Kayanya lu harus pisahin pertanyaan siapa tuhan dengan Buddha, Yesus, Confucius atau Muhammad... (kecuali Yesus berdiri sebagai tuhan)...
Kalo lu bilang tuhan ciptaan filsuf kurang kerjaan, yah ada benernya... Tapi bukan karena kurang kerjaan. Dewa, tuhan, makhluk adikuasa apapun itu, zaman dahulu diciptakan untuk menjawab pertanyaan manusia atas semesta. Atau untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik dengan diikuti munculnya konsep2 surga dan neraka.
Bedakan cara kami menyembah Buddha dengan mereka menyembah Yesus.
Bedakan juga cara kami mengagungkan Buddha dengan mereka mengagungkan Muhammad.
Gw nanya balik, menurut lu apakah hakikat hidup itu jika kami telah melupakannya?