Perubahan aturan umum dan sehubungan pelaporan tentang MMD

Started by Sumedho, 29 August 2008, 07:05:52 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

adakah kejadian ini mirip dengan SKB pemerintah tentang Ahmadiyah ? hehehehe
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

hudoyo

Quote from: willibordus on 30 August 2008, 09:56:05 AM
Ini yg saya maksud peristiwa ini (keributan antrara MMD dan home) sudah seringkali terjadi.
Keributan antara MMD dan DC hanyalah peristiwa ulangan kesekian dengan pola yg sama.

Betul, selama ada orang Buddhis yang fanatik, pasti akan ada bentrok dengan praktisi MMD.

QuoteDisini masih bisa dimaklumi, karena DC adalah forum Buddhist yg jelas mainstreamnya, wajar kalau bentrok dengan cult.

Kaum Buddhis yang ortodoks dan fanatik melihat semua yang berbeda dengan kepercayaan/imannya sebagai cult, menggeneralisir semua sebagai cult. ... Para praktisi MMD justru melihat sebaliknya: kefanatikan itu justru menimbulkan pengkultusan terhadap ajaran agama sendiri.

QuoteNamun, yg diherankan justru di forum2 lintas agama lainnya, kenapa MMD bisa ribut juga, padahal disana lebih longgar. Pemikiran di forum2 lintas agama lebih universal dan beragam, mereka lebih toleran namun akhirnya ribut jua, dan endingnya postingan keributan tsb dijadikan satu File oleh Pak Hud.

Di forum Buddhis maupun di forum lintas agama di sana MMD bukan ribut dengan forumnya, melainkan dengan segelintir orang-orang tertentu saja, entah orang itu kebetulan menduduki posisi sebagai moderator atau anggota biasa.

QuoteDengan kejadian ini, semua pihak bisa bercermin dan masing2 merenung.
Jika saya selalu ribut disana-sini, siapa yg nggak beres? Apakah orang2 itu semua yg salah ataukah diri sy yg salah?

Keributan dengan MMD hanya terjadi di forum-forum di mana orang hanya menggunakan intelek semata-mata. ... Di lapangan lain lagi, MMD ternyata semakin meluas dari hari ke hari di kalangan pemeditasi, Buddhis maupun non-Buddhis: Cipanas, Mendut, Bali, Samarinda, dan sebentar lagi Medan.

morpheus

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 August 2008, 10:40:01 AM
Oh, begitu... Saya pikir yang namanya Orthodox itu yang paling "kolot" kembali ke ajaran yang paling awal (i.e. sutta).  ;D
Kalau begitu sih, tidak heran...
Berarti saya kutip2 sutta berapa banyak juga ga guna yah? ;D
tul, gak ada gunanya. hanya komentar sutta yg "sah" yg bisa diterima, dalam hal ini kitab2 seperti visuddhimaggga dan buddhavamsa. interpretasi baru dianggap aneh (baca: s*s*t).

ironisnya interpretasi2 yg tidak sesuai dengan komentar "resmi" ini sering dicap "modern", padahal yg "modern" ini justru berusaha menggali interpretasi yg paling "kuno" ;D

aneh tapi nyata...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

bond

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 August 2008, 10:43:02 AM
Quote from: bond on 30 August 2008, 10:31:42 AM
Saya rasa sudah banyak pertanyaan yg pernah ditanya oleh member, toh jawabannya itu2 saja tidak tegas ya atau tidak. Apa perlu hal mendasar itu dipertanyakan lagi?  . Jadi kalau ditanya sutta yg mana, saya akan jawab bahwa "sekalipun diberikan bukti maka tetap ada pro dan kontra karena relatif" lalu apa yg harus dipertahankan dari hal relatif tersebut. ;D
Kalaupun ingin dipertahankan suatu saat pun akan terlepas dengan sendirinya. ;D

Memang bener, pasti akan ada pro-kontra, dan juga tidak mungkin saya memaksakan percaya bahwa tafsiran saya paling sah. Tapi setidaknya saya jadi tahu pola pikir orang lain terhadap sutta itu. Dan setidaknya saya tahu saya di-banned karena perbedaan pendapat, bukan sesuatu yang saya tidak tahu asal muasalnya.



