News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Melihat Pembunuhan!!!!

Started by Rina Hong, 07 July 2008, 12:52:26 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Rina Hong

kita sering kali melihat pembunuhan dan tidak mencegahnya, apakah ini termasuk membunuh...?(dalam hal ini kita termasuk subjek yang melakukan padahal kan gw cuma liat..  :'( )
trus bagaimana kalau dalam kasus kita bukan tidak mau mencegah tapi tak kuasa mencegah... :'(

_/\_
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Fudotakika

THE WORLD IS JUST AWESOME

Rina Hong

yup semua nya loh... pembunuhan hewan... kadang ada yg liat pembunuhan manusia tapi karna kita lemah kita ga bs mencegah
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

nyanadhana

kita sering kali melihat pembunuhan dan tidak mencegahnya, apakah ini termasuk membunuh...?

membunuh dengan kedipan mata...hehehehehhee

Tidak termasuk membunuh,karena kategori ini jauh di luar jangkauan kamu. pada saat kamu melihat pembunuhan,actually batin kamu bukan berkeinginan untuk membunuh,jadi kamma pikiran disitu bukan kamma pembunuhan, nah makhluk itu kamu tidak bisa tolong,berarti makhluk itu tidak punya ikatan kamma yang cukup dengan kamu untuk kamu tolong
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Lily W

#4
Quote from: Rina Hong on 07 July 2008, 12:52:26 PM
1. kita sering kali melihat pembunuhan dan tidak mencegahnya, apakah ini termasuk membunuh...?(dalam hal ini kita termasuk subjek yang melakukan padahal kan gw cuma liat..  :'( )
2. trus bagaimana kalau dalam kasus kita bukan tidak mau mencegah tapi tak kuasa mencegah... :'(
_/\_

Sis Rina...

1. Yang termasuk membunuh adalah kalo FAKTOR2 ini terpenuhi semua yaitu :
~   Ada Makhluk hidup
~   Mengetahui bahwa makhluk itu masih hidup
~   berpikir untuk membunuhnya
~   Berusaha untuk membunuhnya
~   Makhluk itu mati sebagai akibat dari usaha tsb

Kalo cuma liat doang mah tidak termasuk membunuh. Waktu melihat kejadian itu (objek tidak menyenangkan) adalah merupakan hasil dari akusala kamma kita yang di sebut Akusala Vipaka Citta.

2. Berarti kamma baik makhluk hidup itu belum berbuah.

cmiiw...

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

hengki

iya bener rin.
saya kan jualan di pasar.
tiap hari saya lihat banyak banget hewan dibunuh di pasar.
Ikan mas, mujair masih hidup ditaruh di bak yang airnya sedikit dan ditaruhin es batu. kasihan banget.
terus ikan hidup2 dipotong mulut dan ekornya. ngeri liatnya dan gak tega.
mau tolong semuanya juga gak mungkin karena banyak banget.
berarti kita sekarang terlahir sebagai manusia sangat beruntung sekali dibandingkan dengan hewan2 itu.
harus bersyukur
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

guanih

Quote from: Lily W on 07 July 2008, 02:12:40 PM
Quote from: Rina Hong on 07 July 2008, 12:52:26 PM
1. kita sering kali melihat pembunuhan dan tidak mencegahnya, apakah ini termasuk membunuh...?(dalam hal ini kita termasuk subjek yang melakukan padahal kan gw cuma liat..  :'( )
2. trus bagaimana kalau dalam kasus kita bukan tidak mau mencegah tapi tak kuasa mencegah... :'(
_/\_

Sis Rina...

1. Yang termasuk membunuh adalah kalo FAKTOR2 ini terpenuhi semua yaitu :
1.   Ada Makhluk hidup
2.   Mengetahui bahwa makhluk itu masih hidup
3.   berpikir untuk membunuhnya
4.   Berusaha untuk membunuhnya
5.   Makhluk itu mati sebagai akibat dari usaha tsb

Kalo cuma liat doang mah tidak termasuk membunuh. Waktu melihat kejadian itu (objek tidak menyenangkan) adalah merupakan hasil dari akusala kamma kita yang di sebut Akusala Vipaka Citta.

