Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD

Started by Sumedho, 29 August 2008, 07:05:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

williamhalim

#660
Quote from: morpheus on 30 August 2008, 07:36:25 PM
sedemikian banyaknya yg mempertanyakan dan menasehati melihat sikap pak hudoyo yg "pahit" dan "mau menang sendiri" :)

saya juga tidak bisa membaca batin dan tidak mengenal pak hudoyo, tapi saya mengajak anda analisa intelektual aja, kosongkan prasangka dan jugment anda. pikir baik2: pak hudoyo sudah berusia lanjut, sudah pernah menempuh kebhikkhuan, bergelut dengan meditasi puluhan tahun. singkatnya beliau sudah nothing to lose. mengejar duit kayaknya gak. mengejar pangkat, wong gak ada jabatan. mengejar pengikut, kok beliau malah gak jaga image dan main ngomong blak2an? kira2 tahukah orang yg sebegitu sepuh mengenai konsekuensi ngomong kasar dan blak2an bakal mengundang benci dan kritik? jelas tahu. tahukah beliau ngomong seperti itu memperjelek imagenya di mata orang2 biasa? jelas tahu.

apakah mungkin pak hudoyo punya misi dan tujuan tersendiri dengan ngomong "pahit" dan "mau menang sendiri" seperti itu? kenapa pak hudoyo gak lapisin kata2nya dengan gula dan madu aja? pasti banyak yg senang dan pengikutnya banyak...
pikirkan baik2...

setelah anda punya dugaan yg berlawanan dengan prasangka awal anda, coba baca ulang posting2 pak hudoyo seperti mmd, abhidhamma, sutta, dll dari awal sekali lagi...
apakah ada perubahan makna? apa benar pak hudoyo sering marah2 dan gebukin orang (dengan kata2 tentunya) gak karuan? :)

caveat emptor: apapun analisa anda, hanya pak hudoyo yg tahu isi batinnya sendiri...

mungkin saja anda semua benar dan persepsi saya bisa saja salah, tapi saya udah pernah mencoba melihat pak hudoyo dari 2 persepsi yg berlawanan, jadi saya tahu persis apa yg dirasakan kedua pihak... sejauh ini persepsi yg baik yg memenangkan intelek saya karena jauh lebih masuk akal.

jadi ingat kata2 seseorang yg kurang lebih seperti ini: (apabila anda ingin memperoleh manfaat dari seseorang dalam hal spiritual), mari kita duduk bercakap2 seperti 2 orang sahabat lama yg sedang membicarakan sesuatu yg penting...

dengan prasangka negatif, tak ada percakapan yg bisa memberi hasil...
mari kita coba experimen persepsi ini, cobalah liat pak hudoyo seperti seorang sahabat lama yg sedang membicarakan hal yg penting...

Rekan Morpheus yg humble,

Dalam Buddhisme kita diajarkan untuk tidak berprasangka negatif, juga tidak berprasangka positif. Kita diajar untuk melihat secara realistis.

Pihak A dan B masing2 saling berdiskusi mengemukakan dan mempertahankan pendapat masing2.

Jadi, saya pikir, tidak ada gunanya kita mengimbau si A untuk tidak mendebat si B, atau si B agar jangan mendebat si A. Tindakan ini tidak fair. Dalam diskusi segala sleg pendapat adalah hal yg wajar. Jikalau ada yg bertindak kasar, publik akan bisa menilai secara objective.

Dan juga 'umur' dan 'pengalaman' bermeditasi juga tidak menentukan suatu 'kematangan spiritual'.

Lima pertapa, Moggalana, Bimbisara, dan banyak yang lainnya, umurnya jauh lebih tua dari Sang Gotama. Juga, banyak murid-murid Mahasi Sayadaw, Goenka yg umurnya leih tua dari Gurunya.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

Quote from: hudoyo on 31 August 2008, 12:23:01 AM

Tolong diperhatikan, saya TIDAK mengatakan bahwa sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK SEMUA ORANG. ... Yang saya katakan, sutta-sutta yang lain itu TIDAK PERLU UNTUK PRAKTISI MMD. ...


