Melihat Pembunuhan!!!!

Started by Rina Hong, 07 July 2008, 12:52:26 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Edward

QuoteIti pi so Bhagava, Araham Sammasambuddho, Vijjacarana sampanno, sugato lokavidu, anuttaro purisadhammasarathi, Satta deva manussanam , Buddho Bhagava'ti.

Bro, pemula neh, skalian arti donk! :(
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

nyanadhana

Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai penerangan Sempurna : Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya. Sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana). Pengenal segenap alam. Pembimbing manusia yang tiada taranya. Guru para dewa dan manusia. Yang Sadar (Bangun), Yang patut Dimuliakan
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

guanih

Quote from: nyanadhana on 08 July 2008, 01:31:20 PM
Anda terjebak konsepsi salvation yah?sama seperti di kr****n yang Tuhannya bisa datang bantu orang melalui doa?

Iti pi so Bhagava, Araham Sammasambuddho, Vijjacarana sampanno, sugato lokavidu, anuttaro purisadhammasarathi, Satta deva manussanam , Buddho Bhagava'ti.

Adaklah disebut kualitas Maha Karuna dan maha maha lainnya?

Sudah dibahas dan tidak perlu berputar-putar lagi, harus dikembalikan ke kondisi batin kamu pada saat melihat penderitaan orang lain. dan tidak perlu termakan oleh konsepsi agama lain yang menyebutkan Buddha itu ibarat dewa yang kalo berdoa,bisa terjawab. Beliau sudah tidak ada, Jejak Dhammalah yang membuat Beliau itu ada.

Penjelasan Pak Hudoyo sudah bisa merangkumkan pertanyaan kamu,dan saya lebih tidak akan memilih untuk memutar-mutar, pahami artinya, bila bertentangan dengan batin,jangan dilakukan,bila tidak,Ehipassiko.

Kok jadi konsep salvation?
Yang jadi pembahasan adalah menolong makhluk lain pada saat mereka terancam terbunuh.
Tidak membahas salvation, Tuhan ataupun doa.

Untuk konsep Buddha bukan Dewa atau Tuhan tentu saya paham, terima kasih untuk memperjelasnya :)

Saat melihat penderitaan batin respon kita akan sesuai dengan kondisi batin, ini saya setuju. Semua orang juga akan begitu.
Saya tidak berniat muter-muter, cuma berusaha mendalami sendiri pikiran saya lewat diskusi ini sambil belajar dari yang lain.

Yang membingungkan saya apakah pilihan terbaik saya menolong makhluk tersebut sebagai bentuk latihan kebaikan, atau berusaha memahami bahwa itu adalah hanyalah suatu proses (kamma, dll).

nyanadhana

Yang membingungkan saya apakah pilihan terbaik saya menolong makhluk tersebut sebagai bentuk latihan kebaikan, atau berusaha memahami bahwa itu adalah hanyalah suatu proses (kamma, dll).

you have the decision on life, saat kamu merasa perlu menyelamatkan, berarti ada ikatan jodoh yang timbul dari hubungan itu. bisa berubah jodoh baru,atau anda membalas jodoh kamma makhluk tersebut.

ini berhubungan dengan cara bagaimana anda meletakkan basis kebijaksanaan dalam cinta kasih dan begitu sebaliknya.

Karuna juga adalah latihan anda dalam Brahmavihara parana.dan itu bagus,namun balik keputusan tolong atau tidak menolong harus ditilik dari kondisi kamma yang berbuah.

Saya ketemu orang di jalan tiba2 minta tolong uang sejumlah Rp.1jt. saya punya hak untuk tidak meminjamkan dan saya punya kebijaksanaan jika saya meminjam kepada kamu,apakah kamu berbohong atau tidak. ingat landasan cinta kasih dengna kebijaksanaan berjalan seiringan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

guanih

Quote from: nyanadhana on 08 July 2008, 02:29:27 PM
you have the decision on life, saat kamu merasa perlu menyelamatkan, berarti ada ikatan jodoh yang timbul dari hubungan itu. bisa berubah jodoh baru,atau anda membalas jodoh kamma makhluk tersebut.

ini berhubungan dengan cara bagaimana anda meletakkan basis kebijaksanaan dalam cinta kasih dan begitu sebaliknya.

Karuna juga adalah latihan anda dalam Brahmavihara parana.dan itu bagus,namun balik keputusan tolong atau tidak menolong harus ditilik dari kondisi kamma yang berbuah.

Saya ketemu orang di jalan tiba2 minta tolong uang sejumlah Rp.1jt. saya punya hak untuk tidak meminjamkan dan saya punya kebijaksanaan jika saya meminjam kepada kamu,apakah kamu berbohong atau tidak. ingat landasan cinta kasih dengna kebijaksanaan berjalan seiringan.

