News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

weleh2 dari tetangga nih ngomongin aye

Started by ryu, 05 January 2012, 11:00:45 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Quote from: Sumedho on 13 January 2012, 11:23:29 AM
asik dapet bonus...

beliau kan dulu masuk jhana 1 dengan belum memiliki sammaditthi, jika ditilik dari urutan itu maka masih belum sammasamadhi.

Jika itu sammasamadhi, maka udah dapet sammananam lalu sammavimutti

unless... like stated by ryu ^
Berarti Samma Ditthi muncul dengan dikondisikan Miccha Samadhi? ;D

Yang ryu punya itu versi lain.

icykalimu

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 January 2012, 12:03:13 PM
Berarti Samma Ditthi muncul dengan dikondisikan Miccha Samadhi? ;D

Yang ryu punya itu versi lain.

samma samadhi artinya konsentrasi benar. bukan konsentrasi sempurna.
jadi ada beberapa tingkatan sampai mencapai sempurna.
jadi bukan miccha samadhi.
I think...
...

ryu

Quote from: morpheus on 12 January 2012, 05:12:00 PM
nambahin...

disitulah bedanya meditasi dengan nasehat2 self help. sering kita melihat "10 tips cara mengatasi kemarahan", "cara praktis menjadi orang sabar", "trik agar disayang pacar", dll. semua tips2 ini sifatnya mencoba memoles diri pada level intelek. do this, you will be that. do that, you will gain this. majalah atau buku2 self help mencoba memaksa, memanipulasi, mengekang, memoles bagaimana agar kita memiliki sifat2 baik, yg sukses, yg memiliki banyak teman, efisien walaupun berbeda dengan realitanya. sayangnya polesan intelek tidak akan membawa transformasi batin.

pikirannya hanya meloncat2 saja dari satu tips ke tips yg lain, dari satu polesan ke polesan yang lain, satu nasehat bijak ke nasehat bijak terkini...dengan kata lain: dukkha!

tanpa transformasi batin, ini sifatnya hanya dipermukaan, palsu...

nambahin, kalau di sutra2 gitu yang baca mantra dll, itu sifatnya apa? seperti baca amitabha, budho, palsu atau asli?

dan kalau buda membabarkan dama seperti di salekha sutta itu maksudnya ke sifatn yang hanya dipermukaan juga?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Sumedho

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 January 2012, 12:03:13 PM
Berarti Samma Ditthi muncul dengan dikondisikan Miccha Samadhi? ;D

Yang ryu punya itu versi lain.

kekna waktu pangeran siddattha itu kecil di bawah pohon itu, tidak muncul sammaditthi deh
There is no place like 127.0.0.1

morpheus

Quote from: ryu on 13 January 2012, 12:48:26 PM
nambahin, kalau di sutra2 gitu yang baca mantra dll, itu sifatnya apa? seperti baca amitabha, budho, palsu atau asli?
imo, tujuan sebenarnya dari mantra dan meditasi buddho adalah transformasi batin, bukan untuk mengusir setan.

Quote from: ryu on 13 January 2012, 12:48:26 PM
dan kalau buda membabarkan dama seperti di salekha sutta itu maksudnya ke sifatn yang hanya dipermukaan juga?
Sallekha Sutta yg ini?
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.008.nypo.html

berikut saya kutipkan akhir dari instruksi yg diberikan Sang Buddha kepada cunda yg menjawab pertanyaan anda:
Quote
...
17. "Thus, Cunda, I have shown to you the instruction on effacement, I have shown to you the instruction on thought's arising, I have shown to you the instruction on avoidance, I have shown to you the instruction on the way upward, I have shown to you the instruction on quenching.

18. "What can be done for his disciples by a Master who seeks their welfare and has compassion and pity on them, that I have done for you, Cunda.[27] There are these roots of trees, there are empty places. Meditate, Cunda, do not delay, lest you later regret it. 'This is my message to you."
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

will_i_am

#245
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 January 2012, 10:30:00 AM
Bro will, betul bahwa yang menyertai semua jalan tersebut adalah pandangan benar. Tapi jika dikatakan pandangan benar sebagai 'permulaan', apakah kondisi dari pandangan benar? Bagaimana ia muncul?
ada dua jenis pandangan benar muncul...
yang pertama melalui realisasi sendiri, seperti para samma sambuddha dan pacceka buddha..
yang kedua dengan mendengar dhamma dari orang lain...
mendengar dhamma dari orang lain ya termasuk teori juga...

kasih referensi sutta lagi ya...   :P :P :P

Quote
MN 43: Mahāvedalla Sutta

[spoiler]
43  Mahāvedalla Sutta
Rangkaian panjang Tanya-Jawab

(PANDANGAN BENAR)

[294] 13. "Teman, berapakah kondisi bagi munculnya pandangan benar?"