Tapi Bapak Hudoyo telah mengatakan:

"SAYA MERAGUKAN JALAN MULIA BERUAS DELAPAN BERASAL DARI MULUT SANG BUDDHA LANGSUNG"

-----

Jika Bapak berpendapat Bahiya dan Malunkya cocok bagi Bapak dan ajaran2 Buddha yg lain mungkin saja cocok untuk orang2 lain, apa perlunya Bapak mengeluarkan pernyataan yg diatas itu?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

dilbert

saya kira, forum buddhis di DC ini adalah salah satu forum BUDDHIS yang boleh saya katakan yang "TERBAIK" diantara forum forum buddhis yang ada di dunia maya (mungkin bukan hanya terbatas di forum buddhis berbahasa indonesia, tetapi juga termasuk forum buddhis berbahasa lain).

Dari "DISKUSI-DISKUSI PANAS" yang terjadi, saya kira tidak ada yang absolut "BENAR" atau "SALAH", juga tidak ada yang merasa "MENANG" atau "KALAH". Bagi saya sebagai salah satu member dan pengunjung setia forum-forum buddhis, DC memberikan satu pengalaman yang paling baik (menurut saya sampai saat ini). Banyak informasi yang bisa didapatkan. BAnyak member member yang saya rasa memiliki kualifikasi penguasaan teori/konsep dan pengalaman praktek yang baik.

Hal ini tentunya memberikan manfaat yang sangat luas kepada semua pengunjung DC. Saya kira masing-masing member melihat berbagai pandangan sebagai suatu khasanah yang luas, Kalau cocok dengan seseorang, boleh diikuti. Tidak cocok dengan suatu pandangan, hendaknya di-kritisi dengan cara yang sopan dan santun.

Saya kira, polemik yang PANAS yang terjadi dalam beberapa hari ini, telah bisa diselesaikan dengan "cukup" memuaskan. Dengan kepala dingin, semua pihak berhasil menahan diri. Dan hasilnya adalah forum DC ini diharapkan semakin menemukan format dan bentuk yang lebih sempurna dari masa ke masa. Diharapkan juga forum DC ini bisa mempertahankan member member yang berkualitas sembari juga "menjaring" calon calon member yang berkualitas di masa mendatang supaya forum DC ini tetap bisa menjadi acuan dalam diskusi dan informasi tentang DHAMMA.

BRAVO Dhammacitta dan thanks to all members.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

williamhalim

Quote from: hudoyo on 31 August 2008, 06:02:05 AM
'Dhamma-Vinaya" atau "Satthusasanam" (Ajaran Sang Guru) tersimpan di dalam Tipitaka, tapi harus pandai-pandai menapis (screen) Tipitaka itu, mana yang benar-benar 'satthusasanam' mana yang bukan. ... Alat penapisnya: Kalama-sutta.


OOT:

Tiba-tiba saya teringat diskusi lama sy dengan rekan Tesla, soal:
~ 4 kebenaran Mulia (A)
~ 8 Jalan mulia (B)
~ salah satu isi 8 jalan mulia: pandangan benar tentang dukkha (C)

Rekan Tesla bertanya: jika memakain pola matematis (C) adalah bagian dari (B) dan (B) bagian dari (A). Apakah mungkin (A) adalah bagian dari (C)? Kalau dimatematiskan, memang tidak mungkin (A) bagian dari (C) dan sekaligus (C) merupakan bagian dari (A).

Memikirkan begitu, kita bisa gila. Tapi begitulah adanya... seperti juga contoh Pak Hud diatas, Kalama Sutta adalah bagian dari seluruh Sutta, namun sekaligus Kalama Sutta berfungsi juga sebagai penyaring semua Sutta.
~ Semua Sutta (A)
~ Kalama Sutta (B)
(B) merupakan bagian (A) sekaligus (A) disaring oleh (B)

Kalo mo pake intelektual matematis emang bisa nonong :D

----

post ini hanya intermezzo sekaligus menjawab pertanyaan dulu yg belum sy jawab :)

.........lanjoet.........
::
 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Hendra Susanto


ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

andry

Quote from: bond on 30 August 2008, 12:13:41 PM

Quote

konsentrasi bisa juga didapat dengan cara kita sadar ketika pikiran berkelana, lama kelamaan pikiran akan berhenti sendiri ...

