Buddha adalah seorang dukun

Started by whatthe, 26 April 2011, 05:08:38 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

blood_demon

Om guru lian shen sidhi hum

morpheus

Quote from: whatthe on 28 April 2011, 02:20:39 PM
Maaf kalo saya mempertanyakan hal ini terlebih dahulu, jika bukan karena hal2 fantastis kenapa anda menjadi buddhis?
kan saya udah jelasin di post pertama saya...
singkatnya ada dua hal, karena kebebasan berpikir dan problem solving yg diajarkan buddhism.
anda bisa tanggapi post pertama dan tolong dijawab pertanyaan saya sebelumnya.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

KeithV

Buddhism memerlukan pengertian (yang benar) bukanlah kepercayaan (berdasar iman).
Jika kesaktian dalam cerita itu dihilangkan tidaklah mengubah pengertian tentang Dhamma .
Bagi saya sebagai Buddhis, kesaktian  atau mukzizat paling utama adalah mengubah kebodohan seseorang sehingga menjadi sadar.
Mengubah kebencian menjadi kasih. Mengubah kesombongan menjadi kerendahhatian.
CMIIW suhu..
_/\_


Adhitthana

#123
Quote from: dukun on 28 April 2011, 03:06:24 PM
sebutkan dulu nama asli anda dan foto besert KTP anda, sebagai bukti keseriusan anda, Alamat bisa di tutup. Semua member akan menjadi saksi keseriusan anda dengan segala konsekwensi pembuktian anda. Setelah itu akan saya berikan petunjuk selanjutnya.
mungkin Ts-nya seorang cewe cakep ?? :D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

adi lim

#124
Quote from: dilbert on 28 April 2011, 12:53:36 PM
[Belut]
BUKTI-NYA ada di-"cerita" kan...
[/Belut]

bro dilbert, yang pasti 'belut itu hewan' dan  tidak bisa bicara

IMO, mungkin baca disini bisa sedikit membantu wawasan
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1342.0
(maaf ! kalau bro Dilbert non Buddhis tidak usah search pastinya tidak nyambung)  ^:)^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

adi lim

Quote from: tuwino gunawan on 28 April 2011, 01:36:24 PM
ini kan menurut text book....kalo yang tidak mengenal dhamma atau yang anti kepada dhamma, dijelaskan yang ditulis di text book bakalan repot tuh.....so, anggap saja gua tidak mengenal dhamma, penjelasannya gimana???  ???

saya anggap anda mengenal Buddha Dhamma. Jadi kalau anda bukan Buddhis, abaikan saja.

Sebenarnya saya tidak akan menjelaskan Buddha Dhamma kepada orang non Buddhis.

_/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

dilbert

Quote from: ryu on 28 April 2011, 02:08:57 PM
Aku tidak mengajar untuk menjadikanmu sebagai muridku

Aku tidak tertarik untuk membuatmu menjadi muridku

Aku tidak tertarik untuk memutuskan

hubunganmu dengan guru mu yang lama .

Aku bahkan tidak tertarik untuk mengubah tujuanmu

karena setiap orang ingin lepas dari penderitaan .

Cobalah apa yang telah kutemukan ini .

dan nilailah oleh dirimu sendiri.

Jika itu baik bagimu , terimalah.

Jika tidak , jangan kamu terima



buda

Intisari dari Sutta Udumbara...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

dilbert

Quote from: adi lim on 29 April 2011, 05:55:03 AM
bro dilbert, yang pasti 'belut itu hewan' dan  tidak bisa bicara

IMO, mungkin baca disini bisa sedikit membantu wawasan
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1342.0
(maaf ! kalau bro Dilbert non Buddhis tidak usah search pastinya tidak nyambung)  ^:)^


kalau saya... 100% ngaku buddhis...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

hatRed

Quote from: whatthe on 26 April 2011, 05:08:38 PM
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.

Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.

Mungkin saja pengetahuan ku sangat dasar, mohon ilmu-ilmu tanpa dasar MENURUT

Orang baik belum tentu Orang yg Hebat
Orang yg Hebat belum tentu Orang yg Baik.

