Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian

Started by Febby Pannadhika, 19 August 2011, 08:45:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lucky

Quote from: Mas Tidar on 16 September 2011, 07:25:11 PM
== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?

Pemaksaan gimana ?
Anyway sebenarnya Anda sejalan dengan saya, sebab Anda sudah fasih mengolok Gusti brewok , salam persaudaraan bro ! Anda juga laskar Dhamma !

lucky

Quote from: morpheus on 17 September 2011, 12:43:33 AM
* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...


Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !

lucky

Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.

adi lim

Quote from: lucky on 17 September 2011, 08:39:46 AM
Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.

bold : ogah ah dengan cara sesat :)) 
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

K.K.

Quote from: morpheus on 17 September 2011, 12:43:33 AM
* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...


* mengingat kecerdasan manusia berbeda2, sekadar jaga2, diberitahukan kepada pembaca bahwa tulisan ini gak serius *

Saya tahu tujuan mulia anda, tapi khusus yang di-bold, biarlah saya menanggung 'pengorbanan' itu. Cukuplah saya sendiri yang 'menderita', tidak perlu orang lain kena imbas.


lucky

Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.


K.K.

Quote from: lucky on 17 September 2011, 08:56:15 AM
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.


Saya mau tanya, kalau menurut anda sendiri, seseorang dikatakan Buddhis karena kriteria apa?


lucky

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 September 2011, 09:03:54 AM
Saya mau tanya, kalau menurut anda sendiri, seseorang dikatakan Buddhis karena kriteria apa?



PANDANGAN BENAR

K.K.

Quote from: lucky on 17 September 2011, 09:05:13 AM
PANDANGAN BENAR
Pandangan benar timbul dari pemahaman dan pengertian di dalam masing-masing individu, atau dari dipaksakan oleh orang lain?

lucky

Quote from: Kainyn_Kutho on 17 September 2011, 09:59:29 AM
Pandangan benar timbul dari pemahaman dan pengertian di dalam masing-masing individu, atau dari dipaksakan oleh orang lain?

Siapa yang bisa memaksakan sebuah pandangan ? Pada hakekatnya semua memakai pandangan sendiri !

Tapi kita bisa mempengaruhinya dengan cara yang tepat !

Mas Tidar

Quote from: lucky on 17 September 2011, 09:05:13 AM
PANDANGAN BENAR

Apakah pandangan benar juga berupa (Red Bold) :
Quote from: lucky on 17 September 2011, 08:56:15 AM
Kita jangan munafik lah, berarti Anda masih malu malu mengakui bahwa cara cara keras , sindiran, ejekan, dan kata kata kasar adalah cara yang efektif membabarkan Dhamma. Padahal hati kecil sudah membuktikan kedahsyatannya dalam menyebarkan Dhamma.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

K.K.

Quote from: lucky on 17 September 2011, 10:01:58 AM
Siapa yang bisa memaksakan sebuah pandangan ? Pada hakekatnya semua memakai pandangan sendiri !

Tapi kita bisa mempengaruhinya dengan cara yang tepat !
Dan bagaimanakah cara yang tepat itu?

Mas Tidar

Quote from: lucky on 17 September 2011, 08:39:46 AM
Mas Tidar, saya salut dengan istilah gusti brewok.

Ayo ayo tambah lagi, selain brewok apa lagi nih ?
Cara Anda menyebut ini saya suka, kita sejalan, demikianlah Dhamma harus dikumandangkan. Metode metode dalam kisah Sang Buddha dimana dilukiskan semua bertutur halus lemah lembut, itu semua bisa saja hanya dilebih lebih kan oleh penulis. Seperti kisah berjalan 7 langkah tumbuh teratai.

Sesungguhnya menurut fakta, kalau kata kata kita sok lembut, lemah dll bukankah selama ini selalu diinjak injak oleh pandangan sesat.

Bangkit dan sadarlah mari kita ubah cara kita.

Gusti Godrong.... :P
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Mas Tidar

Quote from: lucky on 17 September 2011, 08:16:07 AM
Memang kadang saya merasa bangga punya laskar laskar Dhamma, masuk forum ini mengingatkan saya bahwa saya tidak berjuang sendirian. Disini banyak saudara saudara saya yang rela mati (keras) dalam memperjuangkan Dhamma, jaman sekarang bukan waktunya lembek. Semua agama dan sekte pakai sindiran , ejekan, bahasa kasar dll, buktinya mereka bisa dapat banyak pengikut. Sudah saatnya kita terapkan cara seperti teman teman laskar di forum ini. Supaya tegaknya Dhamma ini akan menghasilkan kedamaian di batin kita, damai menghasilkan samadhi, dan samadhi menghasilkan panna (bukan menghasilkan surga yang dibilang kamu). Libas ajaran ajaran konyol , sesungguhnya yang bisa menafsirkan Dhamma itu hanya diri kita sendiri ! (emang siape lagi) Maju terus sobat sobatku laskra Dhammacitta !

Kebanggan sebaiknya ditujukan pada kepuasan batin'iah bukan dengan cara yang arogan.
Bukan kuantitas (jumlah) tetapi lebih mengutamakan kualitas.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

lucky

Kepuasan batiniah apa ?
Apakah anda penganut pandangan atta ?