//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sekilas Buddhayana  (Read 42918 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #60 on: 05 June 2008, 02:25:53 PM »
Nah ini juga yang menjadi pertanyaan saya.
http://sti.or.id/?pilih=lihat&id=8

Ya, saya sudah melihatnya, ternyata memang benar, Bhante Jotidhammo menulis demikian, atas nama STI.

Ini memang bisa menimbulkan kesimpangsiuran. ... Saya kenal baik beliau, dan saya akan mohon klarifikasi langsung pada beliau pada waktu saya ke Mendut membimbing retret MMD tgl 13-15 Juni nanti.

Perlu diperhatikan, bahwa dalam pernyataan Bhante Jotidhammo itu kalimat "Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, selalu melindungi" tiga hal penting yang membedakannya dengan doktrin lain:

(1) "Tuhan YME" dipisahkan dari "Tiratana" dengan koma, bukan garis miring. Jadi di sini "Tuhan YME" tidak diidentikkan dengan "Tiratana";

(2) Istilah "Tuhan YME" bisa ditafsirkan secara amat luas -- salah satu tafsir yang mungkin adalah Udana 8.3 -- dengan demikian istilah "Tuhan YME" tidak bertentangan dengan doktrin Theravada;

(3) Dalam kalimat itu jelas tidak disebut-sebut "Sanghyang Adi-Buddha", yang adalah doktrin Kalachakra Tantra.

Jadi saya melihat bahwa kalimat Bhante Jotidhammo yang dipermasalahkan itu sudah dipersiapkan dengan sangat matang dan berhati-hati, dan tidak menyalahi doktrin Theravada.

Salam,
hudoyo



« Last Edit: 05 June 2008, 02:29:25 PM by hudoyo »

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #61 on: 05 June 2008, 02:29:01 PM »
Agama Buddha juga sudah pasti diakui pemerintah, bukti sejarah candi Borobudur dan adanya kerajaan Sriwijaya sudah jelas bahwa eksistensi agama Buddha sudah ada sejak dahulu yg mana pemerintah tidak mungkin memungkirinya, tanpa harus menggunakan doktrin Sanghyang Adi Buddha/Tuhan YME. Benar kata pak Hud bahwa takutnya tidak diakui agama resmi hanya merupakan kekhawatiran berlebihan. Diakui atau tidak diakui apakah merupakan masalah bahwa agama Buddha tidak berkembang, mau cari nama atau membina diri, itu saja pointnya. Itulah sulitnya jika agama sudah mengandung ego dan kepentingan politis.

Informasi dari pelaku sejarah langsung dalam hal ini Pak Hudoyo benar2 membuka mata kita semua tentang fakta sejarah agama Buddha di Indonesia. _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #62 on: 05 June 2008, 02:30:21 PM »
ini kan surat formal untuk negara ini, dan juga akan disampaikan ke Dept Agama kan, ya patuhi aturan yang berlaku di negara.
Jadi 'propaganda' diperbolehkan dengan alasan aturan yang berlaku ya? mmmhhh :)
Jadi 'ketidak-benaran' boleh dinyatakan kalo emang kepepet ya?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #63 on: 05 June 2008, 02:36:27 PM »
 _/\_sepertinya Pak Hudoyo sudah menjelaskan dengan baik mengenai isi surat itu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #64 on: 05 June 2008, 02:40:11 PM »
au ah, gelap, mau belajar agama buddha dengan baik, malah pusing dengan jawaban romo yg katanya saksi sejarah, bentar bentar bilang di theravada tidak ada kalimat tuhan yg maha esa, bentar bentar sudah tercantum, jawaban putar putar, capek lah......................................................................................

dan satu lagi, kalimat itu bukan hanya di pesan waisak tahun ini saja, tapi pesan waisak tahun sebelumnya sama juga, thanks untuk bro kelana yg kasih linknya
« Last Edit: 05 June 2008, 02:41:49 PM by hartono238 »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #65 on: 05 June 2008, 02:41:28 PM »
ini kan surat formal untuk negara ini, dan juga akan disampaikan ke Dept Agama kan, ya patuhi aturan yang berlaku di negara.
Jadi 'propaganda' diperbolehkan dengan alasan aturan yang berlaku ya? mmmhhh :)
Jadi 'ketidak-benaran' boleh dinyatakan kalo emang kepepet ya?

