Logika aneh umat Buddha

Started by fabian c, 12 September 2008, 02:44:15 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Riky_dave

[at]ryu..
Saya tidak tahu mau berkata apa kepada anda,bertanya dan menyindir apakah itu hal yang sama walau mungkin terlihat sama?:)

[at]Kainyn
Terima kasih atas postingan anda yang menurut saya mungkin juga merasa heran dengan tingkah laku dari saudara fabian yang mengindahkan postingan saya,tapi biarkan saya toh,sudah tatiyampi, didalam Buddhisme hanya mengenal tingkat tertinggi menurut saya adalah TATIYAMPI,saya sudah mengatakan mundur kalau saudara fabian juga tidak berkenan menjelaskan atau lebih tepatnya memperjelas semua kata2 yang telah dipostingkan olehnya yang meragukan saya... :)
_/\_

Salam hangat,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Riky_dave on 19 September 2008, 07:41:03 PM
[at]ryu..
Saya tidak tahu mau berkata apa kepada anda,bertanya dan menyindir apakah itu hal yang sama walau mungkin terlihat sama?:)

[at]Kainyn
Terima kasih atas postingan anda yang menurut saya mungkin juga merasa heran dengan tingkah laku dari saudara fabian yang mengindahkan postingan saya,tapi biarkan saya toh,sudah tatiyampi, didalam Buddhisme hanya mengenal tingkat tertinggi menurut saya adalah TATIYAMPI,saya sudah mengatakan mundur kalau saudara fabian juga tidak berkenan menjelaskan atau lebih tepatnya memperjelas semua kata2 yang telah dipostingkan olehnya yang meragukan saya... :)
_/\_

Salam hangat,
Riky
kakakakak lihatlah apa adanya riky, apabila anda merasa tersindir berarti anda melihat tersindir apa adanya :))

Belajarlah lebih sabar :)) atau memang tidak ada yang namanya kesabaran yah :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

[at]Ryu,...
Bingung jadinya saya.. :))
Apa yang anda katakan saudara ryu?Pernyataan anda telah bergeser dengan posting pertama anda  yang berhubungan dengan pak hudoyo...
Saya akan copy pastekan kepada anda :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4873.msg83912#msg83912
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Maksud aye khan dah jelas :))
Pa Hudoyo khan apabila tidak mau menjawab postingan orang itu khan hak Dia (misalnya bagi beliau postingan itu tidak penting dijawab/dianggap ngejunk), Sama juga dengan Fabian, kenapa harus seperti merengek2 minta jawaban sampe ketiga kali gitu :))
Jadi :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4873.msg84024#msg84024
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: ryu on 19 September 2008, 09:02:28 PM
Maksud aye khan dah jelas :))
Pa Hudoyo khan apabila tidak mau menjawab postingan orang itu khan hak Dia (misalnya bagi beliau postingan itu tidak penting dijawab/dianggap ngejunk), Sama juga dengan Fabian, kenapa harus seperti merengek2 minta jawaban sampe ketiga kali gitu :))
Jadi :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4873.msg84024#msg84024
Memang hak dia om ryu,siapa yang merengek2?:)
Jadi dimana dong hak bertanya saya?
Saya juga punya hak untuk bertanya bukan?Dan sebaliknya saudara fabian juga berhak untuk tidak menjawab dan saya berhak mengajukan permintaan/lebih jelasnya disebut pertanggungjawaban atas postingnya sebanyak apapun,tapi 3 kali menurut saya itu sudah lebih dari cukup untuk mengetahui apakah saudara fabian berkenan untuk menjawab atau tidak dan lagi yang lebih penting bahwa apa yang saya tanyakan bukan merupakan sindiran terhadap pribadi saudara fabian,bukan berupa ngejunk tak karuan,juga tidak melenceng dari topik/postingan saudara fabian.:)
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

Quote from: Riky_dave on 19 September 2008, 09:09:48 PM
Quote from: ryu on 19 September 2008, 09:02:28 PM
Maksud aye khan dah jelas :))
Pa Hudoyo khan apabila tidak mau menjawab postingan orang itu khan hak Dia (misalnya bagi beliau postingan itu tidak penting dijawab/dianggap ngejunk), Sama juga dengan Fabian, kenapa harus seperti merengek2 minta jawaban sampe ketiga kali gitu :))
Jadi :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4873.msg84024#msg84024
Memang hak dia om ryu,siapa yang merengek2?:)
Jadi dimana dong hak bertanya saya?
Saya juga punya hak untuk bertanya bukan?Dan sebaliknya saudara fabian juga berhak untuk tidak menjawab dan saya berhak mengajukan permintaan/lebih jelasnya disebut pertanggungjawaban atas postingnya sebanyak apapun,tapi 3 kali menurut saya itu sudah lebih dari cukup untuk mengetahui apakah saudara fabian berkenan untuk menjawab atau tidak dan lagi yang lebih penting bahwa apa yang saya tanyakan bukan merupakan sindiran terhadap pribadi saudara fabian,bukan berupa ngejunk tak karuan,juga tidak melenceng dari topik/postingan saudara fabian.:)
_/\_

Salam,
Riky
Ya sudah tunggu aja, barangkali terlewat atau bagaimana, khan kita tidak tau apa yang ada dalam batin fabian , oce! :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

Quotelagi yang lebih penting bahwa apa yang saya tanyakan bukan merupakan sindiran terhadap pribadi saudara fabian,bukan berupa ngejunk tak karuan,juga tidak melenceng dari topik/postingan saudara fabian.

