pertanyaan2 logika dalam kehidupan yg anda temuin....

Started by johan3000, 21 May 2011, 08:49:59 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kullatiro

" harus pakai otak, hati, dan kaki untuk mengenal orang china sesungguhnya"

menurut kalian pernyataan macam apa ini? jadi konteks pernyataan "saat ini" apakah sudah menggunakan otak, hati dan kaki? 

K.K.

Quote from: sriyeklina on 22 May 2011, 08:37:05 PM
Lihat postingan anda diatas dan dibawah. Apakah itu menunjukkan anda seorang yang jujur? Kalau iya anda jujur berarti yang terjadi sebenarnya adalah anda kurang waras.
Saya bukan tipe manusia seperti anda yang suka mengarang.
Sis, seorang penderita schizophrenia mengalami delusi dan tidak dapat membedakan apa yang nyata dan khayal. Adalah tidak tepat mengatakan penderita schizophrenia sebagai 'suka mengarang'.

K.K.

Quote from: Satria on 22 May 2011, 08:12:49 PM
[...]
dan diantara 10.000 murid yang berguru meditasi kepada guruku, sayalah murid yang terbaik, sehingga guruku bertanya, "Bagaimana bisa menjadi seprti itu?"

saya jawab, "saya menggunakan logika dalam menyelami segenap ajaran anda."

guruku berkata, "kalau begitu, ajarkanlah logika kepada murid-murid lainnya!".
Belas kasih dan simpatiku yang terdalam untuk gurumu.

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2011, 11:20:05 AM
Belas kasih dan simpatiku yang terdalam untuk gurumu.


dan pada ribuan murid2nya (baca: korbannya)

K.K.

Quote from: Indra on 23 May 2011, 11:23:34 AM
dan pada ribuan murid2nya (baca: korbannya)
Tenang saja, kalau ribuan murid2nya, kemungkinan hanya khayalan dalam delusinya. Lihat saja di DC, adakah yang mau jadi muridnya? Waktu beliau buka forum sendiri, adakah membernya?

Indra

Quote from: Kainyn_Kutho on 23 May 2011, 11:35:33 AM
Tenang saja, kalau ribuan murid2nya, kemungkinan hanya khayalan dalam delusinya. Lihat saja di DC, adakah yang mau jadi muridnya? Waktu beliau buka forum sendiri, adakah membernya?


terima kasih atas penghiburannya, kalau begitu saya menjadi tenang deh

dhammadinna

Quote from: Satria on 22 May 2011, 09:07:00 PM
seandainya saya berbaik-baik terus dalam bertutur kata dari pertama hingga sekarang, pastilah saya tidak akan bisa melihat karakteristik asli dari umat budhis. tapi dengan teknik yang saya lakukan ini, semuanya bisa terilhat vulgar, tanpa tedeng aling-aling.

Saya yakin kita semua di sini belum sempurna, masih bisa marah, tapi bisa baik juga.

Anggap saja bro Satria benar, berarti bro bisa memperlihatkan sisi buruk orang lain. Tapi apakah hal ini bermanfaat?

Yang sebenarnya patut dibanggakan adalah penggunaan teknik untuk memunculkan karakteristik baik dari orang lain (dan tentu saja, diri sendiri).

Satria

Quote from: Mayvise on 23 May 2011, 04:23:12 PM
Saya yakin kita semua di sini belum sempurna, masih bisa marah, tapi bisa baik juga.

Anggap saja bro Satria benar, berarti bro bisa memperlihatkan sisi buruk orang lain. Tapi apakah hal ini bermanfaat?

