mohon bantuan tentang pengalaman meditasi

Started by joni bali island, 25 March 2013, 04:22:30 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sanjiva

Quote from: Sunyata on 25 March 2013, 09:15:30 PM
IMO wajar kalau memejamkan mata. Karena saya juga sering meditasi dan gelap saat memejamkan mata.
Tidak wajar kalau gelapnya disertai rasa kekosongan seperti yang TS alami.  Apakah bro Joni saat meditasi memaksakan diri kuat2 untuk konsentrasi ke obyeknya?

Quote from: shinchan on 25 March 2013, 09:20:44 PM
Aku biasa melihat cahaya terang atau tidak terang saat meditasi.
Tergantung obyek yang dipakai, bisa saja itu cuma ilusi pikiran atau malah gangguan, atau lampu ruangannya terlalu terang.  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

sanjiva

#16
Quote from: ariyakumara on 25 March 2013, 09:34:59 PM
Objek bulan apakah bisa dianggap kasina cahaya?

Setahu gw Alo kasina biasa dilatih dengan melihat jatuhnya cahaya matahari melewati lubang ke dalam ruangan praktisi meditasinya.  Gw belum pernah menemukan petunjuk apakah bulan itu sendiri bisa menjadi obyeknya, bukan cahayanya sendiri.  Juga kalau mau bulan penuh mungkin hanya bisa 1-3 hari malam mendapatkan bulan yang bulat dalam satu bulan kalender lunar.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Sunyata

Lagian thread ini salah board. Report to mod, please. ;D

hariyanto_sio

keknya sih bisa aja, boleh dibilang yg terpenting keterpusatan pikiran yg diutamakan

Indra

Quote from: hariyanto_sio on 26 March 2013, 08:44:32 AM
keknya sih bisa aja, boleh dibilang yg terpenting keterpusatan pikiran yg diutamakan

keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?

hariyanto_sio

#20
Quote from: Indra on 26 March 2013, 08:48:07 AM
keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?




maksudnya yg terpenting objek yg digunakan mempermudah konsentrasi/keterpusatan pikiran pada objek..itu yg diutamakan..anggap saja bulan itu objek benda padat (pathavi)..

gryn tea

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

gryn tea

Quote from: joni bali island on 25 March 2013, 04:22:30 PM
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi

Tolong jelaskan lbh detail yg kamu blg meditasi diatas ,,

Dan tiap org yg melakukan meditasi punya pengalaman yg berbeda , tidak slalu sama

Masing2 punya sensasi berbeda2

Dan jika kamu meditasi dgn meliat bulan trz , n makin lama makin gelap , mnrt gryn itu krn kamu tidak menyadari klo mata mu menutup secara perlahan

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

hariyanto_sio

Quote from: joni bali island on 25 March 2013, 04:22:30 PM
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi




dicoba waktu meditasi buka mata aja.. apa meditasi harus tutup mata melulu?

urban888

Quote from: joni bali island on 25 March 2013, 04:22:30 PM
kawan kawan sedharma ,,
saya ingin bertanya saya pernah meditasi sampai sekitar 30 menit nah saya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,
nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya ,,
tiba tiba tubuh saya mengekseng , kayak bergetar , langsung pikiran saya merasa ada di dalam dunia kosong yang gelap ,,,
saya takut soalnya masih pemula,, kira kira ,, apakah itu wajar dalam meditasi dan apakah meditasi saya sudah meningkat,,,??
tolong solusinya donk kawan sedharma dan yang paham tentang meditasi

Ada baiknya jika Koko Joni mengecek temperatur area tempat Koko bermeditasi jika suhu terlalu rendah dpt membuat tubuh menggigil/bergetar

dunia kosong yg gelap wajar sj jika Koko meditasi dengan mata tertutup...coba abaikan dan ttp focus pd objek meditasi yg dikehendaki.....

Koko tdk perlu takut krn kasus meninggal saat meditasi sangat langka ada baiknya jika Koko bermeditasi di bawah bimbingan seorang Thera  _/\_
Lebih baik punya 1 sahabat daripada 1000 teman lebih baik punya 1000 teman daripada 1 musuh

William_phang

Quote from: Indra on 26 March 2013, 08:48:07 AM
keterpusatan pikiran adalah salah satu dari 5 faktor jhana 1, ada alasan kenapa faktor ini yg diutamakan dan 4 lainnya tidak?

Apakah 4 itu akan berkembang setelah pikiran terpusat?....atau harus dikembangkan sendiri2?

andry

apapun yg terjadi, yg terpenting anda tetep
SADAR
WASPADA
MENGETAHUI
Samma Vayama

unhan87

coba dengan objek nafas saja..lebih aman dan "dekat" dengan kita :D

Sukma Kemenyan

#28
Quote from: joni bali island on 25 March 2013, 04:22:30 PMsaya terus memusatakan pikiran saya pada satu objek yang saya perhatikan ,,,

nah setelah sekitar 30 menit pas saya hampir tidak merakan tubuh saya
Pemusatan pikiran yang terpusat pada satu objek,
membuat pikiran mengabaikan informasi dari panca indera,
disini mengapa anda "hampir tidak merasakan tubuh anda".

Jangan panik,
Lanjutkan konsentrasi pada objek anda,
Jangan mengomentari tertutupnya panca-indera (dengan kaget kaga ngerasain tubuh).

Ketika anda panik, pikiran nge-"reboot" ulang panca-indera,
yang mungkin berakibat tubuh bergetar kencang,
entah itu karena terpaan angin yang halus ataupun menyadari suhu ruangan

Bagi saya pribadi,
Tidak perduli objek nya,
selama objek tersebut akrab anda, dan bisa anda jadikan teman.
Why not?

dan
Rasanya Bulan, bisa dikategorikan kedalam kasina (putih)?


Jikalau tidak berkeberatan merapihkan objek anda,
Coba cari tahu bagaimana teknis dan praktis'nya objek dengan kasina putih.
Quote from: Indra on 11 February 2012, 06:58:47 PM
Kasina Putih

"Bagaimanakah menangkap gambarannya?": Orang yang melatih kasiṇa putih menangkap gambaran putih di tempat yang dipersiapkan atau tempat alami. Yogi yang terlatih menangkap gambaran di tempat yang alami. Ia melihat gambaran di berbagai tempat – di bunga putih, cahaya bulan, cahaya matahari, cahaya bintang atau cermin bundar. Bermula dari sini, ia selalu melihat gambaran di depannya, dalam kenikmatan dan dalam kesakitan. Demikianlah gambaran-bathin putih muncul dalam dirinya. Seorang yogi baru agak berbeda. Yogi baru menangkap gambaran di tempat yang dipersiapkan. Ia tidak mampu menangkapnya di tempat yang tidak dipersiapkan. Ia mengikuti apa yang diperlukan dalam mempraktikkan kasiṇa putih. Yogi ini membuat maṇḍala di atas kain, papan atau dinding, yang berbentuk segi tiga atau segi empat, dengan warna yang menyerupai warna bintang pagi. Ia membingkai sisinya dengan warna lain. Demikianlah ia mempersiapkan gambaran putih. Ia menangkap gambaran melalui tiga cara: tatapan, keterampilan dan pelenyapan gangguan. (Selanjutnya) sama seperti penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya.
detail bisa dilihat pada 40 Objek meditasi - by Indra, Kasina Putih