"Teman, ada dua kondisi bagi munculnya pandangan benar: kata-kata orang lain dan perhatian bijaksana. Ini adalah dua kondisi bagi munculnya pandangan benar."[/spoiler]
komentar mengenai sutta ini:

[spoiler]440) MA: "Kata-kata orang lain" (purato ghosa) adalah ajaran Dhamma yang bermanfaat. Kedua kondisi ini adalah diperlukan bagi para siswa untuk sampai pada pandangan benar dari pandangan terang dan pandangan benar dari jalan lokuttara. Tetapi para Pacceka Buddha dan para Buddha yang tercerahkan sempurna dan maha tahu hanya bergantung pada perhatian bijaksana tanpa "kata-kata orang lain."[/spoiler]


hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

ryu

Quote from: morpheus on 13 January 2012, 12:59:46 PM
imo, tujuan sebenarnya dari mantra dan meditasi buddho adalah transformasi batin, bukan untuk mengusir setan.
Sallekha Sutta yg ini?
http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.008.nypo.html

berikut saya kutipkan akhir dari instruksi yg diberikan Sang Buddha kepada cunda yg menjawab pertanyaan anda:
Effacement
12. "But herein, Cunda, effacement should be practiced by you:[16]

(1) Others will be harmful; we shall not be harmful here — thus effacement can be done.[17]
(2) Others will kill living beings; we shall abstain from killing living beings here — thus effacement can be done.
(3) Others will take what is not given; we shall abstain from taking what is not given here — thus effacement can be done.
(4) Others will be unchaste; we shall be chaste here — thus effacement can be done.
(5) Others will speak falsehood; we shall abstain from false speech here — thus effacement can be done.

yang diajarkan diatas itu sifatnya dipermukaan a.k.a palsu atau tidak?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

morpheus

#247
Quote from: ryu on 13 January 2012, 01:18:46 PM
Effacement
12. "But herein, Cunda, effacement should be practiced by you:[16]

(1) Others will be harmful; we shall not be harmful here — thus effacement can be done.[17]
(2) Others will kill living beings; we shall abstain from killing living beings here — thus effacement can be done.
(3) Others will take what is not given; we shall abstain from taking what is not given here — thus effacement can be done.
(4) Others will be unchaste; we shall be chaste here — thus effacement can be done.
(5) Others will speak falsehood; we shall abstain from false speech here — thus effacement can be done.

yang diajarkan diatas itu sifatnya dipermukaan a.k.a palsu atau tidak?
apabila nasehat berhenti sampai di "jangan gini, jangan gitu" tanpa meditasi, maka itu sifatnya superfisial alias hanya dipermukaan saja.
perhatikan baik2 betapa nasehat di atas sebenarnya merupakan instruksi untuk berlatih...

dan Buddha tidak berhenti di sana, di akhir sutta Buddha menyuruh cunda:
"Meditate, Cunda, do not delay, lest you later regret it"

untungnya cunda gak ngeyel:
"aye gak mau meditasi dahulu. ngeri ah ngeliat devadatta tersesat...."
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

will_i_am

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 January 2012, 10:50:57 AM
Kalau gitu, bonus pertanyaan juga nih. ;D

Waktu Bodhisatta duduk di bawah pohon Bodhi, sebelum mencapai penerangan sempurna, meditasinya termasuk samma samadhi ataukah miccha samadhi?
samma samadhi...
tapi untuk membedakan mana samma samadhi, mana miccha samadhi ya kenanya kesana juga: pandangan benar
gimana bisa bedain yang mana salah yang mana benar kalau tidak punya pandangan??
kan udah ditulis di suttanya om..  ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

ryu

Quote from: morpheus on 13 January 2012, 01:27:20 PM
apabila nasehat berhenti sampai di "jangan gini, jangan gitu" tanpa meditasi, maka itu sifatnya superfisial alias hanya dipermukaan saja.
perhatikan baik2 betapa nasehat di atas sebenarnya merupakan instruksi untuk berlatih...

dan Buddha tidak berhenti di sana, di akhir sutta Buddha menyuruh cunda:
"Meditate, Cunda, do not delay, lest you later regret it"

untungnya cunda gak ngeyel:
"aye gak mau meditasi dahulu. ngeri ah...."

kalau yang bilang buda sih pastinya gitu, coba waktu itu yang bilang si choa ke cunda pasti ngomong  "aye gak mau meditasi dahulu. ngeri ah...."
nasihat di atas bisa untuk seorang yang belum bisa berenang tapi mau mengajar berenang sama aja kek choa =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

K.K.