Yang sebenarnya patut dibanggakan adalah penggunaan teknik untuk memunculkan karakteristik baik dari orang lain (dan tentu saja, diri sendiri).

bermanfaat sekali bro ....


kira-kira 40 % umat Islam menganggap Sidharta Gautama adalah seorang nabi.

saya dan banyak sekali muslim lainnya yang sangat mengagumi sang Buddha beserta ajarannya. Beberapa kawan saya semasa SMU menyatakan sangat tertarik dengan agama Buddha dan ingin pindah ke agama Buddha, hanya karena mnonton ceramah bikkhu di TV.  ditambah, sekarang ini dalam Islam berkmbang mazhab Islam wahabi yang sangat radikal dalam pemahamannya. hal itu membuat sebagian muslim jadi meragukan Islam, serta melirik agama buddha sebagai agama yang penuh damai, dan memperkirakan bahwa para penganut agama buddha itu penuh kasih dan lemah lembut sebagaimana ajaran-ajaran sang Buddha. itu hanya dugaan. ternyata setelah terjun langsung ke tengah-tengah komunitas buddhis, sama saja, bahkan sikap kras umat buddhis pada saya itu lebih menyeramkan dari pada sikap kerasnya orang FPI. akhirnya, ini bisa membuat orang-orang muslim yang telah tertarik dengan agama Buddha itu sadar bahwa yang agung itu adalah sang Buddha, para nabi dan ajarannya. adapun umatnya, dikelompok manapun sama saja, lebih banyak orang bodohnya dari pada orang bijaksana nya.

dengan begitu, yang terpnting adalah bagaimana kita berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya tidak perlu pake pindah-pindah agama segala.

Indra

Quote from: Satria on 25 May 2011, 01:30:17 PM
bermanfaat sekali bro ....


kira-kira 40 % umat Islam menganggap Sidharta Gautama adalah seorang nabi.

saya dan banyak sekali muslim lainnya yang sangat mengagumi sang Buddha beserta ajarannya. Beberapa kawan saya semasa SMU menyatakan sangat tertarik dengan agama Buddha dan ingin pindah ke agama Buddha, hanya karena mnonton ceramah bikkhu di TV.  ditambah, sekarang ini dalam Islam berkmbang mazhab Islam wahabi yang sangat radikal dalam pemahamannya. hal itu membuat sebagian muslim jadi meragukan Islam, serta melirik agama buddha sebagai agama yang penuh damai, dan memperkirakan bahwa para penganut agama buddha itu penuh kasih dan lemah lembut sebagaimana ajaran-ajaran sang Buddha. itu hanya dugaan. ternyata setelah terjun langsung ke tengah-tengah komunitas buddhis, sama saja, bahkan sikap kras umat buddhis pada saya itu lebih menyeramkan dari pada sikap kerasnya orang FPI. akhirnya, ini bisa membuat orang-orang muslim yang telah tertarik dengan agama Buddha itu sadar bahwa yang agung itu adalah sang Buddha, para nabi dan ajarannya. adapun umatnya, dikelompok manapun sama saja, lebih banyak orang bodohnya dari pada orang bijaksana nya.

dengan begitu, yang terpnting adalah bagaimana kita berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya tidak perlu pake pindah-pindah agama segala.


jadi menurut anda "mengolok-olok" lebih menyeramkan daripada "mengebom" sana sini? lucu juga

Satria

Quote from: Indra on 25 May 2011, 01:38:43 PM
jadi menurut anda "mengolok-olok" lebih menyeramkan daripada "mengebom" sana sini? lucu juga

ya itulah bedanya,  umat buddha emank tidak suka ngebom sana sini, apalagi ngebom bunuh diri. paling-paling bakar diri :



tapi kalo dalam kesombongannya, egoismenya, sikap keras dalam ngomongnya, diskriminatifnya, gak kalah kayaknya sama FPI.  podo wae. sarua-sarua keneh.

Indra

Quote from: Satria on 25 May 2011, 01:50:00 PM
ya itulah bedanya,  umat buddha emank tidak suka ngebom sana sini, apalagi ngebom bunuh diri. paling-paling bakar diri :



tapi kalo dalam kesombongannya, egoismenya, sikap keras dalam ngomongnya, diskriminatifnya, gak kalah kayaknya sama FPI.  podo wae. sarua-sarua keneh.

yah minimal gak merugikan orang lain apalagi meledakkan orang lain, kalo ada orang bakar diri, saya sih tetap merasa aman, tapi kalo ada bom meledak, wah ini pasti gerombolannya satria beraksi, untunglah bosnya udah matek

Indra

Quote from: Satria on 25 May 2011, 01:50:00 PM
tapi kalo dalam kesombongannya, egoismenya, sikap keras dalam ngomongnya, diskriminatifnya, gak kalah kayaknya sama FPI.  podo wae. sarua-sarua keneh.

ada adalah komentar dari seorang yg kalah dalam adu logika

johan3000

Quote from: Indra on 25 May 2011, 01:54:18 PM
ada adalah komentar dari seorang yg kalah dalam adu logika

nah kenapa bro satria bisa kalah dalam adu logika dgn bro Indra ?....

kalau penafsiran gw karna bro satria sering ke tempat PSK,...
  mungkin dia udah sulit bedain goa utk meditasi dgn goa utk tuneUp....

bro satria semangkin lama... semangkin kelihatan BELANGnya hahahahaaaa...(maksudnya panu)
apa sih tujuan bro ikut forum Buddhist ini ? boleh share dunngg!

kenapa ilmu logika gak bisa memecahkan masalah "kencing di mall" tolong jelaskan lebih rinci lagi ya...

kenapa bro meditasi di kamar PSK? padahal bro kan punya isteri ?
apakah isteri bro kalah sama PSK dalam hal tertentu ? mohon beberkan jelas, padat dan tuntuas!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

wang ai lie

#73
Quote from: Satria on 25 May 2011, 01:30:17 PM
bermanfaat sekali bro ....


kira-kira 40 % umat Islam menganggap Sidharta Gautama adalah seorang nabi.

saya dan banyak sekali muslim lainnya yang sangat mengagumi sang Buddha beserta ajarannya. Beberapa kawan saya semasa SMU menyatakan sangat tertarik dengan agama Buddha dan ingin pindah ke agama Buddha, hanya karena mnonton ceramah bikkhu di TV.  ditambah, sekarang ini dalam Islam berkmbang mazhab Islam wahabi yang sangat radikal dalam pemahamannya. hal itu membuat sebagian muslim jadi meragukan Islam, serta melirik agama buddha sebagai agama yang penuh damai, dan memperkirakan bahwa para penganut agama buddha itu penuh kasih dan lemah lembut sebagaimana ajaran-ajaran sang Buddha. itu hanya dugaan. ternyata setelah terjun langsung ke tengah-tengah komunitas buddhis, sama saja, bahkan sikap kras umat buddhis pada saya itu lebih menyeramkan dari pada sikap kerasnya orang FPI. akhirnya, ini bisa membuat orang-orang muslim yang telah tertarik dengan agama Buddha itu sadar bahwa yang agung itu adalah sang Buddha, para nabi dan ajarannya. adapun umatnya, dikelompok manapun sama saja, lebih banyak orang bodohnya dari pada orang bijaksana nya.

dengan begitu, yang terpnting adalah bagaimana kita berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya tidak perlu pake pindah-pindah agama segala.


anda hanya ingin membuat orang kagum dengan anda , tapi malah sebaliknya , tidak ada seorangpun yang kagum atas kata2 anda , yang jika di lihat secara umur (33th) dimana seseorang yang sudah cukup matang dalam hidup akan berkata, berpikir dan bertindak dengan bijak. tapi saya tidak melihanya ada pada diri anda
_/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Satria

Quote from: wang ai lie on 25 May 2011, 06:34:28 PM

anda hanya ingin membuat orang kagum dengan anda , tapi malah sebaliknya , tidak ada seorangpun yang kagum atas kata2 anda , yang jika di lihat secara umur (33th) dimana seseorang yang sudah cukup matang dalam hidup akan berkata, berpikir dan bertindak dengan bijak. tapi saya tidak melihanya ada pada diri anda
_/\_

ya itu menurut penialaian anda saja. menurut saya, tidak demikian. tapi orang bebas menilai orang lain menurut semau-mau dirinya saja. silahkan! mumpung di negeri ini ada kebebasan berbicara.