News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

note

Started by dhammadinna, 23 March 2014, 12:32:48 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dhammadinna

#15
^ ^ ^

yang membuat saya bingung, ini kan memilih calon legislatif ya, lalu bagaimana mekanismenya kalau kita hanya milih partainya??

apakah, suara kita diberikan untuk caleg yang suaranya terbanyak di partai itu?

apa bisa seperti itu?

[spoiler]

[copas] Waktu saya datang dan masuk lobi de'Klub di Hotel Sahid Montana, Malang.......sudah ada agak banyak orang. Tapi yang mencuri perhatian saya adalah sekelompok anak muda yang duduk 'nglesot' (duduk dilantai) sisi kiri depan ruangan dengan rapi. Saya pikir mereka sekelompok orang yang akan mengisi acara koor atau sejenisnya, ditengah Temu Relawan Jokowi malam itu.

Ternyata mereka adalah wartawan dari berbagai media cetak & elektronik yang meliput kampanye PDIP. Jumlahnya kalo tak salah ada 47 orang, nek salah yo sorry wong saya gak ikut ngitung.  Ini pemandangan yang sama sekali baru bagi saya, sebab terakhir-terakhir saya 'sowan' pak Jokowi di Loji Gandrung dulu wartawan memang sudah banyak tapi ya tak sampai klesotan begitu.

Malam itu pak Jokowi memberi pembekalan pada relawan untuk bersama-sama memenangkan PDIP. Sebab ada persoalan serius disana. Soal Pilpres jauh lebih mudah dimenangkan, tapi bicara soal presiden tak akan lepas dari soal dukungan legislatif di Senayan. Pak Jokowi butuh dukungan besar dari Senayan untuk memperbaiki negeri ini. Tanpa itu bebannya akan menjadi sangat berat, seperti yang pernah ia rasakan di Solo & Jakarta. Di Solo yang menguasai hampir 50% kursi 'parlemen' saja tak selalu mulus. Di Jakarta apalagi, dengan hanya 11% kursi di 'parlemen', sangat menyulitkan Jokowi.

Jadi itulah permintaan Jokowi pada rakyat banyak yang mendukungnya maju Capres, amankan Senayan dengan kemenangan tebal PDIP. Jokowi akan bisa bekerja dengan maksimal & tenang.

https://www.facebook.com/imelda.yuniati/posts/298651020283309
[/spoiler]

dhammadinna


dhammadinna

#17

seniya

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

dhammadinna


Shasika

Quote from: dhammadinna on 08 April 2014, 11:44:00 AM
^ ^ ^

yang membuat saya bingung, ini kan memilih calon legislatif ya, lalu bagaimana mekanismenya kalau kita hanya milih partainya??

apakah, suara kita diberikan untuk caleg yang suaranya terbanyak di partai itu?

apa bisa seperti itu?

[spoiler]

[copas] Waktu saya datang dan masuk lobi de'Klub di Hotel Sahid Montana, Malang.......sudah ada agak banyak orang. Tapi yang mencuri perhatian saya adalah sekelompok anak muda yang duduk 'nglesot' (duduk dilantai) sisi kiri depan ruangan dengan rapi. Saya pikir mereka sekelompok orang yang akan mengisi acara koor atau sejenisnya, ditengah Temu Relawan Jokowi malam itu.

Ternyata mereka adalah wartawan dari berbagai media cetak & elektronik yang meliput kampanye PDIP. Jumlahnya kalo tak salah ada 47 orang, nek salah yo sorry wong saya gak ikut ngitung.  Ini pemandangan yang sama sekali baru bagi saya, sebab terakhir-terakhir saya 'sowan' pak Jokowi di Loji Gandrung dulu wartawan memang sudah banyak tapi ya tak sampai klesotan begitu.

Malam itu pak Jokowi memberi pembekalan pada relawan untuk bersama-sama memenangkan PDIP. Sebab ada persoalan serius disana. Soal Pilpres jauh lebih mudah dimenangkan, tapi bicara soal presiden tak akan lepas dari soal dukungan legislatif di Senayan. Pak Jokowi butuh dukungan besar dari Senayan untuk memperbaiki negeri ini. Tanpa itu bebannya akan menjadi sangat berat, seperti yang pernah ia rasakan di Solo & Jakarta. Di Solo yang menguasai hampir 50% kursi 'parlemen' saja tak selalu mulus. Di Jakarta apalagi, dengan hanya 11% kursi di 'parlemen', sangat menyulitkan Jokowi.

Jadi itulah permintaan Jokowi pada rakyat banyak yang mendukungnya maju Capres, amankan Senayan dengan kemenangan tebal PDIP. Jokowi akan bisa bekerja dengan maksimal & tenang.

https://www.facebook.com/imelda.yuniati/posts/298651020283309
[/spoiler]
:))
I'm an ordinary human only

Shasika

I'm an ordinary human only

dhammadinna

Iya oma, ada yang share di FB juga..

dhammadinna

Share ahh.. ini cukup menarik. Tapi minggu depan saya hapus dari photobucket, jadi minggu depan link-nya tidak berfungsi lagi.

Saya ambil dari buku the power of habit, yang ditulis Charles Duhigg.

Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima


kalau memungkinkan, saya posting lagi tentang "Otak yang Mengidam". Ini percobaan yang dilakukan ke monyet, tapi merupakan refleksi perilaku manusia juga.

dhammadinna

Otak yang Mengidam.

baca dari romawi III.

42

43

44

45

46

47

48


dhammadinna

Dear all,

tolong bantu tandatangan petisi ini dong..

http://www.change.org/id/petisi/komisi-viii-dpr-penegak-hukum-mahkamah-konstitusi-hukum-peleceh-seksual-pemerkosa-predator-seksual-anak2-seberat2nya-revisi-uu-no-23-tahun-2002-5-15thn-tidaklah-cukup

http://www.change.org/id/petisi/komisi-viii-dpr-penegak-hukum-mahkamah-konstitusi-hukum-peleceh-seksual-pemerkosa-predator-seksual-anak2-seberat2nya-revisi-uu-no-23-tahun-2002-5-15thn-tidaklah-cukup?utm_source=share_petition&utm_medium=facebook&utm_campaign=share_facebook_mobile&recruiter=38641871


__________________________
Dari berita ini:

QuoteMerdeka.com - Polisi menetapkan tiga orang menjadi tersangka kasus sodomi siswa TK Jakarta International School (JIS). Dua tersangka Agung dan Frizkiawan langsung dijebloskan ke penjara, sedangkan tersangka Afriska masih menjalani pemeriksaan.

"Dua jadi tersangka ditahan dan yang satu tersangka wanita (Afriska) belum ditahan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di kantornya, Selasa (15/4).

Tiga tersangka merupakan petugas kebersihan (cleaning service) sekolah. Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil visum, Agung dan Frizkiawan terbukti melakukan sodomi terhadap M (5).

"Untuk wanita tidak ikut serta, tetapi tahu kejadian tidak melapor. Kita tetapkan jadi tersangka," katanya.

Menurut Rikwanto, pihak kepolisian telah meminta keterangan pihak sekolah TK JIS untuk mengetahui proses rekrutmen dan pembinaan kepribadian di sekolah.

"Proses masih berjalan. Kami koordinasi dengan pihak sekolah, banyak pembuktian lainnya. Apakah sekolah itu steril, artinya tidak ada yang bermasalah dengan penyakit," terang Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, pihak kepolisian akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta. Dia menilai, sanksi kepada sekolah adalah wewenang dinas terkait.

"Kami masih memeriksa berapa lama karyawan itu bekerja dan siapa orang yang mempekerjakan mereka (penyedia tenaga outsourcing)," pungkasnya.

Dua tersangka Agung dan Frizkiawan dijerat Pasal 292 KUHP tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Sedangkan Afriska dijerat Pasal 304 KUHP tentang membiarkan orang memerlukan pertolongan. Ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan.

http://www.merdeka.com/jakarta/tiga-orang-jadi-tersangka-kasus-sodomi-bocah-tk-jis-satu-wanita.html

Hukuman maksimal lima tahun terlalu ringan..

dhammadinna

#26
Ada yang mau sewa bule?

[Spoiler]semua stok ada, tapi saya prefer bule dari somalia[/spoiler]

klik di sini


dhammadinna

Oma, kalau tidak keberatan, coba sekali lagi yaa.. tapi kalau tetap tidak bisa, ya uda ga apa..