Apa yang Anda maksud dengan "propaganda"? Apa yang Anda maksud dengan "ketidakbenaran"? Tolong ditunjukkan kalau yang Anda maksud menyangkut STI. :)

Sebaliknya, tolong direnungkan SIAPA SESUNGGUHNYA yang melakukan "propaganda"? SIAPA SESUNGGUHNYA yang memutarbalik kebenaran?

Salam,
Hudoyo

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #66 on: 05 June 2008, 02:46:58 PM »
au ah, gelap, mau belajar agama buddha dengan baik, malah pusing dengan jawaban romo yg katanya saksi sejarah, bentar bentar bilang di theravada tidak ada kalimat tuhan yg maha esa, bentar bentar sudah tercantum, jawaban putar putar, capek lah......................................................................................

dan satu lagi, kalimat itu bukan hanya di pesan waisak tahun ini saja, tapi pesan waisak tahun sebelumnya sama juga, thanks untuk bro kelana yg kasih linknya

Bro Hartono,
Ajaran Buddha memang tidak mengajarkan tentang perlindungan kepada Tuhan YME. Mengenai surat STI tersebut, Pak Hudoyo juga bingung karena bukan beliau yg menulisnya dan beliau sudah bilang akan mengkonfirmasi kepada Bhante Jotidhammo.

Kita tunggu saja penjelasannya....

Sementara menunggu, Pak Hudoyo mencoba menganalisa kalimat tsb dan juga rekan Nyanadhana telah menjelaskan bahwa ini adalah 'Surat Resmi' yg di CC kan ke pemerintah, jadi harus ada kalimat yg berformat resmi itu, dan Bhante Joti juga tidak sembarangan menulisnya, sesuai dengan analisa Pak Hudoyo, Bhante Joti telah hati2 menuliskan kalimat tsb agar tidak terlalu bertentangan dengan ajaran Buddha.

::


« Last Edit: 05 June 2008, 02:52:01 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #67 on: 05 June 2008, 02:50:39 PM »
au ah, gelap, mau belajar agama buddha dengan baik, malah pusing dengan jawaban romo yg katanya saksi sejarah, bentar bentar bilang di theravada tidak ada kalimat tuhan yg maha esa, bentar bentar sudah tercantum, jawaban putar putar, capek lah......................................................................................

dan satu lagi, kalimat itu bukan hanya di pesan waisak tahun ini saja, tapi pesan waisak tahun sebelumnya sama juga, thanks untuk bro kelana yg kasih linknya

Rekan Hartono,

Anda rupanya tidak membaca tulisan saya dengan teliti karena pikiran Anda sudah terkondisi oleh suatu doktrin tertentu. Di mana saya pernah berkata, "di theravada tidak ada kalimat tuhan yg maha esa"?

Saya berkata dalam publikasi resmi STI--yang saya maksud Piagam STI dan Keputusan Rapat STI--tidak ada kata "Tuhan YME".

Bahwa dalam Pesan Waisak 2008 Bhante Jotidhammo ada kata "Tuhan YME" sudah saya coba jelaskan MENURUT AJARAN THERAVADA: kata "Tuhan YME" tidak bertentangan dengan ajaran Theravada.

Yang bertentangan dengan ajaran Theravada adalah kata "SANGHYANG ADI BUDDHA".

Lalu Anda mengatakan saya "bicara berputar-putar" ... Saya pun bisa mengatakan ANDA TIDAK MENGERTI--sengaja atau tidak sengaja--karena Anda sudah termakan oleh doktrin Adi Buddha.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 05 June 2008, 02:54:41 PM by hudoyo »

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #68 on: 05 June 2008, 02:52:02 PM »
kasihan lah, jangan salahkan bhante joti, bhante joti itu salah satu bhante favorit saya, sy sering dengar ceramah dia, walau lewat kaset sekalipun, kalimat itu bukan dari bhante joti, tapi sudah format nya

coba buka ini http://www.buddhistonline.com/dokumen/pswaisak2545sti.shtml

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #69 on: 05 June 2008, 02:53:03 PM »
Nah ini juga yang menjadi pertanyaan saya.
http://sti.or.id/?pilih=lihat&id=8

Ya, saya sudah melihatnya, ternyata memang benar, Bhante Jotidhammo menulis demikian, atas nama STI.

