tu ama Reenzia,agama hanyalah tuntunan bagi kita untuk berbuat baik dan mengetahui apa yg tiadak boleh kita lakukan/merugikan orang lain.Intinya hanya amal baik seseorang yang akan menolongnya setelah kematian,bukan agama.

wahyu hidayah

Quote from: candra_mukti19 on 15 November 2008, 08:36:26 AM
Quote from: Herdiboy on 15 November 2008, 08:18:44 AM

Sewaktu menjadi Pangeran Siddharta, Beliau juga berguru pada pertama Alara Kalama dan Udakha Ramaputra, yang pada akhirnya kedua guru tersebut masih belum memuaskan 'pencapaian' yang di alaminya, tapi tak mengurangi hormat dengan guru yang lama
demikian pula bro candra boleh mencari guru meditasi laen yang bisa menjelaskan fenomena pencapaian bro sekarang (kalo bisa dari Buddhis yang bisa satu visi mengenai tumimbal lahir)
ga ada salahnya di coba
memang agama hanya sebagai kotak semata bagi mereka yang belum tercerahkan, tetapi bagi mereka yang sudah tercerah, rasanya sudah bisa melihat dan menembus kebenaran ajaran

referensi Sayadauw yg dipost salah satu teman seDhamma rasanya layak untuk dipertimbangkan bro candra deh..


sudah lama ingin mencari guru yang lain, tanpa meninggalkan rasa hormat saya pada guru yang lama. banyak orang yang berkata, "marilah berguru kepada guru saya, beliau orang yang bijaksana, suci dan memiliki kemampuan-kemampuan supranatural." saya kadang-kadang tidak bergegas untuk menemui guru tersebut. tapi bila saya berkesempatan, saya menemuinya. saya berdialog panjang lebar untuk memperoleh keyakinan, apakah guru ini benar-benar dapat membimbing saya. bukannya bermaksud kurang ajar atau menguji kemampuannya, akan tetapi saya perlu waspada, hati-hati, agar memperoleh guru yang tepat untuk saya. dan sampai saat ini, saya belum menemukannya. banyak guru yang sakti, tapi ada keserakaan dalam hatinya. banyak guru yang tampak bijaksana, tapi mengandung kebencian dalam batinnya. mungkinkah guru yang masih ternoda batinnya dpat membimbingku ke arah kesucian?
saya tidak mengharpkan seorang guru yang sakti, seperti pandai terbang, berjalan diatas air, kebal senjata tajam dan lain sebagainya. kemampuan-kemampuan seperti itu bukannya tidak diperlukan, tapi jelas-jelas tidak akan menyelematkan. saya mengaharapkan  guru yang suci, yaitu yang hatinya tidak lagi terkotori oleh noda-noda batin, guru yang mampu melihat ke masa lampau atau masa depan, yang dapat membaca pikiran manusia dan mampu melihat alam-alam gaib. saya tidak mengharapkan guru yang sempurna dalam ucapan dan tindakannya, sebab yang terpenting adalah apa yang ada di dalam batinnya. guru meditasi saya sebelumnya, lebih mirip seorang preman dari pada seorang kyai. dia berbicara dan bertingkah kasar. tapi sesungguhnya hatinya lembut, penuh kasih sayang dan tanpa kebencian. dia adalah guru yang tampak buruk luarnya, tapi bagus batinnya. maka dari itu, saya tidak akan menilai seseorang hanya dari tampilan lahirnya saja. adakah anda menemukan guru yang sesuai dengan kriteria yang saya kemukakan?
hallo Bro Candra,salam kenal.Saya Wahyu,muslim jg.saya salut pada anda yg sdh mnjalankan semua tuntunan agama,asal bagus tuk perkembangan kepribadian batin anda dan memperhalus budi pekerti,gak masalah,tapi setiap agama ada prinsif dasar yg gak boleh dilanggar/dicampuradukan satu sama lain.Klu anda mencampuradukan prinsif dasar agamamu dgn agama yg lain,itu anda orang yg sedang linglung/kebelinger,"HATI-HATI".

Nevada

[at] Bro Wahyu Hidayah

Saya setuju dengan Anda bahwa kebenaran bersifat universal, bukan terkungkung oleh suatu label...
Tapi bukankah ada agama lain yang mengatakan keselamatan hanya didapat dengan menjalankan ajaran di agama 'ini'...
Bagaimana menurut Anda mengenai hal ini?  :)

ryu

Quote from: wahyu hidayah on 15 December 2008, 06:03:48 PM
Quote from: candra_mukti19 on 15 November 2008, 08:36:26 AM
Quote from: Herdiboy on 15 November 2008, 08:18:44 AM

Sewaktu menjadi Pangeran Siddharta, Beliau juga berguru pada pertama Alara Kalama dan Udakha Ramaputra, yang pada akhirnya kedua guru tersebut masih belum memuaskan 'pencapaian' yang di alaminya, tapi tak mengurangi hormat dengan guru yang lama
demikian pula bro candra boleh mencari guru meditasi laen yang bisa menjelaskan fenomena pencapaian bro sekarang (kalo bisa dari Buddhis yang bisa satu visi mengenai tumimbal lahir)
ga ada salahnya di coba
memang agama hanya sebagai kotak semata bagi mereka yang belum tercerahkan, tetapi bagi mereka yang sudah tercerah, rasanya sudah bisa melihat dan menembus kebenaran ajaran

referensi Sayadauw yg dipost salah satu teman seDhamma rasanya layak untuk dipertimbangkan bro candra deh..


sudah lama ingin mencari guru yang lain, tanpa meninggalkan rasa hormat saya pada guru yang lama. banyak orang yang berkata, "marilah berguru kepada guru saya, beliau orang yang bijaksana, suci dan memiliki kemampuan-kemampuan supranatural." saya kadang-kadang tidak bergegas untuk menemui guru tersebut. tapi bila saya berkesempatan, saya menemuinya. saya berdialog panjang lebar untuk memperoleh keyakinan, apakah guru ini benar-benar dapat membimbing saya. bukannya bermaksud kurang ajar atau menguji kemampuannya, akan tetapi saya perlu waspada, hati-hati, agar memperoleh guru yang tepat untuk saya. dan sampai saat ini, saya belum menemukannya. banyak guru yang sakti, tapi ada keserakaan dalam hatinya. banyak guru yang tampak bijaksana, tapi mengandung kebencian dalam batinnya. mungkinkah guru yang masih ternoda batinnya dpat membimbingku ke arah kesucian?
saya tidak mengharpkan seorang guru yang sakti, seperti pandai terbang, berjalan diatas air, kebal senjata tajam dan lain sebagainya. kemampuan-kemampuan seperti itu bukannya tidak diperlukan, tapi jelas-jelas tidak akan menyelematkan. saya mengaharapkan  guru yang suci, yaitu yang hatinya tidak lagi terkotori oleh noda-noda batin, guru yang mampu melihat ke masa lampau atau masa depan, yang dapat membaca pikiran manusia dan mampu melihat alam-alam gaib. saya tidak mengharapkan guru yang sempurna dalam ucapan dan tindakannya, sebab yang terpenting adalah apa yang ada di dalam batinnya. guru meditasi saya sebelumnya, lebih mirip seorang preman dari pada seorang kyai. dia berbicara dan bertingkah kasar. tapi sesungguhnya hatinya lembut, penuh kasih sayang dan tanpa kebencian. dia adalah guru yang tampak buruk luarnya, tapi bagus batinnya. maka dari itu, saya tidak akan menilai seseorang hanya dari tampilan lahirnya saja. adakah anda menemukan guru yang sesuai dengan kriteria yang saya kemukakan?
hallo Bro Candra,salam kenal.Saya Wahyu,muslim jg.saya salut pada anda yg sdh mnjalankan semua tuntunan agama,asal bagus tuk perkembangan kepribadian batin anda dan memperhalus budi pekerti,gak masalah,tapi setiap agama ada prinsif dasar yg gak boleh dilanggar/dicampuradukan satu sama lain. Klu anda mencampuradukan prinsif dasar agamamu dgn agama yg lain,itu anda orang yg sedang linglung/kebelinger,"HATI-HATI".
memang betul kakakakak, ajaran Buddha prinsip dasarnya paling berbeda dengan agama samawi, maka gak akan nyambung ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

candra_mukti19

Quote from: ryu
memang betul kakakakak, ajaran Buddha prinsip dasarnya paling berbeda dengan agama samawi, maka gak akan nyambung

jika isi ajaran budha adalah kebenaran. dan isi ajaran samawi juga kebenaran, maka term yang nyambung itu adalah pada term "kebenaran" tul gak?