Artinya disana ada konsentrasi bukan? Tapi menurut MMD tidak ada konsentrasi sama sekali(CMIIW)? ini gimana?
IMO, jika MMD = lampu ruangan, bukan lampu senter, tetap ada yg namanya konsentrasi itu.
tetap tahu apakah ada lalat/nyamuk yg terbang, ketika cecak sdg berjalan dan tirai jendela bergoyang.
Samma Vayama

Riky_dave

Quote from: dilbert on 31 August 2008, 12:57:32 PM
saya kira, forum buddhis di DC ini adalah salah satu forum BUDDHIS yang boleh saya katakan yang "TERBAIK" diantara forum forum buddhis yang ada di dunia maya (mungkin bukan hanya terbatas di forum buddhis berbahasa indonesia, tetapi juga termasuk forum buddhis berbahasa lain).
Saya setuju dengan pernyataan bahwa DC termaksuk kategori yang terbaik tapi menurut saya secara pribadi bahwa kesalahan dari forum ini adalah "sistem pemerintahannya" yang patut "dipertanyakan",sedari saya renungkan sendiri bahwa memang didunia ini tidak ada 1 manusia pun bisa luput dari kesalahan(kecuali arahat,dll) tapi yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana kesalahan yang dibuat dan sejauh mana dia dapat mengakui kesalahannya dan merubahnya ke arah yang lebih tepat(tidak digunakan kata "benar" karena bisa didalihkan oleh segelintir orang bahwa pandangan yang benar menurut aye belum tentu benar menurut yang lainnya):)

QuoteDari "DISKUSI-DISKUSI PANAS" yang terjadi, saya kira tidak ada yang absolut "BENAR" atau "SALAH", juga tidak ada yang merasa "MENANG" atau "KALAH".
Justru pernyataan ini mesti direnungkan lebih dalam lagi...
Karena menurut saya pribadi bahwa diskusi2 panas yang terjadi malah mengundang ketidaksenangan dari beberapa pihak(yang mungkin merasa kalah dalam diskusi) hingga muncul keputusan yang menurut saya sepihak yang menendang MMD dari board theravada(jangan mengencam saya karena saya berhak untuk berbicara,mohon dimengerti begitu juga anda semua member disini berhak untuk menyanggah pernyataan saya secara logika dan berdasar...)

QuoteBagi saya sebagai salah satu member dan pengunjung setia forum-forum buddhis, DC memberikan satu pengalaman yang paling baik (menurut saya sampai saat ini). Banyak informasi yang bisa didapatkan. BAnyak member member yang saya rasa memiliki kualifikasi penguasaan teori/konsep dan pengalaman praktek yang baik.
Ya,andai informasi itu tidak dicela melalui penyerangan pribadi,diskusi tidak sehat dan ngejoke dimana2..._/\_

QuoteHal ini tentunya memberikan manfaat yang sangat luas kepada semua pengunjung DC. Saya kira masing-masing member melihat berbagai pandangan sebagai suatu khasanah yang luas, Kalau cocok dengan seseorang, boleh diikuti. Tidak cocok dengan suatu pandangan, hendaknya di-kritisi dengan cara yang sopan dan santun.
Saya kurang sependapat dengan pernyataan diatas yang saya boldkan,bagi saya "isi"nya haruslah berisi argumen yang jelas dan kokoh,kalau hanya dikritisi dengan "sopan dan santun" tapi isinya malahan hanya berisi penyerangan pribadi,ngejoke,dan lempar batu sembunyi tangan ,benar tidak menurut anda sendiri?

QuoteSaya kira, polemik yang PANAS yang terjadi dalam beberapa hari ini, telah bisa diselesaikan dengan "cukup" memuaskan.
Masih harus menunggu,still wait...Still wait...