QuoteNB:Semoga apa yang anda tulisan dengan niat yang baik tidak menyesatkan para pemula kedalam kefanatikan...

klo ini termasuk sindiran/ngejunk atau apa bos??

K.K.

Quote from: Riky_dave on 19 September 2008, 07:41:03 PM
[at]Kainyn
Terima kasih atas postingan anda yang menurut saya mungkin juga merasa heran dengan tingkah laku dari saudara fabian yang mengindahkan postingan saya,tapi biarkan saya toh,sudah tatiyampi, didalam Buddhisme hanya mengenal tingkat tertinggi menurut saya adalah TATIYAMPI,saya sudah mengatakan mundur kalau saudara fabian juga tidak berkenan menjelaskan atau lebih tepatnya memperjelas semua kata2 yang telah dipostingkan olehnya yang meragukan saya... :)

_/\_

gajeboh angek

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Sepertinya memang aneh logika umat Buddha :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Pitu Kecil

Topiknya aja udah "Aneh"  *  "Logika Aneh Umat Buddha" Kok gak bikin Topik "Logika Aneh Umat Manusia"
Smile Forever :)

Riky_dave

Quote from: Hendra Susanto on 19 September 2008, 09:16:48 PM
Quotelagi yang lebih penting bahwa apa yang saya tanyakan bukan merupakan sindiran terhadap pribadi saudara fabian,bukan berupa ngejunk tak karuan,juga tidak melenceng dari topik/postingan saudara fabian.

QuoteNB:Semoga apa yang anda tulisan dengan niat yang baik tidak menyesatkan para pemula kedalam kefanatikan...

klo ini termasuk sindiran/ngejunk atau apa bos??
Menurut anda sendiri om?
Menurut saya pribadi tulisan om fabian menyesatkan,maka dari itu saya meminta penjelasan dari saudara fabian,tapi mungkin dia sibuk atau memang tak berkenan menjelaskan kepada saya?
Entahlah...Yang penting saya sudah meminta sebanyak 3 kali dan menurut saya itu sudah lebih dari cukup,pernahkah saudara melihat didalam sutta ada permintaaan lebih dari 3 kali kepada Buddha Shakyamuni?
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quote from: ryu on 19 September 2008, 09:12:21 PM
Quote from: Riky_dave on 19 September 2008, 09:09:48 PM
Quote from: ryu on 19 September 2008, 09:02:28 PM
Maksud aye khan dah jelas :))
Pa Hudoyo khan apabila tidak mau menjawab postingan orang itu khan hak Dia (misalnya bagi beliau postingan itu tidak penting dijawab/dianggap ngejunk), Sama juga dengan Fabian, kenapa harus seperti merengek2 minta jawaban sampe ketiga kali gitu :))
Jadi :
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4873.msg84024#msg84024
Memang hak dia om ryu,siapa yang merengek2?:)
Jadi dimana dong hak bertanya saya?
Saya juga punya hak untuk bertanya bukan?Dan sebaliknya saudara fabian juga berhak untuk tidak menjawab dan saya berhak mengajukan permintaan/lebih jelasnya disebut pertanggungjawaban atas postingnya sebanyak apapun,tapi 3 kali menurut saya itu sudah lebih dari cukup untuk mengetahui apakah saudara fabian berkenan untuk menjawab atau tidak dan lagi yang lebih penting bahwa apa yang saya tanyakan bukan merupakan sindiran terhadap pribadi saudara fabian,bukan berupa ngejunk tak karuan,juga tidak melenceng dari topik/postingan saudara fabian.:)
_/\_

Salam,
Riky
Ya sudah tunggu aja, barangkali terlewat atau bagaimana, khan kita tidak tau apa yang ada dalam batin fabian , oce! :))
Justru oleh karena saya tidak tahu batin saudara fabian,maka saya meminta penjelasaannya sampai tatiyampi yang dianggap oleh anda sebagai "merengek2",pahamkah anda sekarang om ryu yang baik?
_/\_

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

fabian c

#163

Saudara Markos Prawira yang baik,

Terima kasih atas pembelaan anda, memang banyak orang yang salah sangka mengapa saya tidak menanggapi postingan-postingan terakhir, karena saya menilai hal ini sudah tidak bermanfaat, karena lama kelamaan kalau saya terlibat terus dalam perdebatan ini, akan menyia-nyiakan waktu saja.
Saya yakin anda tahu bahwa semua tulisan saya hanya ingin menerangkan bahwa kita sering timbul prasangka, inilah sebabnya rumor lebih cepat menyebar daripada fakta.

