Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali

Started by Isaacus Newtonus, 02 October 2012, 09:24:25 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Isaacus Newtonus

Quote from: sanjiva on 05 October 2012, 05:52:18 PM
Bagaiman bisa anda menulis seolah2 anda beragama berdasar iptek dan logika, sementara kitab suci agama anda bilang si tuhan menjadikan terang dulu ada di dunia, baru beberapa hari kemudian menciptakan matahari?  :o   Aneh bin ajaib  :P

Hal itu tentu tidak bisa didiskusikan di sini. (Sebenarnya pertanyaan itu sudah lama saya bahas di forum lain)

Xan To

Quote from: Isaacus Newtonus on 04 October 2012, 10:18:56 PM
Bro, agar saya tidak salah paham, saya ingin memastikan: Apakah kasus anak kecil yang diteliti Ian Stevenson itu reinkarnasi atau kelahiran kembali?

Jadi sekarang mulai berdalih apakah reinkarnasi atau kelahiran kembali? Di Buddhist disebut Kelahiran Kembali, di Hindu disebut Reinkarnasi, tapi intinya hidup sebagai manusia tidak sekali, seperti yang diyakini agamamu. Jelas, dan sekarang apakah anda mengakuinya atau cuma sekedar pingin tahu saja? kalo cuma sekedar pingin tau saja?

Saya rasa bahasan ini cukup sampai disini, saya sudah menjawab apa yang perlu saya jawab, Salam

Isaacus Newtonus

Quote from: Radi_muliawan on 05 October 2012, 04:29:12 PM
dari cara posting anda mengingatkan saya kepada om Seth yg memegang teguh paham Kreasionis di milis tetangga dan kebetulan mengidolakan Issac Newton juga

Wah bro, terus terang saya tidak kenal dengan om Seth. Seperti yang bro katakan, mungkin kebetulan saja saya dan beliau sama-sama menyukai Isaac Newton.


bangun _pw

 :| :| saya nyimak aja deh

ane kasih link kalo masbro masih menghubung2kan tumbuhan
[spoiler]http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/umum/Uraian%20Mengenai%20Tumbuhan.pdf[/spoiler]
"semoga semua makhluk hidup berbahagia"

sanjiva

Quote from: sanjiva on 04 October 2012, 06:29:37 PM
Cangkir sudah penuh berisi anggur, bagaimana mau diisi teh?   :whistle:

#tembus 500 post nih kayaknya  ^-^

DONE.  ^-^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Isaacus Newtonus

Quote from: Xan To on 05 October 2012, 05:58:48 PM
Jadi sekarang mulai berdalih apakah reinkarnasi atau kelahiran kembali? Di Buddhist disebut Kelahiran Kembali, di Hindu disebut Reinkarnasi, tapi intinya hidup sebagai manusia tidak sekali, seperti yang diyakini agamamu. Jelas, dan sekarang apakah anda mengakuinya atau cuma sekedar pingin tahu saja? kalo cuma sekedar pingin tau saja?

Saya rasa bahasan ini cukup sampai disini, saya sudah menjawab apa yang perlu saya jawab, Salam

Lho bro, kan sudah disepakati bahwa bukti empiris tentang kelahiran kembali itu tidak ada. Maka tidak perlu dibahas lagi. Kelihatannya si bro telat kereta nih.


siswahardy

Quote from: Isaacus Newtonus on 05 October 2012, 03:13:53 PM
Terkadang otak kita memang perlu dicuci agar bersih dari kesalahan-kesalahan ajaran manusia.

kalau cuci otak yg sebesar biji wijen memang mudah  :))  :))  :))

siswahardy

[at] om newton

anda selalu menekankan kalau Buddhisme adalah ajaran manusia, maka saya perlu menyampaikan beberapa hal sbb:
1. Buddha adalah manusia, tapi 'luar biasa', kalau anda dan saya tidak ada 1/1000000-nya kali
2. apa yg disampaikannya adalah Dhamma (kebenaran) yg tdp di alam semesta yg dapat diselami oleh siapa saja dlm bathin masing2, jadi kalau anda tdk dpt menyelaminya, saya memakluminya karena saya pun belum menyelami sepenuhnya
jadi tidaklah beralasan kalau anda menekankan standard yg berlaku universal untuk hal ini, karena bathin masing2 orang berbeda2
memangnya ada satu agama dimana penilaian umatnya seragam (spt komunis)?
kalau ada, kan tidak mungkin terjadinya percabangan2 (sekte2) di suatu agama
dan justru saya pikir Buddhisme sedari awal telah tepat menekankan bahwa ini tergantung bathin masing2

K.K.