2. Berarti kamma baik makhluk hidup itu belum berbuah.

cmiiw...

Tapi bukannya dengan tidak menolong atau membiarkan pembunuhan terjadi berarti kita membangun karakter tidak peduli pada diri kita.
Walaupun benar kita tidak membunuh tetapi kita memupuk ketidak pedulian terhadap makhluk lain.

Saya ngerti kadang kita tidak dapat melakukan apa-apa, ngerasain juga :(
Misal :
- lihat temen beda agama yang membunuh nyamuk.
- ada kucing lagi menyantap tikus hidup.
- pemotongan kambing masal.
- saksi pembunuhan manusia (jarang kali ya yg ini) tapi saking takutnya malah kabur
- dll

nyanadhana

Tapi bukannya dengan tidak menolong atau membiarkan pembunuhan terjadi berarti kita membangun karakter tidak peduli pada diri kita.
Walaupun benar kita tidak membunuh tetapi kita memupuk ketidak pedulian terhadap makhluk lain.


wah bos, kalo kamu mau belajar namanya maha karuna,silahkan, terkadang bukan soal menjadi cuek atau tidak cuek,tapi kita mampu atau tidak mampu...memang kesannya agak egois, namun kamma juga menjadi satu jawaban,makhluk itu berjodoh kamu tolong atau tidak,atau kamu ingin menciptakan jodoh baru dengna menolong makhluk itu.itu terserah di anda.

Ini adalah praktek masing-masing orang,jangan dijudge cuek. bahkan ketika kamu tiba-tiba menghampiri saya di tengah jalan meminta uang untuk makan, saya juga punya keputusan beri atau tidak beri atas landasan saya percaya atau tidak percaya sama kamu.

Kata cinta kasih universal jangan membuat orang menjadi ga bijaksana malah jadi bodoh , gitu aja saran aku.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Edward

Menurut saya sih, intinya adalah melepas. Alam bekerja dengan hukumnya sendiri, justru kita sebagai manusia yang penuh ego merasa perlu turut campur secara berlebihan pada alam, termasuk proses pembunuhan.
Sebagai contoh, jika ada yang suka menonton film2 dokumenter mengenai hewan, tentu kita pernah melihat proses mangsa memangsa. Coba jika si kameramen turut campur, maka rusaklah keseimbangan alam. Membunuh untuk makan adalah proses alami dari alam.
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Lily W

Quote from: guanih on 07 July 2008, 02:57:20 PM
Tapi bukannya dengan tidak menolong atau membiarkan pembunuhan terjadi berarti kita membangun karakter tidak peduli pada diri kita.
Walaupun benar kita tidak membunuh tetapi kita memupuk ketidak pedulian terhadap makhluk lain.

Saya ngerti kadang kita tidak dapat melakukan apa-apa, ngerasain juga :(
Misal :
- lihat temen beda agama yang membunuh nyamuk.
- ada kucing lagi menyantap tikus hidup.
- pemotongan kambing masal.
- saksi pembunuhan manusia (jarang kali ya yg ini) tapi saking takutnya malah kabur
- dll
Saya yakin.. waktu kita melihat ada pembunuhan dan kita tidak kuasa untuk menolongnya, ada timbul kecenderungan batin dalam diri kita dan sy rasa kebanyakkan itu adalah Karuna (belas kasih) seperti yg di share Bro Hengki (anumodana buat Bro Hengki). Itu berarti kita telah melakukan kusala citta.  Nah... Bagaimana mungkin kita telah memupuk ketidak pedulian itu?  Mari kita renungkan lagi.... _/\_

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

guanih

Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 03:03:14 PM
wah bos, kalo kamu mau belajar namanya maha karuna,silahkan, terkadang bukan soal menjadi cuek atau tidak cuek,tapi kita mampu atau tidak mampu...memang kesannya agak egois, namun kamma juga menjadi satu jawaban,makhluk itu berjodoh kamu tolong atau tidak,atau kamu ingin menciptakan jodoh baru dengna menolong makhluk itu.itu terserah di anda.