Thank you atas penjelasannya bro nyanadhana _/\_
Berarti perlu melatih & menambah kebijaksanaan supaya dapat melihat mana pilihan yang tepat.

Sumedho

Quote from: guanih on 08 July 2008, 10:19:17 AM
Quote from: Sumedho on 07 July 2008, 07:27:23 PM
kuncinya adalah.... keseimbangan batin.. bagaimana hidup ini dukkha tidak ada yg memuaskan selama masih berkondisi. Janganlah jadi stress ataupun melekat.

Pernah terpikir mengapa sang buddha gotama tidak menyelamatkan mahluk2x yg akan terbunuh? tidak mencegah di pasar ayam atau kerbau misalnya?
1. beliau tidak bisa.
2. beliau tidak mau.
atau 3.... ?

Apakah sang buddha memupuk ketidakpedulian?

Jika Sang Buddha melihat ada proses pembunuhan akan berlangsung maka saya rasa beliau akan mencegahnya. _/\_

Sang Buddha memiliki "mata dewa" yang bisa melihat jarak jauh dst. Nah, beliau sadar dan tahu bahwa setiap saat tahu dan ada pembunuhan, beliau menyelamatkan? Sepertinya tidak. :)

kembali lagi, apakah Sang Buddha memupuk ketidakpedulian?
There is no place like 127.0.0.1

guanih

Quote from: Sumedho on 08 July 2008, 02:37:06 PM
Sang Buddha memiliki "mata dewa" yang bisa melihat jarak jauh dst. Nah, beliau sadar dan tahu bahwa setiap saat tahu dan ada pembunuhan, beliau menyelamatkan? Sepertinya tidak. :)

kembali lagi, apakah Sang Buddha memupuk ketidakpedulian?

Jadi Sang Buddha tidak pernah menyelamatkan makhluk hidup dari pembunuhan?

Mengenai ketidak pedulian tentu tergantung dari keadaan pikirannya, dalam hal ini Sang Buddha.
Sepertinya saya belum berkompeten untuk menilai keadaan pikiran Sang Buddha saat itu.

Supaya tidak salah paham.
Saya berpendapat memupuk ketidakpedulian adalah bila kita tidak peduli kepada makhluk lain pada saat makhluk lain menderita dengan anggapan itu bukan urusan saya, itu urusan kamma makhluk itu.

nyanadhana

Jadi Sang Buddha tidak pernah menyelamatkan makhluk hidup dari pembunuhan?

Mengenai ketidak pedulian tentu tergantung dari keadaan pikirannya, dalam hal ini Sang Buddha.
Sepertinya saya belum berkompeten untuk menilai keadaan pikiran Sang Buddha saat itu.


Sang Buddha menyelamatkan makhluk dari kelahiran kembali....ini yang benarnya.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Rina Hong

kemarin rina mendengar sebuah cerita dari kursus,

ada sebuah cerita : ada seorang raja yang melepas jubah saat beliau melihat lukisan yang dihadiahkan oleh raja bimbisara (lukisan tersebut ada lah ide SB yang dilukis oleh ahli lukis raja BIM berdasarkan instruksi SB) ketika raja menerima lukisan itu, beliau langsung memutuskan untuk melepas jubah dan pergi menemui SB saat itu juga, dengan penuh semangat, beliau datang menemui SB, namun SB dengan kemampuan bathin melihat karma hidup Bhikkhu (raja yang menjadi bhikkhu) tersebut sudah hampir habis, lalu SB memberikan khotbah nya kepada Bhikkhu, dan akhirnya beliau mencapai sotapanna... dengan hati yang gembira dan bersemangat bhikkhu pergi,sepeniggal dari tempat SB, bhikkhu ini meninggal di tabrak Banteng.

Dari cerita ini, cobalah anda perhatikan, apakah dengan memberitahu Bahwa dia akan mati saat meninggalkan tempat sang buddha akan mengubah karma kehidupan nya... jawabannya tidak, maka SB membiarkan Bhikkhu tsb meninggal dengan keadaan bathin baik daripada memberitahukan kematiannya yg akan membuat nya meninggal dalam keadaan pikiran tidak baik.
The four Reliances
1st,rely on the spirit and meaning of the teachings, not on the words;
2nd,rely on the teachings, not on the personality of the teacher;
3rd,rely on real wisdom, not superficial interpretation;
And 4th,rely on the essence of your pure Wisdom Mind, not on judgmental perceptions

Sumedho

Quote from: guanih
Jadi Sang Buddha tidak pernah menyelamatkan makhluk hidup dari pembunuhan?

Mengenai ketidak pedulian tentu tergantung dari keadaan pikirannya, dalam hal ini Sang Buddha.
Sepertinya saya belum berkompeten untuk menilai keadaan pikiran Sang Buddha saat itu.

