om / cc lee, menurut saya, kalau misalnya dirumah punya waktu yang banyak dan juga memang mau ya akan lebih baik pastinya kalau bisa membacakan paritta sesuai dengan apa yang dibacakan di vihara, karna itu memang cukup panjang. saya pikir tidak ada salahnya membaca paritta yang lebih panjang, dimanapun kita berada itu adalah salah satu hal yang baik. ketika kita bisa, kenapa tidak?
kalau ada yang bilang dirumah g usah baca panjang2, ini saya kurang setuju, memangnya kenapa kalo baca panjang2? apakah salah? membaca paritta itu kan adalah hal yang baik, mengulang sabda2 Sang Buddha, jadi tidak ada salahnya, malah saya sendiri merasa untung ketika bisa membaca lebih banyak, lebih sering, dan lebih sungguh2.
jujur, saya sendiri juga sering membaca paritta dirumah sesuai dengan apa yang biasa di baca di vihara, hanya saja kalau dirumah biasanya saya g pasang lilin dan dupa, karna di altar saya kebetulan memang g ada benda2 demikian.
dan altarnya juga di kamar, kalau harus pasang lilin dan dupa, bisa sesak napas saya, apalagi kalo malam udah mau tidur.
diruang khusus dirumah, dikamar tidur, atau dimanapun itu ketika kita ingin berbuat baik dengan membaca paritta yang silahkan saja, maaf om kakao saya agak kurang setuju.
menurut saya, dimanapun tempatnya ketika kita ingin membaca paritta ya baca saja, silahkan.
bukan berarti bahwa kalo ditempat ini bacanya bisa panjang2, kalo di kamar misalnya g usah panjang2, saya kurang setuju.
dan lagi, paritta etavata itu penting, perlu untuk dibacakan, karna... membaca paritta itu adalah satu perbuatan baik, maka setelah kita berbuat baik dengan membaca paritta kita kemudian melimpahkan jasa2 kebajikan itu kepada semua makhluk, mengharapkan mereka juga ikut berbahagia.
karna kitapun setelah membaca paritta pasti akan timbul kebahagiaan, apalagi bacanya dengan sungguh2.
saya sering, dulu, membaca paritta pemberkahan dirumah, saya bacanya sendiri, baca aradana-devada, kemudian mulai dari namakara patha kan, sampai patidana. panjang memang, bisa sampai satu jam bahkan lebih kalau baca dengan artinya.
kalau om / cc lee mau coba, silahkan.
tapi katanya, yang pernah saya dengar, setelah membaca aradana-devata mesti baca devata-uyojana juga, untuk meminta para dewa kembali.
oh iya, ettavata itu penting loh, atau bisa diganti patidana, setelah membaca paritta yang cukup panjang sebaiknya diakhiri dengan ettavata, biar jasa2 kebajikan yang telah dilakukan dengan membaca paritta itu juga bisa dilimpahkan kepada semua makhluk. kalau saya sendiri, biasanya kan kalo udah buru2, telat bangun atau udah ngantuk sekali, biasanya hanya baca namakara sampai tisarana, kemudian saya meditasi, setelah itu merenungkan dalam hati, biasany juga dengan ucapan, semoga jasa2 kebajikan yang telah saya lakukan, melimpah kepada semua makhluk, semoga mereka ikut berbahagia.
yang penting kan pikirannya om / cc lee, benar2 diarahkan ke pelimpahan jasa itu.
kalau yang paritta 7 bulan kandungan itu memang adalah paritta khusus yang dibacakan untuk keperluan tertentu, saya pikir, ketika calon ayah dan ibu bisa sama2 berbuat kebajikan, dengan membaca paritta, tidak ada salahnya, sama sekali tidak salah jika membacanya sama2. om / cc lee, jangan takut berbuat baik, jangan pernah takut, tidak ada yang salah kok, kalau mau berbuat jahat baru takut.
kalau mau baca paritta ya baca saja, jangan di tawar2.
hehehhe..
calon ayah atau calon ibu, kalau bisa kedua2nya lebih bagus lagi, asal jangan calon anak yang baca.
tapi siapa tau ada calon anak yang bisa baca yah, gantiin mama papanya. hahaha.