Quote from: icykalimu on 13 January 2012, 12:35:16 PM
samma samadhi artinya konsentrasi benar. bukan konsentrasi sempurna.
jadi ada beberapa tingkatan sampai mencapai sempurna.
jadi bukan miccha samadhi.
I think...
Agreed. :)

Menurut saya memang semua itu 'bertingkat'. Secara sangat sederhana, pandangan benar level 1 mengkondisikan samadhi benar level 1, dan samadhi benar level 1 itu bisa membuka pandangan benar level 2, dst. Kadang keseluruhan unsur itu saling mengkondisikan, jadi tidak bisa dibilang mana dulu.


K.K.

Quote from: Sumedho on 13 January 2012, 12:48:52 PM
kekna waktu pangeran siddattha itu kecil di bawah pohon itu, tidak muncul sammaditthi deh
Maksudnya yang waktu Pangeran Siddhattha di bawah pohon Bodhi itu lho. Sebelom penerangan sempurna (sebelum pandangan benar), ia bermeditasi sampai muncul Tevijja. Berarti Samadhi itu mendahului pandangan benar yang timbul.

K.K.

#252
Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 01:18:02 PM
ada dua jenis pandangan benar muncul...
yang pertama melalui realisasi sendiri, seperti para samma sambuddha dan pacceka buddha..
yang kedua dengan mendengar dhamma dari orang lain...
mendengar dhamma dari orang lain ya termasuk teori juga...

kasih referensi sutta lagi ya...   :P :P :P
komentar mengenai sutta ini:

[spoiler]440) MA: "Kata-kata orang lain" (purato ghosa) adalah ajaran Dhamma yang bermanfaat. Kedua kondisi ini adalah diperlukan bagi para siswa untuk sampai pada pandangan benar dari pandangan terang dan pandangan benar dari jalan lokuttara. Tetapi para Pacceka Buddha dan para Buddha yang tercerahkan sempurna dan maha tahu hanya bergantung pada perhatian bijaksana tanpa "kata-kata orang lain."[/spoiler]
Nah, itulah sebabnya saya katakan ada pandangan benar yang didahului perhatian/meditasi, disamping ada juga pandangan benar yang muncul dari instruksi orang lain/teori. Saya tidak pernah menafikkan salah satunya, maka saya juga katakan bukan samadhi dulu atau pandangan dulu, tapi kedua itu bisa saling mengkondisikan.



Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 01:30:00 PM
samma samadhi...
tapi untuk membedakan mana samma samadhi, mana miccha samadhi ya kenanya kesana juga: pandangan benar
gimana bisa bedain yang mana salah yang mana benar kalau tidak punya pandangan??
kan udah ditulis di suttanya om..  ;D ;D
Bodhisatta tidak memakai pandangan dari mana-mana, bahkan ia BELUM TAHU jalan menuju 'nibbana', tapi lewat Samadhi, ia melihat kebenaran sejati, maka timbullah pandangan benar. Jadi prosesnya: Samadhi dulu, baru timbul pandangan benar.


will_i_am

got it...
berarti sekarang masalahnya tinggal sama bro morpheus yang mengatakan "tidak ada pandangan benar tanpa meditasi"  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

morpheus

Quote from: will_i_am on 13 January 2012, 03:03:21 PM
got it...
berarti sekarang masalahnya tinggal sama bro morpheus yang mengatakan "tidak ada pandangan benar tanpa meditasi"  ;D
betul, dari dulu saya sudah tidak sependapat mengenai hal ini dan sudah dibahas habis di thread lampau.
bagi saya, tidak ada pandangan benar tanpa meditasi.

kalau mau ditarik garis awal perbedaan pendapat ini adalah definisi pandangan benar itu sendiri.
bagi saya, pengertian intelektual bukanlah pandangan benar...
seberapapun benarnya teori dan doktrin yg anda dengar ataupun baca dari buku, itu tetaplah sebuah ide, bukan kebenaran, bukanlah dhamma.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path