dalam budhis, kategori kitab di sebut suci bagaimana?

Started by ryu, 20 June 2012, 12:09:04 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

ryu

dalam budhis, kategori kitab di sebut suci bagaimana?

apakah dalam budhis ada kitab suci?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Indra

jika kitab itu minimal sudah mencapai tingkat sotapatti magga, maka kitab itu disebut suci

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

ryu

Quote from: Indra on 20 June 2012, 12:38:58 PM
jika kitab itu minimal sudah mencapai tingkat sotapatti magga, maka kitab itu disebut suci
:hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Mas Tidar

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Rico Tsiau

Quote from: adi lim on 20 June 2012, 02:24:20 PM
bagaimana pula kalau buku suci !

sama saja

jika buku itu minimal sudah mencapai tingkat sotapatti magga, maka buku itu disebut suci

=)) =)) =)) =))

adi lim

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Rico Tsiau

Quote from: adi lim on 20 June 2012, 02:35:34 PM
adapula 'air suci'

gampang, berarti airnya minimal sudah mencapai tingkat sotapatti magga.
paling bagus cari air yang sudah mencapai arahat, jauh lebih suci

=)) =))

Alucard Lloyd

Pertanyaan saya bagaimana kalau sebenarnya tidak ada kehidupan suci? Semua hanya kahyalan pikiran karena ingin berbeda dengan kehidupan biasa? Semua hanya ilusi pikiran anda
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: ak.agus on 20 June 2012, 07:04:34 PM
Pertanyaan saya bagaimana kalau sebenarnya tidak ada kehidupan suci? Semua hanya kahyalan pikiran karena ingin berbeda dengan kehidupan biasa? Semua hanya ilusi pikiran anda

jika tdk ada kehidupan suci, no problem. setidaknya orang2 yg berilusi itu  sudah berusaha menjalani kehidupan bermoral, dan ia dipuji karena itu. tapi apa hubungannya sama kitab yg isebut suci?

Alucard Lloyd

Kitab suci pasti kan dibuat dari perkataan orang "suci" atau pun dari cerita kehidupan orang "suci"
Maka dari itu saya bertanya pada kehidupannya secara langsung.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Indra

Quote from: ak.agus on 20 June 2012, 09:04:27 PM
Kitab suci pasti kan dibuat dari perkataan orang "suci" atau pun dari cerita kehidupan orang "suci"
Maka dari itu saya bertanya pada kehidupannya secara langsung.

masak sih? kalau begitu Tipitaka tidak memenuhi syarat sebagai kitab suci, karena berisi cerita dan perkataan Devadatta yg jelas bukan orang suci

adi lim

Quote from: ak.agus on 20 June 2012, 07:04:34 PM
Pertanyaan saya bagaimana kalau sebenarnya tidak ada kehidupan suci? Semua hanya kahyalan pikiran karena ingin berbeda dengan kehidupan biasa? Semua hanya ilusi pikiran anda

begitu juga anda, karena kapasitas anda hanya mampu berilusi makanya seperti sekarang ini.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Alucard Lloyd

Kesalah saya mungkin terlalu banyak berilusi tentang diri ini tapi yang dapat membuat sadar pun ilusi itu sendiri karena muak akan hayalan diri akhirnya sadar ini hanya membawa dukah.
Jujur kepada om indra saya sendiri tidak 100 % percaya apa yang tertulis di tripitaka karena sama dengan kitab suci agama lain itu tertulis dan ditulis oleh manusia dan di kopi oleh manusia yang mungkin dapat kesalahan penulisan dan pengartian dalam banyak hal, tetapi saya juga tidak bilang itu salah semua karena saya pun masih mempelajari dan membaca beberapa bagian dari tripitaka itu sendiri. Dan hasil nya dapat membuat saya sadar dalam beberapa hal.
Kembali lagi yang menganggap suci tidak suci kan pikiran anda sendiri. Bukan mutlak abadi orang suci itu ada karena tiada dan ada selalu bersamaan.
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana