[ASK]Sotapanna

Started by Riky_dave, 12 July 2008, 03:38:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sukma Kemenyan

"dibimbing / terbimbing" itu sendiri udah rancu...

Dmana sadarnya kalao di-bimbing (cuma ngekor) ?
Dmana sadarnya kalao ter-bimbing (Ga sengaja terjadi) ?

Edward


Udh nangkep sih....tapi,koq jadi ada mr. T ?
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Riky_dave

Eh,maaf ya thread ini sudah OOT,saya hanya ingin tahu bisa/tidak bisa,adakah tercantum dlm Tipitaka?Hanya itu saja yang saya ingin tahu,tidak lebih dan tidak kurang....Bukan untuk mencari suatu perdebatan akan "benar" dan "salah" :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

Sedikit tambahan,

Dalam Ratana Sutta disebutkan bahwa mereka yang telah mencapai Sotapanna tidak akan terlahir kembali untuk ke-8 kalinya. (kalimatnya mungkin tidak persis begini).
_/\_

Riky_dave

[at]Indra
Bisakah saya memperoleh referensi atau sumbernya secara langsung?
Dan kembali ke pertanyaan saya yang pertama,"Setelah sotapanna bisa kembali atau tidak?"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

referensi Ratana Sutta, ada di buku Paritta warna biru terbitan Yayasan Dhammadipa

Dalam Sutta itu sepertinya Buddha menjamin tidak akan terlahir sampai 8 kali, berarti apapun yg terjadi tetap maks. 7 kali, dan juga disebutkan bahwa seorang Sotapanna tidak dapat lagi melakukan kejahatan berat

Riky_dave

Hm....Kembali ke pertanyaan saya yang awal,"Setelah mencapai sotapanna bisakah kembali menjadi umat awam?Atau kalau diumpamkan "Sotapanna" adalah pangkat jendral,setelah kita menjadi jendral bisakah kita melepas pangkat jendral dan menjadi orang biasa lagi?Bisa atau tidak?Jika bisa tercantum didalam mana?Adakah sumbernya?"

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Indra

dari pemahaman saya atas Ratana Sutta,

"bisakah seorang sotapatti terlahir berulang2 labih dari 8 kali? atau bisakah terlahir di alam rendah?"

dengan merujuk pada Ratana Sutta,

"Tidak bisa".

kesimpulan saya (tetap berdasarkan Ratana Sutta, sebenarnya banyak dalam Sutta2 lain juga, tapi lupa)
tingkatan kesucian cuma bisa naik tidak bisa turun, Sotapanna adalah titik aman pertama, apakah seorang mahasiswa bisa jadi murid SD lagi?

Sumedho

mungkin pertanyaannya, dari sotapanna *ariya* menjadi umat biasa *puthujana*
There is no place like 127.0.0.1

Riky_dave

Quotemungkin pertanyaannya, dari sotapanna *ariya* menjadi umat biasa *puthujana*
Ya seperti itu,tapi kurang tepat,tepatnya bisakah menghilang begitu saja jika tidak diteruskan lagi?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Riky_dave

Quoteapakah seorang mahasiswa bisa jadi murid SD lagi?
Berati jawabannya tidak bisa...Oke diterima,berdasarkan sutta2 bukan?
:)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sumedho

Quote from: Riky_dave on 15 July 2008, 09:49:20 PM
Quotemungkin pertanyaannya, dari sotapanna *ariya* menjadi umat biasa *puthujana*
Ya seperti itu,tapi kurang tepat,tepatnya bisakah menghilang begitu saja jika tidak diteruskan lagi?

Salam,
Riky
ooh maksudnya kgk diteruskan lagi gitu? yah kenot lah... max 7 times.
tapi kalo diteruskan yah bisa dikehidupan itu jga.
There is no place like 127.0.0.1

Riky_dave

kenot?
Apaan itu?
Maksudnya stop disotapanna saja dan balik kembali ke umat awam pada kehidupan itu juga,bisa tidak?

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Sumedho

cannot maksudnya :D

sorry to say, nda bisa mas...
There is no place like 127.0.0.1

luis

Dalam sutta, Majjhima Nikaya 81 (Gathikara Sutta), ada contoh seseorang yang sudah mencapai Anagami dan masih hidup sebagai umat awam, yaitu Gathikara. Tetapi alasan beliau untuk tetap hidup berumahtangga adalah untuk merawat ibunya yang sudah tua dan kalau tidak salah juga buta.

Kalau melihat contoh di atas, saya rasa masih mungkin seseorang yang mencapai tingkat Sotapana masih menempuh kehidupan sebagai umat awam.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.