Membedakan Umat awam dengan Umat yang mencapai Tingkat kesucian

Started by Febby Pannadhika, 19 August 2011, 08:45:51 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

lucky

Itu adalah Sang Guru Agung, dan sebagai guru utama memang bijaksana bila tidak ikut campur agama lain dan indah dalam tutur kata.

Tapi kita lain, kita tidak mungkin bisa mencapai Kebuddhaan di dunia ini. Jadi kita jelas posisinya adalah murid atau siswa yang menjalankan nasehat Buddha supaya menyebarkan Dhamma Nya yg benar. Jadi jangan berkhayal meniru Sang Guru Agung karena kita ini tidak mungkin jadi seperti itu (Buddha) dalam hidup ini. Yang wajar aja deh. Justru menurut saya kita harus jadi laskar Dhamma. Jika tidak dalam kehidupan ini, kapan lagi ? Sebab siapa yang dapat menjamin kehidupan yang akan datang kita masih ada kesempatan bela Dhamma ? Jangan terikat oleh hubungan khayal , hubungan relasi semu di dunia ini membuatmu melekat dan segan untuk bertindak keras demi DHAMMA nan agung, hubungan relasi semua hanya sesaat dan ilusi belaka, kalau pandangan tidak lurus, yah luruskan begitu aja sederhana, kenapa musti pikir berbelit belit. Kalau dia ngga terima berarti emang kualitas dia tuh kualitas manusia manusia yang ngga punya kamma baik untuk paham Dhamma sejati nan agung.

K.K.

Dulu Buddha dengan kemampuan tak terpikirkan saja tidak dapat "mem-Buddhis-kan" semua orang sesuai pandangannya. Sekarang malah ada yang mau melebihi Buddha dengan "mem-Buddhis-kan" orang lain, padahal dia sendiri mengaku belum mencapai pencerahan. Kadang dunia ini memang penuh dengan komedi.



[spoiler]
Quote from: lucky on 16 September 2011, 01:59:50 PM
Itu adalah Sang Guru Agung, dan sebagai guru utama memang bijaksana bila tidak ikut campur agama lain dan indah dalam tutur kata.

Tapi kita lain, kita tidak mungkin bisa mencapai Kebuddhaan di dunia ini. Jadi kita jelas posisinya adalah murid atau siswa yang menjalankan nasehat Buddha supaya menyebarkan Dhamma Nya yg benar. Jadi jangan berkhayal meniru Sang Guru Agung karena kita ini tidak mungkin jadi seperti itu (Buddha) dalam hidup ini. Yang wajar aja deh. Justru menurut saya kita harus jadi laskar Dhamma. Jika tidak dalam kehidupan ini, kapan lagi ? Sebab siapa yang dapat menjamin kehidupan yang akan datang kita masih ada kesempatan bela Dhamma ? Jangan terikat oleh hubungan khayal , hubungan relasi semu di dunia ini membuatmu melekat dan segan untuk bertindak keras demi DHAMMA nan agung, hubungan relasi semua hanya sesaat dan ilusi belaka, kalau pandangan tidak lurus, yah luruskan begitu aja sederhana, kenapa musti pikir berbelit belit. Kalau dia ngga terima berarti emang kualitas dia tuh kualitas manusia manusia yang ngga punya kamma baik untuk paham Dhamma sejati nan agung.
[/spoiler]

morpheus

* nambahin rame *
lha, dulu Buddha kan membuddhiskan kassapa bersaudara beserta ratusan pengikutnya?
kenapa gak ditiru?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

lucky

ditambah lagi,
meskipun jaman sang Buddha tidak bisa membuddhiskan semua, tapi apakah dengan demikian ini tanda kita tidak perlu punya semangat juang 45 untuk menegakkan Dhamma kebenaran ?

ryu

*nambahin rame, napa para buda tidak berikrar untuk membudiskan seluruh umat manusia ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

DragonHung

*Biar lebih rame*
Bukan buddha tuh kalau gak mau membudhistkan semua makhluk
Banyak berharap, banyak kecewa
Sedikit berharap, sedikit kecewa
Tidak berharap, tidak kecewa
Hanya memperhatikan saat ini, maka tiada ratapan dan khayalan

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

K.K.

