Dari BUDHA Hingga YESUS

Started by Mas Tidar, 11 June 2011, 09:09:00 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

abud

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2012, 03:15:22 PM
Saya memang bilang aneh kok. Bahkan saya jelaskan pada mereka bahwa menurut saya memang ada unsur 'politik'. Masalahnya yang jadi olokan oleh 'kaum anda' yang senang menghina itu bukan hal tersebut.

Hinaan seperti apa ya? Kalo kamu juga nggak percaya, tentu kamu tak perlu gusarkan?

Quote
Saya beriman buta? Dewi Kwan Im aja saya tidak percaya. Tapi sekali lagi, itu bedanya antara saya dan anda. Kalau anda mungkin terbiasa menghina sosok lain, mungkin mencontoh 'nenek moyang' yang menghabisi Kuil2 di Yunani dan pembantaian Pagan, belum lagi Inquisition.

Nah, saya berusaha tidak demikian. Silahkan teruskan tradisi anda.

Bagian mana yg saya melakukan penghinaan?
Nah, kalo Buddha Gautama kamu percaya, ajarannya kamu percaya? Ya, kamu percaya adanya politik, tak heran banyak oknum yg melakukan itu tak terkecuali agama Buddha. Yg penting kita tak ikutan berpolitik juga bukan?
Jadi kalo kamu tak percaya sosok avalokiteswara bukan berarti kamu terlepas dari iman buta. Percaya nggak kalo saya bilang kamu juga beriman buta? Mau saya buktikan? Kalo mau, kamu harus bisa mendefinisikan dulu apa itu "iman" itu?


abgf

#706
sori yech... masuk lagi..., ada kutipan yang bagus nih buat umat.....
abgf bawa tongkat pemukul....

Itivuttaka 03 – Tika Nipata (Kelompok Tiga)

18. Orang Tolol dan Orang Bijaksana
Para bhikkhu, orang tolol ditandai oleh perilakunya, orang bijaksana ditandai oleh perilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam perilaku.
Lewat tiga hal orang tolol dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang buruk.

Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang baik.


kualitas/mentalitas (seperti) apakah itu?

22. Tiga Jenis Mentalitas

Para bhikkhu, ada tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini. Apakah yang tiga itu?
Ada manusia dengan pikiran seperti luka menganga;

manusia dengan pikiran seperti kilat;
manusia dengan pikiran seperti berlian.

Para bhikkhu, seperti apakah manusia yang memiliki pikiran seperti luka menganga?
Dia adalah orang yang cepat naik darah dan mudah jengkel.
Jika dikritik sedikit saja, dia sudah kehilangan kesabaran, lalu menjadi marah dan jengkel; dia keras kepala dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Persis seperti, misalnya, luka bernanah yang jika dipukul dengan tongkat atau pecahan tanah liat akan mengeluarkan lebih banyak nanah, demikian juga orang yang cepat naik darah .... dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Orang seperti ini dikatakan memiliki pikiran seperti luka menganga.


tulisan dalam forum banyak hanya sebatas seperti itu kualitasnya....
xi...xi...xi......!!!


semoga nyadar,...
svaha _/\_
abgf

ryu

Quote from: abgf on 23 May 2012, 04:37:17 PM
sori yech... masuk lagi..., ada kutipan yang bagus nih buat umat.....

Itivuttaka 03 – Tika Nipata (Kelompok Tiga)

18. Orang Tolol dan Orang Bijaksana
Para bhikkhu, orang tolol ditandai oleh perilakunya, orang bijaksana ditandai oleh perilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam perilaku.
Lewat tiga hal orang tolol dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang buruk.
Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang baik.

22. Tiga Jenis Mentalitas

Para bhikkhu, ada tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini. Apakah yang tiga itu?
Ada manusia dengan pikiran seperti luka menganga;

manusia dengan pikiran seperti kilat;7
manusia dengan pikiran seperti berlian.

