Mengapa Asin Jinarakkhita Memelihata Jenggot?

Started by dhammasiri, 18 April 2011, 07:43:12 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

bluppy

Quote from: Huiono on 30 May 2011, 07:12:21 PM
Bhante Ashin ditahbiskan kembali dalam tradisi Mahayana
wow...baru tahu ttg ini

Quote from: Huiono on 30 May 2011, 07:12:21 PM
Oh ya, kalo berdasarkan cerita2 orang, Bhante Ashin dalam kualitas tertentu, adalah guru yang sangat baik. Seorang teladan. Tapi tentu saja tidak semua tindakan/ keputusannya semasa hidup membuat semua orang senang. Tentu saja, seorang manusia sulit lepas dari kesalahan. Meskipun dia seorang yang baik sekalipun._/\_

yap setuju ini  _/\_

adi lim

Quote from: Huiono on 30 May 2011, 07:12:21 PM
Sewaktu ditahbiskan sebagai Bhikkhu oleh Mahasi Sayadaw, wajah Bhante Ashin bersih tanpa jenggot.
Kira2 (berdasarkan foto), setelah Bhante Ashin ditahbiskan kembali dalam tradisi Mahayana barulah jenggotnya mulai dibiarkan tumbuh kembali.

_/\_

sesudah ditabiskan tradisi  Mahayana kembali , jadi Biksu Jinarakhita boleh berjenggot mungkin terobsesi film Shaolim,
Sanca sancai  _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

williamhalim

di foto2 jadul, sy lihat memang bhante2 mahayana dari tiongkok ada yg berjenggot



Jakarta, Juli 1953 bertempat di Wihara Kong Hua Sie(skr W.Vaipulya Sasana) beliau ditahbiskan menjadi seorang samanera dengan nama Ti Chen. Penahbisan tersebut dilakukan menurut tradisi Mahayana(cha'n) di bawah bimbingan Y.A. Sanghanata Arya Mulya Mahabhiksu (Pen Ching Lau Ho Sang)-tengah. [sumber dari: harpin's blog]

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

williamhalim

Quote from: adi lim on 31 May 2011, 06:34:33 AM
sesudah ditabiskan tradisi  Mahayana kembali , jadi Biksu Jinarakhita boleh berjenggot mungkin terobsesi film Shaolim,
Sanca sancai  _/\_

Bukannya Bhante Ashin ditahbiskan pertama kali menurut tradisi Mahayana (1953) dan baru kemudian menurut tradisi Theravada (1954)?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Janindra d' Sihamuni

Quote from: williamhalim on 31 May 2011, 07:41:12 AM
Bukannya Bhante Ashin ditahbiskan pertama kali menurut tradisi Mahayana (1953) dan baru kemudian menurut tradisi Theravada (1954)?

::
bukan tradisi Theravada,tetapi menurut sekolah Dhammayutika(anda bisa kenali bikkhu yang mengikuti sekolah Dhammayutika,yaitu dengan berjubah kecoklatan,sanghati) tetapi,sama aja sih...Theravada ama Dhammayutika...
bocah gitar!!! ;D ;D ;D 

wang ai lie

Quote from: williamhalim on 31 May 2011, 07:41:12 AM
Bukannya Bhante Ashin ditahbiskan pertama kali menurut tradisi Mahayana (1953) dan baru kemudian menurut tradisi Theravada (1954)?

::

tepatnya tanggal 29 juli 1953 penahbisan secara tradisi mahayana, yang ikut menyaksikan Y.A mahabhiksu Ju Sung, Y.A Bhiksu Ju Khung , Y.A Bhiksu Cen yao dan Y.A bhiksu wu cing

awal tahun 1954 di ajurkan oleh Y.A mahabhiksu Pen Ching berangkat ke burma menjalani latihan vipasana  dan bulan april 1954 penahbisan secara penuh dengan guru spiritual utama Y.A Mahasi Sayadaw
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra

Quote from: Mr. pao on 30 May 2011, 05:54:10 PM
maaf juga, cara diskusi yang u lontarkan membuat saya terkesan ada kelainan dalam diskusimu,..
hehe,... jika tidak distop pasti gw akan menganggap ada kelainan,...

peace ya,.. hy bercanda,...

mohon klarifikasi anda mengenai hal ini, Bro.

saya sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah yg saya belum jelas ini melalui japri agar tidak mengganggu forum, tapi anda lebih suka cara terbuka, maka silakan anda tanggapi di sini.

NB: dalam PM anda juga ada menyinggung mengenai aib dari bhikkhu uttamo, boleh sekalian di share di sini, tentu saja jika anda memiliki nyali

Indra

Quote from: Mr. pao on 29 May 2011, 05:58:55 PM

syarat menjadi bhikkhu rambut kepala, ketiak, kemaluan wajib dicukur,..
jika ada bhikkhu yang memiliki bulu ketiak, itu sebenarnya juga pelanggaran,..

saya tidak tahu apa tujuan anda, tapi anda menyesatkan pembaca dengan statement anda di atas.

saya sudah cek lagi Patimokkha, tidak ada disebutkan mengenai bulu ketiak dan rambut kemaluan. sebaiknya anda segera menyebutkan sumber rujukan anda mengenai hal ini

Mr. pao

PMnya blm selesai sudah post kemari,..

jangan cepat terbawa emosi,..

Balas ke PM dulu,..

Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Indra

Quote from: Mr. pao on 31 May 2011, 10:39:59 AM
PMnya blm selesai sudah post kemari,..

jangan cepat terbawa emosi,..

Balas ke PM dulu,..



sudah selesai, jadi mari kita lanjutkan di sini

Indra

Quote from: Mr. pao on 31 May 2011, 10:49:22 AM
Kalo kayak gitu, kagak bakalan selesai tuh pertanyaan u,..

disini Saya memilih tidak melanjut postingmu,...

