MMD (Meditasi Mengenal Diri)

Started by hudoyo, 18 April 2008, 05:58:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Equator

gw scholar nggak  :-?
meditator juga nggak  ???
mau jadi apa nih gw ?  :(
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

hatRed

i'm just a mammal with troubled soul



Equator

Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

ryu

yang pasti sih yang koment disini itu semua produk dari aku kakakakak
inga inga selama masih ada dualitas, aku yang benar dia yang salah maka dia akan terus terkurung dalam roda samsara. waspadalah waspadalah

Semoga terbebas dari dukkha _/\_
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Hendra Susanto

klo aku seorang kapiten uda terbebas belon kk :D

tesla

Quote
setuju.... scholar dan meditator harus tidak saling merendahkan...

seandainya sesederhana itu...

yg saya lihat, awalnya memang scholar & meditator tidak saling merendahkan
namun dapatkah dicegah kalau:

scholar ataupun meditator "merasa direndahkan"?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

bond

Quote from: doris on 14 January 2009, 03:37:21 PM
Quote from: nyanadhana on 14 January 2009, 03:31:37 PM
intinya mmd membawa kita memahami apa itu nibbana bukan?

tidak bisa beranggapan seperti itu,karena masih spekulatif,pendirinya juga tidak mengklaim sudah mencapai Nibbana lewat MMD apalagi kita cuman bisa membuat prakiraan.

met sore

tapi katanya sih udh melihat/mengalami fakta anatta?

cem mane?

Doris

Nah ini saya pernah tanyaiin, disatu sisi mengatakan telah melihat dan bisa mengatakan batin arahat ini dan itu dan disisi lain mengatakan dirinya puthujana. Disinilah letak ketidak kosistenan. Bagaimana menilai batin arahat apabila juga belum mencapainya. Pertanyaan doris sungguh menarik dan membuka sejarah masa lalu :))

Mengenai yg diajarkan Ajahn Chah, diharapkan dibaca dengan teliti dan seksama. Ia itu menjalankan jalan tengah. dan berbeda jauh dengan MMD. Apalagi guru beliau adalah Ajahn Mun Bhuridatta. Coba tanya Ajahn Chah yg bener , dia itu tau lho kalo dalam meditasi mengandung PANCA BALA dan padangan pendiri tentang meditasi MMD tidak lho.;D

Orang yg berlatih meditasi dengan baik ataupun seorang arahat atau yg telah melihat fakta anatta bahkan orang yg benar2 melatih praktek Dhamma tidak lagi pusing apakah MMD itu meditasi buddhis atau tidak BAHKAN sekalipun dikotak2an oleh orang lain batinnya tetap tenang dan tidak pusing dan ngotot atau mempertanyakannya dengan penasaran sampai sekarang.

Mau lihat batin arahat, barusan orgnya datang ke Indo. Mau percaya atau tidak, no problem.;D tapi disana ada sebuah cermin bagi diri kita masing2 ttg Sang Ajran Sang Buddha.

Dalam hal meditasi BUKANLAH hanya masalah PROSES saja tetapi juga HASIL keduanya harus bersamaan. Kalau prosesnya BENAR hasilnya juga BENAR. Ini bukan konsep tapi hal yg patut direnungkan. Dalam berlatih tidaklah mungkin hal2 yg patut dan baik saling meniadakan.

Hal yg terpenting seorang guru biar bagaimanapun kepribadiannya adalah contoh bagi murid. Ini adalah fakta yg nyata
_/\_



Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

williamhalim

Quote from: ryu on 15 January 2009, 09:42:35 AM
yang pasti sih yang koment disini itu semua produk dari aku kakakakak
inga inga selama masih ada dualitas, aku yang benar dia yang salah maka dia akan terus terkurung dalam roda samsara. waspadalah waspadalah

Semoga terbebas dari dukkha _/\_

betul sekali :)

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

ryu

nah kenapa scholar ataupun meditator merasa direndahkan? apa karena masing2 punya kebenaran/pembenaran? atau tidak mau saling melengkapi, atau karena ego semata? atau memang jalur nya beda?

kebenaran adalah kebenaran, cara merealisasikan nibbana sudah ada panduannya tinggal siapa yang benar atau salah dirinya sendiri lah nanti yang merasakannya ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

williamhalim

Quote from: bond on 15 January 2009, 11:12:41 AM

Nah ini saya pernah tanyaiin, disatu sisi mengatakan telah melihat dan bisa mengatakan batin arahat ini dan itu dan disisi lain mengatakan dirinya puthujana. Disinilah letak ketidak kosistenan. Bagaimana menilai batin arahat apabila juga belum mencapainya. Pertanyaan doris sungguh menarik dan membuka sejarah masa lalu :))


Sudah menyelami "melihat hanya melihat..."
Klaim begini artinya: saya sudah tercerahkan.

timbul lagi pertanyaan: jika sudah 'melihat hanya melihat', kenapa masih bisa timbul lobha dan menyadari lobha? Keterangan yg rancu....

IMO: "dalam melihat hanya ada melihat" berbeda dengan "sesegera mungkin menyadari timbulnya reaksi batin".

kadang membingungkan antara: "scholar piawai yg mengaku meditator" atau "meditator murni"....

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

K.K.

Walaupun Ajahn Mun & Ajahn Chah menghindari "pengkotak-kotakan", kira-kira mereka setuju ga yah kalo kita bilang mereka tidak melakukan ajaran Buddha?

nyanadhana

Quote from: Kainyn_Kutho on 15 January 2009, 11:28:15 AM
Walaupun Ajahn Mun & Ajahn Chah menghindari "pengkotak-kotakan", kira-kira mereka setuju ga yah kalo kita bilang mereka tidak melakukan ajaran Buddha?

wah spekulasi ntar jawabannya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

HokBen

Quote from: ryu on 14 January 2009, 12:38:33 PM
Apa sang Buddha pernah mengatakan cara jadi guru yang baik? cara mencari guru yang baik?
ada yang tau?

Kutipan dari ajaran Lamrim mengenai Guru :
http://nyanabhadra.wordpress.com/2008/04/21/guru-spiritual/

tesla

Quote from: ryu on 15 January 2009, 11:17:53 AM
nah kenapa scholar ataupun meditator merasa direndahkan? apa karena masing2 punya kebenaran/pembenaran? atau tidak mau saling melengkapi, atau karena ego semata? atau memang jalur nya beda?
karena merasa "memiliki" kebenaran.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

ryu

Quote from: Kainyn_Kutho on 15 January 2009, 11:28:15 AM
Walaupun Ajahn Mun & Ajahn Chah menghindari "pengkotak-kotakan", kira-kira mereka setuju ga yah kalo kita bilang mereka tidak melakukan ajaran Buddha?
Nanti masuknya ucapan benar dong ;D
JMB8 lagi nih yang diklaim bukan ucapan Buddha :))

Nanti bisa2 kita mengklaim ke tetangga karena ada : apa yang kau tabur maka kau tuai, itu ajaran asli Buddha , nah lho :))



BTW kalo Bhante boleh maen inet gak ya?
undang dong bhante Pannavaro nya kesini liat2 ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))