Bahkan orang baik gak selalu baik.. yg hebat, lemah, jahat dsb tidak selamanya seperti itu.

oke, point awal Sang Buddha Gotama (menurut ceritanye sihhh) bertapa (what u say as "Dukun") karena tidak setuju dengan kematian dan sakit. Yg akhirnya menemukan "ketidaksetujuan", "sebab ketidaksetujuan", "kondisi ideal", "cara biar ideal" >>>>>>>>>>>>> cmiiw

so.. kalo gak ada masalah dengan itu (kematian dan sakit + "ketidaksetujuan", "sebab ketidaksetujuan", "kondisi ideal", "cara biar ideal" ).... yah enjoy aja ;D

mau beli Baso gak pake seledri juga boleh.. gak pake sambel juga boleh... gak pake kuah jg boleh... gak beli jg gak kenapa.


asal tau aja... banyak yg jual baso "serupa tapi tidak sama" ;)
i'm just a mammal with troubled soul



whatthe

Quote from: hatRed on 29 April 2011, 02:07:48 PM
mau beli Baso gak pake seledri juga boleh.. gak pake sambel juga boleh... gak pake kuah jg boleh... gak beli jg gak kenapa.


asal tau aja... banyak yg jual baso "serupa tapi tidak sama" ;)
Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.

Ok sampai saat ini saya akhirnya mendengarnya dan berbunyi nyaring, tergiur untuk mencobanya tetapi alhasil bukan si tukang baso lagi yang membuatnya tetapi murid-muridnya yang mencoba mengikuti jejaknya. Mereka mengklaim bahwa ajaran si tukang baso adalah masih bisa menghilangkan penyakit hepatitis, tetapi yang saya lihat, mereka (murid-muridnya) malah punya penyakit hepatitis. macam mana pula, tidak konkret.

Jadi bagaimana caranya, apa yang meyakinkan kalian yang mengaku buddhis membela tanpa unsur konkret dan berhak bahwa tidak mau membeberkan masakan kalian untuk orang yg juga punya penyakit hepatitis?
What is the world mean? It's unlimited, unrecognized. So why you stucking here?

dilbert

#130
Quote from: whatthe on 29 April 2011, 02:52:34 PM
Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.

Ok sampai saat ini saya akhirnya mendengarnya dan berbunyi nyaring, tergiur untuk mencobanya tetapi alhasil bukan si tukang baso lagi yang membuatnya tetapi murid-muridnya yang mencoba mengikuti jejaknya. Mereka mengklaim bahwa ajaran si tukang baso adalah masih bisa menghilangkan penyakit hepatitis, tetapi yang saya lihat, mereka (murid-muridnya) malah punya penyakit hepatitis. macam mana pula, tidak konkret.

Jadi bagaimana caranya, apa yang meyakinkan kalian yang mengaku buddhis membela tanpa unsur konkret dan berhak bahwa tidak mau membeberkan masakan kalian untuk orang yg juga punya penyakit hepatitis?

Lantas ajaran Buddha (Tipitaka) mana yang menurut anda tidak untuk mengurangi Lobha, Dosa dan Moha... tidak menuntun pada lenyapnya dukkha (baca : hepatitis) ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

whatthe

Quote from: dilbert on 29 April 2011, 03:03:33 PM
Lantas ajaran Buddha (Tipitaka) mana yang menurut anda tidak untuk mengurangi Lobha, Dosa dan Moha... tidak menuntun pada lenyapnya dukkha (baca : hepatitis) ?
ini bukan masalah kitab masakannya tetapi yg menjadi acuannya, sesuatu yg besar pasti ada acuan apapun itu, bisa kah anda menunjukkan secara real, bahwa kalo saya mengikuti kitab masakannya saya bisa terbebas dari hepatitis. Jika anda masih mencoba2, kenapa anda tau bahwa yang anda coba itu adalah yg benar. Jgn menyuruh saya untuk tidak usah menerimanya, karena yang saya pertanyakan sekarang ini adalah anda dan kalian.
What is the world mean? It's unlimited, unrecognized. So why you stucking here?

