//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Sekilas Buddhayana  (Read 42919 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #30 on: 05 June 2008, 10:39:47 AM »
jika para bhikkhu disana bertindak lurus mungkin akan memperbaiki, tapi ada kepentingan yang harus dilindungi, sama seperti cara Pak Harto membikin cerita PKi dan Supersemar. ada heritage yang harus dilindungi dan jika diubah tentu orang akan berkata "isi didalam bungkusan itu memang ikan asin"

saya bukan melecehkan namun saya meragukan. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #31 on: 05 June 2008, 11:08:33 AM »
bagus sekali, pak hudoyo, jika anda kenal dengan bhante vim, tolong disampaikan informasi ini, saya rasa dengan nama pak hudoyo, pasti bhante menanggapi

Saya tidak punya alasan untuk begitu saja datang kepada beliau membicarakan soal ini ... seolah-olah sayalah yang memulai mempermasalahkannya. ... :)

Sebaiknya, ada rekan dari V. Ekayana yang membawa seluruh posting-posting dari thread ini kepada beliau. ... Atau mempersilakan beliau membaca sendiri situs DC ini. ... Setahu saya, beliau paham menggunakan komputer, karena pernah beberapa kali bertukar email dengan saya. ... Saya yakin beliau akan bersikap obyektif dalam hal ini. ... :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 05 June 2008, 11:10:30 AM by hudoyo »

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #32 on: 05 June 2008, 11:14:07 AM »
bagus sekali, pak hudoyo, jika anda kenal dengan bhante vim, tolong disampaikan informasi ini, saya rasa dengan nama pak hudoyo, pasti bhante menanggapi

Saya tidak punya alasan untuk begitu saja datang kepada beliau membicarakan soal ini ... seolah-olah sayalah yang memulai mempermasalahkannya. ... :)

Sebaiknya, ada rekan dari V. Ekayana yang membawa seluruh posting-posting dari thread ini kepada beliau. ... Atau mempersilakan beliau membaca sendiri situs DC ini. ... Setahu saya, beliau paham menggunakan komputer, karena pernah beberapa kali bertukar email dengan saya. ... Saya yakin beliau akan bersikap obyektif dalam hal ini. ... :)

Salam,
hudoyo

saya rasa, jika pak hudoyo kenal baik, akan lebih mudah berkomunikasi dengan bhante vim, dari pada yg tidak kenal baik, jika kenal baik, sy rasa tidak perlu ketemu langsung, cukup angkat telepon saja, jika yakin bhante vim bersifat obyektif, tentunya tidak perlu takut bhante vim berprasangka "seolah olah romo hudoyo yg mulai", apalagi dengan keahlian pak hudoyo dalam bermeditasi, tentunya orang tidak gampang berprasangka lah, sayang sekali, ngak tahu kapan saya bisa ketemu bhante vim di ekayana untuk membahas ini

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #33 on: 05 June 2008, 11:16:55 AM »
jika para bhikkhu disana bertindak lurus mungkin akan memperbaiki, tapi ada kepentingan yang harus dilindungi, sama seperti cara Pak Harto membikin cerita PKi dan Supersemar. ada heritage yang harus dilindungi dan jika diubah tentu orang akan berkata "isi didalam bungkusan itu memang ikan asin"

Setidak-tidaknya dua keberatan saya yang mewakili umat Theravada di Indonesia ini diperhatikan dengan menghapus bagian-bagian yang saya permasalahkan dalam artikel yang ditayangkan oleh Rekan Yeng Chong. ... Itu saja ...

