kasus menarik,.ayo masuk semua....dimohon jawabannya

Started by kakao, 26 April 2011, 04:51:35 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

kakao

Quote from: Indra on 28 April 2011, 09:00:49 AM
kenapa anda harus membedakan antara "membeli minuman keras" dan "anaknya tidak punya biaya"?pernyataan anda yg ini bertentangan dengan pernyataan anda sebelumnya "gak peduli kemana dana yg diberikan", jadi yg manakah yg benar?
disinilah kesadaran manusia di pergunakan, juga kebijaksanaan dimainkan, jika anda sdh tau untuk pertama kali uang anda ditipu(jika anda seorang yang tdk melekat its ok tak ada dendam atau uneg2.) untuk membeli minuman keras, anda sama saja membantu seseorang untuk lebih melanggar sila kelima, sebenarnya sih it's ok dalam kehidupan sila dibuat juga untuk menjadikan manusia lebih baik, dilanggar juga boleh, namun logikanya anda sadar, anda donaturin org kayak gini, trus anda sdh memiliki cetana(niat) niat anda berarti sama dg menganjurkan orang itu menjadi pecandu alkohol, beda dg halnya anda sdh tdk lagi diharuskan membantu seseorang pemabuk itu, misal anda membantu hari ini, trus dikemudian hari anda nggak ketemu dia lagi, atau anda menghilang, itu beda kontensnya,tapi jika ada masih ada pertemuan dg pemabuk itu dg ketidak mungkinan anda akan ditemuinya lagi olehnya, nah saat itu anda "sadar" kenama larinya dana pertama anda itu, bukankah dalam agama buddha menerapkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam bertindak? kesadaran anda menganjurkan untuk membantu, namun harus tetap, kebijaksanaan bermain serta, anda tetap bantu, dan menganalisa kejadian sebenarnya, dan anda sadar anda langsung membantu yang benar2 dibutuhkannya,..wkwwkkkwwkwkw =)) kwkwkwwkk serius amat,.kakao aj masih cetek dhammanya,..udah belagu posting2 yang nggak2,..wkwkwkwk=))
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

Indra

Quote from: kakao on 28 April 2011, 09:29:24 AM
disinilah kesadaran manusia di pergunakan, juga kebijaksanaan dimainkan, jika anda sdh tau untuk pertama kali uang anda ditipu(jika anda seorang yang tdk melekat its ok tak ada dendam atau uneg2.) untuk membeli minuman keras, anda sama saja membantu seseorang untuk lebih melanggar sila kelima, sebenarnya sih it's ok dalam kehidupan sila dibuat juga untuk menjadikan manusia lebih baik, dilanggar juga boleh, namun logikanya anda sadar, anda donaturin org kayak gini, trus anda sdh memiliki cetana(niat) niat anda berarti sama dg menganjurkan orang itu menjadi pecandu alkohol, beda dg halnya anda sdh tdk lagi diharuskan membantu seseorang pemabuk itu, misal anda membantu hari ini, trus dikemudian hari anda nggak ketemu dia lagi, atau anda menghilang, itu beda kontensnya,tapi jika ada masih ada pertemuan dg pemabuk itu dg ketidak mungkinan anda akan ditemuinya lagi olehnya, nah saat itu anda "sadar" kenama larinya dana pertama anda itu, bukankah dalam agama buddha menerapkan kesadaran dan kebijaksanaan dalam bertindak? kesadaran anda menganjurkan untuk membantu, namun harus tetap, kebijaksanaan bermain serta, anda tetap bantu, dan menganalisa kejadian sebenarnya, dan anda sadar anda langsung membantu yang benar2 dibutuhkannya,..wkwwkkkwwkwkw =)) kwkwkwwkk serius amat,.kakao aj masih cetek dhammanya,..udah belagu posting2 yang nggak2,..wkwkwkwk=))

jadi sekarang muncul si kebijaksanaan dan kesadaran? bagaimana dengan si "gak peduli kemana dana diberikan"?

kakao

Quote from: Indra on 28 April 2011, 09:34:11 AM
jadi sekarang muncul si kebijaksanaan dan kesadaran? bagaimana dengan si "gak peduli kemana dana diberikan"?
betul, bagus sekali pertanyaannya,.."si nggak peduli kemana dana diberikan" jika kita mengikuti aliran dana kita, pahala kita adalah nol, bodhidarma diundang raja dan ditanya, saya banyak membangun pagoda, tempat2 ibadah, berapakah kira2 pahala saya? " bodhidarma menjawan nol, tak ada pahala2an,..demikianlah orang melepas namun masih mempertanyakan kemana? untuk apa? kadang kehidupan dan karma itu bekerja aneh dan nggak sejalan dg pemikiran kita umumnya, misal anda dana kepada semua orang u akan mendapat predikat dimata org yang melihat "si enggak pedulikemana dana diberikan"namun suatu saat u merasa kurang senang, misalnya aaarggg, bhikkhu itu setelah kaya melepaskan jubahnya, hartaku sdh banyak sama dia, dll,..kesal, jengkel, dll, dan u nggak melihat mengapa saya mengalami ini? dalam agama buddha nggak ada yang namanya kebetulan, dalam agama buddha mengenal aku berhubungan dg karmaku sendiri, terlindung oleh karmaku sendiri, baik atau buruk yang kuperoleh itulah karmaku sendiri, bukankah lebih baik anda memutus dg tdk membalasnya? karma sibhikkhu itu tetap akan berlanjut dikehidupan ini atau kehidupan berikut, tapi kehidupan anda sdh berakhir karena anda "singgak peduli kemana dana diberikan"...
kebijaksanaan dan kesadaran ituadalah buddha sesungguhnya _/\_
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