Ini memang bisa menimbulkan kesimpangsiuran. ... Saya kenal baik beliau, dan saya akan mohon klarifikasi langsung pada beliau pada waktu saya ke Mendut membimbing retret MMD tgl 13-15 Juni nanti.

Perlu diperhatikan, bahwa dalam pernyataan Bhante Jotidhammo itu kalimat "Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, selalu melindungi" tiga hal penting yang membedakannya dengan doktrin lain:

(1) "Tuhan YME" dipisahkan dari "Tiratana" dengan koma, bukan garis miring. Jadi di sini "Tuhan YME" tidak diidentikkan dengan "Tiratana";

(2) Istilah "Tuhan YME" bisa ditafsirkan secara amat luas -- salah satu tafsir yang mungkin adalah Udana 8.3 -- dengan demikian istilah "Tuhan YME" tidak bertentangan dengan doktrin Theravada;

(3) Dalam kalimat itu jelas tidak disebut-sebut "Sanghyang Adi-Buddha", yang adalah doktrin Kalachakra Tantra.

Jadi saya melihat bahwa kalimat Bhante Jotidhammo yang dipermasalahkan itu sudah dipersiapkan dengan sangat matang dan berhati-hati, dan tidak menyalahi doktrin Theravada.

Salam,
hudoyo





Jadi dalam Theravada, pemakaian kata Tuhan dapat dibenarkan?
sedangkan dalam Buddhayana, tidak dibenarkan?
Bisa aja Buddhayana juga mengatakan Sanghyang Adibuddha juga ditafsirkan scr amat luas..

Jadi binun...   ???




Offline aditya

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 173
  • Reputasi: 16
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #70 on: 05 June 2008, 02:54:28 PM »
ini kan surat formal untuk negara ini, dan juga akan disampaikan ke Dept Agama kan, ya patuhi aturan yang berlaku di negara.
Jadi 'propaganda' diperbolehkan dengan alasan aturan yang berlaku ya? mmmhhh :)
Jadi 'ketidak-benaran' boleh dinyatakan kalo emang kepepet ya?

Apa yang Anda maksud dengan "propaganda"? Apa yang Anda maksud dengan "ketidakbenaran"? Tolong ditunjukkan kalau yang Anda maksud menyangkut STI. :)

Sebaliknya, tolong direnungkan SIAPA SESUNGGUHNYA yang melakukan "propaganda"? SIAPA SESUNGGUHNYA yang memutarbalik kebenaran?

Salam,
Hudoyo
Waduh....marah ya? Maafkan sy kalo sudah membuat anda marah.... That's not a good point :)
Sy hy membaca dan mencoba merangkai kata :)

Katanya doktrin ttg tuhan di buddhisme tuh hanya propaganda...
dan terlalu mengada-ada kalo katanya hanya untuk mempertahankan eksistensi buddhisme di negara ini
seperti yang dinyatakan thd bung sutra....

Trus ternyata surat dari STI juga ada 'tuhan' nya
Tapi katanya tuh emang sudah dipersiapkan dengan sangat matang dan hati-hati...
Hanya agar mematuhi aturan yang berlaku di negara ini....

So kan sy jadi nanya....Jadi 'propaganda' diperbolehkan dengan alasan aturan yang berlaku ya?

Trus jadi marah....

Dah ah ..., mau cari tahu kok malah jadi nambah kekotoran bathin
Sy minta maaf dengan tulus kalo memang saya dianggap salah.
Semoga ini mengakhiri kebencian dihati kita semua, yang selama ini terbawa terus-menerus dari generasi ke generasi....
Namaste.  _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #71 on: 05 June 2008, 02:59:07 PM »
kasihan lah, jangan salahkan bhante joti, bhante joti itu salah satu bhante favorit saya, sy sering dengar ceramah dia, walau lewat kaset sekalipun, kalimat itu bukan dari bhante joti, tapi sudah format nya

coba buka ini http://www.buddhistonline.com/dokumen/pswaisak2545sti.shtml

Formatnya "Tuhan YME", bukan "Sanghyang Adi Buddha"

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #72 on: 05 June 2008, 03:02:06 PM »
Lalu Anda mengatakan saya "bicara berputar-putar" ... Saya pun bisa mengatakan ANDA TIDAK MENGERTI--sengaja atau tidak sengaja--karena Anda sudah termakan oleh doktrin Adi Buddha.