M14ka

Quote from: whatthe on 29 April 2011, 03:12:51 PM
ini bukan masalah kitab masakannya tetapi yg menjadi acuannya, sesuatu yg besar pasti ada acuan apapun itu, bisa kah anda menunjukkan secara real, bahwa kalo saya mengikuti kitab masakannya saya bisa terbebas dari hepatitis. Jika anda masih mencoba2, kenapa anda tau bahwa yang anda coba itu adalah yg benar. Jgn menyuruh saya untuk tidak usah menerimanya, karena yang saya pertanyakan sekarang ini adalah anda dan kalian.
kayanya susah deh buat perumpamaan... kk kainyn yg jago... meski aga aneh ceritanya, sptnya ga semua org mengikuti cara masak seperti tukang baso, mgkn ada yg takarannya kurang, ato masaknya asal2an...
kk pikirnya terlalu jauh ampe dukun sakti, cb pahami dulu dasar2nya hukum kesunyataan, yg terdiri dari 4 kesunyataan mulia, 3 corak umum(anicca,dukkha,anatta), paticcasamuppada, dan hukum karma... Yang mana yang tidak ngerti? Biar dijelasin...

hatRed

Quote from: whatthe on 29 April 2011, 02:52:34 PM
Ok kita umpamakan sebagai tukang baso, dia menyebutkan bahwa baso nya adalah yang enak dan dapat mencegah penyakit hepatitis. Sebagian orang mencoba dan beredar dari mulut ke mulut (ntah bagaimana penyebaranny kita anggap aja seperti ini), hingga tukang baso tersebut menjadi legenda dan sejarah. Dia tidak membuat/menulis, yang menulis adalah yang mencoba nya.

Ok sampai saat ini saya akhirnya mendengarnya dan berbunyi nyaring, tergiur untuk mencobanya tetapi alhasil bukan si tukang baso lagi yang membuatnya tetapi murid-muridnya yang mencoba mengikuti jejaknya. Mereka mengklaim bahwa ajaran si tukang baso adalah masih bisa menghilangkan penyakit hepatitis, tetapi yang saya lihat, mereka (murid-muridnya) malah punya penyakit hepatitis. macam mana pula, tidak konkret.

Jadi bagaimana caranya, apa yang meyakinkan kalian yang mengaku buddhis membela tanpa unsur konkret dan berhak bahwa tidak mau membeberkan masakan kalian untuk orang yg juga punya penyakit hepatitis?

murid (pelanggan) tersebut memakan bakso yg dimaksud gak? ;D
penjual bakso memberikan resep, ada yg modif mungkin pake daun mint segala, ada yg pake jahe.. ada pula yg iseng2 pake daging tikus...

makanya telitilah sebelum membeli ;D

[spoiler]
harap periksa kembalian sebelum pergi
[/spoiler]

orang Sumatra Bilang A...nyampe ke orang Sunda bisa udah AB.... tau tau di orang irian tinggal B.. +$

Quote
asal tau aja... banyak yg jual baso "serupa tapi tidak sama"

ribet yah...... :P    yaiyalah.. napas aja ribet....
i'm just a mammal with troubled soul



johan3000

Quote from: whatthe on 26 April 2011, 05:08:38 PM
Setelah berpikir2 dalam kurun waktu tertentu, tidak pernah aku melihat sebatang hidung pun bhikkhu yang bisa menunjukkan kekuatan gaibny secara konkret dimana dia menunjukkan gerakan meditasi yang menurut umat sangat hebat. Setelah berpikir apakah itu yang disebut sotapana, sakadagami, anagami, arahat, semuanya menurut saya hanya sebuah peringkat tidak lain adalah dogma dari sebuah kepercayaan.

Saya pernah membaca suatu cerita dimana Sang Buddha menunjukkan kehebatannya (kekuatan gaib) dengan memunculkan air dan api secara bersamaan. Bukankah itu seperti dukun yang kala hanya cerita saja tetapi tidak dapat ditunjukkan.

Mungkin saja pengetahuan ku sangat dasar, mohon ilmu-ilmu tanpa dasar MENURUT
Nahh kalau kemampuan memberi makan 5000 orang apakah termasuk perbuatan seorang DUKUN ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya