PERJALANAN KE SURGA SUKHAVATI

Started by JackDaniel, 09 April 2008, 03:08:27 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

gajeboh angek

Sebenarnya ini dipost di forum Mahayana, tapi sementara menunggu  yang lebih kompeten, karena ada kecurigaan ini adalah postingan dari Aliran I Kuan Tao, maka dipindahkan.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

JackDaniel

Wow... Topic yang mengundang banyak kontroversi
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

SandalJepit

#32
Quote1. Berapa banyak kata Maitreya muncul sedangkan di Sukhvati tidak disebutkan keaddaanya seperti Sutra Sukhavati dan Sutra Amitabha original?
2. Maitreya bersabda mengenai kerukunan umat beragama,hal itu biasa diceramah org Maitreya mereka menganggap umat beragama lain tidak mau menerima keyakinan dan cari gara2 dengan mereka padahal mereka yang memutar balikkan ajaran org lain.
3. nama penulis adalah seorang maitreyanism pandita,hanya merubah kata pandita menjadi bahas buddhist yaitu biksu.
4. coba di cek kebenaran nama vihara di Singapore,vihara apakah itu?
5. ini adalah banyolan umat maitreya untuk membodoh2in umat Buddhist yang tidak mendalam pemahamannya agar bisa ditarik ke ajaran mereka melalui perkataan Maitreya.
6. Varga = kasta?Buddha sama sekali tidak mengajarkan kasta.

1. Keliatannya sama sekali tidak memahami sutra Amitabha:
gw kutip dari Sutra Amitabha:

QuoteDemikianlah telah kudengar, Pada suatu saat Hyang Buddha berdiam di Sravasti, di hutan Jeta, Taman Anthapindaka bersama dengan sekumpulan Bhikkhu ...........
....
......
"Juga O, Sariputra! Alam Sukhavati itu juga dihiasi dengan tujuh langkah bertingkat, tujuh baris jajaran pohon palma, dan jalinan-jalinan tali temali yang pada setiap ujungnya terdapat genta. Setiap sisinya berpagar indah, dan gemerlapan dengan empat macam permata, yakni: emas (suvarna), perak (rupya), batu hijau muda (vaidurya), dan kristal (sphatika). Dengan deretan kemuliaan yang khas untuk suatu negeri-Buddha itulah negeri-Buddha tersebut dihiasi"

"Juga O, Sariputra ! Dalam alam Sukhavati itu terdapat kolam-kolam teratai, yang dihiasi dengan tujuh macam permata, yaitu emas, perak, batu hijau kristal, mutiara merah (lohitamukti), berlian (asmagarbha) dan koral (usaragalva). Kolam tersebut penuh dengan air yang memiliki delapan sifat kebaikan , air kolam-kolam tersebut naik setinggi tempat arungan dan tempat mandi, sehingga burung-burung kakapeya pun dapat minum di sana; Kolam-kolam teratai ini, pada keempat tepinya terdapat empat tangga, yang indah gemerlapan dengan empat macam permata, yakni emas, perak, batu hijjau muda, dan kristal."

Dan pada setiap tepi kolam-kolam teratai tersebut tumbuh pohon-pohon permata yang indah dan gemerlapan dengan tujuh macam permata, yaitu emas, perak, batu hijau kristal, mutiara merah , berlian dan koral sebagai macam ketujuh. Dan di dalm kolam-kolam tersebut tumbuh bunga-bunga teratai, yang biru, berwarna biru, bersinar biru, nampak biru; yang kuning berwarna kuning, bersinar kuning, nampak kuning; yang merah, berwarna merah, bersinar merah, nampak merah; yang putih berwarna putih, bersinar putih, nampak putih; 
.......

ceramah bhiksu Cuan Cing:

Quote

Tak lama kemudian kami telah sampai di sebuah Aula Istana yang amat besar, saya segera bernamaskara kepada Bodhisattva yang berada di Aula. Sesudah dibawah, Kuan She Ing Phu Sa melanjutkan perjalanan kami, tahu-tahu kami tiba di sebuah kolam teratai. Wah! Alangkah besar dan indahnya kolam Teratai di Varga Tengah ini ! Dibandingkan dengan yang di Varga Bawah, entah berapa kali lebih besar, lebih indah, lebih megah dan lebih agung. Sekeliling tepi kolam bertahtahkan tujuh macam intan manikam, bunga teratai di dalam kolam luar biasa bagusnya, garis-garis urat setiap kelopak (mahkota) sangat indah dan halus sekali serta setiap garis berkilauan dengan warna masing-masing. Garis-garis yang beraneka warna saling bersilang membentuk gambar-gambar yang indah dan menarik, sungguh sulit dilukiskan dengan kata-kata.

Aneh bin ajaib! Setiap kuntum bunga teratai terdiri dari entah beberapa sap mahkota dan setiap sap terdiri entah beberapa mahkota, dalam setiap mahkota yang luas itu terdapat beraneka ragam bangunan, ada pavilion, teras, gedung bertingkat serta pagoda pagoda tinggi dan semuanya memancarkan puluhan jenis warna sinar sangat menakjubkan!


Sutra amitabha:
Quote
Juga, O, Sariputra! Ketika jajaran pohon-pohon palma dan jalinan tali-temali yang pada setiap ujungnya terdapat genta di negeri-Buddha itu digerakkan oleh angin, maka terdengarlah suara yang merdu dan menawan hati, Ya, O Sariputra! seperti dari sebuah alat musik sorgawi yang mengandung seratus ribu koti jenis suara, ketika dimainkan oleh para Arya terdengarlah suara yang merdu dan menawan hati; suara yang merdu dan menawan hati itu terdengar dari jajaran pohon-pohon palma dan jalinan tali-temali yang pada setiap ujungnya terdapat genta yang digerakkan oleh angin. Ketika orang-orang mendengar suara tersebut, muncullah ingatan terhadap Buddha, muncullah ingatan terhadap Dharma, dan muncullah ingatan terhadap Sangha dalam batin mereka. Dengan deretan kemuliaan yang khas untuk suatu negeri-Buddha itulah, negeri-Buddha tersebut dihiasi"

Ceramah:
Quote
Di alam ini, gedung, pagoda, dan bangunan lainnya lebih banyak , lebih besar, dan lebih tinggi, serta lebih indah dan megah dari yang di Varga Bawah. Di sini setiap hari turun hujan bunga, dan penghuninya setiap hari memungut bunga-bunga yang indah itu untuk mempersembahkan kepada Para Buddha di Seluruh Penjuru. Bunga-bunga yang harum dan cantik itu entah berapa ribu kali lebih indah dari bunga-bunga di bumi. Alunan musik merdu, halus dan sentimental datang dari langit sungguh sulit melukiskan keindahan dengan kata-kata. Saya kutip beberapa kalimat dari Sutra sebagai berikut, saya kira paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnnya, "Beribu-ribu jenis musik istana di dunia fana, tak dapat menandingi satu nada yang ada di Kerajan Pemutar Roda Dharma. Beribu-ribu jenis musik di Alam Dewa Travastrimsas, tidak dapat menandingi satu nada musik dari Alam Dewa Mahasvara, dan beribu-ribu jenis musik di Alam Dewa Mahasvara, tidak dapat menandingi satu nada musik dari tujuh baris jajaran pohon ajaib di Sukhavati Loka!"



SandalJepit

Quote2. Maitreya bersabda mengenai kerukunan umat beragama,hal itu biasa diceramah org Maitreya mereka menganggap umat beragama lain tidak mau menerima keyakinan dan cari gara2 dengan mereka padahal mereka yang memutar balikkan ajaran org lain.

maksudnya ape? jadi agama Buddha tidak mengajarkan kerukunan umat beragama?

Quote
3. nama penulis adalah seorang maitreyanism pandita,hanya merubah kata pandita menjadi bahas buddhist yaitu biksu.
sembarangan aja , nulis harus ada buktinya lho


Quote4. coba di cek kebenaran nama vihara di Singapore,vihara apakah itu?
udah gw googling, ada tuh vihara di jalan limbok


Quote5. ini adalah banyolan umat maitreya untuk membodoh2in umat Buddhist yang tidak mendalam pemahamannya agar bisa ditarik ke ajaran mereka melalui perkataan Maitreya.
jangan sembarangan ngetik tanpa mikir dulu

Quote
6. Varga = kasta?Buddha sama sekali tidak mengajarkan kasta.
penafsiran yang sembarangan sekali

gajeboh angek

Menunggu konfirmasi dari Nyanadhana dan yang lainnya...
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

nyanadhana

#35
 _/\_ seperti yang saya katakan,artikel ini adalah hasil buatan tangan Maitreyanism. bersembunyi dibalik sebuah vihara,nama biksu besar atau apa sajalah,saya udah bosan membaca ini dan tulisan ini selalu digunakan sebagai propaganda mereka untuk menarik umat aliran Sukhavati. saya udah sering melihat,membaca ini ketika mama saya dan beberapa anggota vihara di Vihara Sukhavati mulai diintimidasi dengan artikel ini. Saya tidak tahu apakah anda merupakan anggota aliran ini namun silahkan mencek ke vihara mereka,kalo ga salah tulisan ini udah lama sekali ,tahun 198x.
saya masih menyimpan copyan tulisan ini dan satu versi lagi mengenai perjalanan Chi Kung(Ji Gong). anda boleh marah2 kepada saya namun maaf kenyataan memang seperti itu dan saya tidak tahu umat mana yang memulai banyolan konyol ini. bisa saja umat yang terlalu semangat untuk mengajak banyak umat.sekali lagi,tulisan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan penulisnya namun tulisan ini datang dari vihara Anda.Terima kasih
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

nyanadhana

#36
 _/\_ berhubung saya merasa bahwa pembahasan soal Maitreya adalah puter-puter tiada habisnya, saya akan menelan pahit semua fakta yang ada dengan memilih jalan diam.
Semoga di kesempatan yang baik,semua kerusakan Buddhism dan penggerogotannya bisa anda pulihkan lagi seperti sedia kala tanpa menciptakan sensasi berlebihan dan penafsiran yang bermacam-macam mengenai Dhamma.
Mulai sekarang saya tidak akan membeberkan apa-apa lagi ,semua fakta silahkan cari sendiri dan ehipassiko. jika ingin belajar Buddhadhamma, pelajari Dhamma dengan baik,bila ingin belajar Taoism,belajar Taoism yang baik agar tidak ada pihak yang merasa kecopetan dan tidak sesuai dengan pengajarannya.
Terima kasih  _/\_  ^:)^
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

bond

#37
Intinya adalah segala penyimpangan Sutta-sutta Buddhism, maka jelas kita tolak salah aja lha, daripada yg aliran maitreya berdalih-dalih ini itu dan jika dijelaskan tidak mau ngerti, kita harus bersikap tegas.Dan pembahasan aliran maitreya adalah untuk membuat umat Buddha dan diantara kita mengerti apa itu Dhamma dan bukan Dhamma. Dan saya simpulkan saja selama masih ngutipnya ngak benar tetap salah, ngak usah mereka berlindung pada perbuatan mereka baik atau tidak baik. Yg kita kritik adalah "domplengnya" . Kalau mereka ngak suka dikritik, jawabnya emang gua pikirin(EGP). Yg penting kita berbicara fakta dan nyata juga berdasarkan niat tulus daripada nyari2 umat. Mereka yg menanggap kita menyerang aliran Maitreya, harus sadar masih banyak orang yg tidak memahami Dhamma dengan tidak benar, ini adalah tugas kita mempertahankannya hingga titik darah terakhir sekalipun Dhamma ini suatu saat akan hilang, paling tidak kita melakukan sesuatu atas dasar niat baik dan cinta kasih untuk memberikan pandangan benar. Dan kalau mereka dikritik adalah konsekwensi mereka akibat mendompleng.
Bahkan di agama Tao pun mereka dikritik sebagai agama gado2. Karena ini forum Buddhis maka saya pribadi tidak akan membahas mengenai penyimpangan ajaran Tao aliran maitreya.