Quote from: Isaacus Newtonus on 05 October 2012, 05:45:47 PM
Ada yang mengatur 'hukum' itu, yaitu manusia. Atas dasar apa itu diatur? Atas dasar pengetahuan akan jumlah. Jika manusia tidak tahu bahwa jumlah suatu barang sedikit, maka harga tidak akan naik. Jadi "pengetahuan akan sesuatu" oleh "suatu kesadaran", menciptakan 'hukum' itu. Dalam hal ini, manusia adalah 'tuhan ekonomi', pencipta hukum ekonomi.
Jika manusia yang merancang hukum tersebut, menjadi 'tuhan' bagi hukum tersebut, berarti bisa donk menetapkan harga emas atau dollar sesuka hati? ;D

Hati-hati dalam menjawab.


QuoteIni tidak relevan. Tidak mengetahui siapa pencipta Tuhan tidak serta-merta membuat Tuhan tidak ada. Ada banyak hal-hal yang tidak manusia ketahui. Misalnya, dimana ujung alam semesta? Tidak mengetahui jawaban pertanyaan itu, tidak lantas menjadikan ruang alam semesta ini menjadi tidak ada.
Betul. Tidak mengetahui satu hal, bukan berarti hal itu tidak ada. Namun berlaku pula sebaliknya, tidak mengetahui satu hal, bukan berarti hal itu ada.

Buddha sendiri tidak pernah mengukuhkan ada atau tidaknya sosok tersebut, hanya mengatakan jika memang semua ini diciptakan, maka penciptanya tentu sosok jahat karena menciptakan demikian banyak penderitaan.

Nah, jika anda ingin membuktikan keberadaan sesuatu, maka berikan argumen pendukung keberadaannya, bukan menuntut orang lain yang membuktikan 'ketidak-adaan' hal tersebut. Ini namanya 'shifting of burden fallacy'.



QuoteKelihatannya bro keliru. Dulu para ahli memang menganggap usus buntu tidak ada fungsi. Tetapi sekarang sudah diketahui fungsinya. Seorang profesor, yaitu Profesor Behe mengatakan bahwa usus buntu berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh.

Tidak mengetahui fungsi sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak berfungsi. Tidak pernah melihat sesuatu, bukan berarti sesuatu itu tidak ada.

Sekali lagi, ini membuktikan betapa terbatasnya pengetahuan manusia. Kita --manusia -- sering terburu-buru menyimpulkan sesuatu, padahal yang kita ketahui masih-lah sangat sedikit tentang kehidupan dan alam semesta ini.

Kita berkata, "Saya tahu segalanya!". Alam berkata, "Anda tidak tahu apa-apa".

(Maaf bro, bukan bermaksud menyinggung)
OK, soal usus buntu, saya koreksi, maksudnya adalah itu organ 'warisan' evolusi, yang kemudian mengembangkan fungsi lain, bukan tidak berfungsi.

Namun terlepas dari itu tidak serta-merta membawa kita lebih dekat pada kesimpulan 'adanya pencipta', bukan? Atau anda punya argumen yang membawa kita ke sana?


Predator

#504
Quote from: Isaacus Newtonus on 05 October 2012, 06:06:19 PM
Lho bro, kan sudah disepakati bahwa bukti empiris tentang kelahiran kembali itu tidak ada. Maka tidak perlu dibahas lagi. Kelihatannya si bro telat kereta nih.



berbeda pendapat dengan yg diteliti oleh ian stevenson http://en.wikipedia.org/wiki/Ian_Stevenson

http://www.medicine.virginia.edu/clinical/departments/psychiatry/sections/cspp/dops/home-page
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Xan To

Quote from: Isaacus Newtonus on 05 October 2012, 06:06:19 PM
Lho bro, kan sudah disepakati bahwa bukti empiris tentang kelahiran kembali itu tidak ada. Maka tidak perlu dibahas lagi. Kelihatannya si bro telat kereta nih.

Anda itu bodoh atau saya nya yang kurang jelas?

katakan lah anda itu anak kecil yang diceritakan dalam buku Twenty Cases Suggestive of Reincarnation, setelah anda berumur beberapa tahun, anda mulai berkata kepada orang tua yang melahirkan anda bukan sebagai ibu anda (skrg), dan selama kurun waktu tertentu anda terus berkata demikian sehingga akhirnya Ibu anda (Skrng) bersedia pergi ke rumah yang katanya rumah anda, disana anda bisa menunjukan ibu yg anda bilang sebagai ibu anda (lama). menunjukan saudara-saudara anda (lama) dan semua yang anda sebutkan benar mengenai keluarga anda yang dulu, karena keluarga anda yang dulu juga mengakui nama mereka memang seperti yang anda sebutkan padahal anda masih kecil dan tidak pernah pergi ke rumah keluarga anda yang lama karena jaraknya yang jauh, mengerti?

