AJAHN BRAHM kontroversi

Started by dilbert, 12 January 2013, 03:40:00 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

dilbert

Quote from: morpheus on 15 January 2013, 02:08:43 PM
pertanyaan saya nggak dijawab...

mengenai sah dan valid, itu pendapat anda.
ada yang berpendapat hal itu sangat sah dan sangat valid berdasarkan tipitaka pali.

Oh iya... tuh kan ada bukti-nya Ajahn Brahmn di keluarkan dari lineage (silsilah) Wat Pah Pong. bukan begitu ? atau saya salah ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

morpheus

Quote from: adi lim on 15 January 2013, 01:50:47 PM
disini forum DC tidak ada kampanye negatif,
saya kira wajar donk, jika ada warga DC memang suka memberikan informasi dengan terang benderang, informasi yang diberikan terlepas suka atau tidak suka, itu urusan masing2 pemirsa. contohnya : bro morpheus tidak suka, ya udah keluarkan aja uneg2nya  :))

Dan bahkan saya tidak melihat warga DC utk memaksa kehendak kepada warga lain, bagaimana pula ini bisa menuduh dengan serampangan ! :o
kayaknya bro morpheus yang memaksa kehendak warga DC untuk tidak memberikan informasi supaya terang benderang.
terbalik. yang menuduh serampangan itu adalah yg menyamakan ajahn brahm dengan devadatta tanpa bisa menyebutkan kesamaannya di mana, pelanggarannya apa, bagaimana prosesnya, apa yang diselewengkan...

dari awal hanya saya yang memberikan sumber langsung dan argumennya. anda dari tadi cengengesan aja...
kalo cuman begini, ya ini mah memang cuman kampanye negatif, maen tuduh tanpa bukti dan tanpa argumen.
ataukah hanya membebek?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

morpheus

Quote from: dilbert on 15 January 2013, 05:37:00 PM
Oh iya... tuh kan ada bukti-nya Ajahn Brahmn di keluarkan dari lineage (silsilah) Wat Pah Pong. bukan begitu ? atau saya salah ?
surat resmi wat pah pong aja kagak bilang gitu...
katakanlah dikeluarkan dari lineage wpp, so what gitu lho? kebenaran hanya milik wpp kah? tidak adakah celah untuk berbeda pendapat?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Indra

#33
Quote from: morpheus on 15 January 2013, 10:17:12 PM
terbalik. yang menuduh serampangan itu adalah yg menyamakan ajahn brahm dengan devadatta tanpa bisa menyebutkan kesamaannya di mana, pelanggarannya apa, bagaimana prosesnya, apa yang diselewengkan...


berhubunga yg memposting tentang Devadatta di thread ini adalah saya, maka saya berasumsi bahwa komentar ini merujuk pada postingan saya yg itu.

saya mengklarifikasi bahwa dalam postingan itu saya tidak menyamakan Ajahn Brahm Dengan Bhikkhu Devadatta, tapi itu adalah untuk menjawab pertanyaan
"apakah ada peristiwa historis sejenis di tipitaka dan bagaimana prosesnya menurut tipitaka?" Kebetulan saya pernah membaca episode serupa dalam Vinaya Pitaka bagian Cullavagga. saya pikir jawaban ini sudah mencukupi, karena bagaimana prosesnya dalam kisah Devadattta itu, jika memang ingin tahu, saya pikir tidak sulit untuk sedikit googling, dan kitab Cullavagga juga tidak sangat tebal.

Kemiripan dengan kasus Devadatta saya simpulkan setelah membaca surat resmi dari Wat Nong Pah Pong dengan subject: "Notification of the Wat Nong Pah Pong Sangha decision to revoke the status of a branch monastery" sbb:

"Bodhinyana Monastery, Perth, Australia, with its abbot Phra Visuddhisamvarathera (Brahmavamso Bhikkhu), is revoked of its status of being a branch monastery of Wat Nong Pah Pong. Wat Nong Pah Pong and its branch monasteries both in Thailand and abroad are not in any way related to or responsible for any of the actions of Bodhinyana Monastery, Perth, Australia, lead by Phra Visuddhisamvarathera (Brahmavamso Bhikkhu), (such as) the ordination of Bhikkhunis that has taken place, and any other activity that may occur in the future."

Predator

membahas perselisihan tingkat pertapa di kalangan umat hanya seperti menujukan ego para pertapa oleh para umat

cukup aneh dari cuma info tour jadi sperti perdebatan ini, padahal seburuk apapun seorang Ajhan Bhram di DC tetap lebih baik ketimbang kita yg hanya mencela
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

#35
Quote from: dilbert on 15 January 2013, 05:34:46 PM
Jaman dahulu, bhikkhu-bhikkhu model devadatta juga mempunyai niat utk menyelewengkan ajaran Buddha, hanya saja pada waktu itu masih ada Sammasambuddha Gautama yang bisa menjustifikasi. Sedangkan pada saat ini, justifikasi tentu-nya ada pada otoritas sangha yang tertinggi. Di-luar itu yah, justifikasi umat.

menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

adi lim

#36
Quote from: Radi_muliawan on 15 January 2013, 11:05:38 PM
menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?

yang dimaksud tentunya pimpinan Sangha Bikkhu yang mewadahi Wat Pah Pong dulu,  disampaikan ke Sangha perwakilan tingkat Provinsi Thailand, kemudian ke komunitas tertinggi Sangharaja Thailand, ternyata sesudah dikeluarkan surat tsb, Sangharaja tidak menolak dan membiarkan kasus ini tetap bergulir, begitulah kasus ini bergulir sampai sekarang

om Radi kayaknya kasus ini tidak diperlukan World Buddhist Sangha Council utk justifikasi.

Quote from: morpheus on 15 January 2013, 10:31:33 PM
surat resmi wat pah pong aja kagak bilang gitu...
katakanlah dikeluarkan dari lineage wpp, so what gitu lho? kebenaran hanya milik wpp kah? tidak adakah celah untuk berbeda pendapat?

minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.

sebenarnya gampang kok, ganti aja 'jubah' yang mana ada Vinaya yang boleh menabhiskan para wanita yang ingin jadi bhiksuni, selesai kok.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

#37
Quote from: morpheus on 15 January 2013, 10:17:12 PM
dari awal hanya saya yang memberikan sumber langsung dan argumennya. anda dari tadi cengengesan aja...
kalo cuman begini, ya ini mah memang cuman kampanye negatif, maen tuduh tanpa bukti dan tanpa argumen.
ataukah hanya membebek?


tidaklah demikian dugaan om morpheus seperti diatas, anda menuduh warga DC sedemikian buruk,
kita hanya membahas dan diskusi aja kok
argumen dan bukti sudah diberikan dengan adanya surat WPP
anda yang penasaran dan memanasi dengan menuduh bahwa ini kampanye negatif, barang dagangan tersaingi, dan kenyataan pemilik DC tidak ada event demikian, tidak main politik dan kasusnya terang benderang.

warga DC tidak ada yang cengengesan dan embebek seperti tuduhan anda, sepertinya hanya anda yang suka menuduh dan menebak bahkan menduga orang lain berprilaku negatif.
kalau memang om morpheus tidak suka dengan pembahasan atau diskusi ini, ya tidak mengapa, om morpheus boleh sudahi kok.  ^-^
janganlah menuduh tanpa bukti atau anda memang memiliki hobi demikian yang suka duga2.

saya yakin adanya diskusi ini, umat yang datang ke even diatas pasti ramai, bisa penuh dan bahkan bisa membludak,
jika anda tidak percaya akan hal ini, tunggu aja waktunya.  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Predator

#38
Quote from: adi lim on 16 January 2013, 05:54:04 AM
yang dimaksud tentunya pimpinan Sangha Bikkhu yang mewadahi Wat Pah Pong dulu,  disampaikan ke Sangha perwakilan tingkat Provinsi Thailand, kemudian ke komunitas tertinggi Sangharaja Thailand, ternyata sesudah dikeluarkan surat tsb, Sangharaja tidak menolak dan membiarkan kasus ini tetap bergulir, begitulah kasus ini bergulir sampai sekarang

om Radi kayaknya kasus ini tidak diperlukan World Buddhist Sangha Council utk justifikasi.

minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.

sebenarnya gampang kok, ganti aja 'jubah' yang mana ada Vinaya yang boleh menabhiskan para wanita yang ingin jadi bhiksuni, selesai kok.

sstt.. sangha yg seharusnya mengeluarkan justifikasi saja tidak mengeluarkan saran untuk ganti jubah, atau sanghanya terlalu pengecut buat mengeluarkan saran seperti om adi?
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Predator

Quote from: adi lim on 16 January 2013, 06:17:29 AM
tidaklah demikian dugaan om morpheus seperti diatas, anda menuduh warga DC sedemikian buruk,
kita hanya membahas dan diskusi aja kok
argumen dan bukti sudah diberikan dengan adanya surat WPP
anda yang penasaran dan memanasi dengan menuduh bahwa ini kampanye negatif, barang dagangan tersaingi, dan kenyataan pemilik DC tidak ada event demikian, tidak main politik dan kasusnya terang benderang.

warga DC tidak ada yang cengengesan dan embebek seperti tuduhan anda, sepertinya hanya anda yang suka menuduh dan menebak bahkan menduga orang lain berprilaku negatif.
kalau memang om morpheus tidak suka dengan pembahasan atau diskusi ini, ya tidak mengapa, om morpheus boleh sudahi kok.  ^-^
janganlah menuduh tanpa bukti atau anda memang memiliki hobi demikian yang suka duga2.