Salam,
Hudoyo

Romo, saya cuma mau beritahu, bahwa anda terbiasa terlalu cepat ambil kesimpulan dalam satu kasus tertentu,  saya mengenal kata itu pertama kali , waktu sy mau pindah dari agama tetangga ke agama Buddha, dan saya masih ingat, Bapak Setia Dharma lah yg membuat saya bergama Buddha, dan memang betul , tapi baik Bapak SEtia Dharma maupun selanjutnya waktu saya agama Buddha, tidak ada yg melakukan doktrin tentang adi Buddha, karena sy itu "pinjam kata Zainuddin MZ" , ada dimana mana, tapi kalau "Zainuddin MZ' tidak kemana mana,, tapi saya juga kemana mana, maklum masih binggung soal agama Buddha, walau sudah puluhan tahun belajar tentang agama Buddha, maafin sy yg orang bodoh ini tentang dharma, dan sy stop sampai sini, dari pada nanti menambah karma buruk saya, biarkan senior senior lah yang diskusi, tapi kayaknya sudah keluar dari topik, alo,moderator, back to topik :))  Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #73 on: 05 June 2008, 03:04:19 PM »
Jadi dalam Theravada, pemakaian kata Tuhan dapat dibenarkan?
sedangkan dalam Buddhayana, tidak dibenarkan?
Bisa aja Buddhayana juga mengatakan Sanghyang Adibuddha juga ditafsirkan scr amat luas..
Jadi binun...   ???

Dalam Theravada boleh-boleh saya digunakan kata "Tuhan", dengan pengertian Theravada sendiri.

Siapa yang bilang dalam Buddhayana tidak dibenarkan kata "Tuhan"? ... Silakan saja Buddhayana pakai "Tuhan", malah silakan saja pakai "Sanghyang Adi Buddha".

Yang saya tentang adalah pemaksaan Bhante Ashin SEBELUM umat Buddha pecah pada tahun 1972 agar semua umat Buddha menggunakan "Sanghyang Adi Buddha".

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 05 June 2008, 03:10:48 PM by hudoyo »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #74 on: 05 June 2008, 03:06:58 PM »

So kan sy jadi nanya....Jadi 'propaganda' diperbolehkan dengan alasan aturan yang berlaku ya?

Trus jadi marah....


Bro Aditya,

Saya mungkin dapat menyampaikan secara netral, karena saya tidak berpihak ke vihara manapun. Di kota saya cuma ada vihara Buddhayana, dan kalo ke kota lain terkadang saya ada ke vihara Theravada.

Satu hal yg membingungkan saya:
Di Vihara Buddhayana Kalimat "Semoga Shanghyang AdiBuddha/Tuhan YME melindungi kita semua":
~ Diucapkan di setiap kebaktian
~ Dituliskan di semua surat2 undangan, permintaan dana, surat terima kasih, surat pemberitahuan, juga surat2 panggilan rapat.

Bedanya dengan aliran lainnya, di aliran lain kalimat tsb tidak dimunculkan setiap saat, sehingga berkesan menjadi doktrin utama. Hanya mungkin terkadang muncul seperti peristiwa diatas, peristiwa Nasional, yg pasti jadi sorotan umum. Kita musti maklum.

Yang saya persoalkan, dogma ini, diucapkan terus menerus, diulang2: berkah perlindungan Tuhan YME. Sedangkan Sang BUddha jelas2 mengajarkan: Tiada Perlindungan lain selain dirimu sendiri, jangan berlindung kepada yang lain.

Kenapa tidak mengulang2 ajaran Buddha saja, tetapi malah mengulang2 sesuatu yang membingungkan (kalo nggak mau dibilang miccha ditthi).

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

 

anything