News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

Apa cita2-mu saat menjelang ajal ?

Started by Mas Tidar, 04 November 2011, 07:58:20 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Mas Tidar

Quote from: andry on 06 November 2011, 08:31:24 AM
maaf, kami tidak merasa terjebak dalam pikiran kami.
mungkin kawan kami yang terjebak.
mungkin kawan kami sang TS hendak membuat jebakan berantai bagi kami

kami tidak berkompeten untuk menjebak Anda atau siapapun dalam topik ini,
kalau Anda ingin terjebak dan ingin berputar2 dengan "jebakan" ini silakan dilanjut sendiri. Kami berharap Anda terbebas dari jebakan.


yang kami idam2-kan sebelum menjelang kematian adalah ada 2, yi:
1. kami ingin banyak melakukan banyak kebajikan didalam lingkungan sangha. Dengan maksud pada detik2 menjelang ajal menjemput kami dapat mengingat perbuatan kami dan dari situlah kami akan mencoba membangkitkan salah satu dari 5 faktor jhana.
mudah2an dengan kondisi tersebut bisa membawa kami ke kondisi yang lebih baik daripada sekarang.

2. jika pada kehidupan ini kami mampu melatih diri masuk ke dalam kondisi tercerap / arbsobsi / rupa jhana (I, II, III dan IV), kami akan berusaha melatih & mempertahankan kondisi arbsobsi tersebut sebelum detik2 ajal menjemput.





semoga sharing pribadi ini, tidak menjebak yang lain dan semoga juga bermanfaat unt yang lain.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

stephen chow

Quote from: Mas Tidar on 04 November 2011, 07:58:20 PM
Banyak diantara kita selalu memiliki impian untuk meraih angan angan-nya pada saat ini. Tentu saja pada saat kita masi kuat secara fisik.
Tetapi banyak diantara kita lupa tentang cita cita yang kita persiapkan untuk kita mendekati ajal.

jadi pada topik ini, kami ingin menanyakan cita2 Anda pada saat menjelang ajal? Please, share...
semoga ada yang bisa memberi petunjuk2 menghadapi kematian dari pada mengejar impian2 yang belum tentu terwujud ;D


Karena kematian itu pasti, katanya lho.... katanya si-Anu....
"Terkadang, akan lebih baik merasa bahagia dengan apa yang Anda miliki ketimbang mencoba memenuhi mimpi tetapi hal itu bisa membunuh Anda,"
kata Zlatan Ibrahimovic (Pemain Bola)..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Ryobi

Jika karma saya memungkinkan, dan saatnya telah tiba :

- Saya ingin kematian yang cepat dan tidak membuat saya menderita serta tidak menjadi beban keluarga saya ..

- Dan dalam waktu yang singkat saya masih mampu membangkitkan ketenangan batin dan pikiran saya untuk 
  berkonsentrasi membaca " Namo Amitabha Buddhaya "...

....  _/\_

andry

Quote from: Mas Tidar on 06 November 2011, 06:07:53 PM
kami tidak berkompeten untuk menjebak Anda atau siapapun dalam topik ini,
kalau Anda ingin terjebak dan ingin berputar2 dengan "jebakan" ini silakan dilanjut sendiri. Kami berharap Anda terbebas dari jebakan.


yang kami idam2-kan sebelum menjelang kematian adalah ada 2, yi:
1. kami ingin banyak melakukan banyak kebajikan didalam lingkungan sangha. Dengan maksud pada detik2 menjelang ajal menjemput kami dapat mengingat perbuatan kami dan dari situlah kami akan mencoba membangkitkan salah satu dari 5 faktor jhana.
mudah2an dengan kondisi tersebut bisa membawa kami ke kondisi yang lebih baik daripada sekarang.

2. jika pada kehidupan ini kami mampu melatih diri masuk ke dalam kondisi tercerap / arbsobsi / rupa jhana (I, II, III dan IV), kami akan berusaha melatih & mempertahankan kondisi arbsobsi tersebut sebelum detik2 ajal menjemput.





semoga sharing pribadi ini, tidak menjebak yang lain dan semoga juga bermanfaat unt yang lain.
dengan , adanya keinginan tersebut mendukung pula kelahiran kembali
dengan tidak adanya bhava tanha, maka kami tidak akan terjebak lagi
Samma Vayama

bluppy

#34
In the Pali Canon, several discourses explicitly refer to three types of craving:
craving for "sensuality" or "sensual pleasures" (kāma-taṇhā)
craving for "becoming" or "existence" (bhava-taṇhā)
craving for "no becoming" or "non-existence" or "extermination" (vibhava-taṇhā)

tidak ada bhava-taṇhā, kebalikannya ada vibhava-taṇhā
jadi kami mau bagaimana dong?

Mas Tidar

#35
...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

Quote from: andry on 07 November 2011, 08:21:09 PM
dengan , adanya keinginan tersebut mendukung pula kelahiran kembali
dengan tidak adanya bhava tanha, maka kami tidak akan terjebak lagi


semoga Anda bisa merealisasikan tanpa adanya bhava tanha dan semoga dengan latihan yang Anda kembangkan Anda tidak terjebak lagi
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Sumedho

Quote from: bluppy on 07 November 2011, 08:39:29 PM
In the Pali Canon, several discourses explicitly refer to three types of craving:
craving for "sensuality" or "sensual pleasures" (kāma-taṇhā)
craving for "becoming" or "existence" (bhava-taṇhā)
craving for "no becoming" or "non-existence" or "extermination" (vibhava-taṇhā)

tidak ada bhava-taṇhā, kebalikannya ada vibhava-taṇhā
jadi kami mau bagaimana dong?

just let all go    :>-
There is no place like 127.0.0.1

will_i_am

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

andry

Quote from: bluppy on 07 November 2011, 08:39:29 PM
In the Pali Canon, several discourses explicitly refer to three types of craving:
craving for "sensuality" or "sensual pleasures" (kāma-taṇhā)
craving for "becoming" or "existence" (bhava-taṇhā)
craving for "no becoming" or "non-existence" or "extermination" (vibhava-taṇhā)

tidak ada bhava-taṇhā, kebalikannya ada vibhava-taṇhā
jadi kami mau bagaimana dong?
kami merasakan bahwa keinginan untuk menjadi arahat/tercerahkan
keinginan untuk terbebaskan.adalah bhava tanha. itu yg kami pikir.
Samma Vayama

bluppy

Quote from: Sumedho on 08 November 2011, 10:16:09 AM
just let all go    :>-
hehehe :>-

kami masih bingung
jadi kami memutuskan
bahwa kami tidak akan terlalu memikirkannya

Rico Tsiau

semoga terlahir dimana saja yang dapat mendengar dan bisa mempraktekkan buddha dhamma

sadhu sadhu sadhu

Predator

susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

will_i_am

Quote from: andry on 08 November 2011, 11:29:34 AM
kami merasakan bahwa keinginan untuk menjadi arahat/tercerahkan
keinginan untuk terbebaskan.adalah bhava tanha. itu yg kami pikir.
dikatakan kalau keinginan untuk menjadi arahat adalah chanda, yaitu keinginan yang bertujuan untuk melepas, bukan tanha atau keinginan untuk terikat...
lagipula kalau tidak ada keinginan untuk menjadi arahat berarti tidak akan ada bhikkhu lagi dong sekarang?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

tanpawujud

Quote from: Mas Tidar on 04 November 2011, 07:58:20 PM
Banyak diantara kita selalu memiliki impian untuk meraih angan angan-nya pada saat ini. Tentu saja pada saat kita masi kuat secara fisik.
Tetapi banyak diantara kita lupa tentang cita cita yang kita persiapkan untuk kita mendekati ajal.

jadi pada topik ini, kami ingin menanyakan cita2 Anda pada saat menjelang ajal? Please, share...
semoga ada yang bisa memberi petunjuk2 menghadapi kematian dari pada mengejar impian2 yang belum tentu terwujud ;D


Karena kematian itu pasti, katanya lho.... katanya si-Anu....

mengarahkan pikiran pada ketenangan dan kedamaian batin yang disertai dengan panna dan metta untuk kelahiran berikutnya yg lebih baik(mis di alam dewa), btw lbih penting persiapan sblum ajal minimal menjadi pemasuk arus bro  ;)
cita2 minimal dalam kehidupan sekarang: merealisasikan tingkat kesucian sotapanna