News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Tradisi Hutan

Started by tesla, 18 September 2008, 09:25:13 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

tesla

Quote from: Kemenyan on 19 September 2008, 04:34:45 PM
Namun,
Saya kurang setuju dengan yg ini
Quotenamun karena utk mengucapkan kata (dalam hati) itu masih cukup rumit (byk proses berpikir), stage berikutnya hanyalah menyadari...
Dikarenakan ketika konsentrasi terfocus,
Akan ada buah konsentrasi, akan ada "cerminan konsentrasi" yg disebut dengan nimitta
dan sejauh apa saya membaca buku2x meditasi...
kebanyakan menyarankan untuk memperhatikan nimitta

menurut saya malah bukan nimitta... kalau masuk nimitta kan akan masuk ke tingkat konsentrasi berikutnya yg "tidak ada apa-apa di sana" (baca: jhana) itu.

menurut saya yg diminta ukt menyelidiki itu malah sifat pikiran kita ketika mengambil objek-objek...

Quote
memperhatikan disini bukan hanya menyadari,
bahkan mengendalikan...

Namun pada kasus Ajahn Sao diatas di jelaskan dengan perkataan:
"fokus pada aksi mengambil objek ini. dan itulah yang harus kamu selidiki."

Selidiki memiliki banyak arti...
dan selidiki itu aktif, bukan hanya pasif (read: menyadari)

sip... indahnya perbedaan :)

saya sendiri jg tidak tahu, menyadari itu pasif atau aktif...
yg menganjurkan pasif & pasrah itu kan Pak Hudoyo :))
sepertinya menyadari & menyelidik (baca: vipassana) adalah gerakan aktif deh...
mungkin kalau masuk ke state jhana baru saya anggap pasif...

tapi sekali lagi, menurut saya yg diminta utk diperhatikan bukan nimitta...
keluar dari konsentrasi, menurut saya kondisi pikiran masih merasakan ketenangan...
di sana pikiran kembali mengambil objek misalnya suara, cahaya, dsb...
nah gerakan mengambil objek dari pikiran itu yg diselidiki...

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

tesla

Quote from: Kemenyan on 19 September 2008, 04:39:50 PM
Maaf tesla,
kalau thread ini dipindahkan ke Meditasi gmana?

rasanya kontennya lebih tepat dsono...

tapi entah juga...
Gw ragu dengan apa yg dibahas di thread ini,
Apakah membahas apa metoda meditasi yang diajarkan Ajahn Sao (Samatha/Vipasanna/etc) ?
ataukan... bagaimana "metoda guru" dalam mendidik ?


edit...
nevermind dech...
Saya kira yg dibahas bukan "apa metoda meditasi yg diajarkan Ajahn Sao"
melainkan, Bagaimana contoh seorang guru mengajarkan yang tanpa bekal konsep

tujuannya mo memperkenalkan tradisi hutan ^-^
rencana saya mo translate yg lain... tapi kapan2
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

nyanadhana

mungkin dari situlah asal mula kontroversi...maka sebagai seorang panutan haruslah ia melihat cara dia berpikir sebelum ia mengucap karena banyak hal yang berbahaya dan tak terduga yang membuat seorang yogi hancur meditasinya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Btw, menurut praktek yang sudah pengalaman meditasi itu bagaimana? Apa Mengamati saja paling baik daripada Meneliti? Tambahan pertanyaan, apa saja manfaat dari meditasi?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sukma Kemenyan

#34
Gw ga geto pengalaman...
tapi... ada yg perlu diperjelas...
Apa Mengamati saja paling baik daripada Meneliti?
Mengamati apa?
cerita-ceritera dongeng yg muncul dari Delusi pikiran?
atau... Timbul tenggelamnya Delusi Pikiran?
atau... Timbul tenggelamnya Sakit?
atau... Timbul tenggelamnya citta?
atau... etc... etc....

Manfaat meditasi ? -- Melepaskan

gajeboh angek

Para Abhidhammawan mungkin bisa mengkoreksi pernyataan saya ini :

Menyadari itu aktif, kalo nggak namanya tidur.
_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Kan katanya ada yang udah capai jhana berapa bisa tersesat gitu, dia sangka sudah menemukan pencerahan padahal blon apa2, bener gak ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

tesla

Quote from: karuna_murti on 19 September 2008, 05:09:41 PM
Para Abhidhammawan mungkin bisa mengkoreksi pernyataan saya ini :

Menyadari itu aktif, kalo nggak namanya tidur.
_/\_
:backtotopic:

btw tidur jg aktif kok...
kalau tidur kita masih bisa denger bunyi weker, masih bisa guling2 kalau panas... ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

kalo melamun sama menyadari beda dimananya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

gajeboh angek

Kontroversi modernisme tradisi Bhikkhu Hutan Thailand boleh dibahas juga dong.
Ajahn Mun -> Eternalisme
Ajahn Buddhadasa -> Nihilisme

_/\_
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Hendra Susanto

nimitta itu apa ya???

sepanjang yang gw lakukan, pada saat dikeheningan itu kan dikatakan pengambilan objek

QuoteHanya ada kejernihan dan keheningan. Jika pikiranmu selamanya di sana, ia akan tersangkut di sana. Jadi... ketika pikiranmu seperti ini, perhatikan interval untuk dimana keluar dari konsentrasi. Seketika pikiran memiliki rasa, itu adalah awal dari ia mengambil objek — tidak perduli objek apapun yg muncul pertama — fokus pada aksi mengambil objek ini. dan itulah yang harus kamu selidiki."

pengambilan object itu kembali ke 'buddho'

Sukma Kemenyan

Quote from: ryu on 19 September 2008, 05:12:47 PMKan katanya ada yang udah capai jhana berapa bisa tersesat gitu, dia sangka sudah menemukan pencerahan padahal blon apa2, bener gak ?
Betul...
Maka dari itu...
Yang dilatih dalam Samatha adalah...
Mencapai Jhana, Keluar dari Jhana
dan seenak perut naek turun, mengatur berapa lama dan keluar masuk Jhana...

dan bukan menetap kekal dalam Jhana

tesla

Quote from: karuna_murti on 19 September 2008, 05:16:41 PM
Kontroversi modernisme tradisi Bhikkhu Hutan Thailand boleh dibahas juga dong.
Ajahn Mun -> Eternalisme
Ajahn Buddhadasa -> Nihilisme

_/\_

sip sip...
silahkan...

saya selaku TS hanya posting terjemahan bebas
plus plus opini pribadi...

jadi, belum tentu saya jadi pembela tim bhikkhu hutan...
secara saya aja bukan bhikkhu, apalagi di hutan ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Quote from: Kemenyan on 19 September 2008, 05:21:55 PM
Quote from: ryu on 19 September 2008, 05:12:47 PMKan katanya ada yang udah capai jhana berapa bisa tersesat gitu, dia sangka sudah menemukan pencerahan padahal blon apa2, bener gak ?
Betul...
Maka dari itu...
Yang dilatih dalam Samatha adalah...
Mencapai Jhana, Keluar dari Jhana
dan seenak perut naek turun, mengatur berapa lama dan keluar masuk Jhana...

dan bukan menetap kekal dalam Jhana
Ic Ic mbah, lebih baik mana, mengetahui dasar2 teori meditasi atau tidak mengetahui dasar2 meditasi :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Btw ini yang post momod smua euy :)) aye satu2nya orang luar kakakakak
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))