Para bhikkhu, seperti apakah manusia yang memiliki pikiran seperti luka menganga?
Dia adalah orang yang cepat naik darah dan mudah jengkel.
Jika dikritik sedikit saja, dia sudah kehilangan kesabaran, lalu menjadi marah dan jengkel; dia keras kepala dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Persis seperti, misalnya, luka bernanah yang jika dipukul dengan tongkat atau pecahan tanah liat akan mengeluarkan lebih banyak nanah, demikian juga orang yang cepat naik darah .... dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Orang seperti ini dikatakan memiliki pikiran seperti luka menganga.[/color]

tulisan dalam forum banyak hanya sebatas seperti itu kualitasnya....
xi...xi...xi......!!!

semoga nyadar,...
svaha _/\_
abgf
=))

gatel yak, dah pamitan dateng lagi =))

DC benar2 luar biasa =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

abud

Quote from: abgf on 23 May 2012, 04:37:17 PM
sori yech... masuk lagi..., ada kutipan yang bagus nih buat umat.....
abgf bawa tongkat pemukul....

Itivuttaka 03 – Tika Nipata (Kelompok Tiga)

18. Orang Tolol dan Orang Bijaksana
Para bhikkhu, orang tolol ditandai oleh perilakunya, orang bijaksana ditandai oleh perilakunya. Kebijaksanaan memancar terang di dalam perilaku.
Lewat tiga hal orang tolol dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang buruk.

Lewat tiga hal orang bijaksana dapat dikenali :lewat perilaku tubuh, ucapan, dan pikiran yang baik.


kualitas/mentalitas (seperti) apakah itu?

22. Tiga Jenis Mentalitas

Para bhikkhu, ada tiga jenis manusia yang terdapat di dunia ini. Apakah yang tiga itu?
Ada manusia dengan pikiran seperti luka menganga;

manusia dengan pikiran seperti kilat;
manusia dengan pikiran seperti berlian.

Para bhikkhu, seperti apakah manusia yang memiliki pikiran seperti luka menganga?
Dia adalah orang yang cepat naik darah dan mudah jengkel.
Jika dikritik sedikit saja, dia sudah kehilangan kesabaran, lalu menjadi marah dan jengkel; dia keras kepala dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Persis seperti, misalnya, luka bernanah yang jika dipukul dengan tongkat atau pecahan tanah liat akan mengeluarkan lebih banyak nanah, demikian juga orang yang cepat naik darah .... dan menunjukkan kemarahan, kebencian, dan kejengkelan.

Orang seperti ini dikatakan memiliki pikiran seperti luka menganga.
:-?

tulisan dalam forum banyak hanya sebatas seperti itu kualitasnya....
xi...xi...xi......!!!


semoga nyadar,...
svaha _/\_
abgf


Ternyata saya berhadapan dengan manusia yg sedang terluka menganga, mengerikan.......

abud

Quote from: Wolvie on 23 May 2012, 03:12:14 PM
Sosok Bodhisattva Mahasattva seperti Mahabodhisattva Avalokiteshvara sebenernya ga perlu dikasihani..

Sy lebih kasian sama orang yang karena merasa agamanya lebih baik, berniat mengubah kepercayaan umat Buddha/lain, lebih mampu mengantarkan dia ke sorga (yang entah bener ato kaga) tapi dengan gagah beraninya mengolok2 Mahabodhisattva Avalokiteshvara, memplintir Paritta Itipiso, memplintir Sutta, dll.

Entah sudah berapa karma buruk yang dia himpun melalui pikiran, ucapan/tulisan dan perbuatannya..

Buah karma buruk yang udah ditujukan kepada Buddha maupun Mahabodhisattva bukan tidak mungkin mengantarkannya ke alam2 rendah (peta/neraka).
:))

Baru berdiskusi dikit aja udah pada mengancam saya masuk dunia peta,, ternyata kamu itu berjiwa jihad juga kelihatannya. Vkckckck, gitulah kalo udah dibutakan oleh iman seperti itu.

abud

Quote from: Rico Tsiau on 23 May 2012, 04:11:41 PM
maksudnya keluar dari tempat gelap kepada terang apa sih bro?

