Pemahaman Arti Agama (Alasan Meditasi Di Bawah Pohon)

Started by liuyiusin, 21 November 2012, 09:58:28 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

Quote from: Indra on 22 November 2012, 11:37:32 AM
luar biasa ... sulit dipercaya *terkagum2*
hi In,
seharusnya anda tidak perlu terkagum2, ingat2 saja DN dan juga LSY
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: Forte on 23 November 2012, 06:13:39 PM
BRAVOOO !! :jempol:

Akhirnya.. ada juga yang menyinggung soal sistem Limbik. ;D Awal muasal kenapa gw keluarin statement "Pseudo sains" gara2 sistem Limbik ini. Kebetulan sedikit tahu mengenai sistem Limbik dalam pengaturan tingkah laku. Lalu langsung dikaitkan dengan "opini" pencerahan.. Makanya kelihatan ilmiah, padahal sebenarnya tidak. Namun sayang TS tidak menyadari padahal sengaja saya "sindir" dengan contoh ikan paus adalah ikan karena ada sirip layaknya ikan.. karena sedikit tahu mengenai ikan, langsung menggeneralisir semua yang hidup di laut punya sirip pasti ikan. Sama halnya dengan meditasi bisa menenangkan mood, langsung dianggap mengatur sistem limbik ;D
Cuma sedikit? "Jadinya kelihatannya anda tidak sepintar yang saya duga."

[spoiler] :))  ^:)^  ^:)^  ^:)^[/spoiler]


Quote from: tesla on 23 November 2012, 05:41:25 PM
thread ini semakin lucu dan semakin OOT
Saya ga setuju! Justru kalo stay on topic semakin lucu. :P

Quotekalian ga akan tercerahkan bahas rute bus.
cepat cari pohon!
... dan kuda pribadi.


Quote from: sanjiva on 23 November 2012, 09:47:17 PM
Bagaimana bisa memegang teguh kalau belum tahu apa itu ajaran universal Buddha?
Justru bisa tahunya setelah mendalami Tipitaka yang menjelaskan dengan lebih rinci mengenai hal2 tersebut. 
"Pls listen. Opini apa harus semua sesuai ajaran Budha atau kitab sucinya ?"
[spoiler]Translate: emang ga boleh yah seenak udel gue?[/spoiler]


Quote from: Indra on 23 November 2012, 11:49:40 PM
mencari pohon soal gampang, tapi pohon yg saling bunuh mau cari dimana?
Pohon saling bunuh susah, tapi kalo pohon Vs orc, ada di Lord of the Ring: The Two Towers.

Forte

setelah thread ini ditinggal usin jadi makin lucu :))
pindahin ke board Humor aja..

Rico Tsiau

lhoo udahan ya?
ini baru 9 halaman lhooo

padahal saya prediksi bisa tembus minimal 50 halaman, duh meleset nih perkiraan saya...  ???

K.K.

Quote from: Rico Tsiau on 24 November 2012, 09:40:55 AM
lhoo udahan ya?
ini baru 9 halaman lhooo

padahal saya prediksi bisa tembus minimal 50 halaman, duh meleset nih perkiraan saya...  ???
Bantulah dengan argumen yang lain biar tambah rame. Misalnya Siddhatta mencapai pencerahan karena monogami, karena kalo poligami, begitu mo ngabur dari istana, dicegat bini ke 2, dll.

Rico Tsiau

#125
Quote from: Kainyn_Kutho on 24 November 2012, 10:07:52 AM
Bantulah dengan argumen yang lain biar tambah rame. Misalnya Siddhatta mencapai pencerahan karena monogami, karena kalo poligami, begitu mo ngabur dari istana, dicegat bini ke 2, dll.

apa gak sebaiknya sekalian bilang Siddhatta mencapai pencerahan itu karena pemuda Sumedha itu kaya, lalu mendanakan semua kekayaannya karena berpikir bahwa kekayaan gak ada gunanya. coba kalo miskin dan jadi petani melarat pastinya dia berpikir kekayaan adalah segala2nya dan gak jadi pergi bertapa dan juga gak mungkin bertekad dihadapan seorang Sammasambuddha.

kesimpulan : jadi Siddhatta mencapai pencerahan karena dulu dia sebagai pemuda sumedha adalah orang kaya, coba kalau miskin, ceritanya bisa lain..

:hammer:

padahal lumayan juga, si usin dah berapi2 karena sedikit minyak.
tapi ternyata cepat nyala, cepat pula padam.

ya sudah lah..

K.K.

