Puja Api Vajrakilaya

Started by Dorje Zhonnu, 08 June 2013, 10:10:53 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

pengelana_abadi

Quote from: Dorje Zhonnu on 09 June 2013, 11:52:04 PM
Guru Padmasambhava (Guru Padmasambhava tidak lain adalah Buddha Sakyamuni Sendiri dan Guru Padmasambhava juga tidak dilahirkan melalui Rahim seorang ibu). S

ini beneran aliran Vajrayana asli?
atau cuma bawa2 nama Vajrana aja seperti si Buddha Hidup Lu Shen Yeng ?

kok Padmasambhava = Buddha Sakyamuni?
yang benar itu Padmasambhava = rintisan Buddha Amitabha
^o^**May All living beings be always happy and kind**^o^

Dorje Zhonnu

Quote from: pengelana_abadi on 10 June 2013, 12:43:59 AM
sekarang jadi lebih mudah dibaca karena sudah diformat yang rapi.

saya mau nanya,

apakah di aliran vajrayana ini, rinpochenya ada mengajarkan teknik meditasi tummo , gyulü ,  ösel ,  milam,  bardo , phowa ?


Di semua Aliran, yang termasuk aktegori Tantra, untuk Inner Yoga Practice semua ada. Yang anda sebutkan itu adalah 6 Yoga Naropa, semua itu adalah latihan Tantra dalam. Namun untuk mempelajari yang seperti ini, tidak bisa lewat buku, karena di buku umumnya hanya penjelasan teori dan pengetahuan umumnya saja, sedangkan untuk praktik nya  harus menerima Instruksi langsung dari seorang Guru dan instruksi untuk Inner Yoga Practice biasanya akan diberikan seorang Guru secara pribadi kepada si murid dan si murid pun elatihnya secara pribadi

Dorje Zhonnu

Quote from: pengelana_abadi on 10 June 2013, 12:52:05 AM
ini beneran aliran Vajrayana asli?
atau cuma bawa2 nama Vajrana aja seperti si Buddha Hidup Lu Shen Yeng ?

kok Padmasambhava = Buddha Sakyamuni?
yang benar itu Padmasambhava = rintisan Buddha Amitabha


Semua itu memang ada di dalam Buddhisme Vajrayana penjelasan yang sebelumnya saya berikan sebenarnya telah saya potong untuk beberapa bagian yang saya anggap kurang penting dan dapat membuat rancu pembaca di sini karena ada beberapa hal yang saya rasa belum saatnya atau masih kurang tepat untuk dituliskan di sini, namun karena saya kurang telita ada bagian yang awalnya ingin syaa potong, namun tertinggal, maka sekarnag saya akan tuliskan bagian yang sebelumnya telah saya potong



"Luar Biasa, sungguh menakjubkan, Nirmanakaya Agung (supreme Nirmanakaya) Guru Rinpoche!"
(Cahaya Kebijaksanaan Oleh Padmasambhava)


Pengecualian adalah bagi Guru Padmasambhava. Beliau muncul dalam masa Buddha Sasana ini dan dianggap sebagai Nirmanakaya Agung. Tapi hal ini tidaklah menjadi masalah. Kenapa?


Karena Padmasambhava adalah emanasi Buddha Sakyamuni sendiri. Dengan kata lain Padmasambhava dan Buddha Sakyamuni itu satu hakekat adanya.


Sang Buddha Sakyamuni berkata dalam Sutra Ramalan Magadha:


"Saya akan wafat untuk mengikis pandangan kekekalan.
Namun setelah dua belas tahun dari sekarang,
untuk mengenyahkan pandangan kemusnahan mutlak,
Saya akan muncul dari sekuntum teratai di danau suci Khosa
Sebagai seorang putra agung menggembirakan sang raja
Dan memutar Roda Dharma makna inti yang tak tertandingi."


12 tahun berarti 12 abad, dan benar, 12 abad setelah Sang Buddha Parinirvana, Guru Padmasambhava lahir. Buddha Sakyamuni muncul sebagai Guru Padmasambhava di Danau Khosa.


Oleh karena itu Guru Padmasambhava tak lain adalah Buddha Sakyamuni sendiri. Maka dari itu umat Vajrayana Tibetan seringkali mengatakan bahwa Guru Padmasambhava adalah "Buddha Kedua dari Uddiyana".


Bicara mengenai Vajrayana, untuk memberikan penilaian terlebih untuk menekuni praktik Buddhisme anda tidak bisa hanya belajar dari buku saja tanpa bimbingan seorang Guru karena untuk memahami Ajaran Vajrayana / Tantra membutuhkan kebijaksanaan yang cukup tinggi (tidak bis asalah tafsir) dan membutuhkan seorang Guru yang memiliki kualifikasi untuk mengajarkannya kepada anda. Untuk menilai seorang Guru dengan tepat pun tidak bisa hanya lewat "kata teman" atau "kata media" atau "kata muridnya" apa lagi "kata mantan muridnya" karena tindakan seorang Guru yang tercerahkan hanya beliau sendiri lah dan orang yang telah mencapai realisasi yang sama yang dapat memahaminya secara tepat, jadi untuk menilai seorang guru anda harus mencoba untuk membaca ajaran - ajaran (ceramah, dsb) yang diberkan oleh Guru tersebut, juga melihat tindak - tanduk guru tersebut dan apa bila ada yang tidak and apahami, maka anda harus menanyakannya secara langsung kepada Guru tersebut untuk dapat memahami seecara tepat dan mencegah terjadinya salah paham mengenai ajaran (penafsiran yang salah), penilaian terhadap Guru dapat anda lihat apakah ia memiliki Bodhicitta atau tidak dan semua ini tentunya harus anda buktikan sendiri. Banyak hal di dalam Buddisme Vajrayana yang terkesan aneh dan tidak sesuai dengan ajaran buddha "di luar vajrayana" bila kita melihat dengan mata awam, namun semua itu harus dipahami dengan Kebijaksanaan dan pengetahuan agar tidak terjadi kesalahan / ketidak akuratan dalam hal pemahaman.


Sebagai contoh, di qinghai dan juga di beberapa tempat di wilayah China (saat ini Tibet ada dalam wilayah China )di sana ada kebiasaan menyebut Rinpoche sebagai "huo fo" yang mana kata "huo fo" ini memiliki arti sebagai "Buddha Hidup", tidak diketahui secara pasti kata Rinpoche dalam bahasa Mandarin mulai disebut sebagai "huo fo" pada tahun berapa, namun kenyataannya sebutan ini telah ada sejak lama di China dan seiring dnegan perkembangan Vajrayana, sebutan "huo fo"  ini pun mulai meluas dan bila di lihat saat ini di negara yang menggunakan Bahasa Mandarin selain China, tidka jarang mereka menterjemahkan kata "Rinpoche" sebagai "huo fo", salah satu contohnya adalah di berbagai situs buddhisme Vajrayana di Taiwan sudah sangat umum menyebut Rinpoche yang menjadi Guru mereka dengans ebutan "Huo Fo" tersebut,  Hal ini tentunya akan terkesan aneh bagi orang yang tidak memiliki pnegetahuan akan ajaran dan budaya "Vajrayana". MAsih banyak hal - hal serupa yang bila kita belum mengetahui makna "istilah" tersebut aka terasa aneh dan asing atau bahkan kita merasa seperti tidak sesuai dengan ajaran Buddha yang selama ini kita pahami

adi lim

#18
Quote from: Dorje Zhonnu on 10 June 2013, 02:33:37 AM

12 tahun berarti 12 abad, dan benar, 12 abad setelah Sang Buddha Parinirvana, Guru Padmasambhava lahir. Buddha Sakyamuni muncul sebagai Guru Padmasambhava di Danau Khosa.

Oleh karena itu Guru Padmasambhava tak lain adalah Buddha Sakyamuni sendiri. Maka dari itu umat Vajrayana Tibetan seringkali mengatakan bahwa Guru Padmasambhava adalah "Buddha Kedua dari Uddiyana".


jangan2 anda titisan dari guru Padmasambahva juga untuk melestarikan 'ajaran baru' =)) =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

cumi polos

#19
apa bedanya Api V, dgn api HOMAN nya LSY ?


kalau yg di LSY ada suguhan BIR HITAM GUINESS, nahh
bagaimana dgn api V ? mohon masukannya...

:-?


biasanya initsiasi dibarengin berdana, bagaimana dgn api V ini ?

merryXmas n happyNewYYYY 2018

Indra

Quote from: Dorje Zhonnu on 10 June 2013, 02:33:37 AM

12 tahun berarti 12 abad, dan benar, 12 abad setelah Sang Buddha Parinirvana, Guru Padmasambhava lahir. Buddha Sakyamuni muncul sebagai Guru Padmasambhava di Danau Khosa.

kalender apa yg digunakan, kok bisa 12 tahun = 12 abad?

dilbert

Sudah dijelas-kan bahwa Praktik  Puja Api Vajrakilaya berasal dari Padmasambhava = bukan berasal dari Buddha Gautama...

Utk menghubung-kan ke ajaran Buddha... muncul-lah kisah Padmasambhava yang dikata-kan sebagai emanasi dari Buddha Gautama itu...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Johan Vin


sanjiva

#23
Apakah masih ada hubungannya dengan Kassapa bersaudara yg dulunya juga memuja api ?

Mungkin saja ini masih dari silsilah dan garis keturunan mereka.  :-?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

The Ronald

Quote from: sanjiva on 10 June 2013, 03:48:10 PM
Apakah masih ada hubungannya dengan Kassapa bersaudara yg dulunya juga memuja api ?