QuoteDengan kepala dingin, semua pihak berhasil menahan diri.
Harus direnungkan lagi...Kepala dingin?Sudah ada toh yang bilang pak hudoyo ini dan itu(Marah2,bla2,saya rasa anda baca dari awal bukan dan tahu juga?)

QuoteDan hasilnya adalah forum DC ini diharapkan semakin menemukan format dan bentuk yang lebih sempurna dari masa ke masa. Diharapkan juga forum DC ini bisa mempertahankan member member yang berkualitas sembari juga "menjaring" calon calon member yang berkualitas di masa mendatang supaya forum DC ini tetap bisa menjadi acuan dalam diskusi dan informasi tentang DHAMMA.
Semogalah(walau sekedar pengharapan yang tak berati...)
Anicca oh anicca...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hudoyo

Quote from: fabian c on 31 August 2008, 11:15:34 AM
Quote'ATTA' BUKAN HANYA SEKADAR "PANDANGAN SALAH", MELAINKAN SUATU KESADARAN YANG SANGAT DALAM DI DALAM BATIN PUTHUJJANA, yang berasal jauh di bawah sadar (anusaya). ... Oleh karena itu, sangat sukar menghancurkan/melenyapkan 'atta' itu.

Inilah salah satu kesalahan terbesar para bhikkhu penghafal ajaran Sang Guru (tipitaka-dhara) yang sudah berlarut-larut selama 2000 tahun, sehingga umat Buddha mempunyai kesan bahwa 'atta' HANYA sekadar "pandangan salah" (miccha-ditthi). ... Contohnya: Rekan Fabian, praktisi vipassana Mahasi Sayadaw yang sudah sangat senior. ... Kesalahpahaman ini begitu mendalam sehingga ia tidak bisa melihat hakikat akunya sendiri.

Kesalahan para bhikkhu Tipitaka-dhara itu telah diluruskan kembali oleh pencerahan J. Krishnamurti pada abad ke-20 M.


ahh... terima kasih pak Hudoyo... saya sudah tercerahkan... jujur saja, selama meditasi sekian lama dengan mengikuti metode Mahasi Sayadaw saya memang tak pernah melihat aku, saya kira tak ada lagi yang perlu saya komentari disini... cukup sampai disini. Saya harus membersihkan batin yang sudah tercerahkan ini...
terima kasih,

sukhi hotu

fabian

Sampai jumpa lagi dalam diskusi atau debat mendatang, Rekan Fabian.

Salam,
hudoyo

hudoyo

Quote from: willibordus on 31 August 2008, 11:57:28 AM
Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 04:54:26 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 04:50:27 PM
ya saya menyadarinya pak itu lah yang namanya manusia hidup pak, sumber penderitaan itu dari diri sendiri tapi ada faktor external juga pak jangan lupakan itu, ketika ber vipassana dalam kesehari2an apakah yang di dapat dalam melihat apa adanya? Apakah ada perubahan yang besar/perbedaan orang yang bervipassana dengan yang tidak?

Kalau Anda mau menjalankan vipassana, jangan pikirkan pertanyaan-pertanyaan itu ... alih-alih sadari saya batin Anda, setiap kali pikiran dan si aku muncul, dari saat ke saat. Itu saja cukup ... Kalau Anda berpikir-pikir, berarti Anda tidak ber-vipassana. .. Vipassana Anda macet.

Justru disini bedanya, MMD tidak mempunyai barometer tertentu yg dapat dijadikan acuan suatu keberhasilan meditasi, kecuali hanya 'sadar' dan itupun 'hanya dalam sesi meditasi', ketika keluar sesi meditasi, sikap batin dan tingkah laku meditator MMD kembali seperti biasa.

Ini cuma komentar orang yang tidak tahu apa-apa tentang MMD. Gak perlu saya tanggapi.