Apakah ini bukti empiris yang anda maksud?

emulio

#506
Quote from: Isaacus Newtonus on 05 October 2012, 02:24:15 PM
Kan sudah pernah kita bahas, bahwa bagi orang-orang yang tidak sempat mengenal, ada Kerajaan Seribu Tahun. Nah, yang jadi masalah bagi orang yang sudah mengenai, tetapi masih menolak.


Lho, bukannya bro pernah baca kesaksian di FK, bahwa seseorang yang pernah mengalami penampakan itu, dalam keadaan sadar?


Yah ini sama saja dengan pertanyaan, "Jadi kamu tidak percaya Roh Kudus? Kamu sudah pernah Berbahasa Roh belum?" Pertanyaan ini kan tidak logis ditanyakan kepada orang yang berbeda keyakinan.

1. Saya gak masalah kerajaan 1000 tahun atau tidak.
Waktu itu saya juga sudah jawab, bahwa dengan kerajaan 1000 tahun pun, ini tetap menjadikan tuhan tidak adil karena yang satu bisa langsung masuk surga karena sudah tahu dan yang lain mesti dites di kerajaan 1000 tahun.

Eh, apa hubungannya sama sindiran saya Isaac? Kan saya menyoroti moral tuhan semesta alam versi kr****n yang begitu keren mencantumkan hukuman mati dari suatu hal sekecil ini.

Oya, maaf agak menyimpang, pertanyaan saya di FK masih tidak terjawab tentang mengapa tuhan membunuh orang-orang termasuk anak kecil, dan dengan sendirinya melanggar moral yang dia tetapkan sendiri.
Monggo mampir lagi ke sana. teman-teman FK tidak ada yang sejago kamu ;D
Waktu itu kamu sudah jawab, tapi sudah saya berikan logcal fallaciesnya.
Sama yang nabi nuh itu sudah deal kan kalau itu dongeng, logical fallacies untuk jawaban kamu semua hewan berasal dari 42 spesies bla bla sudah saya ajukan dan tidak kamu bantah.


2. Apa definisi sadar menurut kamu?
Kadang hipnotis massal membuat para orang yang dihipnotis melihat hal yang mereka anggap sangat nyata, tapi tidak buat yang tidak dihipnotis.

Oh...saya ingat. Paulus maksud kamu?
Kalau Yesus bisa seperti itu, so does Siddharta. Dalam ajaran kami, Yesus bisa dikategorikan arahant karena memiliki kemampuan sebagai seorang arahant. Saya sudah baca argumen kamu di FK tentang nubutan Yesus bla bla...
Tapi kemampuan Yesus tidaklah mencerminkan tuhan karena para arahant juga bisa.
Lebih baik link saya itu dibaca, karena di sana juga mengupas tentang alkitab. Khususnya menyoroti masalah keautentikan bahasa yang sudah hilang karena lost in translation (khususnya konsep tentang tuhan).

3. Gak nyambung. Saya tanya kamu sudah menyelami belum, maksudnya kamu sudah menyelami ajaran buddhisme belum sebelum bertanya-tanya banyak begini. kalau belum, makanya saya menyarankan kamu baca dahulu pdf yang saya kasih, karena pdf yang saya kasih itu membuat saya yakin dengan buddhisme, Itu kan tadi konteksnya.

Jadi sekarang gak ada salahnya kamu baca dulu, sebelum kamu bertanya hal-hal yang sulit. Saya sudah bilang, 1000 post sekalipun gak akan memuaskan kamu kalau kamu memulainya belajar sesuatu dengan metode top-down.

Note:
Terima kasih karena sudah menyempatkan membalas postingan yang begini banyak. Saya mengapresiasi keinginan kamu untuk berdiskusi.
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Predator

Hmm tunggu dikit.. Yakin yesus dikategorikan  arahat ? Kalau tidak salah menurut cerita..Yesus akan turun ke kehidupan bumi 1 kali lagi. Apakah arahat yg sudah parinibbana masih harus ke kehidupan bumi 1 kali lagi? :D

Quote from: emulio on 05 October 2012, 07:33:35 PM
1. Saya gak masalah kerajaan 1000 tahun atau tidak.
Waktu itu saya juga sudah jawab, bahwa dengan kerajaan 1000 tahun pun, ini tetap menjadikan tuhan tidak adil karena yang satu bisa langsung masuk surga karena sudah tahu dan yang lain mesti dites di kerajaan 1000 tahun.