Ini adalah praktek masing-masing orang,jangan dijudge cuek. bahkan ketika kamu tiba-tiba menghampiri saya di tengah jalan meminta uang untuk makan, saya juga punya keputusan beri atau tidak beri atas landasan saya percaya atau tidak percaya sama kamu.

Kata cinta kasih universal jangan membuat orang menjadi ga bijaksana malah jadi bodoh , gitu aja saran aku.

Saya rasa memank kita yang masih belum mencapai kesucian masih rentan untuk tidak mau melakukan pengorbanan untuk makhluk lain.
Tapi bukan berarti mengatakan tindakan kita sudah benar/bijak, sedangkan mereka yang mempraktekan maha karuna adalah bodoh.

Setuju bila ada orang yang meminta makan kita bebas memilih apakah kita harus memberi atau tidak, karena akibatnya kita sendiri yang menerima.
Tentu kita masing-masing punya kriteria untuk menentukan apakah perlu membantu atau tidak.

Quote from: Lily W on 07 July 2008, 03:09:20 PM
Saya yakin.. waktu kita melihat ada pembunuhan dan kita tidak kuasa untuk menolongnya, ada timbul kecenderungan batin dalam diri kita dan sy rasa kebanyakkan itu adalah Karuna (belas kasih) seperti yg di share Bro Hengki (anumodana buat Bro Hengki). Itu berarti kita telah melakukan kusala citta.  Nah... Bagaimana mungkin kita telah memupuk ketidak pedulian itu?  Mari kita renungkan lagi.... _/\_

_/\_ :lotus:

Saya tidak yakin apakah yang muncul adalah belas kasihan atau pertimbangan untuk menolong-tidak yang akhirnya pilihannya tidak.
Dan kadang pikiran yang muncul adalah itu adalah kamma makhluk tersebut jadi biarkan saja, nah saya rasa pikiran saya ini tidak baik.
Pikiran "bahwa itu sudah karma makhluk itu" akan menghambat praktek & keinginan menolong makhluk lain. _/\_

guanih

Quote from: Edward on 07 July 2008, 03:06:01 PM
Menurut saya sih, intinya adalah melepas. Alam bekerja dengan hukumnya sendiri, justru kita sebagai manusia yang penuh ego merasa perlu turut campur secara berlebihan pada alam, termasuk proses pembunuhan.
Sebagai contoh, jika ada yang suka menonton film2 dokumenter mengenai hewan, tentu kita pernah melihat proses mangsa memangsa. Coba jika si kameramen turut campur, maka rusaklah keseimbangan alam. Membunuh untuk makan adalah proses alami dari alam.

Saya kurang setuju untuk hal ini.
Bagaimana bila ada seorang manusia di serang oleh macan, apakah kita membiarkannya dengan pandangan bahwa ini adalah hukum alam. Proses alami, macan tersebut butuh makan, kematian adalah bagian proses dari hidup, dll?

nyanadhana

Bagaimana bila ada seorang manusia di serang oleh macan, apakah kita membiarkannya dengan pandangan bahwa ini adalah hukum alam. Proses alami, macan tersebut butuh makan, kematian adalah bagian proses dari hidup, dll?

Setiap makhluk punya sikap defensifnya sendiri,manusia bisa melawan dan itu adalah hak untuk hidupnya sendiri.

Saya rasa memank kita yang masih belum mencapai kesucian masih rentan untuk tidak mau melakukan pengorbanan untuk makhluk lain.
Tapi bukan berarti mengatakan tindakan kita sudah benar/bijak, sedangkan mereka yang mempraktekan maha karuna adalah bodoh.