QuoteSedangkan vipassana tradisionil menekankan pada 'pengikisan avijja'. HAsil yg didapat selama sesi meditasi tidak akan hilang setelah sesi berakhir. Kekotoran batin yg berhasil dikikis selama sesi meditasi -meskipun sedikit- akan tetap begitu adanya biarpun sesi meditasi berakhir, sehingga seorang meditator vipassana dapat dilihat kemajuannya dari tingkah lakunya yg semakin tenang, terkontrol dan kebijaksanaan yg bertambah.

Contoh paling senior di thread ini: Fabian. ... Fabian dan saya masih sama-sama puthujjana.

hudoyo

Quote from: willibordus on 31 August 2008, 12:00:37 PM
Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 05:47:19 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 05:36:56 PM
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?

Ryu,

Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
Jadi, tergantung: ada pikiran nggak ...

Inilah bedanya Pak, seorang mentor vipassana yg berhasil seharusnya EGO / AKU nya sudah terkikis dan akan kelihatan jelas berbeda sikapnya dibanding orang2 kebanyakan. Bukannya malah tambah parah sikapnya dibanding orang yg tidak bervipassana.

Semakin benci Anda kepada MMD, semakin Anda melihat sikap saya "parah".

SandalJepit

Quote from: willibordus on 31 August 2008, 12:04:54 PM
Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:14:31 PM
Rekan Hok Ben,

Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?

Pak Hudoyo,
Jika AKU / EGO Bapak bergolak hanya karena MMD disentil diforum ini, berarti EGO / AKU  Bapak tiada bedanya dengan kita-kita yg tidak menjalankan MMD.

Jadi, apa gunanya MMD selama bertahun2 itu Pak?

Seharusnya dalam vipassana yg benar, dukkha (kemarahan, kemelekatan) sudah terkikis secara permanen

::




rekan willi, begini lho.. apakah metode diluar MMD itu sudah membuahkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan MMD?
jika EGO/AKU orang-orang di luar MMD itu juga disentil, bergeming atau tidak? (coba anda amati saja ego/aku salah seorang moderator yang pernah gue sentil )

bagaimana moderator di DC ini bisa bertindak sewenang-wenang terhadap MMD, sedangkan metode di luar sana tidak lebih baik dibandingkan MMD?





hudoyo

Quote from: willibordus on 31 August 2008, 12:04:54 PM
Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:14:31 PM
Rekan Hok Ben,

Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?

Pak Hudoyo,
Jika AKU / EGO Bapak bergolak hanya karena MMD disentil diforum ini, berarti EGO / AKU  Bapak tiada bedanya dengan kita-kita yg tidak menjalankan MMD.

Jadi, apa gunanya MMD selama bertahun2 itu Pak?

Seharusnya dalam vipassana yg benar, dukkha (kemarahan, kemelekatan) sudah terkikis secara permanen

Rekan Sandaljepit telah menjawab dengan telak posting Anda ini.

Riky_dave

#673
Quote from: hudoyo on 29 August 2008, 04:58:21 PM
Reputasi saya turun lagi satu angka.
Rupanya ada orang yang tidak ikhlas berdebat dengan saya. :))
Sama dong...Jangankan berdebat,belum berdebat pun reputasi saya sudah turun 1...
:))

Anakmu,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

hudoyo

Quote from: willibordus on 31 August 2008, 12:09:20 PM
Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:38:35 PM
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...
~ Ketika disentil, kita tidak bergeming, artinya meditasi kita menunjukkan kemajuan (hasil).
~ Kalau kita masih bergeming, artinya meditasi yg telah kita praktikkan sekian tahun: gagal atau salah

Tahukah Anda bahwa saya menulis dengan atau tanpa aku, dan seberapa kuat aku saya?

Quote
Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...
Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...
Bisa dipahami kok, Anda gak pernah berada pada posisi seperti saya.

QuoteDalam penilaian saya pribadi, ini namanya kemelekatan yg sangat kuat terhadap MMD.

Penilaian Anda kepada saya berbanding lurus dengan seberapa kuat ego Anda tertampar.
Lihat Anda bertubi-tubi mencoba menyerang saya ... Bagaimana yah kira-kira batin Anda?