kuswanto

pusing baca reply comment nya kakao,, no offense  ^:)^ ^:)^ Y_Y

Indra

Quote from: kakao on 28 April 2011, 10:10:11 AM
betul, bagus sekali pertanyaannya,.."si nggak peduli kemana dana diberikan" jika kita mengikuti aliran dana kita, pahala kita adalah nol, bodhidarma diundang raja dan ditanya, saya banyak membangun pagoda, tempat2 ibadah, berapakah kira2 pahala saya? " bodhidarma menjawan nol, tak ada pahala2an,..demikianlah orang melepas namun masih mempertanyakan kemana? untuk apa? kadang kehidupan dan karma itu bekerja aneh dan nggak sejalan dg pemikiran kita umumnya, misal anda dana kepada semua orang u akan mendapat predikat dimata org yang melihat "si enggak pedulikemana dana diberikan"namun suatu saat u merasa kurang senang, misalnya aaarggg, bhikkhu itu setelah kaya melepaskan jubahnya, hartaku sdh banyak sama dia, dll,..kesal, jengkel, dll, dan u nggak melihat mengapa saya mengalami ini? dalam agama buddha nggak ada yang namanya kebetulan, dalam agama buddha mengenal aku berhubungan dg karmaku sendiri, terlindung oleh karmaku sendiri, baik atau buruk yang kuperoleh itulah karmaku sendiri, bukankah lebih baik anda memutus dg tdk membalasnya? karma sibhikkhu itu tetap akan berlanjut dikehidupan ini atau kehidupan berikut, tapi kehidupan anda sdh berakhir karena anda "singgak peduli kemana dana diberikan"...
kebijaksanaan dan kesadaran ituadalah buddha sesungguhnya _/\_

bisakah anda memberikan jawaban yg singkat tanpa harus membingungkan pembaca dengan tulisan anda yg luar biasa panjang?

saya ulangi, mohon dijawab dengan singkat, anda mengatakan ketika berdana hendaknya bersikap "gak peduli kemana dana diberikan" tetapi ketika seorang pemabuk datang meminta uang untuk membeli minuman anda akan menolaknya yg mana ternyata anda peduli kemana dana yg diberikan, di sini anda menggunakan dalih kebijaksanaan dan kesadaran. apakah kebijaksanaan dan kesadaran ini tidak boleh diterapkan pada pengemis?

bluppy

Quote from: kuswanto on 28 April 2011, 10:16:09 AM
pusing baca reply comment nya kakao,, no offense  ^:)^ ^:)^ Y_Y

setuju nig
bro kakao bisa tolong dibuat paragraf gitu?

misal setiap 5-6 baris 1 baris kosong
saya sebenarnya pengen baca isi posting bro kakao
tapi mata saya pusing liat 15 baris nyambung semua

kuswanto

Quote from: kuswanto on 28 April 2011, 10:16:09 AM
pusing baca reply comment nya kakao,, no offense  ^:)^ ^:)^ Y_Y
Quote from: bluppy on 28 April 2011, 10:33:51 AM
setuju nig
bro kakao bisa tolong dibuat paragraf gitu?

misal setiap 5-6 baris 1 baris kosong
saya sebenarnya pengen baca isi posting bro kakao
tapi mata saya pusing liat 15 baris nyambung semua

saya bukan pusing baca tulisannya,
tapi sudut pandang bro kakao.. berubah2 gt jadi bingung sendiri saya huehue.

kakao

Quote from: Indra on 28 April 2011, 10:18:16 AM
bisakah anda memberikan jawaban yg singkat tanpa harus membingungkan pembaca dengan tulisan anda yg luar biasa panjang?

saya ulangi, mohon dijawab dengan singkat, anda mengatakan ketika berdana hendaknya bersikap "gak peduli kemana dana diberikan" tetapi ketika seorang pemabuk datang meminta uang untuk membeli minuman anda akan menolaknya yg mana ternyata anda peduli kemana dana yg diberikan, di sini anda menggunakan dalih kebijaksanaan dan kesadaran. apakah kebijaksanaan dan kesadaran ini tidak boleh diterapkan pada pengemis?
saya jawab dg singkat, sipemberi dana hendaknya enggak peduli kemana dana diberikan, karena melatih dirinya menjadi org yang tidak melekat berarti anda sdh melangkah setahap kearah yang lebih baik, soal sipemabuk meminta uang utk membeli minuman saya akan menolaknya karena saya sendiri bukan seorang peminum itu bukan dana, juga  karena hati nggak rela syarat dana kan ketika akan melepas bahagia, disaat melepas jga bahagia, dan setelah melepas juga bahagia, jika tidak memenuhi kriteria itu, bukan dikatakan dana, tapi upeti(keharusan membayar sesuatu).
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