* nambahin rame, meriah dan spektakuler *

Sebaiknya memang kita Buddhis-paksa-kan semua orang. Kita mulai culik2 umat lain, lalu siksa dan paksa visudhi jadi Buddhis. Setelah banyak pengikut, kita bisa infiltrasi ke komunitas yang berkuasa, nanti lambat laun mengubah pola pendidikan dan menyertakan indoktrinasi, seperti pelajaran sejarah jaman orba gitu yang bagus2in satu pihak dan jelek2in pihak lain tertentu. Kalau ada aliran sesat Buddhis, kita gerakan massa dan mereka akan bernasib seperti Ahmadiyah tempo hari. Lalu minta diterapkan hukum2 yang memudahkan Buddhis dan menyusahkan non-Buddhis. Nanti lama-lama negara ini akan mayoritas Buddhis. Dengan itu, tegaklah dhamma. 


ryu

* buda tidak punya kasih, membiarkan semua mahluk yang tersesat.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

dilbert

VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

William_phang

*sedikit meramaikan................

apakah semua orang mau dan belajar memahami dhamma?.. kalo ga mau bagaimana bisa mem-buddis-kan semua orang....hehehe.. kecuali pake cara bro kaynin diatas....heeheh.

Kalo saya even istri dan anak saya sendiri pun tidak sanggup saya buddhis-kan apalagi orang lain....hehehe

K.K.

Quote from: william_phang on 16 September 2011, 05:26:11 PM
*sedikit meramaikan................

apakah semua orang mau dan belajar memahami dhamma?.. kalo ga mau bagaimana bisa mem-buddis-kan semua orang....hehehe.. kecuali pake cara bro kaynin diatas....heeheh.

Kalo saya even istri dan anak saya sendiri pun tidak sanggup saya buddhis-kan apalagi orang lain....hehehe
Pakai terror donk! "Kalau kamu ga di-visudhi, saya ceraikan kamu (istri) dan kamu (anak) tidak saya akui lagi sebagai anak!!!"
Segala cara adalah kusala, yang penting dilakukan demi mem-Buddhis-kan orang lain, demi tegaknya dhamma!! Jika berhasil, maka anda akan mencapai jhana.

Mas Tidar

Quote from: Kainyn_Kutho on 16 September 2011, 06:00:02 PM
Pakai terror donk! "Kalau kamu ga di-visudhi, saya ceraikan kamu (istri) dan kamu (anak) tidak saya akui lagi sebagai anak!!!"
Segala cara adalah kusala, yang penting dilakukan demi mem-Buddhis-kan orang lain, demi tegaknya dhamma!! Jika berhasil, maka anda akan mencapai jhana.

== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

ryu

Quote from: Mas Tidar on 16 September 2011, 07:25:11 PM
== "pemaksaan"

apa bedanya dengan misionaris dari anak2 gusti brewok ?
emang budis sama misionaris itu beda? sama khan?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

morpheus

* laskar pembela dhamma mode on*
mari kita kembalikan kejayaan dhamma, biarlah terang cahaya dhamma mengusir segala kesesatan para penganut pandangan sesat.
sodara2 laskar dhamma sekalian, marilah kita ketuk pintu2 rumah dan kamar rumah sakit mereka, kita kabarkan 4 kebenaran yg mulia dan babarkan jalan mulia.
tanpa mengenal lelah, kita taklukkan musuh2 dhamma, kita hancurkan ajaran2 adhamma dan ajaran2 palsu yg menodai ajaran sejati.
kita kumandangkan perang suci menegakkan dhamma menuju satu bumi di bawah dhamma dan tipitaka.

ingatlah sabda Sang Buddha: sabba danam dhamma danam jinati
saya yakin anda, laskar dhamma yg dimuliakan, akan mendapatkan karma baik berlimpah dan tak terhitung banyaknya.
alam surga tavatimsa sebagai pahala perjuangan anda.
semoga para yakkha, naga, dewa yg perkasa bersama anda.
sadhu sadhu sadhu

ps: setiap perang membutuhkan dana, morpheus bersedia "berkorban" menampung 25% penghasilan anda setiap bulan demi tujuan mulia ini, sesuai A, III: 44 - 46.
sambil nyanyi: marilah kita berdana, untuk kepentingan dhamma, smoga kamma baik kita dirahmati sang tiratana...

* mengingat kecerdasan manusia berbeda2, sekadar jaga2, diberitahukan kepada pembaca bahwa tulisan ini gak serius *
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path