Editorial Media Indonesia - SKB Konyol Menggeser Jam Kerja

Started by Fudotakika, 14 July 2008, 09:15:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Edward

Kritikan berguna, karena dengan kritik dan penyebaran ide kritik di berbagai media, orang2 mulai kembali berpikir mengenai kebijakan pemerintahan yang mereka dukung. Dimulai dengan 1 orang, dengan efek multiplier penyebaran ide di media yang efektif, suatu "kritikan yang tidak berarti" dapat mendorong terjadinya perubahan.
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Riky_dave

Bagus benar,kritikan memang sangat bermanfaat dan berefek untuk memecah belah sebuah bangsa...Bagus banget...Kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana hasil dr sebuah kritikan....
Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...
Karena saya tahu dengan pasti KRITIKAN ADALAH RACUN UNTUK MANUSIA,tell me siapa sih yang senang diKRITIK?Dalam 1milyar orang brp persentase org yang berhasil/sukses karena KRITIKAN?
KRITIKAN hanya bom yang akan meledak sewaktu2....^-^
Karena 1kejahatan manusia bisa diingat selamanya,dicela,diejek dan dihina...Dengan beribu2 kebaikkan manusia tidak pernah 1kali pun dipuji...Apakah kejahatan lebih baik dari sebuah kebaikkan?Tanya kenapa....^-^
Tapi terserah anda,itu bukan urusan saya...:)
So let it go...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Edward

wah, rasanya konotasi kritik menjadi "negatif"....Kritik tidak sama dengan mencela, mengejek, dan menghina.
IMO, semua perkembangan kebudayaan manusia di dunia karena adanya kritik.
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Andreas

saya setuju ama Edward kalo kritikan itu gak sama kaya mencela, mengejek dan menghina. tapi terkadang orang2 merasa kalau dirinya dikritik berarti dirinya dihina. padahal kritikan bisa membuat kita maju (itu kalau orang yang berpikir positif), tapi kalau orang yang bawaannya curigaa....mulu ama orang lain, maka dia pasti bilang dirinnya dihina. ^:)^ ^:)^

Riky_dave

Quote from: Edward on 15 July 2008, 10:39:54 PM
wah, rasanya konotasi kritik menjadi "negatif"....Kritik tidak sama dengan mencela, mengejek, dan menghina.
IMO, semua perkembangan kebudayaan manusia di dunia karena adanya kritik.
Quote from: Andreas on 16 July 2008, 01:29:47 AM
saya setuju ama Edward kalo kritikan itu gak sama kaya mencela, mengejek dan menghina. tapi terkadang orang2 merasa kalau dirinya dikritik berarti dirinya dihina. padahal kritikan bisa membuat kita maju (itu kalau orang yang berpikir positif), tapi kalau orang yang bawaannya curigaa....mulu ama orang lain, maka dia pasti bilang dirinnya dihina. ^:)^ ^:)^
Apa yang menyebabkan banyak terjadi pembunuhan?Peperangan dll?Seberapa banyak orang yang suka dikritik?Jangan mencampurkan antara "pemahaman" dan "ketidakpahaman",mungkin jika anda seorang pemeditasi mungkin hal tersebut nonsens bagi anda,tapi seberapa banyak sih orang yang bermeditasi?
Semua perkataan anda tak lebih dan tak kurang hanyalah BULLSHIT bagi saya...Saya bahkan berani berkata,jika anda seorang PEMEDITASI SEKALIPUN BAHKAN SEORANG PENGHAPAL TIPITAKA ATAU VINAYA ATAU SEGALA TEORI YANG ADA,anda tidak akan bisa "MENGENDALIKAN" diri terhadap SEBUAH KRITIKAN...
Cth: Ketika A berkata kepada B bahwa B sangat "Bau" sehingga tidak menyenangkan berdekatan dengan B,apakah B akan tersenyum dan menggunakan minyak wangi?Mungkin ya mungkin tidak,jika YA pun saya yakin 100% bahwa B tetap merasa "MARAH" "SAKIT HATI" "BENCI" dsbnya....Lama kelamaan baru B sadar dan menggunakan minyak wangi..Kesimpulan dari cth saya adalah "kejadian tersebut mempunyai rentan waktu tertentu untuk berubah" tetapi tetap menyimpan sebuah KETIDAKPUASAN DAHULU....Seberapa anda berkata pun jika orang tidak paham sepenuhnya tentang ANATTA maka KRITIKAN ITU TETAP menghasilakan SAKIT,BENCI,MARAH,dsbnya...

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Edward

Masih puthujana koq.. :)
Kritikan jelas menyakitkan, tetapi untuk apa perasaan dikendalikan.....Hanya sadari saja..
Begini Riky, ketika dikritik, seseorang akan bereaksi, reaksi seseorang terhadap kritik tentu berbeda2 dan kita tidak dapat menentukan reaksinya..Hanya saja, dapat diusahakan agar reaksi yang ditimbulkan akan sesuai dengan harapan kita.
Cth; Ada si A yang kalao keringat bau badan kaga sedap.Krn tidak teman2 sekitar merasa sungkan untuk menkritik, dengan alasan 'menghargai' bukankah kita justru menjeruskan si A ? Terus si B mengkritik, nah model kritikan itu bisa berbeda2 sesuai dengan SiKon dan kata2 yg diucapkan.
Krn  A dan B hopeng dari kecil, pas mereka lagi berdua, si B nyeletuk, "eh A, badan u klo keringet bau kaga enak...Saran gw, u sedia baju cadangan aj, drpd di ceng-in tmn2 laen.."
Reaksi si "A" bisa bermacam2;
~Cuek
~Merasa terhina
~Merasa malu
~Mendengarkan kritikan hopeng , dan ikutin saran karena percaya.

IMO, kritik bisa terdiri dari berbagai bentuk, dari yang paling halus, sampai yang paling keras hingga menggunakan kekerasan fisik atao mental.Karena itu, menurut ane, kritik bagaikan pedang bermata 2, harus berhati2 saat digunakan.

Gw sangat sering dikritik sama atasan yang merangkap temen baik  gw dallam hal pekerjaan. Tetapi, karena cara penyampainnya 'cocok' dengan gw, reaksi yang timbul dari kritik tersebut adalah sedih-->malu-->kesal --> diam-->introspeksi diri--> ketawa karena sudah melakukan kesalahan -- berbuat lebih baik.
Menurut gw, sedih, malu, kesal itu bukanlah bentuk pikiran yang negatif, karena bentuk2 perasaan tersebut  dapat menjadi dorongan agar lebih baik. Ouputnya tidak selalu sampai "berbuat lebih baik" sih, terkadang hanya sampai "diam"...Tetapi, my best friend ini kyknya bnr2 tau caranya agar gw dapat berbuat lebih baik...

ow iya Riky, apakah ente sadar, kalo banyak komentar2 u itu merupakan salah satu bentuk kritikan? Bahkan dalam konteks pertanyaan pun bisa menjadi suatu kritikan.. Dan u are like El Sol, u make me think more..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

williamhalim

#21
Ketika tidak ada hal yg harus dipuji, apanya yg mau dipuji?
Ketika tidak ada hal yg harus dikritik, apanya yg harus di kritik?
Pujilah yg harus dipuji dan kritiklah yg harus dikritik.
(Mengenai Indonesia, sama2 tau aja, mana yg lebih banyak: yg harus dikritik atau yg harus dipuji)

Mengenai orang2 yg senang dipuji, pernah dengar kata2 sbb:
~ Pujian harus dianggap sebagai kotoran yg dilemparkan kepada kita

Artinya: banyak yg malah terlena dan euphoria jika diberi pujian dan merasa bahwa dia sudah melebihi orang2 lainnya :), hal ini akan menyulitkan diri dia sendiri.

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

Quote from: Riky_dave on 15 July 2008, 09:44:47 PM

Jika saya dipilih memberi kritikan atau penghargaan,saya lebih memilih memberi penghargaan...


Oh ya?
Coba anda lihat-lihat lagi postingan2 anda, lebih banyak mana: kritikan atau pujian?  :whistle:

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Riky_dave

QuoteCoba anda lihat-lihat lagi postingan2 anda, lebih banyak mana: kritikan atau pujian?
Oh...Pujian itu bukanlah suatu "jilatan ludah" atau dalam bahasa kasar org Hokkien/Tionghoa "pho lan pha"...:)
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukan seperti pujian yang dilontarkan kebanyakan orang yang tujuan membuat orang lain "senang" "bangga" dstnya...
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah untuk "maksud2 tertentu didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan ke orang2 bukanlah "kata2 yang manis sesaat dan mematikan didalamnya"
Pujian yang saya lontarkan adalah "pujian yang tulus yang berasal dari hati tanpa embel2 apapun"
Pertanyaan saya :
1.Apakah disini ada yang pantas mendapatkan pujian tersebut?
2.Coba tanyakan kepada diri anda sendiri bagaimana karakteristik forum ini?Saya tidak menyangkal ini adalah FORUM yang membangun KEKELUARGAAN,tapi anda juga tidak bisa menyangkal bahwa FORUM ini menjadi suatu wilayah "Kelompok2" tertentu yang saling membela dan menghujat pernyataan orang lain secara bersamaan... :)
Selama saya masuk forum ini,pernahkah anda melihat saya membela pak hudoyo mati2an?:)
Saya tidak akan berbicara terhadap suatu yang diluar masalah saya,tetapi bagaimana dengan anda sekalian yang ada disini?Satu di tanyakan argumennya ,yang lain berbondong2 membantu...
"ANDA TIDAK BISA MEMPUNGKIRI BAHWA FORUM INI TELAH MENJADI MILIK ORANG2 TERTENTU YANG SALING GOTONG ROYONG" :)
3.Apakah perlu saya memuji orang lain?Sedang orang tersebut terus memancing2 kemarahan saya dan menghujat saya?
4.Apakah ada yang pernah mengerti maksud saya selain menghujat saya kembali?
5.Apakah ada yang pernah berkata dengan sopan kepada saya?
6.Seberapa kali orang diforum ini menyinggung saya?Dan membawa2 nama pak hudoyo yang tidak ada hubungannya dengan apa yang saya lakukan?
Tidak perlu anda jawab,saya tidak mengharapkan jawaban dari anda...Saya hanya mengharapkan kedewasaan dan pemahaman anda sendiri....
"Jika anda ingin menjawab,jawablah didalam lubuk hati anda yang terdalam karena dimana hati anda berada disitu letak harta anda...."

