Sampah dan Pencerahan

Started by djoe, 03 June 2011, 10:13:07 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

djoe

Quote from: djoe on 09 June 2011, 09:06:11 AM
Dalam konteks orang awam, kita berbicara benar dan salah. Perbuatan benar dan salah harus bisa dibedakan. Tetapi dalam konteks pencapaian kebenaran sejati, kita tidak boleh melekat pada benar apalagi yang salah. Buddha mengajarkan agar kita menjauhi perubuatan jahat dan melakukan perbuatan baik. Tetapi anda jangan sampai melekat pada kebaikan, melekat pada pandangan anda telah berbuat baik Jika anda berpandangan anda telah melakukan banyak kebaikan anda telah melekat padanya dan praktek anda menjadi terkontaminasi. Usaha anda dalam mencari dan mewujudkan kebenaran sejati akan sia sia. Jika anda melekat pada perbuatan baik yang telah anda lakukan dan seseorang yang telah menerima kebaikan anda menyakiti anda, maka anda mulai berbicara kebaikan anda  sendiri. Pikiran anda terkontanminasi dengan kebaikan anda sendiri. Dengan Pikiran seperti ini praktek anda sia sia belaka dalam mencapai pencerahan
Dalam konteks praktek mencari kebenaran sejati untuk mencapai pencerahan, maka anda harus melepas ke 2 extrim tersebut dan berdiam diam di tengah. (Dalam konteks batin dan pikiran anda sendiri harus seperti ini).

JIka anda belajar dharma hanya untuk melihat perbuatan baik jahat seseorang, saya rasa orang yang tidak beragama pun tahu baik dan jahat secara umum. Tidak diperlukan kitab suci untuk menilai baik dan jahat. Toh label baik dan jahat itu hanya pikiran manusia yang membeda bedakan. Manusia yang menilai ini baik, ini jahat. Sebenarnya tidak ada nama, manusia yang memberikan namanya. Manusia yang meberikan label. Anda berbicara  Buddha tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi benarkah Buddha memberikan label tersebut.?.

***Warna merah adanya pengeditan

Quote from: Kainyn_Kutho on 09 June 2011, 11:38:39 AM
Yah tentu anda lah yang 'tolor' dan buta, masa' masih nanya?


Kalimat bold itu berarti perbuatan baik bisa mengontaminasi 'kan?

Saya rasa ada banyak kata melekat disitu. Seseorang bisa melihat secara keseluruhan arti artikel tersebut. Mungkin saya melihat anda terlalu tinggi ternyata kemampuan anda segitu.

Anda hanya melihat 7 kata disitu dan mengambil kesimpulan. Penafsiran yang hebat dari seorang maestro sutta

Sunyata

Kira2 thread ini bisa mecahin rekor thread bhikkhu bergitar gak ya? ::)

ryu

Quote from: djoe on 09 June 2011, 10:22:07 AM
Jika anda tidak punya komentar, jangan membuat komentar tak berguna disini. Hanya menambah kotoran saja dan membuat orang susah mengikuti nya
ah itu cuma ilusi dalam batin anda, sadari saja anda memang berilusi mengajarkan ilusi dari ilusi yang semakin ilusi dari ilusi ilusi yang semakin ilusi itu kemudian meng ilusikan ilusi anda =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: Sunyata on 09 June 2011, 12:12:44 PM
Kira2 thread ini bisa mecahin rekor thread bhikkhu bergitar gak ya? ::)

Thread biku bergitar belum ada apa-apanya dibanding dengan thread ini.

djoe

Quote from: sriyeklina on 09 June 2011, 12:00:59 PM
Bukan karena OOT, bermasalah atau yang lain-nya. Tapi karena anda memang tidak mampu menjawab. Jika anda mampu maka anda pasti bisa memaparkan jawaban anda sehingga bisa diterima.

Tapi bagaimana anda bisa menjawab jika anda melihat semua perkataan/pertanyaan diluar dari yang anda yakini SEMUANYA ILUSI.
Sayangnya anda tidak bisa melihat jawban tersebut

ryu

kasihan om kumis ga bisa ikutan lagi =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Nevada

Quote from: ryu on 09 June 2011, 12:24:04 PM
kasihan om kumis ga bisa ikutan lagi =))

Turut berbela-sungkawa.

djoe

Quote from: ryu on 09 June 2011, 12:14:04 PM
ah itu cuma ilusi dalam batin anda, sadari saja anda memang berilusi mengajarkan ilusi dari ilusi yang semakin ilusi dari ilusi ilusi yang semakin ilusi itu kemudian meng ilusikan ilusi anda =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

Ada badut juga disini. Mungkin saya sedang berilusi. Tetapi gpp, Badut ini sangat lucu dan menghibur ;D

Sunyata

Quote from: upasaka on 09 June 2011, 12:14:57 PM
Thread biku bergitar belum ada apa-apanya dibanding dengan thread ini.
kejamnya di BRP sampe (-12) =))

Nevada

Quote from: Sunyata on 09 June 2011, 12:35:27 PM
kejamnya di BRP sampe (-12) =))

Bukan ane, ane gak pernah lempar bata ke orang lain dalam kurun waktu lebih dari 2 tahun ini. ;D

Sostradanie

Quote from: djoe on 09 June 2011, 12:23:29 PM
Sayangnya anda tidak bisa melihat jawban tersebut
Tunjukkan dan jelaskan jawaban anda jika menurut anda orang itu tidak melihat. Jika 1 orang bicara dengan anda dan tidak nyambung. Mungkin cara anda mungkin masih benar. Tapi jika hampir semua yang bicara dengan anda tidak nyambung seharus-nya anda periksa dimana letak salah-nya.