Quote from: Rico Tsiau on 24 November 2012, 10:36:54 AM
apa gak sebaiknya sekalian bilang Siddhatta mencapai pencerahan itu karena pemuda Sumedha itu kaya, lalu mendanakan semua kekayaannya karena berpikir bahwa kekayaan gak ada gunanya. coba kalo miskin dan jadi petani melarat pastinya dia berpikir kekayaan adalah segala2nya dan gak jadi pergi bertapa dan juga gak mungkin bertekad dihadapan seorang Sammasambuddha.

kesimpulan : jadi Siddhatta mencapai pencerahan karena dulu dia sebagai pemuda sumedha adalah orang kaya, coba kalau miskin, ceritanya bisa lain..

:hammer:

padahal lumayan juga, si usin dah berapi2 karena sedikit minyak.
tapi ternyata cepat nyala, cepat pula padam.

ya sudah lah..

Sangat menarik. 
Muncul 6 lagi 'sebab-musabab Siddhatta mencapai kesucian', maka akan saya pindahkan ke kafe jongkok.

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mokau Kaucu

Quote from: ryu on 24 November 2012, 12:59:28 PM
pindah ke humor aja yak?

Yak, setuju.
Ntar aye komentar disitu, kalau di Topik Buddhisme, komentar aye kurang pas, alias kurang ajar.
~Life is suffering, why should we make it more?~

Mokau Kaucu

Quote from: liuyiusin on 21 November 2012, 09:58:28 AM





Menurut pemahaman sendiri dari teman dan pakar forum ini, tanpa perlu mencopy-paste apa yang tertulis dalam Tripitaka :

1) Apakah teman dan pakar disini yang tahu mengapa Siddharta Gautama berhasil mencapai penerangan sempurna saat meditasi di bawah pohon ?
2) Apakah ciri-ciri seseorang yang telah mencapai pencerahan ?

Gan En, Amitofo....

1)  Kalau meditasi dibawah daun teratai, dan hanya berhasil mendatangkan hujan, maka itu bukan Sidharta, tapi kodok.

2) Ciri ciri seseorang yang sudah mencapai pencerahan:  berpikirnya sudah tidak sama dengan saya, anda, Indra, KK, Ryu, Forte dll.



~Life is suffering, why should we make it more?~

sanjiva

^^ Akhirnya Kaucu muncul juga setelah sekian lama ada keramaian di DC.  Ke mana aja Kaucu lama tak posting, jalan2 ke Jateng-Jatim lagi?  ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

bluppy

mau jadi party blooper agg... :P

ehm...kurang setuju kalo thread nya dipindahkan ke humor
rasanya mengesampingkan sopan santun yg mendasar
biarpun mod udah repot2 pindahin sana sini

ditaruh di "Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain" aja

sanjiva

Quote from: bluppy on 24 November 2012, 02:37:29 PM
mau jadi party blooper agg... :P

ehm...kurang setuju kalo thread nya dipindahkan ke humor
rasanya mengesampingkan sopan santun yg mendasar
biarpun mod udah repot2 pindahin sana sini

ditaruh di "Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain" aja

Udah terlanjur masuk Humor, apa mau dipindah2 lagi?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

K.K.

Quote from: bluppy on 24 November 2012, 02:37:29 PM
mau jadi party blooper agg... :P

ehm...kurang setuju kalo thread nya dipindahkan ke humor
rasanya mengesampingkan sopan santun yg mendasar
biarpun mod udah repot2 pindahin sana sini

ditaruh di "Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain" aja
Jika bahasan ada satu sumber yang valid -tidak selalu harus Tipitaka- misalnya kitab suci agama lain, atau bahkan pendapat tapi yang berdasarkan logika dan memiliki landasan pemikiran yang baik, maka bisa dimasukkan ke dalam "Buddhisme & Ajaran Lain." Tapi kalau untuk bahasan tidak ada dasar, tidak bisa ditempatkan di sana.

bluppy

#134
Quote from: sanjiva on 24 November 2012, 02:58:34 PM
Udah terlanjur masuk Humor, apa mau dipindah2 lagi?

ini hanya saran saja
diterima sarannya atau tidak
keputusan di tangan mod sih

Quote from: Kainyn_Kutho on 24 November 2012, 03:04:20 PM
Jika bahasan ada satu sumber yang valid -tidak selalu harus Tipitaka- misalnya kitab suci agama lain, atau bahkan pendapat tapi yang berdasarkan logika dan memiliki landasan pemikiran yang baik, maka bisa dimasukkan ke dalam "Buddhisme & Ajaran Lain." Tapi kalau untuk bahasan tidak ada dasar, tidak bisa ditempatkan di sana.

kalau gitu ditaruh di "kafe jongkok" aja?
ditaruh di "humor" terlalu vulgar