Setuju bila ada orang yang meminta makan kita bebas memilih apakah kita harus memberi atau tidak, karena akibatnya kita sendiri yang menerima.
Tentu kita masing-masing punya kriteria untuk menentukan apakah perlu membantu atau tidak.


Bukan orang yang mempraktekan maha karuna adalah orang bodoh,namun hasil prakteknya jika membuat dia sengsara dan tidak lagi enjoy,itu namanya kebodohan,monggo aja kok, misalnya lihat ikan dipasar yang masih hidup,tiap hari kita beli semua dan kita fangshen, itu okay kok selama kantong kamu benar2 tebal untuk itu.

Saya pikir jalan praktek cinta kasih juga didasari kebijaksanaan bertindak.

Saya tidak yakin apakah yang muncul adalah belas kasihan atau pertimbangan untuk menolong-tidak yang akhirnya pilihannya tidak.
Dan kadang pikiran yang muncul adalah itu adalah kamma makhluk tersebut jadi biarkan saja, nah saya rasa pikiran saya ini tidak baik.


setiap orang punya kebebasan dalam berpikir dan berkehendak,mau atau tidak,ya tentu masing-masing menanam dan memetik buah nya sendiri.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

guanih

Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 04:14:54 PM
Setiap makhluk punya sikap defensifnya sendiri,manusia bisa melawan dan itu adalah hak untuk hidupnya sendiri.
Jadi kita biarkan saja manusia itu dibunuh macan? Kita langsung tinggal atau kita diam menonton.

Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 04:14:54 PM
Bukan orang yang mempraktekan maha karuna adalah orang bodoh,namun hasil prakteknya jika membuat dia sengsara dan tidak lagi enjoy,itu namanya kebodohan,monggo aja kok, misalnya lihat ikan dipasar yang masih hidup,tiap hari kita beli semua dan kita fangshen, itu okay kok selama kantong kamu benar2 tebal untuk itu.

Saya pikir jalan praktek cinta kasih juga didasari kebijaksanaan bertindak.

:) Saya juga gak (atau belum) berniat menyelamatkan ikan/binatang lain yang dipotong dipasar tiap hari. Hal ini sulit dilakukan.

Tapi kalo konteksnya kita perkecil dalam hal yang sebenarnya kita bisa menolong sehingga tidak terjadinya pembunuhan.
Masalahnya antara kita mau atau tidak, tentu dalam kasus tertentu ada pengorbanan yang harus dilakukan.
Sebenernya saya sendiri juga dalam dilema bila menghadapi situasi ini, bila menyangkut nyawa manusia pasti saya lebih berusaha untuk menyelamatkannya. Tapi bila binatang sepertinya akan banyak pertimbangan yang saya akan dipikir2 dulu.

Quote from: nyanadhana on 07 July 2008, 04:14:54 PM
setiap orang punya kebebasan dalam berpikir dan berkehendak,mau atau tidak,ya tentu masing-masing menanam dan memetik buah nya sendiri.

setuju _/\_

Lily W

Quote from: guanih on 07 July 2008, 04:04:18 PM
Saya tidak yakin apakah yang muncul adalah belas kasihan atau pertimbangan untuk menolong-tidak yang akhirnya pilihannya tidak.
Dan kadang pikiran yang muncul adalah itu adalah kamma makhluk tersebut jadi biarkan saja, nah saya rasa pikiran saya ini tidak baik.
Pikiran "bahwa itu sudah karma makhluk itu" akan menghambat praktek & keinginan menolong makhluk lain. _/\_

Pikiran kita memang berbeda-beda... ;D
Jadi tergantung pada batin masing-masing lah... Apakah menghambat ato tidak dalam melaksanakan praktek & keinginan menolong makhluk lain itu?

Anumodana _/\_

_/\_ :lotus:



~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are