Pencerahan yang ingin anda sampaikan bisa dicapai dengan menyuntikkan obat tidur terus menerus. Sehingga manusia tidak akan berpikir, tidak akan menilai,tidak akan melihat label dll. Dan tidak akan melekat dengan apapun karena tidak ada yang terpikir/dipikirkan.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

djoe

Quote from: sriyeklina on 09 June 2011, 12:40:27 PM
Tunjukkan dan jelaskan jawaban anda jika menurut anda orang itu tidak melihat. Jika 1 orang bicara dengan anda dan tidak nyambung. Mungkin cara anda mungkin masih benar. Tapi jika hampir semua yang bicara dengan anda tidak nyambung seharus-nya anda periksa dimana letak salah-nya.

Pencerahan yang ingin anda sampaikan bisa dicapai dengan menyuntikkan obat tidur terus menerus. Sehingga manusia tidak akan berpikir, tidak akan menilai,tidak akan melihat label dll. Dan tidak akan melekat dengan apapun karena tidak ada yang terpikir/dipikirkan.

Lihat ini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20480.0;message=354710

rooney

Quote from: ryu on 09 June 2011, 12:14:04 PM
ah itu cuma ilusi dalam batin anda, sadari saja anda memang berilusi mengajarkan ilusi dari ilusi yang semakin ilusi dari ilusi ilusi yang semakin ilusi itu kemudian meng ilusikan ilusi anda =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

master of illusionist

=)) =)) =)) =)) =)) =)) =))

CandraWie

Quote from: Kainyn_Kutho on 09 June 2011, 12:03:04 PM
Berarti kebenaran menjadi benar tergantung bagaimana orang meyakininya? Misalnya kalau orang bilang bumi bulet, kalau menurut 'penyelidikan' tertentu buminya datar, berarti "bumi bulet"= salah? Atau bagaimana?

yaahhh om ini... kok malah ambil sample yg jelas2 tidak sesuai dengan pengetahuan saat ini...
td kan lagi bahas ttg "yang Buddha omong yah bener"... yg aku maksud "tergantung siapa yg meyakininya" terkait dengan hal itu...

tp aku coba jawab ya...  ;D
setauku, org2 abad ke berapa gitu (aku bukan sejarahwan, jd ga apal) kan beranggapan kalo bumi itu datar... dan itu berlaku sebagai kebenaran pada saat itu...
nah, sesuai dengan dhamma bahwa tidak ada yg kekal, maka kebenaran pun bisa bergeser... karena benar atau salah td hanya sebuah 'label'...
dengan penelitian yg ada, menyatakan bahwa bumi itu bulat... dan tentunya kebenaran adalah yg sesuai kenyataan... maka definisi bentuk bumi yg diberi label 'benar' saat ini adalah bulat...
bisa jadi dengan penelitian yg lebih lanjut lagi (berandai-andai sedikit), di masa depan diketahui bahwa bumi ternyata bentuknya elips... maka label 'benar' itu pun akan bergeser lagi, dan bentuk bumi = bulat menjadi salah...

demikian halnya dengan ajaran Sang Buddha, apakah yg dikatakan beliau selalu benar?  bagi yg tidak meyakininya, sudah pasti pada titik awal akan mengatakan kalo perkataan beliau sesat atau cuma omong kosong...
tp mungkin bagi umat buddhist yg telah menyelami apa sih yg dikatakan beliau, menganalisa, dan memahaminya... dia bisa mengatakan kalo itu adalah jalan yg benar...
sama halnya dengan beberapa sutta yg berisi perkataan Sang Buddha yg menyebutkan beberapa lokasi, yg sampai sekarang blm bisa ditemukan atau dperkirakan oleh manusia (aku lupa detailnya)...  apakah Sang Buddha saat itu mengatakan itu sebagai kiasan, arti yg sebenarnya (kebenaran), atau yg menuliskan ke dlm sutta2 tipitaka yg kurang pas penggambarannya...  siapa atau apa yg bisa memastikan "yang Buddha omong yah bener", karena pikiran dan batin kita terbatas pada pikiran dan batin seorang manusia, apalagi aku hanya seorang umat awam...

kalo ada pandangan2 yg salah, mohon koreksinya ya..  _/\_
..lebih baik melihat ke dalam cermin dan perbaiki yg ada daripada selalu melihat ke luar jendela dan mengeluhkan apa yg ada...

Sostradanie

Quote from: djoe on 09 June 2011, 12:47:57 PM
Lihat ini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20480.0;message=354710
Itu bukan jawaban dari pertanyaan saya. Jika anda memahami dengan yang anda tulis dan bukan menelan bulat-bulat. Seharusnya anda sudah membandingkan dengan kehidupan nyata. Dan saya mengajukan pertanyaan yang memang terjadi dalam kehidupan nyata dan bagaimana cara anda mengantisipasi-nya atau mencari solusi-nya dengan sumber tulisan anda tersebut.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)