Tidak bakalan ada titik temu,..

saya tidak mengharapkan ada titik temu, dalam berdiskusi, masing2 peserta diskusi cukup mengemukakan pendapat dan pandangannya masing2, kalau terjadi kesamaan pendapat, bagus, tapi jika terjadi sebaliknya, itu pun bagus, karena kita bisa belajar dari pendapat lawan diskusi yg mungkin lebih baik dari pendapat kita. kenapa harus ada titik temu?

dipasena

Quote from: Smurfette on 30 May 2011, 04:22:35 PM
OOT dikit ya...
beberapa waktu lalu saya kenalan dengan tante2. Dia bercerita mengenai kisahnya sewaktu masih gadis (saat ini usianya sekitar 50an)
ada suatu masa, sekumpulan anak remaja sekolah sedang berdarmawisata (lupa tepatnya di mana) di sebuah sungai. dan, tak lama kemudian sekumpulan anak remaja tersebut tenggelam di sungai. setelah dicari di dalam sungai selama 3 hari 3 malam, tidak ada satu pun jenazah yang ditemukan.
karena kebetulan bhiksu Ashin berkunjung ke situ, ada umat yang meminta bhiksu Ashin untuk membantu. akhirnya setelah bhiksu ashin membacakan paritta, sejam kemudian satu per satu jenazah anak remaja bermunculan dari dalam sungai....
just share

dulu sekali, aa masih kecil... itu pertama n trakhir aa ketemu bhante ashin. masalah nya setelah itu kayaknya ga prnah lg bhante ashin datang ke kota aa lg...

tp dengar cerita2 orang doeloe, ada sebuah vihara tua bangunan kayu (aa doeloe sering ke vihara itu, sekarang dah di robohkan n dijadikan sekolahan buddhist), nah sebelum berdiri tu vihara itu, ada sebuah pohon beringin yg konon katanya angker, tanah tersebut di hibahkan oleh seorang umat untuk dibangun vihara, namun ketika pohon beringin itu mau ditebang, tidak ada yg bisa merobohkan...

saksi idup masih ada sampe sekarang, orang2 tua yg ada di vihara saat ini. tapi ketika bhante ashin datang n membacakan paritta, pohon beringin itu dengan mudah dipotong oleh tukang bangunan. ya setelah itu vihara tersebut berdiri diatas lahan itu...

ryu

Quote from: dhanuttono on 31 May 2011, 11:00:10 AM
dulu sekali, aa masih kecil... itu pertama n trakhir aa ketemu bhante ashin. masalah nya setelah itu kayaknya ga prnah lg bhante ashin datang ke kota aa lg...

tp dengar cerita2 orang doeloe, ada sebuah vihara tua bangunan kayu (aa doeloe sering ke vihara itu, sekarang dah di robohkan n dijadikan sekolahan buddhist), nah sebelum berdiri tu vihara itu, ada sebuah pohon beringin yg konon katanya angker, tanah tersebut di hibahkan oleh seorang umat untuk dibangun vihara, namun ketika pohon beringin itu mau ditebang, tidak ada yg bisa merobohkan...

saksi idup masih ada sampe sekarang, orang2 tua yg ada di vihara saat ini. tapi ketika bhante ashin datang n membacakan paritta, pohon beringin itu dengan mudah dipotong oleh tukang bangunan. ya setelah itu vihara tersebut berdiri diatas lahan itu...
kejam sekali =)) siapa tau itu pohon ada penunggunya, eh di usir sama B Ashin =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Mr. pao

Quote from: Indra on 31 May 2011, 10:06:56 AM
mohon klarifikasi anda mengenai hal ini, Bro.

saya sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah yg saya belum jelas ini melalui japri agar tidak mengganggu forum, tapi anda lebih suka cara terbuka, maka silakan anda tanggapi di sini.

NB: dalam PM anda juga ada menyinggung mengenai aib dari bhikkhu uttamo, boleh sekalian di share di sini, tentu saja jika anda memiliki nyali
ini perlu diluruskan,..
Saya di pm ajak damai tapi disini anda mengajak saya buka2an,..
saya menyingung Bhate utamo menciptakan music meditation tetapi ini disebut anda sebagai aib,..




Quotesaya tidak tahu apa tujuan anda, tapi anda menyesatkan pembaca dengan statement anda di atas.

saya sudah cek lagi Patimokkha, tidak ada disebutkan mengenai bulu ketiak dan rambut kemaluan. sebaiknya anda segera menyebutkan sumber rujukan anda mengenai hal ini

Saya minta anda ngecek kembali di 3pitaka bukan patimokkha saja,..
silakan dibaca ulang 3pitaka,.. tempat saya tidak ada 3pitaka,...
jika ini sebagai kesesatan mohon dibongkar,... Anda punya prinsib aib wajib dibongkar,..
mohon membongkar aibbku yang mengatakan bulu rambut tersebut perlu dicukur,..


Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

dipasena

Quote from: ryu on 31 May 2011, 11:11:06 AM
kejam sekali =)) siapa tau itu pohon ada penunggunya, eh di usir sama B Ashin =))

klo itu nama nya menebak-nebak... tp aa rasa seorang bhikkhu tidak gegabah main usir, karena itu bukan lah tindakan terpuji. apakah membaca paritta itu memancarkan kekerasan, sehingga si mahluk merasa terancam ? merasa diusir dr pembacaan paritta ?

aa rasa, bhante ashin mungkin ijin terlebih dulu, setelah dirasa tidak ada masalah lg, dibacakan paritta dan ditebang pohon tersebut oleh tukang. itu pemikiran aa...