Mungkin saja ini masih dari silsilah dan garis keturunan mereka.  :-?

itu pun jika mereka memiliki keturunan~~~

btw..pratik puja api  bukan hanya dilaksanakan oleh kassapa bersaudara...
ada org2 lain juga yg melakukannya....
...

Dorje Zhonnu

Quote from: sanjiva on 10 June 2013, 03:48:10 PM
Apakah masih ada hubungannya dengan Kassapa bersaudara yg dulunya juga memuja api ?

Mungkin saja ini masih dari silsilah dan garis keturunan mereka.  :-?


Berbeda, Puja Api / Puja Homa yang dilakukan di dalam Buddhisme Vajrayana / Tantra berbeda dan tidak ad ahubungan dengan Kassapa bersaudara. Puja Api di sini bukanlah memuja api, melainkan Puja kepada Deity (Buddha, Bodhisatva, dsb) lewat media api, jadi persembahannya dibakar ke api, yang mana setiap persembahan punya makna tersendiri. Salah satu Sutra yang didalanya terdapat Ajaran mengenai Puja Api ini adalah MAha Vairocana Sutra (大日經 / Da Ri Jing) dan setelah Ajaran Tantra dari India masuk ke Tibet, ada berbagai jenis Puja api yang berasal dari Terma (HArta terpendam berupa Ajaran) Guru Padmasambhava

Dorje Zhonnu

Untuk pertanyaan yang tidak penting dan tidak berhubungan dengan ajaran atau pun Puja ini, saya tidak akan menjawab karena menjawab pertanyaan seperti ini tidak berguna. Saya telah mempost thread ini di ruang Tibetan, bila ada yang tidak menyukai ajaran Vajrayana /Tibetan Buddhism saya rasa di forum ini snagat banyak thread lain, yang mungkin lebih sesuai dengan anda, di ruang Theravada misalnya atu  mungkin dibagian - bagian lain di forum ini

Kelana

Quote from: Dorje Zhonnu on 10 June 2013, 08:00:23 PM

Berbeda, Puja Api / Puja Homa yang dilakukan di dalam Buddhisme Vajrayana / Tantra berbeda dan tidak ad ahubungan dengan Kassapa bersaudara. Puja Api di sini bukanlah memuja api, melainkan Puja kepada Deity (Buddha, Bodhisatva, dsb) lewat media api, jadi persembahannya dibakar ke api, yang mana setiap persembahan punya makna tersendiri. Salah satu Sutra yang didalanya terdapat Ajaran mengenai Puja Api ini adalah MAha Vairocana Sutra (大日經 / Da Ri Jing) dan setelah Ajaran Tantra dari India masuk ke Tibet, ada berbagai jenis Puja api yang berasal dari Terma (HArta terpendam berupa Ajaran) Guru Padmasambhava

Maaf, sekedar info. Setahu saya sebenarnya intinya sama dengan yang dipraktikkan oleh kaum brahmana pada masa lalu hingga sekarang yaitu kepercayaan Hindu yang berdasarkan Veda. Puja api kaum brahmana tersebut juga bukan memuja apinya tetapi memuja Agni, Dewa Api, kemudian kepada dewa-dewa lainnya. Mereka juga melakukan persembahan yang dibakar ke dalam api. Tujuannya untuk memurnikan perbuatan, dll.  Selengkapnya bisa dicari dengan Google.
Yang membedakan hanyalah siapa yang dipuja.
GKBU

_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Indra

Quote from: Kelana on 10 June 2013, 09:50:07 PM
Maaf, sekedar info. Setahu saya sebenarnya intinya sama dengan yang dipraktikkan oleh kaum brahmana pada masa lalu hingga sekarang yaitu kepercayaan Hindu yang berdasarkan Veda. Puja api kaum brahmana tersebut juga bukan memuja apinya tetapi memuja Agni, Dewa Api, kemudian kepada dewa-dewa lainnya. Mereka juga melakukan persembahan yang dibakar ke dalam api. Tujuannya untuk memurnikan perbuatan, dll.  Selengkapnya bisa dicari dengan Google.
Yang membedakan hanyalah siapa yang dipuja.


Ritual ini sudah dipraktikkan oleh kaum penganut Bon jauh sebelum masuknya Buddhisme ke Tibet.

adi lim

Quote from: Dorje Zhonnu on 10 June 2013, 08:04:25 PM
Untuk pertanyaan yang tidak penting dan tidak berhubungan dengan ajaran atau pun Puja ini, saya tidak akan menjawab karena menjawab pertanyaan seperti ini tidak berguna. Saya telah mempost thread ini di ruang Tibetan, bila ada yang tidak menyukai ajaran Vajrayana /Tibetan Buddhism saya rasa di forum ini snagat banyak thread lain, yang mungkin lebih sesuai dengan anda, di ruang Theravada misalnya atu  mungkin dibagian - bagian lain di forum ini

karna anda sudah post, tentunya orang boleh bertanya !
kalau anda tidak berkenan utk jawab, tidak apa2 kok !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.