Eh, apa hubungannya sama sindiran saya Isaac? Kan saya menyoroti moral tuhan semesta alam versi kr****n yang begitu keren mencantumkan hukuman mati dari suatu hal sekecil ini.

Oya, maaf agak menyimpang, pertanyaan saya di FK masih tidak terjawab tentang mengapa tuhan membunuh orang-orang termasuk anak kecil, dan dengan sendirinya melanggar moral yang dia tetapkan sendiri.
Monggo mampir lagi ke sana. teman-teman FK tidak ada yang sejago kamu ;D
Waktu itu kamu sudah jawab, tapi sudah saya berikan logcal fallaciesnya.
Sama yang nabi nuh itu sudah deal kan kalau itu dongeng.


2. Apa definisi sadar menurut kamu?
Kadang hipnotis massal membuat para orang yang dihipnotis melihat hal yang mereka anggap sangat nyata, tapi tidak buat yang tidak dihipnotis.

Oh...saya ingat. Paulus maksud kamu?
Kalau Yesus bisa seperti itu, so does Siddharta. Dalam ajaran kami, Yesus bisa dikategorikan arahant karena memiliki kemampuan sebagai seorang arahant. Saya sudah baca argumen kamu di FK tentang nubutan Yesus bla bla...
Tapi kemampuan Yesus tidaklah mencerminkan tuhan karena para arahant juga bisa.
Lebih baik link saya itu dibaca, karena di sana juga mengupas tentang alkitab. Khususnya menyoroti masalah keautentikan bahasa yang sudah hilang karena lost in translation.

3. Gak nyambung. Saya tanya kamu sudah menyelami belum, maksudnya kamu sudah menyelami ajaran buddhisme belum sebelum bertanya-tanya banyak begini. kalau belum, makanya saya menyarankan kamu baca dahulu pdf yang saya kasih, karena pdf yang saya kasih itu membuat saya yakin dengan buddhisme, Itu kan tadi konteksnya.

Jadi sekarang gak ada salahnya kamu baca dulu, sebelum kamu bertanya hal-hal yang sulit. Saya sudah bilang, 1000 post sekalipun gak akan memuaskan kamu kalau kamu memulainya belajar sesuatu dengan metode top-down.

Note:
Terima kasih karena sudah menyempatkan membalas postingan yang begini banyak. Saya mengapresiasi keinginan kamu untuk berdiskusi.

susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

sanjiva

Quote from: emulio on 05 October 2012, 07:33:35 PM
Oh...saya ingat. Paulus maksud kamu?
Kalau Yesus bisa seperti itu, so does Siddharta. Dalam ajaran kami, Yesus bisa dikategorikan arahant karena memiliki kemampuan sebagai seorang arahant. Saya sudah baca argumen kamu di FK tentang nubutan Yesus bla bla...
Tapi kemampuan Yesus tidaklah mencerminkan tuhan karena para arahant juga bisa.

Bro, harap dibedakan antara kemampuan batin dengan kesucian batin itu berbeda.

Y3sus memang punya kemampuan batin karena pernah belajar meditasi di India, tapi dia bukan arahat.

1.  Arahat tidak marah2 kayak J3sus ngobrak-ngabrik pedagang di depan bait a11ah.
2.  Arahat tidak lahir kembali.
3.  Arahat sudah tidak memiliki pandangan salah tentang diri yg kekal.
4.  Arahat tidak punya pandangan salah bahwa dengan doa saja bisa bebas dari penderitaan.
5.  Arahat tidak punya rasa takut (mati) kayak waktu J3sus disalip.

Kalau J3sus, gw yakin sotapana saja belum, apalagi arahat.  :no:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

emulio

#509
Quote from: Radi_muliawan on 05 October 2012, 07:41:36 PM
Hmm tunggu dikit.. Yakin yesus dikategorikan  arahat ? Kalau tidak salah menurut cerita..Yesus akan turun ke kehidupan bumi 1 kali lagi. Apakah arahat yg sudah parinibbana masih harus ke kehidupan bumi 1 kali lagi? :D

Wah....Berarti belum ya >.<
Maaf sekali:(
Tapi di ajaran mereka bahkan lebih exaggerate dianggap tuhan.
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.