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

ryu

bercerminlah, maka anda akan melihat siapa diri anda sendiri. Siapa yang menilai siapa, masing2 punya pandangan yang berbeda. Apa yang dikatakan anggota di forum ini bisa jadi kritikan yang membangun atau menjatuhkan tergantung pribadi anda sendiri yang menilainya, anda menganggap kritikan sebagai hujatan ya itulah yang anda tanamkan dalam diri anda dan membangun benteng ego sendiri. So back to basic, JALAN TENGAH aja deh.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Quote from: willibordus on 19 July 2008, 01:22:17 PM
Ketika tidak ada hal yg harus dipuji, apanya yg mau dipuji?
Ketika tidak ada hal yg harus dikritik, apanya yg harus di kritik?
Pujilah yg harus dipuji dan kritiklah yg harus dikritik.
(Mengenai Indonesia, sama2 tau aja, mana yg lebih banyak: yg harus dikritik atau yg harus dipuji)

Mengenai orang2 yg senang dipuji, pernah dengar kata2 sbb:
~ Pujian harus dianggap sebagai kotoran yg dilemparkan kepada kita

Artinya: banyak yg malah terlena dan euphoria jika diberi pujian dan merasa bahwa dia sudah melebihi orang2 lainnya :), hal ini akan menyulitkan diri dia sendiri.

::


Pujian yang saya maksudkan dalam bentuk PENGHARGAAN yang memilik makna yang lebih luas daripada pujian yang diketahui oleh umat manusia...Pujian yang banyak diketahui hanya sebatas untuk membuat orang "senang"
Tapi seperti kata saya,pujian bagi saya adalah,"Kata2 yang dilontarkan dari dalam hati tanpa embel2 apapun..."
Dan itu hampir sama sekali bukan termaksud kata "pujian" dalam Kamus Besar Bahasa Manusia..... :)
Karena itu berasal dari "mereka" sendiri dan akan berakhir pada "mereka" sendiri tanpa ada campur tangan dari saya...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

at ryu...
Oh terserah anda,itu pernyataan anda...
Mungkin karena anda sudah terbiasa itu menjadi biasa...
Bukankah ada pepatah,"Alah bisa karena biasa..."
Tidak perlu dilanjutkan lagi...:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Edward

Duh Riky..Makin muter2 aj nih... ^-^
Coba ikutan jawab ah....
1.Ya, ada.
2.Di sini adalah forum Buddhis, jelas merefer pada 'kelompok' tertentu.Membela atau mengujat secara bersamaan, itu karena adanya persamaan pandangan, makanya jadi kebanyakan terkesan "kompak" membela atau menghujat.Tapi coba lihat, ada juga kok perbedaan pandangannya...
3.Puji ya puji..Kritik yah kritik..Keduanya objek netral.Bahkan orang yang dianggap "memancing amarah dan menghujat" biasanya ada perhatian lebih..Terus, siapa yang terpancing? Mengapa mau terpancing?
4.Bertanya kembali belum tentu menghujat koq...Kamu terlalu perasa... :x
5.Yup, ada.
6.Sengaja menyinggung atau tidak, kan tetap kembali ke diri sendiri, apakah harus dibalas dengan perbuatan yang sama?
Ow iya, mengenai Riky dengan Pak Hudoyo, maaf, sebenernya kaga mo ikut campur masalah interpersonal, tapi begini...Semua member forum yang membaca juga tahu 'romantisme' hubungan kamu dengan Pak Hudoyo. Sebagai orang luar, saya melihat PAk Hudoyo bagaikan "guru" kamu..Member forum juga melihat perubahan bentuk2 tulisan dan emosi yang terkandung dalamnya berubah sejak kamu mendalami MMD dengan bimbingan jarak jauh dengan Pak Hud.
Nah, logisnya aja, misalkan kita sebagai "orang lain", mo berbicara dengan kamu, tetapi ujung2nya debat kusir melulu, biasanya kan "orang lain" akan mencari orang yang lebih mengerti Riky secara luar, yaitu Guru kamu...agar dapat lebih mengerti tentang Riky..
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Riky_dave

Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...