Supaya tidak salah paham.
Saya berpendapat memupuk ketidakpedulian adalah bila kita tidak peduli kepada makhluk lain pada saat makhluk lain menderita dengan anggapan itu bukan urusan saya, itu urusan kamma makhluk itu.

nah kalo gini kan jelas :)

kalo awalnya
QuoteTapi bukannya dengan tidak menolong atau membiarkan pembunuhan terjadi berarti kita membangun karakter tidak peduli pada diri kita.
Walaupun benar kita tidak membunuh tetapi kita memupuk ketidak pedulian terhadap makhluk lain.
ini yg bahaya. Artinya mengeneralisir semua orang itu tidak peduli, padahal kita tidak tahu apa yg ada dipikiran orang dan belum tentu orang itu tidak peduli, tetapi memang tidak bisa/mampu.

tentu memupuk ketidakpedulian itu bila kita tidak peduli pada semua mahluk :)
There is no place like 127.0.0.1

guanih

Quote from: nyanadhana on 08 July 2008, 03:20:04 PM
Sang Buddha menyelamatkan makhluk dari kelahiran kembali....ini yang benarnya.

Benar, tapi untuk melatih kebijaksanaan tentu juga perlu melatih cinta kasih.
Sepertinya saya pernah baca tentang kelinci yang mengorbankan hidupnya sebagai makanan untuk kelangsungan hidup yang lain.

Quote from: Rina Hong on 08 July 2008, 03:25:19 PM
kemarin rina mendengar sebuah cerita dari kursus,

ada sebuah cerita : ada seorang raja yang melepas jubah saat beliau melihat lukisan yang dihadiahkan oleh raja bimbisara (lukisan tersebut ada lah ide SB yang dilukis oleh ahli lukis raja BIM berdasarkan instruksi SB) ketika raja menerima lukisan itu, beliau langsung memutuskan untuk melepas jubah dan pergi menemui SB saat itu juga, dengan penuh semangat, beliau datang menemui SB, namun SB dengan kemampuan bathin melihat karma hidup Bhikkhu (raja yang menjadi bhikkhu) tersebut sudah hampir habis, lalu SB memberikan khotbah nya kepada Bhikkhu, dan akhirnya beliau mencapai sotapanna... dengan hati yang gembira dan bersemangat bhikkhu pergi,sepeniggal dari tempat SB, bhikkhu ini meninggal di tabrak Banteng.

Dari cerita ini, cobalah anda perhatikan, apakah dengan memberitahu Bahwa dia akan mati saat meninggalkan tempat sang buddha akan mengubah karma kehidupan nya... jawabannya tidak, maka SB membiarkan Bhikkhu tsb meninggal dengan keadaan bathin baik daripada memberitahukan kematiannya yg akan membuat nya meninggal dalam keadaan pikiran tidak baik.

Cerita yang bagus.
Salah satu tindakan yang didasari dengan cinta kasih & kebijaksanaan.
Tentu Sang Buddha tidak dapat mencegah kematian orang ini, tetapi beliau tidak berpangku tangan saja (tidak bersikap tidak peduli).
Dia menolong orang ini dengan memberikan ceramah yang tepat sehingga orang ini mencapai sotapanna.

guanih

Quote from: Sumedho on 08 July 2008, 03:35:59 PM
nah kalo gini kan jelas :)

Sorry kalo pernyataan awal saya membuat salah paham  :P
Semoga menjadi jelas..

Saya hanya khawatir kita menjadi egois serta menghilangkan empati dan kepedulian terhadap makhluk lain.  _/\_

nyanadhana

#42
Saya hanya khawatir kita menjadi egois serta menghilangkan empati dan kepedulian terhadap makhluk lain.

tidak ada yang hilang kepeduliannya namun dinilai dari sudut Dhamma. kenapa anda khawatir dengan orang lain tapi tidak khawatir dengan diri anda?

anda belajar menjadi kelinci sah-sah saja kalo tidak bertentangan dengan batin dan tidak merugikan tindakan Dhamma anda, namun pengorbanan dengan bunuh diri harus dibedakan maksudnya...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

guanih

#43
Quote from: nyanadhana on 08 July 2008, 03:52:48 PM
tidak ada yang hilang kepeduliannya namun dinilai dari sudut Dhamma. kenapa anda khawatir dengan orang lain tapi tidak khawatir dengan diri anda?

Apakah salah khawatir tentang orang lain?
Tentu saya juga khawatir dengan diri saya, makanya saya menggunakan kata 'kita' bukan 'kalian' atau 'mereka'.

(*edit* baru mudeng  :) )

Edward

Quote from: nyanadhana on 08 July 2008, 01:47:08 PM
Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai penerangan Sempurna : Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya. Sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana). Pengenal segenap alam. Pembimbing manusia yang tiada taranya. Guru para dewa dan manusia. Yang Sadar (Bangun), Yang patut Dimuliakan

nah gtu donk om...Klo yg nubie soal sutta kyak gw kan jadi jelas...THx om...GRP meluncur...
"Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."