saya yakin adanya diskusi ini, umat yang datang ke even diatas pasti ramai, bisa penuh dan bahkan bisa membludak,
jika anda tidak percaya akan hal ini, tunggu aja waktunya.  :))

nah kata yg di bold tersebut bagus buat bahan renungan, orang yg di cap melanggar vinaya oleh umat aja masih ada yg mau mendengarkan pembabarannya, coba kalo kita yg membabarkan untuk mau bincang dhamma aja belum tentu mau didenger khalayak banyak ;D
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

morpheus

#40
Quote from: adi lim on 16 January 2013, 05:54:04 AM
minimal WPP bertindak sesuai dengan Vinaya Pitaka, mosok kebenaran harus milik Ajhan Brahm kah !  ^-^
beda pendapat sudah dari dulu, sudah terjadi konsili 2 dan 3, malah jaman sekarang sudah dalam bentuk kitab-kitab utk membedakannya.
nah, itu yang saya tagih dari tadi. sesuai vinaya pitaka yang mana? pasal apa yang dilanggar ajahn brahm? apa yang diselewengkan ajahn brahm?
apakah ada vinaya pitaka mengatur cabang vihara? tolong sebutkan pasal dan kutipannya dong...

yang saya baca dari kemaren2, ajahn brahm "melanggar vinaya", ajahn brahm "menyelewengkan ajaran Buddha"...
vinaya yang mana? ajaran Buddha yang mana?
kalo ndak bisa, apakah itu fitnah namanya?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

morpheus

Quote from: Radi_muliawan on 15 January 2013, 11:05:38 PM
menarik sekali, justifikasi ada pada otoritas sangha yang tertinggi, menyangkut Ajhan Bhram ini bisa tolong dikasih tau sangha tertinggi ini yg mana? apakah yg dimaksud adalah sangha raja ataukah sangha di  wat pah pong, atau sangha tinggi nan jangkung? kalaupun sangha di wat pah pong bukan sangha tertinggi trus maksud umat ikut bikin justifikasi itu buat apa ya?
om radi, sebenernya yg ada adalah keputusan organisasi bhikkhu thai untuk melarang penahbisan bhikkhuni. karena ini adalah organisasi bhikkhu di thailand, tentu saja wilayah jangkauannya adalah sebatas negara thailand. bukan vinaya, ini peraturan lokal. penahbisan bhikkhuni di australia tentunya berada di luar jangkauan peraturan ini.

mengenai vinaya sendiri, tentunya ada pro kontra. ada yang menyebutkan penahbisan bhikkhuni sangat sah dan sangat valid berdasarkan vinaya dari tipitaka pali. skolar sekelas bhikkhu bodhi sendiri secara prinsip dan moral mendukung penahbisan ini.

mungkin suatu hari, mungkin lima puluh tahun dari sekarang, di saat bhikkhuni menjadi hal yang normal dan wajar, orang2 akan mengingat dan berpikir betapa konyolnya polemik penahbisan bhikkhuni saat ini...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

FZ

OOT dikit..

saya pikir ini topik cukup menarik ya..
hampir setiap tahun tiap ada postingan mengenai ajahn brahm datang ke indonesia pasti diwarnai dengan pro dan kontra dalam postingan..

bagaimana kalau di-split saja.. dibikin 1 thread khusus buat kontroversi ajahn brahm.. dan biarlah thread ini hanya menjadi informasi dan jika ada yang mau ikut dan tanya rute jalan bisa memanfaatkan thread informasi..


sanjiva

Quote from: morpheus on 16 January 2013, 10:16:39 AM
om radi, sebenernya yg ada adalah keputusan organisasi bhikkhu thai untuk melarang penahbisan bhikkhuni. karena ini adalah organisasi bhikkhu di thailand, tentu saja wilayah jangkauannya adalah sebatas negara thailand. bukan vinaya, ini peraturan lokal. penahbisan bhikkhuni di australia tentunya berada di luar jangkauan peraturan ini.

Gw pikir sah2 saja WPP atau lebih luasnya org.bhikkhu thai melarang karena Ajahn Bhrams (AB) berguru kepada mereka dan membawa 'merk' mereka.  Ibarat franchisee terikat dengan syarat dan ketentuan dari franchisornya, tentu tidak boleh seenaknya melakukan yang nyata2 dilarang mereka.

Kalau mau melanggar, silahkan saja AB keluar dari franchise tersebut dan bikin merk baru yang terpisah.  Mungkin di tantra dan reiki juga berlaku aturan semacam ini kan?  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

cumi polos

Quote from: sanjiva on 16 January 2013, 10:59:49 AM
Gw pikir sah2 saja WPP atau lebih luasnya org.bhikkhu thai melarang karena Ajahn Bhrams (AB) berguru kepada mereka dan membawa 'merk' mereka.  Ibarat franchisee terikat dengan syarat dan ketentuan dari franchisornya, tentu tidak boleh seenaknya melakukan yang nyata2 dilarang mereka.

Kalau mau melanggar, silahkan saja AB keluar dari franchise tersebut dan bikin merk baru yang terpisah.  Mungkin di tantra dan reiki juga berlaku aturan semacam ini kan?  ;D

kalau pengikut, popularitas dan donator udah cukup... buat thread mark baru aja bisa....
selama output/niat nya bagus tohh....

sehingga umat lebih banyak pilihan lagi... (ada pengajar yg lebih bercanda gitu...)
merryXmas n happyNewYYYY 2018