_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

chingik

Sekedar info,  dua pentolan Buddhisme Mahayana, yakni Master Hsuan Hua dan bhiksu Chinkung pernah ditanyakan mengenai ceramah perjalanan ke Sukhavati dari bhiksu Kuangchin ini.
Dari hasil pengamatan, mereka menolaknya, dan menasihati utk tidak perlu terlalu percaya dengan kisah2 yang tidak sesuai dengan isi Sutra.

Kalo mau percaya juga terserah. Paling2 jika suatu saat terbukti tidak benar, maka merasa kecewa, gitu aja.
Butuh pengorbanan besar dalam proses pembelajaran


nyanadhana

 _/\_ bro chingik akhirnya kamu muncul juga untuk memberikan klarifikasi.  ^:)^
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

gajeboh angek

Nah itu yang ditunggu-tunggu klarifikasi.

Berarti topik ini tetap diperbandingan, karena tidak sesuai sutra Mahayana.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

SandalJepit

Quote from: chingik on 14 April 2008, 11:44:04 AM
Sekedar info,  dua pentolan Buddhisme Mahayana, yakni Master Hsuan Hua dan bhiksu Chinkung pernah ditanyakan mengenai ceramah perjalanan ke Sukhavati dari bhiksu Kuangchin ini.
Dari hasil pengamatan, mereka menolaknya, dan menasihati utk tidak perlu terlalu percaya dengan kisah2 yang tidak sesuai dengan isi Sutra.

Kalo mau percaya juga terserah. Paling2 jika suatu saat terbukti tidak benar, maka merasa kecewa, gitu aja.
Butuh pengorbanan besar dalam proses pembelajaran



waks...  :o baru tau ada klarifikasi kayak gini...  :o

nyanadhana

  _/\_ makanya gunakan kebijaksanaan untuk memilah.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

SandalJepit

Quote from: nyanadhana on 14 April 2008, 08:40:26 AM
_/\_ seperti yang saya katakan,artikel ini adalah hasil buatan tangan Maitreyanism. bersembunyi dibalik sebuah vihara,nama biksu besar atau apa sajalah,saya udah bosan membaca ini dan tulisan ini selalu digunakan sebagai propaganda mereka untuk menarik umat aliran Sukhavati. saya udah sering melihat,membaca ini ketika mama saya dan beberapa anggota vihara di Vihara Sukhavati mulai diintimidasi dengan artikel ini. Saya tidak tahu apakah anda merupakan anggota aliran ini namun silahkan mencek ke vihara mereka,kalo ga salah tulisan ini udah lama sekali ,tahun 198x.
saya masih menyimpan copyan tulisan ini dan satu versi lagi mengenai perjalanan Chi Kung(Ji Gong). anda boleh marah2 kepada saya namun maaf kenyataan memang seperti itu dan saya tidak tahu umat mana yang memulai banyolan konyol ini. bisa saja umat yang terlalu semangat untuk mengajak banyak umat.sekali lagi,tulisan ini tidak dapat dipertanggungjawabkan penulisnya namun tulisan ini datang dari vihara Anda.Terima kasih

gw kagak ada hubungan apapun dgn aliran M ye... gw cuma coba men-googling dan mencari tahu kebenaran dari artikel ini..

bond

Akhirnya suhu chingik nongol,mantap.Bener khan melenceng juga dari sutra mahayana ^:)^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada