Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD

Started by Sumedho, 29 August 2008, 07:05:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 05:32:55 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 05:28:59 PM
Ketika aku disadari dan apakah yang terjadi?

Pada saat orang sadar akan akunya, ia bebas;
ketika aku muncul kembali, ia melekat lagi.
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 30 August 2008, 05:36:56 PM
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?

Ryu,

Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
Jadi, tergantung: ada pikiran nggak ...

ryu

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 05:47:19 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 05:36:56 PM
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?

Ryu,

Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...
oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: ryu on 30 August 2008, 06:03:47 PM
oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?

Ryu, saya tidak begitu suka berspekulasi ...
Tengoklah ke dalam batin Anda sendiri: Anda bisa marah nggak menghadapi situasi seperti yang saya hadapi?

HokBen

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 05:47:19 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 05:36:56 PM
maaf yah pak ini bukan mau menyerang pribadi, cuma mau bertanya, ketika bapak tahu thread MMD dipindahkan apakah yang terjadi dengan Aku nya bapak?

Ryu,

Kan sudah berkali-kali saya katakan, begitu muncul pikiran maka si aku muncul juga.
Nah, ketika saya membaca moderator DC mendeklarasikan "MMD bukan Buddhisme" ... berarti ada pikiran kan ... jadi ada aku ... yang bisa marah, bisa menulis, menjawab dsb.
Tapi, ketika kesadaran terhadap gerak-gerik pikiran ini muncul ... maka pikiran diam, si aku juga diam ... tidak ada marah lagi, malah tidak ingat apa itu MMD ...

_/\_ Pak Hudoyo,
jika pikiran diam, dan si aku dari Pak Hud pun sudah diam...
jadi tidak ada lagi marah dan tidak ada lagi kemelekatan pada apapun...

kalau begitu, tidak masalah kan pak dengan pemindahan thread MMD ke bagian manapun juga, atau labelling MMD bagaimanapun juga.
toh Bapak yang saya yakin cukup kompeten dalam melatih diri menangani si "AKU" ini tentu dapat segera menyadari gerak-gerik pikiran saat (mungkin) timbul penolakan atas pemindahan atau labelling atas MMD.

atau dalam berdiskusi di forum pikiran digunakan / pikiran tidak harus diam sehingga sah2 saja untuk menolak pemindahan tersebut?

sorry pak, ini sama aje sama ryu, tanpa maksud menyinggung pribadi..
peace... :D

hudoyo

Quote from: HokBen on 30 August 2008, 06:09:05 PM
_/\_ Pak Hudoyo,
jika pikiran diam, dan si aku dari Pak Hud pun sudah diam...
jadi tidak ada lagi marah dan tidak ada lagi kemelekatan pada apapun...

kalau begitu, tidak masalah kan pak dengan pemindahan thread MMD ke bagian manapun juga, atau labelling MMD bagaimanapun juga.
toh Bapak yang saya yakin cukup kompeten dalam melatih diri menangani si "AKU" ini tentu dapat segera menyadari gerak-gerik pikiran saat (mungkin) timbul penolakan atas pemindahan atau labelling atas MMD.

atau dalam berdiskusi di forum pikiran digunakan / pikiran tidak harus diam sehingga sah2 saja untuk menolak pemindahan tersebut?

sorry pak, ini sama aje sama ryu, tanpa maksud menyinggung pribadi..
peace... :D

Rekan Hok Ben,

Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?

ryu

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:06:16 PM
Quote from: ryu on 30 August 2008, 06:03:47 PM
oh ok, apakah Guru utama bapak, sang Buddha bisa marah? Atau andaikata sang Buddha menghadapi masalah seperti ini apa kira2 yang akan beliau lakukan?

Ryu, saya tidak begitu suka berspekulasi ...
Tengoklah ke dalam batin Anda sendiri: Anda bisa marah nggak menghadapi situasi seperti yang saya hadapi?
saya tidak berspekulasi pak, say cuma mau menjadi cermin dan bercermin pada diri sendiri dan juga tanggung jawab pada sang guru dan ajarannya, juga pada murid2 kita, itulah beratnya menjadi guru pak, tanggung jawabnya sangat besar dalam menuntun muridnya, apakah akan berhasil atau tidak tergantung sang guru, saya lihat bapak bagus kok dalam mengajar MMD (belum sangat bagus lho pak) jadi yah itu terserah bpk sih, sy hanya memberikan dari sudut pandang saya saja :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Kalo saya di posisi bapak, entahlah :) tapi lihat 3 pilihan pak, pikiran negatif, positif, atau lewat saja ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

HokBen

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:14:31 PM
Rekan Hok Ben,

Anda benar kalau saya hanya mementingkan pembebasan & kenyamanan batin saya sendiri.
Tetapi saya pun harus memikirkan image MMD ... Menurut Anda, bagaimana image MMD kalau gurunya saja berdiam diri saja mendengar orang mengklaim "MMD bukan Buddhisme". ... Kalau Anda jadi saya, apa yang Anda lakukan?

Pak..
saya yakin seyakin2nya..
yang namanya sesuatu kalo memang membawa kebenaran biar dicap gimanapun juga tetep aja bener..

knapa harus memusingkan image MMD, toh perubahan atas image MMD ga akan membuat murid-murid Bapak atau rekan-rekan yang sudah dan akan memetik hal-hal positif dari tulisan Bapak berupah pikiran. Kalo emang buah karmanya mereka untuk mendapat manfaat dari tulisan, opini dan ajaran yang Bapak sampaikan sudah matang, biar MMD dicap apapun juga mungkin tidak masalah.

ini sh pendapat saya pribadi.  ^:)^
saya sendiri blon pernah jadi pemimpin atau pengajar sebuah kelompok study spiritual, jadi ya mungkin maaf2 aje pak kalo pendapatnya cupu punya...   ^:)^

_/\_

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tambahan dikit:
Dari tulisan "Instruksi Guru Yang Berharga", Pabongka Rinpoche menyebutkan pula mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Guru spiritual.
pernah saya mendengar bahwa adakalanya seseorang "menguji" seorang Guru sebelum belajar untuk lebih memahami sifat serta kualitas dari Guru ybs.
Pak Hud, anggap aja ini adalah "ujian" untuk seorang Guru MMD, sapa tahu setelah "lolos ujian" , banyak yang akan melihat Bapak sebagai sosok Guru Spritual dengan Kualitas Agung.
pertimbangkan matang-matang reaksi yang dilakukan, jangan sampai membuat "hasil ujian" justru menunjukkan hal yang kurang baik.

peace... :D

hudoyo

Quote from: ryu on 30 August 2008, 06:20:15 PM
saya tidak berspekulasi pak, say cuma mau menjadi cermin dan bercermin pada diri sendiri dan juga tanggung jawab pada sang guru dan ajarannya, juga pada murid2 kita, itulah beratnya menjadi guru pak, tanggung jawabnya sangat besar dalam menuntun muridnya, apakah akan berhasil atau tidak tergantung sang guru, saya lihat bapak bagus kok dalam mengajar MMD (belum sangat bagus lho pak) jadi yah itu terserah bpk sih, sy hanya memberikan dari sudut pandang saya saja :)

Lho, jelas Anda berspekulasi ketika Anda bertanya apakah Sang Buddha bisa marah? ... Kok sekarang mengelak? ...

Terima kasih buat segala nasehat Anda.

QuoteKalo saya di posisi bapak, entahlah :) tapi lihat 3 pilihan pak, pikiran negatif, positif, atau lewat saja ;D

Anda berpikiran simplistik ... Anda tidak memahami posisi saya ...
Bagi saya tidak ada macam-macam pilihan ... hanya ada satu pemikiran: mempertahankan MMD ... bukan negatif, bukan pula positif, dan jelas pikiran saya tidak akan lewat begitu saja.




hudoyo

Quote from: HokBen on 30 August 2008, 06:30:24 PM
Pak..
saya yakin seyakin2nya..
yang namanya sesuatu kalo memang membawa kebenaran biar dicap gimanapun juga tetep aja bener..
knapa harus memusingkan image MMD, toh perubahan atas image MMD ga akan membuat murid-murid Bapak atau rekan-rekan yang sudah dan akan memetik hal-hal positif dari tulisan Bapak berupah pikiran. Kalo emang buah karmanya mereka untuk mendapat manfaat dari tulisan, opini dan ajaran yang Bapak sampaikan sudah matang, biar MMD dicap apapun juga mungkin tidak masalah.

Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...

Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...

Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...

Quoteini sh pendapat saya pribadi.  ^:)^
saya sendiri blon pernah jadi pemimpin atau pengajar sebuah kelompok study spiritual, jadi ya mungkin maaf2 aje pak kalo pendapatnya cupu punya...   ^:)^

Bisa dipahami kok, Anda gak pernah berada pada posisi seperti saya.

HokBen

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 06:38:35 PM
Sama dengan Ryu, Anda berpikir simplistik. ... Kalau seandainya Anda dicap "bajingan", apa Anda tidak bergeming? ...

Di pihak lain, apakah Anda pernah bicara dengan orang-orang yang mendiskreditkan saya seperti Anda bicara kepada saya sekarang?...

Melihatkah Anda, bahwa Anda sebetulnya tidak netral, tetapi berpihak? ...


Jujur pak,
yang membuat saya bisa berpendapat begini karena saya kaget... reaksi Pak Hud diluar dugaan saya..
kok bisa seorang Pak Hud marah-marah karena cap ini dan itu, karena pemindahan thread MMD ke tempat ini dan itu..

karena saya blon pernah ada di posisi Bapak jadi saya heran kok bisa segitu reaksinya...

maksud tulisan saya tuh supaya Bapak bisa lebih hati-hati dalam bereaksi..
kan kalo ada orang yang ga tau masalahnya liat bisa aja justru image bapak sebagai Guru MMD dianggap tidak bisa mengendalikan emosi. kalo gitu kan yang rugi bukan cuma image MMD tapi juga image Pak Hud.
saya mau ngasi tahu hal yang baik kok dianggap memihak sh pak....
makanya saya berpendapat gini.. kalau ini dianggap berpihak ya sekali lagi maaf aje pak...  ^:)^
ga ikut2 campur lagi dh...

CKRA

Dalam beberapa keadaan dimana Sang Buddha difitnah dengan keji oleh orang-orang yang tidak menyukaiNya, Beliau tidak marah sedikitpun. Bahkan, Beliau menenangkan murid-muridNya yang marah dan terpengaruh emosinya. Dan Beliau meminta murid-muridNya untuk berdiam saja sampai waktunya, dimana kebenaran akan terungkap dengan sendirinya.

hudoyo

Quote from: HokBen on 30 August 2008, 06:30:24 PM
Tambahan dikit:
Dari tulisan "Instruksi Guru Yang Berharga", Pabongka Rinpoche menyebutkan pula mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Guru spiritual.
pernah saya mendengar bahwa adakalanya seseorang "menguji" seorang Guru sebelum belajar untuk lebih memahami sifat serta kualitas dari Guru ybs.
Pak Hud, anggap aja ini adalah "ujian" untuk seorang Guru MMD, sapa tahu setelah "lolos ujian" , banyak yang akan melihat Bapak sebagai sosok Guru Spritual dengan Kualitas Agung.
pertimbangkan matang-matang reaksi yang dilakukan, jangan sampai membuat "hasil ujian" justru menunjukkan hal yang kurang baik.

peace... :D

Enak aja ... mengangkat diri sendiri sebagai "penguji" ...
Saya gak pernah melihat apa pun yang ada di depan saya sebagai ini-itu ... semuanya saya lewati dengan santai ...
Label "guru MMD" saya lihat tidak ada artinya apa-apa ... yang penting adalah MMD, bukan gurunya ...

Saya tidak pernah mempertimbangkan matang-matang reaksi batin saya ... semuanya berjalan spontan ... kalau saya harus mempertimbangkan ini-itu, alangkah beratnya hidup di dunia ... dan saya menjadi orang munafik dan artifisial, tidak otentik ... itu yang saya jauhi. ... Pahamkah Anda?

Perkara apa jadinya 'guru MMD' ini ... tenang aja ... lihat saja nanti.

Arale

"N'cha"