News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Dhammatalk Ajahn Brahm di medan

Started by Wijayananda, 19 March 2013, 03:50:26 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

adi lim

#90
Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 11:09:13 AM
Itu lelang jual beli, bukan berdana

Cpdddd

^^ menurut non gry

tapi menurut panitia lain,
berdana sambil bersuka ria memuaskan batin utk mendapatkan 'barang berharga'.

cpdddd  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

gryn tea

Yg berdana itu yg lelang barang na
Klo yg beli mah cm beli barang bukan berdana

Emanx org2 spt jrg mikir kritis n jauh z

Hehee

Cpddd
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

morpheus

banyak asumsi2 dan dugaan2 di thread ini.

mari diliat satu2:

* gak dapat tanda tangan itu kasian
jadi yang dapat tanda tangan beruntung dan gak dapat tanda tangan kasian? apakah tanda tangan ajahn brahm itu berkah utama?

* samana yang berlatih di tempat hening tidak akan butuh duit
apakah ini berarti samana yang ada di tempat yang gak hening itu butuh duit?

* panitia acara berpendapat kepuasan karena dapat hadiah itu harus dilatih
ini kesimpulan dari wawancara panitia yang bernama...?

* lelang itu berpamrih, berdana itu gak ada pamrih?
apa bener? kenapa kalo acara pindapatta di halaman vihara atau jubah kathina berbondong2 dananya sampai bertumpuk2? kenapa kalo sehari2 gak banyak? apakah karena pahalanya sebesar 100 x 100 x 100 x 100 x ... lipat? kenapa umat buddha rame2 dianjurkan menanam karma di lahan yang subur? tanpa pamrihkan itu?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

gryn tea

Quote from: morpheus on 21 March 2013, 12:48:34 PM
banyak asumsi2 dan dugaan2 di thread ini.

mari diliat satu2:

* gak dapat tanda tangan itu kasian
jadi yang dapat tanda tangan beruntung dan gak dapat tanda tangan kasian? apakah tanda tangan ajahn brahm itu berkah utama?

* samana yang berlatih di tempat hening tidak akan butuh duit
apakah ini berarti samana yang ada di tempat yang gak hening itu butuh duit?

* panitia acara berpendapat kepuasan karena dapat hadiah itu harus dilatih
ini kesimpulan dari wawancara panitia yang bernama...?

* lelang itu berpamrih, berdana itu gak ada pamrih?
apa bener? kenapa kalo acara pindapatta di halaman vihara atau jubah kathina berbondong2 dananya sampai bertumpuk2? kenapa kalo sehari2 gak banyak? apakah karena pahalanya sebesar 100 x 100 x 100 x 100 x ... lipat? kenapa umat buddha rame2 dianjurkan menanam karma di lahan yang subur? tanpa pamrihkan itu?



Gx usa ngetik pjg2
Gryn mlas baca yg pjg2
Ckup kalimat yg singkat dan padat az dgn pandangan mu lgsg, lgsg ke inti na




Mnrt mu klo org makan daging berarti ikut serta membunuh ???


Klo gt gryn beli jangkrik n fangshen, bearti org yg jual ikut fangshen jg dunk ???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

morpheus

Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 01:35:49 PM
Gx usa ngetik pjg2
Gryn mlas baca yg pjg2
Ckup kalimat yg singkat dan padat az dgn pandangan mu lgsg, lgsg ke inti na
apa ada yang menodong pistol memaksa anda membaca post saya?
kalo anda tidak suka membaca tulisan saya, ya gak usah dibaca.
kalo malas membaca, ya gak usah dibaca tho.
gak ada yang memaksa anda membaca dan menanggapi post saya.
gitu aja kok repot...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

dilbert

saya lupa sutta apa... Bahkan Buddha menyarankan bahwa Khotbah dhamma tidak diberikan dalam rangka balas jasa kepada umat yang telah berdana makanan.

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

gryn tea

Lmao

Hehee

Cpddd

Ada yg lg sensi

Cpddd
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

gryn tea

Quote from: morpheus on 21 March 2013, 01:54:55 PM
apa ada yang menodong pistol memaksa anda membaca post saya?
kalo anda tidak suka membaca tulisan saya, ya gak usah dibaca.
kalo malas membaca, ya gak usah dibaca tho.
gak ada yang memaksa anda membaca dan menanggapi post saya.
gitu aja kok repot...



Kamu belajar agama Buddha rapa lama z ??

Hehee

Cpddd
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

William_phang

Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 02:00:44 PM

Kamu belajar agama Buddha rapa lama z ??

Hehee

Cpddd

Perasaan Om Morph udah join sejak DC forum ini berdiri deh...jd sudah jauh lama daripada Gryn....

gryn tea

Quote from: william_phang on 21 March 2013, 02:20:27 PM
Perasaan Om Morph udah join sejak DC forum ini berdiri deh...jd sudah jauh lama daripada Gryn....


Ooww,, ngmg gx ya??

Hmm, gx usa d

Gx ena
Ntar jd dosa
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Rico Tsiau

Quote from: morpheus on 21 March 2013, 01:54:55 PM
apa ada yang menodong pistol memaksa anda membaca post saya?
kalo anda tidak suka membaca tulisan saya, ya gak usah dibaca.
kalo malas membaca, ya gak usah dibaca tho.
gak ada yang memaksa anda membaca dan menanggapi post saya.
gitu aja kok repot...


Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 02:00:44 PM

Kamu belajar agama Buddha rapa lama z ??