Menurut saya tidak perlu saya memperpanjang debat, karena nanti saya akan dituduh tak tahu diri yang mau menang sendiri, bisanya cuma berdebat.
Tentu anda juga bisa merasakan bahwa debat sering-sering hanya menambah kekotoran batin. Lebih baik menyudahi debat yang tak berkesudahan.

Kebenaran sebaik apapun akan ditolak oleh orang yang memang sudah bertekad untuk mendebat.

Mungkin perumpamaan saya berikut ini yang pernah saya postingkan di salah satu forum bisa menjadi pertimbangan pemikiran kita semua, betapa sia-sianya berdebat, bila yang dicari hanya PEMBENARAN, BUKAN MENCARI KEBENARAN. Dan kita cenderung mudah sekali terjebak pada hal itu.

Perumpamaannya demikian, harap diingat bahwa ini cuma perumpamaan:

Ada cerita mengenai orang kampung (umpamanya namanya si Mamat) yang suatu ketika pergi kekota untuk mencari kerja  Ia terkenal karena staminanya. Selama di kota ia suka sekali mengikuti kegiatan pencinta alam, dan ia terkenal diantara para koleganya.sebagai yang paling hebat dalam memanjat gunung. (karena ia di desa sering memanjat bukit).

Suatu ketika bos perusahaan tempatnya bekerja memiliki ide, dalam rangka promosi, perusahaan Ia mensponsori pendakian gunung Jayawijaya. Tentu tidak sulit ditebak bahwa salah satu orang yang dipilih untuk ikut dalam team  penaklukkan Puncak jayawijaya yang di pakai adalah si Mamat.
Singkatnya Mamat bersama dengan team yang lain pergi mEmanjat gunung. Dilengkapi dengan berbagai peralatan modern yang ada sekarang ini.

Dengan cermat Mamat mencatat semua pengalaman yang dia lakukan, treknya, suasananya, pokoknya arsipnya lengkap sekali. (karena Mamat memang sudah berpengalaman dalam mendaki gunung.

Setelah pulang kembali ke kotanya, suatu hari Mamat kembali ke desanya.
Di desanya Amat bertemu dengan teman mainnya sejak kecil (umpamanya namanya adalah Pailul). Lalu Amat menceritakan pengalamannya yang menegangkan mendaki puncak Jayawijaya kepada Pailul.

"Pada akhir ceritanya Pailul nyeletuk: oh ya...? ah nggak mungkin... mana ada gunung yang puncaknya diselimuti es..."

Lalu Mamat memperlihatkan petanya dan juga catatan pendakiannya kepada Pailul. Dengan berharap Pailul percaya apa yang diutarakannya.

Lalu Pailul setelah melihat peta dan catatan pendakian Mamat lalu bertanya kepada Mamat, "di Petanya tidak disebutkan kalau puncaknya diselimuti es kan...? itukan cuma peta..? kalau boleh saya tahu siapa yang menyusun catatan pendakian ini...? kamu kan...?"

Dengan sabar Mamat mengeluarkan foto-foto yang ia ambil ketika bersama timnya mendaki puncak Jayawijaya, termasuk foto ketika ia telah berhasil mengibarkan bendera perusahaannya di puncak Jayawijaya.

Lalu Pailul berkomentar,"Maaf saya sih pernah lihat foto si Oneng tetangga diujung gang, kenal kan...? sedang berjabatan tangan sama Pere..siden, juga si Bajuri suaminya, dia juga sedang salaman sama bintang pilem Rocky", katanya sih dikerjain pake kompu...., kompu apa yah lupa, pokoknya dikerjain alat yang namanya ada kompunya..."

Dalam usahanya yang terakhir untuk menyadarkan si Pailul, Mamat lalu memperlihatkan videonya yang diambil selama mendaki puncak Jayawijaya.

Lalu Pailul bertanya kepada Mamat, "ini filmnya apa memang benar...?"

Mamat menjawab, "tentu saja, saya bikin videonya langsung..."

Lalu Pailul menjwab, "kalau memang video ini benar, maka Batman sama Superman juga benar dong........."

                                  ------------- (end of story) ------------

Dari perumpamaan ini kita bisa menyimak beberapa hal,
Bila seseorang telah memiliki praduga, maka sulit mengubah praduga tersebut. Sebaik apapun fakta yang disodorkan.

Bila seseorang telah mengambil sikap tak percaya terhadap Tipitaka, tak ada seorangpun yang dapat mengubahnya menjadi percaya, walaupun pengetahuannya sendiri belum sampai kesitu.
Sutta yang sebenarnya lebih banyak memuat pengalaman praktek meditasi Sang Buddha dan para Arahat, bagi orang yang tidak mendalami meditasi maka sutta hanya merupakan teori.... seperti perumpamaan diatas.

Terima kasih kepada saudara Markos dan juga teman-teman netter yang telah meluangkan waktu membaca ini, dan saya rasa lebih bermanfaat bila saya lebih meluangkan waktu saya yang tersita, untuk meditasi. Saya rasa itulah yang terbaik.

((( Semoga kita semua berbahagia, dan bebas dari penderitaan )))

fabian


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))