Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?

Started by hudoyo, 22 July 2008, 08:27:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Kalau sadha masuk kemana pak?

maaf agak rewel ya pak, sing sabar yak hehehe
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: hudoyo on 29 July 2008, 04:54:10 AM
Kalau datang dari mulut Sang Buddha pasti benar.
Kalau tidak datang dari mulut Sang Buddha bisa salah, dan sering kali salah.
Mari kita sama-sama renungkan ...

Apakah memang begitu Pak Hud? Apakah kita perlu memastikan yg mana benar-benar dari mulut Sang Buddha dan mana yg bukan? Apa perlunya?

Bukankah yg penting adalah merenungkan dan membuktikan Ajaran itu terhadap hidup kita sehari-hari, jika terbukti benar, maka akan kita jadikan pegangan... sesuai dengan Kalama Sutta "Janganlah percaya semata-mata hanya karena dikatakan seseorang yg suci..."

Anggaplah jika (pake contoh ekstrim) ternyata terbukti bahwa Sang Buddha mengatakan secara langsung bahwa membunuh itu baik, lantas apakah kita kan melaksanakannya?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

hudoyo

 [at] Willibordus

Memang tidak perlu dan tidak mungkin "memastikan" apakah sesuatu yang tercantum dalam Tipitaka itu berasal dari mulut Sang Buddha atau tidak.

Setuju bahwa segala sesuatu yang kita terima perlu dikaji secara kritis dengan Kalama-sutta: yang tidak sesuai dengan pemahaman batin kita perlu kita tolak. ... Misalnya "ucapan Sang Buddha" yang menjadi topik dalam thread ini. Karena saya melihat "ucapan Sang Buddha" itu hanya akan menguatkan sikap eksklusif (aku) saya, maka saya menolaknya sebagai datang dari mulut Sang Buddha sendiri, tanpa perlu "memastikan" benar-tidaknya.


QuoteAnggaplah jika (pake contoh ekstrim) ternyata terbukti bahwa Sang Buddha mengatakan secara langsung bahwa membunuh itu baik, lantas apakah kita kan melaksanakannya?

Tidak usahlah berspekulasi yang tidak-tidak. :) ... Menurut definisi orang tercerahkan, ucapan seorang Buddha tidak mungkin salah.

Salam,
hudoyo

hudoyo

Quote from: ryu on 29 July 2008, 08:59:40 AM
Kalau sadha masuk kemana pak?

Saddha itu apa? Keyakinan, kepercayaan, iman? ... Untuk mengenali pikiran/si aku sendiri tidak perlu saddha apa pun. ... :)

Quotemaaf agak rewel ya pak, sing sabar yak hehehe

Nggak apa-apa; saya tahu Anda ingin belajar ... Dengan Anda saya yakin tidak akan terjadi perdebatan. :)
Silakan bertanya terus. :)

Salam,
hudoyo

ryu

Nyambung gak nich yah, saya ada teman, dia ini sepertinya punya kepribadian ganda, kebetulan kemaren minggu liat di metro ada di bahas di Oprah tentang penyakit Bipolar, nah menurut bpk apakah kepribadian ganda itu karena aku nya kuat? Sehingga tidak bisa diam, dia kadang memegang masa lalu sama masa depan sih (penuh ketakutan) tapi mood2 an  sih, kadang berubah2 suasana hatinya, apa dengan melatih MMD bisa sembuh?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: hudoyo on 29 July 2008, 05:46:17 AM
Maaf ya, Rekan Willibordus, saya mau lugas, mohon jangan dimasukkan ke dalam hati ... :)

Nggak apa2 Pak  :), selama diskusi di forum ini sy tidak pernah menganggap semua balasan secara personal... terlebih akhir2 ini setelah semakin banyak bertukar pikiran dengan rekan2 yg lain, sy merasa lebih terbuka dibanding dahulu dan juga, setiap pendapat yg berbeda, sy usahkan direnungkan dulu sebelum dibalas...

Quote
Lalu, apakah Anda sekarang cukup belajar Abhidhamma saja tanpa melakukan vipassana? ... (Ngomong-ngomong, saya jadi berpikir, apakah kebanyakan pelajar Abhidhamma tidak menjalankan vipassana, yah? :) Kalau begitu Buddha-Dhamma itu dipelajari cuma sebatas teori saja dan diambil mana-mana yang "enak" untuk si aku saja. ...) ... Hidup ini singkat, dan Sang Buddha berkata, sangat sulit untuk terlahir sebagai manusia, apalagi terlahir sebagai manusia di zaman ada Buddha-Dhamma.

Sy belajar Abhidhamma secara formal hanya satu hari pertemuan Pak  ;D
Tapi apa yg sy dapatkan dari satu hari pertemuan itu telah berhasil mengubah pemahaman sy. Dan perenungan2 sy selanjutnya byk berbasiskan pengetahuan Abhidhamma sehingga sy bisa mengikis kebiasaan2 buruk sy. Mungkin Pak Hud juga mengetahui bahwa sy bisa cocok dgn Ajaran Buddha pada mulanya dikarenakan dukkha hebat yg sy alami saat dulu itu. Sy menganggap mengerti Abhidhamma seperti memahami cara kerja sebuah mesin, sehingga kita akan tau apa penyebab rusaknya dan bagaimana memperbaikinya. Banyak orang menyangka jika kita banyak berbicara dari segi Abhidhamma berarti kita bukanlah seorang meditator. Kenyataannya bukan begitu, sepanjang yg sy tau, banyak rekan2 sy yg melakukan meditasi rutin (juga sy sendiri). Memang, sy jarang membahas soal meditasi dikarenakan sangat sulit bertukar pikiran soal pengalaman meditatif, lebih tepat sasaran jika membahas masalah sehari2 dari segi analisis sistematis (Abhidhamma).

Kenapa sy bilang putthujana, karena memang sebatas yg bisa sy bahas hanyalah masalah sehari2 dan 'pemadaman ego'. Dari pengalaman selama ini banyak rekan (termasuk sy sendiri) yg bisa memecahkan masalah (penderitaan) sehari2 dengan menganalisisnya secara sistematis dan jarang yg akan terpecahkan masalah latent-nya dengan saran2 yg sejuk semata, misalnya: 'tersenyumlah' atau 'sadarilah' atau 'meditasi'lah.....

Quote
Menanggapi pertanyaan Anda, memang betul, 'berhentinya pikiran' berarti 'melihat apa adanya' (yathabhutam nyanadassanam). 'Berhentinya pikiran' berarti pula 'mencicipi nibbana', kata alm. Buddhadasa Mahathera. Rasanya tidak berbeda dengan apa yang dialami oleh orang yang sudah bebas sepenuhnya (arahat), cuma di sini hanya berlangsung sementara.

IMO, Pak, banyak persamaan antara Abhidhamma dan Vipassana. Kedua2nya jika dipraktikkan akan sampai pada "Melihat apa adanya"... yg satu masuk melalui analisis sistematis (mengetahui cara kerja citta, mengamati dan akhirnya menyadari pada saat suatu niat tercetus, memang butuh praktik dan latihan yg intents juga), begitu juga dengan vipassana (pada praktik duduk diam mengamati gejolak batin apa saja yg timbul tanpa melekati-nya, dgn segala macam varian tekniknya... tapi tetap butuh latihan yg intents juga, sama saja). Jika keduanya digabung (pengetahuan analisis dan meditasi vipassana) maka bagi beberapa orang akan sangat membantu mengatasi persoalan hidupnya dan usaha pengembangan kualitas batinnya.

BTW, informasi2 yg Pak Hud berikan dan diskusi panjang lebar selama ini sangat bermanfaat bagi saya

_/\_

willi

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

Quote from: hudoyo on 29 July 2008, 05:51:26 AM
Quote from: ryu on 28 July 2008, 05:04:33 PM
Quote... Yg selayaknya dilakukan hanyalah menyadari segala sesuatunya saja secara polos. Tanpa rekayasa teori apapun!
Yang dibold kalo polos gitu apa nanti akan ada kebijaksanaan??

'Melihat apa adanya secara polos' ITULAH Kebijaksanaan (pannya). Pannya bukan pikiran.

Mungkin penjelasan berikut ini bisa membantu mempertemukan kesalahpahaman selama ini.

Sebagian menggunakan kata 'pikiran' = 'batin', sehingga Panna adalah pikiran juga, yakni suatu pikiran murni (kondisi batin yg terbebas dari vedana, terbebas dari perasaan suka/tidak suka). Selanjutnya, pendapat yg mengatakan 'pikiran' tidak bisa berhenti, menjadi wajar atas dasar sudut pandang ini, karena pikiran (citta/batin) selalu timbul lenyap, baik yg tercemari (perasaan dan persepsi) maupun yg murni.

Dan sebgian lagi menggunakan kata 'pikiran' untuk menjelaskan "suatu kondisi batin yg dicemari oleh perasaan dan persepsi". Sehingga Panna adalah suatu kondisi yg terbebas dari pikiran. Selanjutnya, pendapat yg menjelaskan bahwa 'pikiran berhenti' menjadi wajar, karena yg dimaksud 'berhenti' adalah pikiran yg telah tercemari, sedangkan citta murni masih tetap ada.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

hudoyo

 [at] Ryu

Kepribadian itu memang berasal dari aku (pola berpikir, sikap, perbuatan dsb). Kepribadian ganda, kalau mengganggu yang bersangkutan, merupakan masalah yang sebaiknya ditangani seorang psikiater. ... Tampaknya gak mungkin sembuh dengan MMD. MMD hanya akan efektif bila orang sudah mulai sedikit banyak menyadari dukkha dalam dirinya, merasa jenuh dengan pola kesadarannya sehari-hari. ... Kalau orang mengikuti retret MMD karena diajak atau disuruh orang lain, kemungkinan besar tidak akan ada hasilnya. ... Dalam retret di Samarinda sekarang ini ada 2 orang mengundurkan diri karena harapan yang salah ketika datang ke retret: yang satu ingin melihat alam gaib, yang lain ingin mendapatkan ketenangan. Mereka pulang setelah 2 malam. ... Jelas MMD tidak efektif buat mereka.

Salam,
hudoyo

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Lily W

Quote from: hudoyo on 29 July 2008, 04:54:10 AM
Quote from: Lily W on 28 July 2008, 03:39:45 PM
~ Kalo datang dari mulut Sang Buddha...lalu kenapa?
~ Kalo bukan datang dari mulut Sang Buddha....lalu kenapa?
Apakah itu bermanfaat bagi batin? Mari sama-sama renungkan....  ^:)^

Kalau datang dari mulut Sang Buddha pasti benar.
Kalau tidak datang dari mulut Sang Buddha bisa salah, dan sering kali salah.
Mari kita sama-sama renungkan ...

Apakah itu bermanfaat bagi batin kita? Mari kita renungkan....^:)^

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Lily W

Quote from: ryu on 29 July 2008, 09:47:58 AM
Nyambung gak nich yah, saya ada teman, dia ini sepertinya punya kepribadian ganda, kebetulan kemaren minggu liat di metro ada di bahas di Oprah tentang penyakit Bipolar, nah menurut bpk apakah kepribadian ganda itu karena aku nya kuat? Sehingga tidak bisa diam, dia kadang memegang masa lalu sama masa depan sih (penuh ketakutan) tapi mood2 an  sih, kadang berubah2 suasana hatinya, apa dengan melatih MMD bisa sembuh?

Quote from: hudoyo on 29 July 2008, 10:25:44 AM
[at] Ryu

Kepribadian itu memang berasal dari aku (pola berpikir, sikap, perbuatan dsb). Kepribadian ganda, kalau mengganggu yang bersangkutan, merupakan masalah yang sebaiknya ditangani seorang psikiater. ... Tampaknya gak mungkin sembuh dengan MMD. MMD hanya akan efektif bila orang sudah mulai sedikit banyak menyadari dukkha dalam dirinya, merasa jenuh dengan pola kesadarannya sehari-hari. ... Kalau orang mengikuti retret MMD karena diajak atau disuruh orang lain, kemungkinan besar tidak akan ada hasilnya. ... Dalam retret di Samarinda sekarang ini ada 2 orang mengundurkan diri karena harapan yang salah ketika datang ke retret: yang satu ingin melihat alam gaib, yang lain ingin mendapatkan ketenangan. Mereka pulang setelah 2 malam. ... Jelas MMD tidak efektif buat mereka.

Salam,
hudoyo

Bro Ryu....

Kalo teman Bro Ryu mau....suruh dia ikut kelas Abhdihamma aja.... karena Abhidhamma adalah salah satu bagian dari Buddha Dhamma yang menganalisa perbedaan bentuk-bentuk pikiran dan menerangkan secara terinci mengenai sesuatu yang nyata. Dengan melalui penghayatan Abhidhamma, kita akan mulai mengerti lebih dalam tentang tingkatan-tingkatan batin kita dan akan membantu kita untuk mengerti sebab-sebab yang menimbulkan fenomena/gejala yang berbeda pada diri kita sehingga kebijaksanaan kita akan bertambah.

N.B.
Abhidhamma Pitaka berisi uraian mengenai filsafat, metafisika dan ilmu jiwa.

_/\_ :lotus:



~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

HokBen

Quote from: Lily W on 29 July 2008, 12:22:16 PM
Bro Ryu....

Kalo teman Bro Ryu mau....suruh dia ikut kelas Abhdihamma aja.... karena Abhidhamma adalah salah satu bagian dari Buddha Dhamma yang menganalisa perbedaan bentuk-bentuk pikiran dan menerangkan secara terinci mengenai sesuatu yang nyata. Dengan melalui penghayatan Abhidhamma, kita akan mulai mengerti lebih dalam tentang tingkatan-tingkatan batin kita dan akan membantu kita untuk mengerti sebab-sebab yang menimbulkan fenomena/gejala yang berbeda pada diri kita sehingga kebijaksanaan kita akan bertambah.

N.B.
Abhidhamma Pitaka berisi uraian mengenai filsafat, metafisika dan ilmu jiwa.

_/\_ :lotus:


tul...
siapa tahu .. jalan Abhidhamma adalah salah satu dari 84.000 jalan yang diberikan Sang Buddha yang cocok dengan motivasi dan kemampuan temannya bro Ryu...

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sumedho

:backtotopic:

jadi kesimpulannya Pak Hud, apakah jalan mulia beruas 8 bisa membawa kebebasan tidak? kalau sudah disimpulkan, nanti buka thread lain aja supaya lebih rapih :)
There is no place like 127.0.0.1

ryu

Quote from: Sumedho on 29 July 2008, 01:29:14 PM
:backtotopic:

jadi kesimpulannya Pak Hud, apakah jalan mulia beruas 8 bisa membawa kebebasan tidak? kalau sudah disimpulkan, nanti buka thread lain aja supaya lebih rapih :)

oce god
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))