Einstein: Percaya Tuhan Itu Takhayul

Started by Sumedho, 14 May 2008, 02:06:36 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Sumedho

LONDON - Albert Einstein mendeskripsikan kepercayaan terhadap Tuhan sebagai "takhayul yang kekanak-kanakan". Ilmuwan besar fisika ini juga mengatakan umat Yahudi bukanlah orang-orang terpilih.

Itu dikatakan dia dalam suratnya semasa hidup, yang akan dijual di London pekan ini. Demikian dikatakan seorang juru lelang, seperti dikutip AFP, Rabu (14/5/2008).

Bapak relativitas, yang pandangannya terhadap agama dikenal ambivalen dan memicu banyak perdebatan, membuat pernyataan ini sebagai respons terhadap seorang filosof pada 1954.

Sebagai seorang Yahudi, Eisntein mengatakan dirinya memiliki pertalian yang baik dengan warga Yahudi, namun dia mengatakan "Mereka (Yahudi) tidak memiliki perbedaan kualitas bagi saya dibandingkan orang lainnya".

"Kata Tuhan bagi saya tidak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia," kata dia dalam surat tertanggal 3 Januari 1954, yang ditujukan kepada filosof Eric Gutkind, seperti dikutip surat kabar The Guardian.

Surat berbahasa Jerman itu dijual Rumah Lelang Bloomsbury di Mayfair setelah menjadi koleksi pribadi selama lebih dari 50 tahun, kata juru lelang Rupert Powell.

"Bagi saya, agama Yahudi seperti lainnya adalah penjelmaan dari takhayul yang kekanak-kanakan," ujar ilmuwan yang terkenal dengan rumus E=MC2 ini.

Einstein menambahkan: "Sepanjang pengalaman saya, tidak ada kelompok manusia yang lebih baik dari kelompok lainnya."

Sebelumnya, ilmuwan besar ini terkenal dengan komentarnya seperti "Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang, dan agama tanpa ilmu pengetahuan buta".

Powell mengatakan surat Einstein itu telah dijual pekan ini dan memberi kejelasan tentang pemikiran Einstein
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

#1
Quote from: Sumedho on 14 May 2008, 02:06:36 PM

"Kata Tuhan bagi saya tidak lebih dari ekspresi dan produk kelemahan manusia," kata dia dalam surat tertanggal 3 Januari 1954, yang ditujukan kepada filosof Eric Gutkind, seperti dikutip surat kabar The Guardian.


I like this man!
Jelas dan tegas
:jempol:

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Yong_Cheng

hmmm.... di kr****n ada umat yang mendengar suara Tuhan... dan diperkuat dengan salah satu ayat dalam Alkitab perjanjian lama tentang Nabi Musa berbincang-bincang dengan Allah (Tuhan) disampingnya ada Nabi Elia (kl ga salah)
IMO= Percaya Tuhan tidak bisa dinamakan Takhayul.....
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

nyanadhana

sepengamatan aku, bentuk bentuk dimana manusia merasa ga jelas selalu disembah menjadi Tuhan, jadi suara-suara atau penampakan itu bisa saja berupa alam Brahma, Deva, Asura ataupun yang memiliki kekuatan lebih sehingga manusia yang lemah pemikirannya akan menganggap dia sebagai TERTINGGI. Jika Tuhan Pencipta itu ada, seharusnya dia sanggup tidak menciptakan Iblis.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

ryu

Quote from: nyanadhana on 14 May 2008, 02:59:47 PM
sepengamatan aku, bentuk bentuk dimana manusia merasa ga jelas selalu disembah menjadi Tuhan, jadi suara-suara atau penampakan itu bisa saja berupa alam Brahma, Deva, Asura ataupun yang memiliki kekuatan lebih sehingga manusia yang lemah pemikirannya akan menganggap dia sebagai TERTINGGI. Jika Tuhan Pencipta itu ada, seharusnya dia sanggup tidak menciptakan Iblis.
.

dan jangan hanya kata kitab ajah, coba buktikan kenapa hanya jaman nabi ajah Tuhan itu menampakkan dirinya dan bicara, kenapa gak di jaman sekarang.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Yong_Cheng

Quote from: ryu on 14 May 2008, 03:04:24 PM
Quote from: nyanadhana on 14 May 2008, 02:59:47 PM
sepengamatan aku, bentuk bentuk dimana manusia merasa ga jelas selalu disembah menjadi Tuhan, jadi suara-suara atau penampakan itu bisa saja berupa alam Brahma, Deva, Asura ataupun yang memiliki kekuatan lebih sehingga manusia yang lemah pemikirannya akan menganggap dia sebagai TERTINGGI. Jika Tuhan Pencipta itu ada, seharusnya dia sanggup tidak menciptakan Iblis.
.

dan jangan hanya kata kitab ajah, coba buktikan kenapa hanya jaman nabi ajah Tuhan itu menampakkan dirinya dan bicara, kenapa gak di jaman sekarang.

kalopun ada di jaman sekarang pasti dibilang orang gila bro :P
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

K.K.

QuoteSebelumnya, ilmuwan besar ini terkenal dengan komentarnya seperti "Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang, dan agama tanpa ilmu pengetahuan buta".

Wah, setahu saya dulu Einstein bilang:
"Jika anda tidak memiliki ilmu pengetahuan dan juga kemampuan seni, maka lebih baik belajar agama"  ;D
Maksudnya Pengetahuan & keseimbangan bathin lewat seni sudah cukup. Jika orang tidak mampu dalam dua-duanya, maka barulah belajar agama.

chingik

Katanya Einstein seorang pendukung gerakan Zionis. Ada yg bisa jelaskan?

williamhalim

Quote from: Yong_Cheng on 14 May 2008, 02:53:41 PM
hmmm.... di kr****n ada umat yang mendengar suara Tuhan... dan diperkuat dengan salah satu ayat dalam Alkitab perjanjian lama tentang Nabi Musa berbincang-bincang dengan Allah (Tuhan) disampingnya ada Nabi Elia (kl ga salah)
IMO= Percaya Tuhan tidak bisa dinamakan Takhayul.....

Hmmm apa ya definisi 'Takhayul'?
....

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

K.K.

Takhyul  intinya tidak bisa dibuktikan oleh pengetahuan, atau tidak mendasar juga tidak masuk akal, tapi dipercaya begitu adanya. Tapi definisi pastinya juga tidak bisa ditetapkan. Kalo dari sisi Ilmu pengetahuan, percaya pada Tuhan, blom tentu disebut 'takhyul'. Tergantung definisi Tuhan yang dibicarakan itu sendiri.


williamhalim

Quote from: Kainyn_Kutho on 15 May 2008, 10:13:30 AM
Takhyul  intinya tidak bisa dibuktikan oleh pengetahuan, atau tidak mendasar juga tidak masuk akal, tapi dipercaya begitu adanya.

kalo dari definisi ini, jelas tuhan masuk kategori takhayul.

Quote
Tergantung definisi Tuhan yang dibicarakan itu sendiri.

Ya
definisi 'tuhan' sendiri sd sekarang masih rancu.
diantaranya:
~ personafikasi manusia, bersifat manusia, pencipta, tempat memohon, sangat berkuasa
~ tidak berwujud, semacam zat, namun mempunyai sifat mirip manusia (marah, benci, dendam, sayang, dll)
~ semesta / cosmos
~ nibbana
~ dll

Agama Theist sangat tegas dan jelas menggambarkan tuhan sebagai suatu sosok personafikasi (kr****n) dan Zat (islam). Meskipun begitu, beberapa dari mereka mulai menjauhkan gambaran tuhan yg begitu dan berusaha menggambarkan tuhan sebagai suatu kosmos, semesta.

Disisi lain, Buddhisme malah bertindak sebaliknya.

Beberapa pemikir Buddhism malah berusaha menyatukan ide tuhan ini kedalam ajaran Buddha.
Ide dan pemahaman tuhan dicocok2an, beberapa contoh:
~ ketuhanan
~ nibbana
~ Shangyang Adi Buddha
~ dll

IMO,
lebih baik dari awal label 'tuhan' ini dikikis dari pandangan kita, karena akan mempersulit pemahaman kita akan ajaran Buddhism.

Cukup dengan ajaran yg ringan:
~ awal dukkha
~ penyebab dukkha
~ akhir dukkha
~ cara mengakhiri dukkha
tanpa perlu ditambah macam2 dan dicampur aduk hal2 yg sulit sehingga klelihatan rumit dan berat

--------------
Perhatian:
Apa yg ditulis disini adalah suatu buah pikir / pendapat pribadi, diharap tidak dipolitisasi dan jangan dianggap sebagai bentuk ketidaksenangan terhadap suatu kelompok / aliran tertentu.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

nyanadhana

Beberapa pemikir Buddhism malah berusaha menyatukan ide tuhan ini kedalam ajaran Buddha.
Ide dan pemahaman tuhan dicocok2an, beberapa contoh:
~ ketuhanan
~ nibbana
~ Shangyang Adi Buddha
~ dll


Bro willi, sebenarnya kemunculan implementasi Tuhan karena negara RI telah mengatur perundangundangannya. Pancasila Sila 1 dengan tegas udah "Ketuhanan Yang Maha Esa",mau tak mau untuk menjadi agama yang diakui negara, Buddhism harus memiliki "Tuhan", merasa munafik memang namun itulah langkah akhir yang diambil oleh Sukong Ashin. dan alangkah bodohnya efek domino kemudian membuat pengertian adanya Tuhan dalam Buddhism....merupakan tanggung jawab kita juga lah untuk memberi penjelasan yang baik mengenai hal ini.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Sumedho

kalo kata wikipedia, einstein sih "Cultural Zionism", dia cuma bagian culturalnya aja. dia menjaga adat, bahasa dan budaya jewish.

Agak berbeda dengan Zionism murni
There is no place like 127.0.0.1

williamhalim

Quote from: nyanadhana on 15 May 2008, 10:55:47 AM
Bro willi, sebenarnya kemunculan implementasi Tuhan karena negara RI telah mengatur perundangundangannya. Pancasila Sila 1 dengan tegas udah "Ketuhanan Yang Maha Esa",mau tak mau untuk menjadi agama yang diakui negara, Buddhism harus memiliki "Tuhan", merasa munafik memang namun itulah langkah akhir yang diambil oleh Sukong Ashin. dan alangkah bodohnya efek domino kemudian membuat pengertian adanya Tuhan dalam Buddhism....merupakan tanggung jawab kita juga lah untuk memberi penjelasan yang baik mengenai hal ini.

Ya, sih Bro.
Sy juga mengerti dengan alasan YM Ashin pada waktu itu.
Beliau berusaha yg terbaik untuk Agama Buddha sesuai dengan kondisi waktu itu.

Yang saya sayangkan adalah kondisi sekarang.

Setelah Agama Buddha distempel sah di negeri ini, sebenarnya tidak ada yg peduli lagi kita mau pake nama Shangyang, Adi, ataupun kata2 lainnya. Kenapa mesti dilestarikan 'sesuatu yg terpaksa' dulu?

Contohnya undangan waisak yg saya dapatkan barusan ini:
"Kami menjumpai Bapak/Ibu sekeluarga... dengan doa yang tulus, semoga Bapak/Ibu senantiasa sehat, sejahtera dalam Berkah dan Lindungan Sanghyang Adi Buddha/Tuhan Yang Maha Esa....."

Untuk saat sekarang ini, tidak ada pengamat intelijen yg mengharuskan kita menambahkan kata2 yg di bold itu ke dalam selebaran undangan. Tidak ada pengamat intelijen yg ikut kebaktian untuk mendengar apakah pandita berkata "Semoga Shangyang Adi Buddha, tuhan yg maha esa melindungi kita semua"

Selepas kebaktian, umat akan semakin giat cung2cep memohon berkah dan lindungan tuhan yme, ketimbang merenungi perbuatannya sendiri.

Apa tidak lebih baik kata2 tsb diganti dengan:
"Jadikanlah dirimu pulau pelindungmu..."
"Perbuatanmu adalah milikmu sendiri..."
"Setiap orang mewarisi kamma/perbuatannya masing2..."
"kehendak, itulah yg disebut kamma, berhati2lah dalam berkehendak"

Menurut saya kata2 diatas jauh lebih powerful bagi umat.

Inilah perkembangan yg saya sayangkan pada kondisi sekarang ini.

::


Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Riky_dave

Salah satu kata dr Albert Einstein tentang agama Buddha :
"The religion of the future will be a cosmic religion.It should transcend a personal god and avid dogmas and theology.Convergiveng both the natural and the spritual.It should be based on a religious sense arising from the experience of all things,natural and spritual as a meaningful unity.Buddhism answer this description.If there is any religion that could cope with modern scientific needs,it would be  Buddhism.

Terjemahannya "Agama masa depan akan merupakan suatu agama alam semesta,yaitu agama yg melampaui konsep/doktrin tentang TUhan Allah sbg pribadi,serta menghindari dogma dan teologi.Agama harus berdsrkan pengertian Keagamaan yg muncul dr pengalaman akan segala hal,baik yg bersifat alami/batiniah,yg merupakan satu kesatuan yg berati.Agama Buddha menjawab gambaran tersebut."

_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...