Maksudnya jangan beriman buta, tapi lihatlah pada fakta dan terimalah realitanya bro.

seniya

Quote from: abud on 23 May 2012, 06:29:02 PM
Maksudnya jangan beriman buta, tapi lihatlah pada fakta dan terimalah realitanya bro.

Dan realitanya adalah bahwa setiap umat pasti beriman pada ajaran agamanya masing2... ;D

[spoiler]Mengutip ajaran Islam: "Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku"[/spoiler]
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

abud

Quote from: ariyakumara on 23 May 2012, 07:10:44 PM
Dan realitanya adalah bahwa setiap umat pasti beriman pada ajaran agamanya masing2... ;D

[spoiler]Mengutip ajaran Islam: "Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku"[/spoiler]

Itu baru benar, jadi kalo kita bilang agama lain beriman buta, artinya kita sedang buta dalam beriman.   Tidak melihat fakta dan realita sendiri  bahwa mereka juga beriman buta seperti yg lainnya ;D

will_i_am

Quote from: abud on 23 May 2012, 08:31:51 PM
Itu baru benar, jadi kalo kita bilang agama lain beriman buta, artinya kita sedang buta dalam beriman.   Tidak melihat fakta dan realita sendiri  bahwa mereka juga beriman buta seperti yg lainnya ;D
kalau benar, ngapain nongkrong di forum Buddhis???
agamamu, agamamu. agamaku, agamaku.
emang domba yang gak bisa dididik sama gembala ya...  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

DeNova

Quotekalau benar, ngapain nongkrong di forum Buddhis???
agamamu, agamamu. agamaku, agamaku.
emang domba yang gak bisa dididik sama gembala ya... 
---> setuju banget, wah om will_i_am mewakli suara hati saya beberapa hari ini...
gag lebih baik jika ada oknum2 yang gag merasa sepandangan ma org2 disini, bukan untuk belajar juga dan tidak tertarik mempelajari ajaran agama Buddha juga namun untuk menunjukkan superior aja agamanya kagak usah masuk DC lageee, toh banyak forum diluaran yang sesuai ajaran agama masing2 bukan???

Salam metta,  _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
Peace bro and sist...  ;) ;) ;)

abud

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2012, 08:50:28 AM
OOT dikit. Sangat-sangat jarang saya ketemu orang Kr1sten yang bisa berdiskusi dengan baik (walaupun saya cukup beruntung bertemu beberapa, seperti byon di forum ini, misalnya). Tepat kemarin saya baru menegur sekelompok orang Kr1sten yang sedang mengolok2 Kwan Im. Saya tidak percaya Kwan Im, tapi tidak membahasnya khusus untuk menghina.

Kemudian berlanjut jadi diskusi. Mereka bertanya tentang evolusi, lalu saya katakan seperti di Kitab Kejadian, di mana urutan penciptaan tidak ilmiah (matahari sebelum tanaman, burung sebelum hewan darat), dan yang dijawab oleh salah satunya, "itulah hebatnya Tuhan, bisa melakukan hal mustahil." Demikianlah melelahkannya mengedukasi orang buta karena iman. Inkonsistensi pun dijadikan objek pemujaan.
:)) ^:)^ ^:)^
Hahahaha, ternyata sifat kamu tak berubah, ya kamu suka dech dengan orang yg kurang mengerti dan bisa kamu permainkan dan ajarin mereka.
Dimana pembahasan demikian?  Kalo kitab kejadian tidak ilmiah, apakah aggana sutta lebih ilmiah menurut kamu?