Selebihnya saya tidak berkeberatan sedikit pun kalau ada orang mau mengagungkan gurunya sendiri ... Seperti saya tidak berkeberatan sedikit pun dengan artikel yang ditayangkan oleh Rekan Nyanadhana, sekalipun itu jelas bersifat berat sebelah ... tapi tidak menyebut tentang bhikkhu & pandita Theravada secara tidak benar.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #34 on: 05 June 2008, 11:20:02 AM »
saya rasa, jika pak hudoyo kenal baik, akan lebih mudah berkomunikasi dengan bhante vim, dari pada yg tidak kenal baik, jika kenal baik, sy rasa tidak perlu ketemu langsung, cukup angkat telepon saja, jika yakin bhante vim bersifat obyektif, tentunya tidak perlu takut bhante vim berprasangka "seolah olah romo hudoyo yg mulai", apalagi dengan keahlian pak hudoyo dalam bermeditasi, tentunya orang tidak gampang berprasangka lah, sayang sekali, ngak tahu kapan saya bisa ketemu bhante vim di ekayana untuk membahas ini

OK, ... dengan niat baik untuk menjernihkan ganjalan-ganjalan yang masih ada di antara umat Buddhayana dan umat Theravada di Indonesia, saya akan mengirim email kepada Bhante Vim, dengan melampirkan seluruh posting yang ada di thread ini sampai dengan posting saya ini, tanpa meminta apa pun dari beliau.

Salam,
hudoyo

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #35 on: 05 June 2008, 11:22:25 AM »
Sekalian dibahas Pak Hudoyo, kasus pembajakan dan kasus homoseksual di Viharanya, agar publik tidak merasa berang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hartono238

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 295
  • Reputasi: 8
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #36 on: 05 June 2008, 11:25:53 AM »
sip sip sip,bagus sekali pak hudoyo, thank you, biar jelas

Offline sv.chandra71

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #37 on: 05 June 2008, 12:22:46 PM »
Bung / Romo Hudoyo..
Saya rasa permasalahannya tidak sesimple yang romo utarakan.. hanya karena mempertahankan / bersikukuh menolak doktrin Sanghyang Adi Buddha.. Tapi persisnya apa saya juga gak jelas.. Itu bagian dari sejarah yang saya anak muda tidak tahu persis.. karena versinya banyak sekali..

Tapi kalau memang benar seperti yang romo katakan.. STI bersikukuh tidak mau mengakui adanya Tuhan / doktrin Adi Buddha.. kenapa sampai saat ini istilah Tuhan Yang Maha Esa masih sering keluar.. Malah terkadang lebih lucu lagi.. disambung dengan 'Sang Tiratana'..

Saya mau tanya ke romo.. selaku pelaku sejarah.. Doktrin Adi Buddha yang (katakanlah) dicetuskan oleh Biku Ashin Jinarakkhita itu memberikan banyak manfaat gak pada waktu itu..???
Adakah pengaruh singnifikan dari munculnya doktrin itu dengan perkembangan agama Buddha saat itu dan sampai saat ini..

Karena saya melihat lebih sebagi upaya yang terampil dari seorang Biku yang cerdas, untuk mecegah punahnya agama Buddha pada waktu itu.. oleh orang2 yang sangat membenci Atheis yang nyerempet ke Buddhism..

Tolong informasinya..

salam..
sutra




Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #38 on: 05 June 2008, 12:32:37 PM »
Memang saya menduga hal itu dilakukan Bhante Ashin sebagai upaya kausalya.

Tetapi apakah upaya kausalya tersebut benar atau salah?
Theravada yang tidak menggunakan Sanghyang Adhi Buddha tetap bertahan dari jaman orde baru sampai sekarang.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #39 on: 05 June 2008, 12:48:44 PM »
Salam Bung Sutra, ketemu lagi....


Tapi kalau memang benar seperti yang romo katakan.. STI bersikukuh tidak mau mengakui adanya Tuhan / doktrin Adi Buddha.. kenapa sampai saat ini istilah Tuhan Yang Maha Esa masih sering keluar.. Malah terkadang lebih lucu lagi.. disambung dengan 'Sang Tiratana'..

Sejauh yg saya tau, STI tidak menggunakan kalimat: Tuhan Yang Maha Esa
Mohon informasinya, vihara STI mana yg mengunakan kalimat tsb?

Quote
Saya mau tanya ke romo.. selaku pelaku sejarah.. Doktrin Adi Buddha yang (katakanlah) dicetuskan oleh Biku Ashin Jinarakkhita itu memberikan banyak manfaat gak pada waktu itu..???
Adakah pengaruh singnifikan dari munculnya doktrin itu dengan perkembangan agama Buddha saat itu dan sampai saat ini..

Karena saya melihat lebih sebagi upaya yang terampil dari seorang Biku yang cerdas, untuk mecegah punahnya agama Buddha pada waktu itu.. oleh orang2 yang sangat membenci Atheis yang nyerempet ke Buddhism..


Harap membaca thread ini dari muka.

Tidak ada yg berkeberatan Bhante Ashin menggunakan istilah itu pada awal berdirinya Agama Buddha di Indonesia, lagipula masa lalu adalah masa lalu, mana bisa diubah.

Yang dipermasalahkan, kenapa sd saat ini Buddhayana masih memakai kalimat tsb: "Semoga Shanghyang Adi Buddha / Tuhan YME melindungi kita semua" atau "Semoga kita semua mendapat berkah dari Shanghyang AdiBuddha / Tuhan YME"

Menurut Sdr. Sutra sendiri, apakah kalimat diatas sesuai dengan ajaran Buddhism?
Apakah yang melindungi kita Tuhan YME ataukah Perbuatan kita sendiri?
Kita tidak mempermasalahkan masa lalu, namun memikirkan kedepannya.

Jika tau sesuatu itu salah dan dengan sengaja mengajarkannya kepada yang lain, apa akibatnya?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #40 on: 05 June 2008, 01:03:45 PM »
Seiring perkembangan zaman,konsep agama tetangga pun menghinggap,di agama tetangga mungkin ada kata "Semoga Tuhan memberkati" "God Bless Us", dan karena anak muda itu sangat trendy maka kalimat itu dibawa serta ke vihara "Semoga Sanghyang Adi Buddha memberkati" "Buddha Bless Us". kalo dipikir-pikir konsep Buddhisme nyata-nyata meminta kita bersandar pada diri kita sendiri. Oleh ucapan,perbuatan,pikiran orang itu dianggap baik. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #41 on: 05 June 2008, 01:07:48 PM »
Namo Sanghyang Adi Buddha menjadi Tuhan itu sendiri sebenarnya cuman cetusan agar pemerintah saat itu menerima Buddhisme sebagai bagian dari 5 agama di Indonesia. karena Pancasila eprtama adalah Ke Tuhanan Yang Maha Esa

lagian kalo NSAB diterjemahkan secara harafiah yah Adi(Tunggal,Satu) Buddha, satu-satunya Buddha yang mengajarkan Dhamma ini ke dunia yaitu Gotama Buddha... ^-^

kalo di Tantric, Adi Buddha mengacu pada Panca Dhyani Buddha tertingginya Vairocana Buddha
« Last Edit: 05 June 2008, 01:27:36 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #42 on: 05 June 2008, 01:10:11 PM »
semangat persatuan dan tidak membeda2kan sekte sih bagus...

cuman menurut saya, kalo kita gak suka terkotak2, sebaiknya tidak membikin kotak baru... pemikiran terbalik menurut saya.
yg saya liat buddhayana di indonesia menjadi sebuah kotak baru, kotak keempat di antara tiga kotak yg sudah ada...
saya sering mendengar bantahannya, namun kenyataannya lain...

*bukan cari perang*

Saya sependapat dengan Sdr.Morph.
Bahkan kotak keempat ini sempat membuat beberapa umat awam menjadi bingung. kebaktian ini mengajarkan A kemudian di kebaktian lain mengatakan B
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #43 on: 05 June 2008, 01:12:36 PM »
namanya kan bukan aliran sebenarnya tapi majelis yang mewadahi 3 yana itu dalam satu tempat....ya it's okay aja.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Sekilas Buddhayana
« Reply #44 on: 05 June 2008, 01:21:56 PM »
Tapi kalau memang benar seperti yang romo katakan.. STI bersikukuh tidak mau mengakui adanya Tuhan / doktrin Adi Buddha.. kenapa sampai saat ini istilah Tuhan Yang Maha Esa masih sering keluar.. Malah terkadang lebih lucu lagi.. disambung dengan 'Sang Tiratana'..

Tidak ada istilah semacam itu dalam publikasi resmi STI. ... Lihat www.samaggi-phala.or.id, halaman Sangha Theravada Indonesia:

- dalam Piagam Sangha Theravada Indonesia sama sekali tidak ada kata-kata pembukaan apa apun;
- dalam Keputusan-Keputusan STI malah hanya ada pembukaan: "NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA" - sama sekali tidak disebut-sebut "Tuhan YME".

- Kalau ada bhikkhu atau pandita Theravada mengatakan seperti itu, itu adalah pemahamannya pribadi, yang kurang pas, sehingga menjadi tanggung-jawabnya pribadi ...

Seluruh umat Theravada di Indonesia menolak doktrin Adi-Buddha, oleh karena doktrin itu adalah doktrin Kalachakra Tantra, bukan doktrin Theravada.


Quote
Saya mau tanya ke romo.. selaku pelaku sejarah.. Doktrin Adi Buddha yang (katakanlah) dicetuskan oleh Biku Ashin Jinarakkhita itu memberikan banyak manfaat gak pada waktu itu..???

SAMA SEKALI TIDAK. ... Begitu dicetuskan oleh Bhante Ashin, begitu ditolak oleh STI dan Mapanbudhi ... sama sekali tidak ada dampaknya pada umat Buddha Theravada di Indonesia. ...


Quote
Adakah pengaruh singnifikan dari munculnya doktrin itu dengan perkembangan agama Buddha saat itu dan sampai saat ini..

Sejauh menyangkut umat Buddhis Theravada di Indonesia, sama sekali tidak ada pengaruh apa pun. ... Justru dengan terjadinya kristalisasi umat Buddha di Indonesia--yang pada mulanya hendak dipaksakan masuk wadah tunggal dengan menerima doktrin Adi-Buddha--umat dan vihara-vihara Theravada semakin bebas mengembangkan Buddha Dhamma berdasarkan kitab suci Tipitaka Pali, bebas dari campuran doktrin-doktrin yang tidak ada dalam ajaran Theravada.

Yang terjadi malah kemelut yang berkepanjangan, yang sisa-sisanya masih terasa sampai sekarang, di antara kelompok-kelompok yang pro- dan yang kontra- doktrin Adi-Buddha. ... Sehingga pada bulan Mei tahun 1976 harus diadakan kongres umat Buddha I di Yogyakarta yang dihadiri oleh semua sekte/aliran/kelompok Agama Buddha di Indonesia untuk mengatasi kemelut itu. ... Kongres itu akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk saling menghormati eksistensi masing-masing sekte/aliran/kelompok Agama Buddha di Indonesia. Bhante Ashin pun mau tidak mau ikut menandatangani kesepakatan itu. ... Sayalah yang menyusun draft kesepakatan itu, dan saya pula yang menyodorkan naskah aslinya kepada Bhante Ashin pada peringatan Wesak di Borobudur untuk beliau tandatangani mewakili Sangha Agung Indonesia, beserta para bhikkhu-bhikkhu lain yang mewakili sangha masing-masing dan para romo pandita yang mewakili majelis agama Buddha masing-masing.


Quote
Karena saya melihat lebih sebagi upaya yang terampil dari seorang Biku yang cerdas, untuk mecegah punahnya agama Buddha pada waktu itu.. oleh orang2 yang sangat membenci Atheis yang nyerempet ke Buddhism..

Kalau opini Anda memang begitu, silakan saja, saya tidak akan mengutik-ngutik opini Anda. :)

Tetapi FAKTA-nya adalah Sangha Theravada Indonesia dan Majelis Pandita Buddha Dhamma [Theravada] Indonesia lahir begitu doktrin Sanghyang Adi-Buddha diluncurkan oleh Bhante Ashin, dan umat Theravada sama sekali tidak punah seperti Anda khawatirkan. ... Itulah yang sering digembar-gemborkan oleh oleh orang-orang yang mendukung doktrin Adi-Buddha pada waktu itu, dan ternyata Agama Buddha Theravada aman-aman saja TANPA doktrin Adi-Buddha. ... dan tampaknya Anda pun termakan oleh propaganda itu. :)

Salam,
hudoyo