Sang Buddha menjawab;
"Tidak ada manfaatnya bagi kamu untuk mengetahui Godhika Thera. Setelah terbebas dari kekotoran-kekotoran moral, ia mencapai tingkat kesucian arahat. Seseorang seperti kamu, Mara, dengan seluruh kekuatanmu tidak akan dapat menemukan ke mana para arahat pergi setelah meninggal dunia."
*nah sang buddha sudah dengan jelas mengatakan tidak kembali ke kehidupan baru . sama seperti sang buddha yang m***kikkan suara kemenangkan dengan mengatakan sudah menghancurkan si pembuat rumah . (sang buddha kan arahat juga ).
Bold: Terima kasih atas asumsi pribadinya,
Akan tetapi tidak,
Saya pribadi tidak melihat penegasan bahwa arahat "
tidak kembali ke kehidupan baru"
Unless... anda membaca potongan kalimat yang terlewatkan oleh saya.
Bhikkhu Vakkhali
Tidak lama kemudian setelah kepergian mereka, Yang Mulia Vakkhali mempergunakan pisau untuk membunuh dirinya.
Melihat kejadian ini Sang Buddha berkata : “ Para Bhikkhu, Vakkhali telah mencapai Nibbana, sehingga kesadarannya tidak berada dimanapun.”
di sini juga jelas, nibbana itu sudah terbebas dari samsara .
Yaps, hal ini benar-benar memberikan penegasan tentang bentuk "*poof* end of story"
Namun maaf, saya menganggap jawaban beliau merupakan jawaban untuk pertanyaan "bunuh diri" setelah nibbana.
Kisah Bhikkhu Channa
dari CHANNOVADA SUTTA, Majjhima Nikaya, Maha Vagga, bab 144
kutipan:
Sariputta, bila seseorang melekatkan tubuh ini dan melekat pada tubuh yang baru, pada waktu itu kukatakan bahwa dia pantas dicela.
nah, itu artinya kalo masih pengen lahir lagi namanya adalah yang dicela oleh para yang bijaksana .
Amat sangat menjawab, apabila didasari oleh tanha.
Namun seperti yang kita ketahui bersama,
arahat bukan lagi "seseorang".
Walaupun saya yang penuh debu masih bingung,
Akan tetapi anumodana atas sharing'nya