Apakah tanaman tidak bisa hidup tanpa matahari? Atau lebih tepatnya apakah saat penciptaan tumbuhan telah ada sebelum ada matahari, bulan dan bintang2.  Apakah kamu udah pastikan seperti itu? Coba lihat kejadian 1:1 bahwa Tuhan telah menciptakan langit dan bumi( hashamayim we ha 'erets) sebuah frasa yg menyatakan Allah menciptakan alam semesta termasuk matahari. Pada ayat 3 Tuhan menjadikan terang.  Terang itu telah ada sebelum Tuhan memposisikan matahari, bulan dan bintang pada tempat yg tepat untuk menerangi, mengatur musim dll.  Apakah tumbuhan bisa hidup tanpa matahari?  Tentu saja bisa. Lihat  Wahyu 21: 23 Allah menerangi Yerusalem baru tanpa memerlukan matahari. Allah bisa memakai energi cahaya lain untuk menerangi tumbuhan.

Kenapa dengan burung? Ada yg aneh?

Kamu mau mengedukasikan orang lain, namun diri sendiri juga beriman buta. Apakah agganna sutta lebih mencerahkan logika kamu dan lebih ilmiah dari kitab kejadian?  Sebenarnya yg OOT siapa ya?

abud

Quote from: will_i_am on 23 May 2012, 09:29:38 PM
kalau benar, ngapain nongkrong di forum Buddhis???
agamamu, agamamu. agamaku, agamaku.
emang domba yang gak bisa dididik sama gembala ya...  ;D
:)) ^:)^ ^:)^

Horee, akhirnya lega, tolong pastikan ucapan muslimer itu dijadikan prasasti di DC ini, mulai sekarang bahaslah agamamu agamamu ya william, dan ingat berkaca dulu ya saat berbicara tentang iman buta umat lain, agar sadar kalian semua juga beriman buta.   ;D

Kalo kami suka perumpamaan hewan domba, tidaklah serendah ajaran buddhis yg merendahkan manusia sama seperti binatang, betul nggak?  Masa manusia disama kan dgn babi, anjing, kecoa? Ajaran apa itu? Sungguh merendahkan manusia.

abud

Quote from: DeNova on 23 May 2012, 10:01:52 PM
---> setuju banget, wah om will_i_am mewakli suara hati saya beberapa hari ini...
gag lebih baik jika ada oknum2 yang gag merasa sepanda :)) :)) ^:)^ngan ma org2 disini, bukan untuk belajar juga dan tidak tertarik mempelajari ajaran agama Buddha juga namun untuk menunjukkan superior aja agamanya kagak usah masuk DC lageee, toh banyak forum diluaran yang sesuai ajaran agama masing2 bukan???
8) :))
Salam metta,  _/\_ _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
Peace bro and sist...  ;) ;) ;)
:)) :)) :x

Disini bisa belajar iman yg buta, makanya  suka hal superior, pamer logika, ternyata OOT juga.

will_i_am

Quote from: abud on 23 May 2012, 11:35:02 PM
:)) ^:)^ ^:)^

Horee, akhirnya lega, tolong pastikan ucapan muslimer itu dijadikan prasasti di DC ini, mulai sekarang bahaslah agamamu agamamu ya william, dan ingat berkaca dulu ya saat berbicara tentang iman buta umat lain, agar sadar kalian semua juga beriman buta.   ;D
ini forum Buddhis, dan saya seorang Buddhis, jadi wajar kalau saya disini...
anda??
bisa-bisanya membenarkan pernyataan orang lain tapi gak berkaca dulu dengan kelakuannya yang rendah...

Quote
Kalo kami suka perumpamaan hewan domba, tidaklah serendah ajaran buddhis yg merendahkan manusia sama seperti binatang, betul nggak?  Masa manusia disama kan dgn babi, anjing, kecoa? Ajaran apa itu? Sungguh merendahkan manusia.
bisa anda tunjukkan dimana kami menyamakan manusia dengan binatang??
atau jangan2 cuma fitnah?

terbukalah mata batinku karena hewan tidak sama dengan binatang..
dan domba bukanlah binatang....


hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Master