[Ask] Apakah BENAR2 ada aturan Bhante Theravada boleh main gitar/musik?

Started by ryu, 23 November 2012, 03:26:39 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cumi polos

Quote from: adi lim on 27 November 2012, 05:38:04 AM
tidak ada patokan jarak minimum atau maksimum, yang pasti tidak boleh menyentuh.
dalam hal ini seorang Bhikkhu tentunya harus waspada.
dan sebagai umat awam juga harus tahu diri.

sebelum bisa menyentuh... tuh harus dalam jarak yg memungkinan menyentuh....yakni 2 X ukuran panjang tangan...
kalau duduknya udah berdampingan walaupun belum menyentuh... ini mengandung resiko tinggi...
  jadi duduk berdampingan dgn wanita seharusnya tidak disarankan... bagaimana di winaya apa ada indikasi tsb ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Forte

Quote from: adi lim on 27 November 2012, 05:38:04 AM
tidak ada patokan jarak minimum atau maksimum, yang pasti tidak boleh menyentuh.
dalam hal ini seorang Bhikkhu tentunya harus waspada.
dan sebagai umat awam juga harus tahu diri.

statement menarik :
kalau misal nyentuh bayi perempuan, boleh tidak ?

cumi polos

QuoteBarang siapa yang melakukan percabulan maka ia sudah kalah (parajika), tidak lagi dalam persekutuan (sangha)
apakah parajika tidak dpt ditembus kehidupain ini... ? bagaimana dgn kehidupan yg akan datang ?

kalau melihat ada nada gamelan.....dari pada guitar,.. mungkin bisa diciptakan alat musik khusus utk bhiku ? mungkin ?
yg sedikit lebih baik dari kayu ikan....
merryXmas n happyNewYYYY 2018

cumi polos

Quote from: Forte on 27 November 2012, 06:46:57 AM
statement menarik :
kalau misal nyentuh bayi perempuan, boleh tidak ?

setau sy, bante tantra kalau menyentuh (pemberkatan) jidat wanita dewasa/gadis adalah umum. apakah begitu ?
merryXmas n happyNewYYYY 2018

williamhalim

Quote from: Kainyn_Kutho on 24 November 2012, 02:10:27 PM
Kembali lagi, menurut salah satu Mahathera di sini, bermusik asalkan tidak untuk menghibur diri, tidak apa-apa. Bagaimanakah pendapat kalian?

pengen tau pendapat mereka: kalau musik bukan untuk menghibur, lantas untuk apa?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

Quote from: Forte on 27 November 2012, 06:46:57 AM
statement menarik :
kalau misal nyentuh bayi perempuan, boleh tidak ?

disebutkan cuma lawan jenis. bahkan mama dan anak sendiri juga gak boleh.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Quote from: cumi polos on 27 November 2012, 06:52:58 AM
setau sy, bante tantra kalau menyentuh (pemberkatan) jidat wanita dewasa/gadis adalah umum. apakah begitu ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: williamhalim on 27 November 2012, 08:05:40 AM
pengen tau pendapat mereka: kalau musik bukan untuk menghibur, lantas untuk apa?

::
Untuk olah raga jari.

dhammadinna

Apakah kalau seorang wanita ingin memberi sesuatu ke bhante, tidak boleh langsung? (Demikian pula sebaliknya). Misalnya saya pinjam gunting ke bhante. Nanti bhante letakkan gunting itu di meja, baru saya ambil (jadi saya tidak ambil langsung dari tangan bhante).

Ada diatur di vinaya seperti itu ga? atau itu hanya tindakan pencegahan yang dilakukan oleh bhante (agar tidak bersentuhan secara ga sengaja?)

Soalnya bhikkhu yang saya temui biasanya begitu. Kalo dalam suatu upacara-pun, biasanya lebih formalnya pake kain. Tapi pas kathina kemaren, panitianya suruh saya langsung memberikan dana ke tangan bhante...

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

tuwino gunawan

Quote from: dhammadinna on 27 November 2012, 10:34:02 AM
Tapi pas kathina kemaren, panitianya suruh saya langsung memberikan dana ke tangan bhante...

kalo kathina di tempat gua, yang cewek naruhnya di selembar kain, dan bhikku mengambil dari kain tersebut.....kalo isinya duit/angpao taruhnya malah di keranjang...

lain tempat lain tradisi.........atau jangan jangan panitianya yang tulalit...

dhammadinna

^ ^ ^
kemarin saya bukan dana uang (berasa kurang sreg kalo dana uang).

Tentang cara serah-terima dana yang tadi,
Saya belum cek ke vinaya, tapi memang sepertinya hanya tradisi saja. Jadi langsung serah-terima maupun tidak, ya ga masalah.. (saya sempat ragu saja, soalnya biasanya ketemu bhante tradisi thailand, selalu begitu..)

K.K.

Quote from: dhammadinna on 27 November 2012, 11:33:19 AM
^ ^ ^
kemarin saya bukan dana uang (berasa kurang sreg kalo dana uang).

Tentang cara serah-terima dana yang tadi,
Saya belum cek ke vinaya, tapi memang sepertinya hanya tradisi saja. Jadi langsung serah-terima maupun tidak, ya ga masalah.. (saya sempat ragu saja, soalnya biasanya ketemu bhante tradisi thailand, selalu begitu..)

Kalo dari sutta sih biasa perumah-tangga wanita juga dibilang bisa memberikan persembahan dengan tangan sendiri (misalnya mengambilkan makanan di mangkuk untuk bhikkhu). Sepertinya asal tidak bersentuhan langsung tidak apa.

hemayanti

"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

joeraygaul

Wah bahasan kali ini jadi teringat dengan beberapa ucapan Sang Buddha :
"Ajaran Dhamma yang sejati ini hanya akan bertahan selama 500 tahun,.............."
"Aturan2 yang mengatur hal2 yang ringan dalam vinaya boleh dihapus atau diganti ....................."

Well ini adalah suatu pertanda :-?