Setuju bro jika mempertanyakannya, nah setelah diberi penjelasan oleh momod, toh akhirnya kembali kepada diri kita, apakah kita bisa menerima dengan lapang dada atau tidak.
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

EVO

kelihatan jelas si "AKU" di copy paste...
jika masih terjadi lagi...tindakan romo benar..."DIAM"

dilbert

apakah boleh dikatakan bahwa umat yang fanatik itu sebenarnya SADDHA-nya yang harus dipertanyakan ? ketika SADDHA kita mantap, seharusnya tidak terpengaruh dengan kritikan dan pandangan orang lain terhadap "keyakinan-nya".
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

Quote from: dilbert on 30 August 2008, 10:48:11 AM
Kalau dikatakan Theravada itu orthodox... nah... yang orthodox itulah yang tidak kontroversial. Kecuali pernyataan metafisikal, adakah paham THERAVADA yang "ORTODOX" itu tidak make sense ?

OK, jujur saya tidak mengerti tentang "orthodox" dan "unorthodox" versi Buddhism (yang baru saya tahu dari Morpheus). Kalau boleh, tolong dijelaskan!

Bagi saya yang tidak make sense adalah mengaku umat Buddha, tetapi tidak berpegang pada sutta (yang nota bene adalah omongan Buddha), tetapi pada satu kurikulum bersifat doktriniah (yang nota bene adalah BUKAN omongan Buddha).

fabian c



Pak Hudoyo yang baik,

tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?

saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.

Sukhi hotu

fabian


Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

morpheus

Quote from: Sumedho on 30 August 2008, 10:29:32 AM
Kemudian ada yang memberi ide bahwa MMD itu dekat dengan JK dan thread JK itu berada di "Buddhisme dengan alirang, kepercayaan dan filsafat lain". tentu tepat jika diletakkan disana. Kemarin itu akhirnya diputuskan diletakkan disana.
om medho, gimana kalo mmd dimasukkan ke forum buddhism unorthodox atau non mainstream?
pernyataan mmd bukan buddhism (revisinya pun tetap fatal) itu sangat sangat fatal...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Sumedho

Quote from: dilbert on 30 August 2008, 10:44:29 AM
Quote from: Sumedho on 30 August 2008, 10:29:32 AM

Karena MMD itu jika dikatakan masuk ke theravada, dari para theravadin pasti tidak akan setuju. Kemudian sempat ada yg mengusulkan utk membuat board baru tapi ide itu tidak disetujui. Bahkan ada yg menyarankan masuk kafe jongkok dan dihapus total, yang tentu saja tidak masuk akal.



siapa yang bisa mewakili THERAVADA ? sehingga bisa memutuskan bahwa MMD akan ditolak paham Theravada. Dari sisi mana MMD itu tidak sejalan dengan paham Theravada ?

saya yang mendeklarasikan diri sebagai theravadin bisa gak menyatakan bahwa MMD tidak bertentangan dengan paham Theravada ?

Mohon maaf, ini dalam kaitannya dengan theravadin classic/orthodox seprti kata bro morpheus.
There is no place like 127.0.0.1

Sumedho

Quote from: morpheus on 30 August 2008, 10:58:32 AM
Quote from: Sumedho on 30 August 2008, 10:29:32 AM
Kemudian ada yang memberi ide bahwa MMD itu dekat dengan JK dan thread JK itu berada di "Buddhisme dengan alirang, kepercayaan dan filsafat lain". tentu tepat jika diletakkan disana. Kemarin itu akhirnya diputuskan diletakkan disana.
om medho, gimana kalo mmd dimasukkan ke forum buddhism unorthodox atau non mainstream?
pernyataan mmd bukan buddhism (revisinya pun tetap fatal) itu sangat sangat fatal...

om morph, memang ada rencana utk demikian, tapi belum sempat terealisasi karena masih dipikirkan formula dan pagarnya.

sekarang ini mmd bukan dianggap bukan buddhism tapi buddhism dengan aliran lain, jadi ada korelasi antara buddhism dengan aliran/kepercayaan lain (dalam hal ini jk).

still working on it ;)
There is no place like 127.0.0.1

K.K.

Quote from: bond on 30 August 2008, 10:55:01 AM
Setuju bro jika mempertanyakannya, nah setelah diberi penjelasan oleh momod, toh akhirnya kembali kepada diri kita, apakah kita bisa menerima dengan lapang dada atau tidak.

OK, tadinya saya tetep keukeuh minta "bagian yang mana yang ga sesuai", tapi setelah dijelaskan bahwa Theravada Orthodox memang punya kurikulum 'khusus', saya sudah mulai mengerti. Jadi, berarti saya akui memang MMD tidak sesuai dengan Theravada "orthodox".


hudoyo

Quote from: fabian c on 30 August 2008, 10:58:09 AM
Pak Hudoyo yang baik,
tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?
saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.
Sukhi hotu
fabian

Rekan Fabian,

Sang Buddha menegaskan, dalam diri Anda dan saya (puthujjana) selalu ada pikiran "ini diri/atta-ku" ... dalam diri seorang yang bebas tidak ada lagi pikiran "ini diri/atta-ku".

Puaskah?

Salam,
hudoyo

dilbert

Quote from: Kainyn_Kutho on 30 August 2008, 10:57:18 AM
Quote from: dilbert on 30 August 2008, 10:48:11 AM
Kalau dikatakan Theravada itu orthodox... nah... yang orthodox itulah yang tidak kontroversial. Kecuali pernyataan metafisikal, adakah paham THERAVADA yang "ORTODOX" itu tidak make sense ?

OK, jujur saya tidak mengerti tentang "orthodox" dan "unorthodox" versi Buddhism (yang baru saya tahu dari Morpheus). Kalau boleh, tolong dijelaskan!

Bagi saya yang tidak make sense adalah mengaku umat Buddha, tetapi tidak berpegang pada sutta (yang nota bene adalah omongan Buddha), tetapi pada satu kurikulum bersifat doktriniah (yang nota bene adalah BUKAN omongan Buddha).

kalau saya pandangan lain lagi, menurut saya keseluruhan fenomena di dunia ini adalah DHARMA. semuanya harus disikapi dengan "MELIHAT APA ADANYA". saya kira BUDDHA tidak pernah mengecam penganut aliran lain. Tetapi BUDDHA memberikan penjelasan bahwa praktek yang dilakukan oleh setiap orang akan membawa kepada hasil yang berbeda beda. kesimpulannya adalah ada KONSEKUENSI dari apa yang dipraktekkan dan diyakini.

ketika kita berpandangan seperti ini, kita tidak akan melihat rendah kepada umat agama lain yang kita katakan menganut ajaran TIDAK MENCAPAI PEMBEBASAN. Semua yang dilakukan tentu ada konsekuensinya masing-masing. Kadang kita umat BUDDHa sendiri tidak bisa menandingi parami dari umat agama lain contohnya seperti MOTHER THERESA.

Hayoo... adakah member di sini yang mau menyatakan "dirinya" memiliki parami lebih besar dari seorang MOTHER THERESA ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: hudoyo on 30 August 2008, 11:03:39 AM
Quote from: fabian c on 30 August 2008, 10:58:09 AM
Pak Hudoyo yang baik,
tolong dijawab... benar atau tidak dari postingan-postingan terdahulu, bapak beranggapan bahwa pada awalnya ada atta, kemudian setelah meditasi Vipassana atta menjadi lenyap?
saya meminta klarifikasi dari bapak. terima kasih.
Sukhi hotu
fabian

Rekan Fabian,

Sang Buddha menegaskan, dalam diri Anda dan saya (puthujjana) selalu ada pikiran "ini diri/atta-ku" ... dalam diri seorang yang bebas tidak ada lagi pikiran "ini diri/atta-ku".

Puaskah?

Salam,
hudoyo

hari ini saya "puthujana" besok bisa jadi "ariya"...

hari ini "AKU" masih berkoar koar, besok dimanakah "AKU" ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan