Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?

Started by hudoyo, 22 July 2008, 08:27:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Diantara jalan itu manakah yang memegang peranan paling penting  untuk mencapai nibbana ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

Quote from: willibordus on 25 July 2008, 06:11:22 PM

Menurut sy Sang Buddha tidak pernah mengatakan bahwa Jalan yg Beliau tunjukkan adalah satu2nya jalan, melainkan Beliau berkata bahwa: jikapun ada jalan2 yg lain maka jalan tsb pasti MENGANDUNG ke-8 Unsur Jalan Mulia.


Bukankah Jalan itu juga disebut Ekayano Maggo?

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

adi lim

QuoteAda beberapa bagian dari Tipitaka Pali yang saya ragukan kebenarannya. ... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.
Saya tidak percaya itu.
Salam,
hudoyo

Pak Hud, Saya hanya memberikan pendapat, tentang penyataan dan pendapat bapak tentang JM8
1. MP Sutta yang diterjemahkan belum tentu benar dengan maksud Sang Buddha, karena terjemahan bahasa Pali ke bahasa lain.
2. Kalaupun benar, maksud Beliau adalah Makhluk apapun yang menjalankan JM8 pasti mencapai PENCERAHAN, jadi kalau ada AJARAN ORANG LAIN yang mengandung JM8 (diluar ajaran BELIAU) juga akan mencapai PENCERAHAN yaitu adanya PACCEKA BUDDHA, jadi rasanya Pak Hud yang salah memahami bahasa dan kata2 dalam arti Sutta terjemahan.
3. Disini para murid2 Kang Au(yang di Dhammacitta), tanya dan bahas tentang JM8, SESUAI JUDUL, saya kira cukup jawab Ya atau Tidak terus alasan ini....., tidak usah dibawa sampai ke teori2 yang lain, misalnya meditasi Vipasana tentang aku, sadar, malah membingungkan.
4. Mungkin Pak Hud, udah paham di Vipasana, tetapi murid disini masih belum paham tentang Vipasana, jadi harus banyak belajar dengan Pak Hud tentang Vipasana sewaktu bahas Meditasi Vipasana.
5 Sekian dan terimakasih.



[/quote]
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.


Indra


andry

Bukan jarwo kwat, ko indra..  :))
IMO(pendapat saya) inilah JK= Jiddu Khrisnamurti. mantep bener... :jempol:
Samma Vayama

Indra


Huiono

Quote from: adiharto on 25 July 2008, 10:11:23 PM
QuoteAda beberapa bagian dari Tipitaka Pali yang saya ragukan kebenarannya. ... Yang paling mencolok adalah di dalam Mahaparinibbana-sutta, di mana Sang Buddha dikisahkan bersabda, bahwa di dalam ajaran mana pun yang tidak mengandung Jalan Mulia Berfaktor Delapan tidak mungkin ada pembebasan. ... Dengan kata lain, di situ ditampilkan Sang Buddha mengklaim bahwa hanya di dalam ajarannya sendiri mungkin tercapai pembebasan, di luar ajaran Buddha tidak mungkin ada pembebasan: ajaranku paling benar, semua ajaran lain salah.
Saya tidak percaya itu.
Salam,
hudoyo

Pak Hud, Saya hanya memberikan pendapat, tentang penyataan dan pendapat bapak tentang JM8
1. MP Sutta yang diterjemahkan belum tentu benar dengan maksud Sang Buddha, karena terjemahan bahasa Pali ke bahasa lain.
2. Kalaupun benar, maksud Beliau adalah Makhluk apapun yang menjalankan JM8 pasti mencapai PENCERAHAN, jadi kalau ada AJARAN ORANG LAIN yang mengandung JM8 (diluar ajaran BELIAU) juga akan mencapai PENCERAHAN yaitu adanya PACCEKA BUDDHA, jadi rasanya Pak Hud yang salah memahami bahasa dan kata2 dalam arti Sutta terjemahan.
3. Disini para murid2 Kang Au(yang di Dhammacitta), tanya dan bahas tentang JM8, SESUAI JUDUL, saya kira cukup jawab Ya atau Tidak terus alasan ini....., tidak usah dibawa sampai ke teori2 yang lain, misalnya meditasi Vipasana tentang aku, sadar, malah membingungkan.
4. Mungkin Pak Hud, udah paham di Vipasana, tetapi murid disini masih belum paham tentang Vipasana, jadi harus banyak belajar dengan Pak Hud tentang Vipasana sewaktu bahas Meditasi Vipasana.
5 Sekian dan terimakasih.



[/quote]

Mantap...
Penjelasan bro Adiharto mirip dengan yang saya pahami...
Thanks... :)

"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

hudoyo

Quote from: willibordus on 25 July 2008, 11:41:04 AM
kesimpulannya blom loh...  ???

Yang saya anggap selesai adalah diskusi dengan Rekan Kainyn_Kutho. Thread ini sendiri memang belum selesai, dan tidak akan pernah selesai, karena semua orang di sini memandang masalah ini dari level pikiran, sedang saya memandangnya dari level yang mengatasi pikiran.

QuotePertanyaan topik: Re: Menurut Pak Hud jalan mulia beruas 8 itu bisa membawa kebebasan tidak?
Apakah dari hasil diskusi diatas bisa disimpulkan bahwa Jalan Mulia beruas Delapan (atau apapun namanya, yg penting esensinya sama) bisa / harus untuk dijalankan untuk mencapai pemadaman... atau dengan kata lain: Orang yg padam pasti telah memenuhi kedelapan rumusan tsb...

Orang menempuh JMB-8 sampai taraf tertentu; SETELAH ITU, untuk sampai pada 'padamnya aku', kelekatan pada konsep JMB-8 itu harus runtuh lebih dulu.
Di lain pihak, orang bisa sampai pada 'padamnya aku' tanpa melalui konsep JMB-8 sama sekali.

hudoyo

hudoyo

Quote from: HokBen on 25 July 2008, 12:13:23 PM
QuoteUntuk berhenti, diam, tidak perlu rakit apa pun. Sekarang juga orang bisa berhenti/diam kalau mau, sekalipun diam itu mungkin baru untuk sementara. Jadi tidak perlu konsep "pantai seberang" segala. Konsep "saya akan mencapai pantai seberang" justru memperkuat aku, sehingga tidak akan pernah sampai ke "pantai seberang".

pak hud, apa kalimat yg saya bold itu dapat diartiken :

# menjadi orang yang "bebas" itu adalah dengan "berhenti" / "diam", dan itu dapat dilakukan kapan pun & oleh siapapun bahkan tanpa perlu tahu segala macam teori ajaran ( yg diibaratkan rakit ), termasuk tanpa perlu tahu & tanpa perlu praktek segala yg dirumuskan dalam Jalan Mulia beruas delapan (atau apapun namanya, yg penting esensinya sama)  #

mohon koreksiannya , atau ada arti yg laen?

IMO, mungkin kalimat2 yg dibold ini termasuk kalimat tinggi yg dimaksud oleh rekan Adiharto

Rekan Hok Ben, Anda memahami apa yang saya maksud; turut bermudita-citta. Puluhan rekan Buddhis yang pernah mengikuti retret MMD memahami pula seperti itu.

Segala macam teori agama, termasuk teori agama Buddha, akan menjadi rintangan bagi kebebasan.

hudoyo

hudoyo

Quote from: Jinaraga on 25 July 2008, 03:11:39 PM
Waktu makan siang tadi, ada yg menu sbb:
QuoteDari: xxxx, Medan
Namo Buddhaya,
Bhante, saya ingin bertanya :
[...]
6. Mengapa Jalan Mulia Berunsur Delapan dikatakan sebagai jalan satu-satunya untuk mencapai Nibbana ?

Jawaban:
[...]
6. Nibbana atau kesucian dalam Ajaran Sang Buddha dimengerti sebagai hilangnya kemelekatan yang timbul akibat pikiran dikotori oleh ketamakan, kebencian serta kegelapan batin. Upaya pembersihan secara total ketiga penyebab kemelekatan dilakukan dengan melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Jalan Mulia ini merupakan sistematika perubahan perilaku yang diawali dari perubahan perilaku badan dan ucapan yang kemudian ditingkatkan pada pengendalian pikiran. Sistematika yang disampaikan Sang Buddha ini telah terbukti mengantarkan banyak orang mencapai kesucian atau Nibbana sejak jaman Sang Buddha sampai saat ini.
[...]Salam metta,
B. Uttamo
sumber : http://www.samaggi-phala.or.id/ftj_win.php?id=2778

Saya rasa, tidak ada yang salah dalam jawaban Bhante Uttamo. Cuma Bhante tidak menjawab pertanyaan yang diajukan penanya: "Mengapa JM-8 dikatakan merupakan SATU-SATUNYA jalan untuk mencapai Nibbana?" Maksudnya, mengapa dalam ajaran lain orang tidak bisa mencapai pembebasan.

Saya sudah menjawabnya dengan menyatakan bahwa pernyataan itu tidak benar, bukan berasal dari Sang Buddha.

hudoyo

hudoyo

Quote from: nyanadhana on 25 July 2008, 04:11:41 PM
Ketika Sang Buddha memutar Dhammacakkapavattana....Beliau menjelaskan 2 Ekstrim yang dihancurkan melalui Jalan Tengah apakah Jalan Tengah itu ya 8 Jalan Ariya sehingga membawa orang menuju Nibbana. Yang dimaksud mungkin ketika kamu sedang berjuang mencapai Nibbana. gunakan 8 Jalan itu dan ketika sudah sampai maka ibarat rakit dilepas,lagian orang yang telah mencapai Nibbana atau kepadaman, ia tidak lagi memerlukan kemelekatan akan 8 Jalan itu sendiri melainkan telah terintegrasi dalam setiap ucapan,perbuatan dan pikiran.
Ini saja yang saya tangkap ketika membaca Visuddhi Magga

Bagus-bagus saja umat Buddha berpendapat seperti Anda.
Yang saya katakan adalah umat non-Buddhis pun bisa saja mencapai pembebasan (nibbana) tanpa melalui JMB-8, tanpa melalui konsep "pantai seberang", tanpa melalui konsep "rakit".
Itulah yang saya pahami dari pengalaman sadar sampai sejauh ini.

hudoyo

ryu

JADI JMB8 Bisa khan dan berguna untuk mencapai pembebasan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hudoyo

Quote from: tesla on 25 July 2008, 04:33:10 PM
sejauh yg saya tangkap,

~Pencerahan yg dibicarakan nibbana dicapai melalui jalan mulia beruas 8, adalah suatu perjalanan spiritual mencapai kesempurnaan. ada perjuangan & jalan yg harus ditempuh. (sampai di nibbana, mungkin jalan tsb tidak perlu lagi...)

~Pencerahan yg dimaksud Pak Hudoyo bukanlah suatu perjalanan spiritual yg tempat pemberhentian akhirnya nanti adalah nibbana, melainkan lebih pada kondisi "sadar", terbebas dari lamunan dunia. nibbana itu sendiri pun bukanlah suatu tempat atau kesempurnaan, melainkan hanya "padam". (padamnya lamunan duniawi mungkin yach ^-^ )

_/\_

Benar sekali. Kalau boleh saya tambahkan: yang pertama adalah teori, yang saya alami adalah keadaan batin saat ini.

Salam,
hudoyo