Hehee

Cpddd

apa hubungannya dengan belajar agama Buddha berapa lama?

morpheus

mungkin ini yang namanya generation gap...  ::)
yah itung2 meramaikan forum.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

gryn tea

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

William_phang

Quote from: gryn tea on 21 March 2013, 02:25:18 PM
Generation gap itu pa ???

maksudnya perbedaan generasi antara yg muda dan yg sudah tua.... alias perbedaan umur yg jauh...

bluppy

#104
Quote from: dilbert on 21 March 2013, 01:56:34 PM
saya lupa sutta apa... Bahkan Buddha menyarankan bahwa Khotbah dhamma tidak diberikan dalam rangka balas jasa kepada umat yang telah berdana makanan.

http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_7.11:_Kasibh%C4%81radv%C4%81ja_Sutta

Kasibhāradvāja Sutta
[spoiler]Demikianlah yang kudengar.[1] Pada suatu ketika, Sang Bhagavā sedang berdiam di antara penduduk Magadha, di Dakkhiṇāgiri dekat Desa Brahmana Ekanāḷa. Pada saat itu, Brahmana Kasi Bhāradvāja, Bhāradvāja si pembajak sawah, memasang lima ratus bajak ke gandarnya pada waktu penanaman.[2] Kemudian pagi hari itu, Sang Bhagavā merapikan jubah, dan membawa mangkuk dan jubah-Nya, pergi ke tempat di mana Brahmana Kasi Bhāradvāja sedang bekerja.

Pada saat itu, sedang berlangsung pembagian makanan Brahmana Kasi Bhāradvāja.[3] Kemudian Sang Bhagavā mendekati tempat pembagian makanan dan berdiri di satu sisi. Brahmana Kasi Bhāradvāja melihat Sang Bhagavā berdiri untuk menerima dana makanan dan berkata kepada Beliau:

"Petapa, aku membajak dan menanam, dan ketika aku telah membajak dan menanam, aku makan. Engkau juga, seharusnya membajak dan menanam; kemudian, ketika Engkau telah membajak dan menanam, Engkau boleh makan."

"Aku juga, Brahmana, membajak dan menanam, dan ketika Aku telah membajak dan menanam, Aku makan."

"Tetapi kami tidak melihat gandar atau bajak atau tongkat atau galah pengendali atau sapi milik Guru Gotama; namun Guru Gotama mengatakan, 'Aku juga, Brahmana, membajak dan menanam, dan ketika Aku telah membajak dan menanam, Aku makan.'"

Kemudian Brahmana Kasi Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā dalam syair:

    "Engkau mengaku sebagai seorang yang bekerja dengan bajak,
    Tetapi aku tidak melihat alat bajak-Mu.
    Jika Engkau adalah seorang pembajak sawah, jawablah:
    Bagaimana kami memahami pembajakan-Mu?"

[Sang Bhagavā:]

    "Keyakinan adalah benih, latihan keras adalah hujan,
    Kebijaksanaan adalah gandar dan bajak;
    Rasa malu adalah galah, pikiran adalah pengikat-gandar,
    Perhatian adalah mata bajak dan tongkat kendali-Ku.[4]

    "Terkendali dalam jasmani, terkendali dalam ucapan,
    Terkendali dalam nafsu makan,
    Aku menggunakan kebenaran sebagai pencabut-rumput,
    Dan kelembutan sebagai pelepas gandar.[5] [173]

    "Semangat adalah kuda-beban-Ku,
    Membawa-Ku ke tempat yang aman dari belenggu.
    Yang berjalan maju tanpa berhenti
    Ke mana, setelah pergi, seseorang tidak bersedih.[6]

    Demikianlah pembajakan ini dilakukan
    Yang menghasilkan Keabadian sebagai buahnya.
    Setelah menyelesaikan pekerjaan membajak ini,
    Seseorang terbebaskan dari segala penderitaan."

"Silakan Guru Gotama makan! Seorang pembajak yang layak menerima persembahan, karena Guru Gotama membajak bahkan Keabadian sebagai buahnya."

    [7]"Makanan yang diperoleh setelah syair-syair dilantunkan
    Tidaklah layak bagi-Ku untuk memakannya.

    Ini, Brahmana, bukanlah prinsip
    Yang dijalankan oleh mereka yang melihat
    Yang Tercerahkan menolak makanan demikian
    Yang diperoleh setelah syair-syair dilantunkan.

    Prinsip demikian ada, O, Brahmana,
    Ini adalah aturan perilaku mereka.

    "Berilah makanan dan minuman lain
    Yang Sempurna, sang bijaksana mulia
    Dengan noda dihancurkan dan penyesalan ditenangkan,
    Karena Beliau adalah ladang bagi ia yang mencari jasa."

Ketika hal ini dikatakan, Brahmana Kasi Bhāradvāja berkata kepada Sang Bhagavā: "Menakjubkan, Guru Gotama! Menakjubkan, Guru Gotama! Dhamma telah dibabarkan dalam berbagai cara oleh Guru Gotama, bagaikan menegakkan apa yang terbalik, mengungkapkan apa yang tersembunyi, menunjukkan jalan bagi yang tersesat, atau menyalakan pelita di dalam gelap bagi mereka yang memiliki mata agar dapat melihat bentuk-bentuk. <373> Aku berlindung pada Guru Gotama, dan pada Dhamma, dan pada Bhikkhu Saṅgha. Semoga Guru Gotama mengingatku sebagai seorang umat awam yang sejak hari ini menyatakan berlindung hingga seumur hidup." [/spoiler]