kakao

Quote from: kuswanto on 28 April 2011, 10:37:35 AM
saya bukan pusing baca tulisannya,
tapi sudut pandang bro kakao.. berubah2 gt jadi bingung sendiri saya huehue.
nggak usah dibaca bro,.kakao dhammanya cetek nanti akan menyesatkan u,..=))..kakao kan bukan anak sekolahan yang tinggi2,..cuma kakao tau,.yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik..
"jika kau senang hati pegang jari, jika kau senang hati pegang jari dan masukan kehidungmu !!"
[img][url="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif"]http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/c/c3/Sailor_moon_ani.gif[/url][img]

Indra

Quote from: kakao on 28 April 2011, 10:41:13 AM
saya jawab dg singkat, sipemberi dana hendaknya enggak peduli kemana dana diberikan, karena melatih dirinya menjadi org yang tidak melekat berarti anda sdh melangkah setahap kearah yang lebih baik, soal sipemabuk meminta uang utk membeli minuman saya akan menolaknya karena saya sendiri bukan seorang peminum itu bukan dana, juga  karena hati nggak rela syarat dana kan ketika akan melepas bahagia, disaat melepas jga bahagia, dan setelah melepas juga bahagia, jika tidak memenuhi kriteria itu, bukan dikatakan dana, tapi upeti(keharusan membayar sesuatu).

kalao pemberi dana gak peduli, kenapa mempermasalahkan uangnya untuk membeli minuman? jadi peduli atau gak peduli nih?

jadi apa definisi dana menurut anda? syarat dana awalnya menurut anda adalah "gak peduli kemana dana diberikan" tapi dlam posting terakhir ini, sptnya anda menambahkan syarat baru lagi.

The Ronald

Quote from: kakao on 26 April 2011, 04:51:35 PM
jika suatu hari kita punya niat untuk mendanakan makanan kepada para Bhikkhu(mengikuti acara pindapatta), masakan telah kita siapkan dan segera kita bawa ke vihara,namun saat ditengah jalan kita melihat beberapa pengemis mengais2 sisa makanan dari suatu tempat sampah, apakah kita akan tergerak memberi makanan itu untuk pengemis atau tetap kita danakan kepada anggota sangha ? kesempatan cuma sekali, kalau kita pulang acara akan segera berakhir,..akan kalian berikan kepada siapa ??
klo aku aku kasih buat Bhikkhu
pertibangannya.. tujuan bhikkhu lebih suci (klo di salah gunakan..bukan urusan ku) dari pada si pengemis
...

Indra

Quote from: kakao on 28 April 2011, 10:44:25 AM
nggak usah dibaca bro,.kakao dhammanya cetek nanti akan menyesatkan u,..=))..kakao kan bukan anak sekolahan yang tinggi2,..cuma kakao tau,.yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik..

jangan khawatir, Bro. di forum ini kita tidak mempermasalahkan peringkat akademis atau pengetahuan dhamma. etika forum lah yg berkuasa di sini

Sunkmanitu Tanka Ob'waci

kebijaksanaannya standar ganda, demikian pula melatih dirinya.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

The Ronald

Quote from: kakao on 28 April 2011, 10:44:25 AM
nggak usah dibaca bro,.kakao dhammanya cetek nanti akan menyesatkan u,..=))..kakao kan bukan anak sekolahan yang tinggi2,..cuma kakao tau,.yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik..
semoga yg aku bold itu benar
semoga perkataan anda juga benar
...

kuswanto

Quote from: kakao on 28 April 2011, 10:41:13 AM
saya jawab dg singkat, sipemberi dana hendaknya enggak peduli kemana dana diberikan, karena melatih dirinya menjadi org yang tidak melekat berarti anda sdh melangkah setahap kearah yang lebih baik, soal sipemabuk meminta uang utk membeli minuman saya akan menolaknya karena saya sendiri bukan seorang peminum itu bukan dana, juga  karena hati nggak rela syarat dana kan ketika akan melepas bahagia, disaat melepas jga bahagia, dan setelah melepas juga bahagia, jika tidak memenuhi kriteria itu, bukan dikatakan dana, tapi upeti(keharusan membayar sesuatu).

berarti memberikan dana sebaiknya jgn dengan preferensi/memilih kemana dana ini akan di berikan yah? dlm kasus pengemis n pindapatta sangha, berarti siapapun yg diberikan terlepas dari siapa yg lebih membutuhkan tidaklah terlalu berarti karena yg penting adalah pelatihan mental kita terhadap pelepasan tsb..
so jika dari awal niat kita adalah memasak makanan ini untuk berdana dalam acara pindapatta sangha, maka seharusnya kita tidak terlalu peduli dgn pengemis yg kita liat, toh setelah pindapatta kalau kita masih mau berdana bisa mencari pengemis itu lagi. ketika kita beralih dari tujuan awal kita dan memilih pengemis maka preferensi telah kita lakukan, begitu yah?