Fa Lun Gong, sebuah praktek kultivasi atau kult?

Started by nyanadhana, 27 March 2008, 09:02:42 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

purnama

(6)
Tetapi jauh pada 25 Februari 1939, di "Harian Xinhua" PKT menyerukan: "Mereka (Partai Nasionalis) mengira pelaksanaan politik demokrasi di Tiongkok bukanlah urusan hari ini, melainkan urusan kelak beberapa tahun lagi. Mereka mengharapkan agar tingkat pendidikan dan pengetahuan rakyat Tiongkok dapat meningkat mencapai seperti kaum borjuis di negara-negara Eropa dan Amerika, barulah dilaksanakan politik demokrasi...namun adalah lebih mudah mendidik dan melatih rakyat di bawah sistem demokrasi."

Perbedaan yang bersifat hipokrit, munafik, antara apa yang dikatakan oleh Xinhua pada tahun 1939 dan apa yang diucapkan oleh Jiang Zemin tahun 2000 merupakan refleksi dari gambaran hidup dari tampang kejahatan PKT.

PKT setelah peristiwa 4 Juni (pembantaian di Tiananmen), dengan menanggung beban berat HAM tampil kembali di panggung dunia. Sejarah telah memberi PKT kesempatan untuk memilih. Pilihan pertama adalah belajar menghormati rakyat, bersungguh-sungguh memulihkan hak asasi manusia. Pilihan kedua adalah meneruskan pelanggaran HAM di dalam negeri, sedang di luar negeri menerapkan HAM, demi menghindari kecaman.

Sangat disayangkan bahwa watak dasar kejahatan telah mentakdirkan PKT tanpa ragu-ragu mengambil pilihan kedua. Dengan mengumpulkan dan memelihara sejumlah besar ahli propaganda kebohongan yang melibatkan kalangan ilmu pengetahuan dan kalangan agama, menggembar-gemborkan kemajuan palsu HAM PKT; menambal sulam serangkaian argumen yang tak masuk akal tentang pepesan kosong "hak untuk sandang pangan". Apakah perut lapar menjadikan orang tidak mempunyai hak untuk berbicara? Kalau memang melarang orang yang kelaparan berbicara, apakah orang yang perutnya kenyang juga tidak boleh mewakili orang yang kelaparan berbicara? Serta tiada habisnya mempermainkan tipu muslihat masalah HAM, mengelabui rakyat Tiongkok dan negara demokrasi Barat, bertindak begitu jauh sampai-sampai berteriak , "Saat ini adalah masa-masa terbaik HAM di Tiongkok".

Pasal 35 Undang-Undang Dasar PKT menetapkan: Warga negara Republik Rakyat Tiongkok mempunyai kebebasan dalam menyatakan pendapat, menerbitkan, berkumpul, berserikat, berpawai dan berunjuk rasa. Semua ini nyata-nyata adalah basa-basi dari PKT. Di bawah kekuasaan PKT, berapa banyak orang yang telah dirampas haknya untuk menganut kepercayaan, menyatakan pendapat, menerbitkan, berserikat dan membela diri. PKT bahkan menetapkan tindakan kelompok tertentu yang mengajukan pendapat sebagai perbuatan ilegal. Sejak tahun 2004, sejumlah perkumpulan telah beberapa kali mengajukan ijin untuk mengadakan kegiatan pawai di Beijing, pemerintah bukan saja tidak memberikan ijin, malah menangkap orang yang mengajukan ijin. Bahkan Hongkong yang oleh Undang-Undang Dasar PKT ditetapkan sebagai "Satu negara dengan dua sistem" juga merupakan tipu daya. Omong kosong tentang 50 tahun tidak berubah, baru 5 tahun berlalu dua sistem sudah dicoba untuk dirubah menjadi satu sistem melalui artikel 23 yang bersifat tirani.

Menggunakan wujud palsu "kelonggaran menyatakan pendapat" untuk menutup-nutupi hakikat pengendalian dan pengawasan adalah suatu taktik berandal yang baru dari PKT. Kelihatannya orang-orang di daratan Tiongkok saat ini mempunyai kelonggaran lebih besar dalam berbicara, munculnya jaringan internet membuat berita-berita beredar lebih cepat. Maka, PKT kemudian mempropagandakan tentang kebebasan mengemukakan pendapat, lagi pula banyak rakyat juga mengira demikian. Ini adalah suatu wujud yang semu. Bukannya PKT yang berubah menjadi murah hati, melainkan adalah perkembangan masyarakat dan kemajuan tehnologi yang membuat PKT tidak mampu mengekang. Dilihat dari peran yang dimainkan PKT dalam jaringan internet, tindakan memblokade, menyaring, mengawasi, mengendalikan dan menghukum adalah mutlak tindakan melawan arus. Sampai hari ini, dengan bantuan sejumlah kapitalis yang melanggar ketulusan HAM, komponen pemantau operasional internet pun terpasang pada mobil patroli polisi PKT. Di tengah arus besar globalisasi kebebasan demokrasi, PKT secara terbuka melakukan kejahatan di hadapan umum. Bagaimana mungkin dia mempunyai kemajuan dibidang HAM, bahkan dia sendiri pun mengatakan "longgar di luar ketat di dalam", watak hakiki berandal dari PKT mutlak tidak ada perubahan apa pun.

Untuk mencari muka pada konferensi HAM PBB pada 2004, PKT telah menjatuhkan hukuman berat pada serangkaian pelanggar HAM. Tetapi, semua itu dilakukan untuk diperlihatkan kepada dunia luar, sama sekali tidak membawa konsekuensi secara hakiki. Karena pelanggaran HAM terberat di Tiongkok justru dilakukan oleh PKT sendiri beserta para dedengkotnya, yaitu Jiang Zemin, mantan Komisaris Politik dan Hukum Luo Gan, Menteri Keamanan Umum Zhou Yongkang dan Wakil Menteri Liu Qing. Mengandalkan orang-orang seperti ini menumpas pelanggaran HAM, tak lain adalah perbuatan "maling teriak maling".

Ini bisa dianalogikan dengan seorang residivis pemerkosa. Dulu secara sembunyi-sembunyi dalam satu hari melecehkan 10 gadis, tetapi kemudian karena orang yang lalu lalang semakin banyak, maka dia hanya dapat melecehkan seorang gadis sehari. Dapatkah dikatakan bahwa dia berubah menjadi baik? Dulu pemerkosaan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sekarang dilakukan di hadapan orang lalu lalang, ini justru menunjukkan perilaku yang lebih bejat lagi. Sedangkan sifat dasar si pemerkosa sama sekali tidak berubah, hanya saja kondisi sekeliling tidak memungkinkan dia leluasa melakukan perbuatannya.

PKT sama dengan residivis pemerkosa itu. Watak hakiki kediktatoran PKT, naluri ketakutan akan kehilangan kekuasaan, telah mentakdirkannya untuk tidak menghormati hak rakyat. Upayanya dalam memalsukan HAM membutuhkan harga yang mahal, jauh melampaui biaya yang dikeluarkan untuk benar-benar memperbaiki HAM. Sifat berandal komunis sewenang-wenang mencelakakan negara Tiongkok, ini merupakan kemalangan besar bagi rakyat Tiongkok.
Berkedok "Hukum", Berkostum "Setelan Jas" Berbuat Kejahatan

Guna melindungi kepentingan pribadi dari kelompok eksklusif, di satu pihak PKT melucuti jubah palsunya, secara tuntas mencampakkan massa petani dan buruh. Dilain pihak seiring skandal HAM PKT semakin banyak terekspos ke masyarakat dunia, PKT berkedok pada kosa kata "menerapkan hukum", "pangsa pasar", "demi rakyat", "reformasi" dan berbagai sebutan populer yang menyesatkan orang. Kebohongan dan cara-cara berandalnya semakin "canggih seiring kemajuan jaman". Sifat dasar berandal PKT yang memakai setelan jas gaya Barat tidak berubah, lebih berdaya tipu dan menyesatkan dibandingkan dulu ketika masih memakai setelan jas gaya Tiongkok. Bisa diumpamakan sebagai "babi" yang digambarkan di buku George Orwell, Animal Farm (dipublikasikan tahun 1945), yang telah diajar berjalan menggunakan dua kaki, meski berjalan dengan dua kaki telah memberikan citra baru bagi hewan babi, namun sifat "ke-babi-an"nya tetap tidak berubah.
Menetapkan Berbagai Peraturan dan Ketentuan yang Melanggar Undang-undang.

Hukum dan peraturan dalam pelanggaran konstitusi diberlakukan sebagai "dasar hukum" yang disampaikan kepada para perangkat hukum untuk dilaksanakan secara keras. Hal ini dimaksudkan untuk menghabisi massa rakyat atau kelompok orang yang anti penindasan, memperjuangkan kebebasan dan membela HAM.
Masalah yang "Non-politis" Diselesaikan dengan Cara-cara "Politis"

Masalah sosial umum yang terjadi, ditingkatkan menjadi kategori "menyaingi partai memperebutkan massa", "membinasakan partai dan membinasakan negara", "kekacauan" dan "kekuatan oposisi". Masalah-masalah sosial yang "non-politis" ditangani menjadi masalah "politis", kemudian dengan cara propaganda kampanye politik menghasut sentimen massa agar membenci dan dendam.
Masalah "Politis" Diselesaikan dengan Cara-cara "Non-politis"

Menghadapi sejumlah tokoh gerakan demokrasi dan intelektual liberal, taktik serangan PKT yang terbaru adalah merancang perangkap, menciptakan berbagai "tindak pidana pelanggaran hukum perdata". Misalnya dengan menuduh mereka sebagai "melacurkan diri", "menggelapkan pajak" dan lain-lain, untuk menjebloskan mereka kedalam penjara. Dengan demikian bukan saja mengelabui orang, tapi juga untuk menghindari kecaman internasional, bahkan lebih-lebih dapat memanfaatkan tuduhan tersebut untuk mendiskreditkan "terdakwa" dengan mempermalukan mereka di muka umum.

Bila ingin mengatakan bahwa watak dasar kejahatan PKT mengalami perubahan, tentulah berubah menjadi lebih keji, menjadi lebih tidak berperikemanusiaan.
Budaya Sandera Gaya Berandal dengan Menculik Ratusan Juta Rakyat

Jika seorang perampok yang melakukan pemerkosaan diajukan ke pengadilan, dia membela diri dengan mengatakan "hanya melakukan pemerkosaan" dan tidak sampai melakukan pembunuhan. "Pemerkosaan" tidak sejahat "pembunuhan". Maka dosanya lebih ringan, mungkin saja si pemerkosa malahan bisa diberi predikat melakukan "pemerkosaan rasional".

Terdengar sangat tidak senonoh, tetapi pada peristiwa 4 Juni di Lapangan Tiananmen, logika PKT sama dengan logika di atas. Dikatakan bahwa "menindas mahasiswa" adalah untuk menghindari kemungkinan terjadinya "kekacauan dalam negeri". Maka itu, daripada terjadi "kekacauan dalam negeri", lebih baik menerapkan "penindasan rasional".


Dengan prinsip junjunglah kepentingan partai melebihi segala-galanya, PKT telah merusak tatanan masyarakat Tionghoa dengan cara busuk, telah menciptakan sesuatu yang aneh dalam masyarakat manusia. Sesuatu ini berbeda dengan negara lain, pemerintahan lain, dan organisasi lainnya. Prinsip mereka adalah "tanpa prinsip", tidak ada ketulusan di balik senyumnya. Orang-orang yang berhati baik tidak dapat memahami PKT. Berdasarkan standar moral universal, mereka tidak dapat membayangkan sesuatu yang begitu berandal dapat mewakili suatu negara. Dengan dalih "karakter khas Tiongkok", PKT memijakkan dirinya di antara bangsa-bangsa di dunia. "Karakter Khas Tiongkok" telah dijadikan ungkapan pelembut bagi "karakter Kejahatan khas PKT".

Dengan tameng "karakter khas Tiongkok", kapitalisme timpang di Tiongkok disamarkan menjadi "sosialisme khas Tiongkok"; "pengangguran" disebut sebagai "penunggu kerja"; mereka yang di PHK dikatakan "dibebas-tugaskan"; "kemiskinan" disebut sebagai "tahap awal dari sosialisme"; "hak asasi manusia" yang bebas berbicara serta berkeyakinan digantikan dengan "hak untuk hidup".

Negara Dilanda Kejahatan, Bangsa Tionghoa Menghadapi Krisis Moral yang belum pernah Dialami Sebelumnya

Sekitar awal tahun 1990an, di Tiongkok terkenal dengan sebuah ucapan "saya adalah penjahat, saya tidak takut kepada siapa pun". Ini adalah konsekuensi dari beberapa puluh tahun praktek kejahatan pemerintahan PKT, yang mendorong negara dilanda kejahatan. Sejalan dengan kemakmuran ekonomi yang semu dari Tiongkok, adalah kemerosotan moralitas yang luar biasa dari segenap masyarakat.

Para utusan Kongres seringkali menyuarakan masalah "kejujuran dan kepercayaan" dalam Kongres Rakyat Tiongkok. Pada saat ujian saringan masuk perguruan tinggi, calon mahasiswa diminta untuk mengarang dengan tema "kejujuran dan kepercayaan". Semua itu adalah pertanda bahwa hilangnya kejujuran dan kepercayaan serta kemerosotan moral telah merupakan krisis besar yang tidak terlihat namun terjadi di mana-mana dalam masyarakat Tiongkok. Korupsi dan kebobrokan, membanjirnya produk palsu, penipuan yang telah menjadi kebiasaan, busuknya hati manusia, dan melemahnya norma-norma sosial terjadi di mana-mana. Tidak ada lagi saling percaya yang mendasar di antara sesama anggota masyarakat.

Bagi mereka yang menyatakan diri puas dengan perbaikan tingkat kehidupan, bukankah paling menaruh perhatian pada ketentraman hidup? Apa sesungguhnya yang menjadi faktor utama dari ketentraman hidup? Tak lain adalah moralitas. Masyarakat dengan moralitas bobrok tidak akan ada jaminan keselamatan.

Dengan berlalunya waktu hingga sekarang, PKT telah menghancurkan hampir seluruh agama tradisional dan melucuti tatanan nilai tradisional. Cara-cara tidak bermoral dari PKT dalam melirik kekayaan serta membohongi rakyat, dijadikan contoh oleh lapisan bawah, akibatnya dengan cepat terbentuklah masyarakat berperilaku korup dan jahat. PKT, yang memerintah dengan berbagai cara jahat, pada dasarnya memerlukan lingkungan yang buruk agar dapat bertahan hidup. Itulah alasannya mengapa PKT berusaha sedapat mungkin ingin menjerembabkan rakyat turun ke air, dan merubah rakyat Tiongkok menjadi penjahat-penjahat besar dan kecil pada tingkat-tingkat yang berbeda. Dengan cara seperti itulah PKT yang berwatak dasar jahat membenamkan nilai-nilai dasar moral yang sejak lama menopang kehidupan bangsa Tionghoa.
Penutup


Semoga ulasan di atas dapat membuat kita tidak mudah diperdaya oleh PKC dan dapat membantu menyelamat Budaya Tionghoa dari kehancuran oleh PKC.


Salam,


A Ti (salah Satu Praktisi FLG)

====
Bukti Provakasi FLG kepada masyarakat.

Ini sama saja kita diajak perang.


purnama

Pernyataan saya dan Kawan saya hendri irawan

Ini mau dilanjutkan sampai kapan yah ?

Tolong jangan menyalahgunakan kebebasan berpendapat dengan melakukan
propaganda politik praktis. Apalagi penghujatan terhadap negara lain.

Apa jangan-jangan saudara Ati ini warga negara RRT yah ? Sepertinya
peduli setengah mati terhadap RRT. Tolong diingat bung, ini forum yang
mayoritas anggotanya adalah warga negara Indonesia.

Hormat saya,
Yongde

Dari pernyataan sikap saya

Mau sedikit nambahin Bro Hendri.

Saya setuju pandangan anda. Sama aja tulisan Merpati dewa mengajak
Warga Indonesia dengan Negeri Tiongkok. Sama aja mengajak orang untuk
perang.

- Ini kah sikap orang yang berkewarganeraan Indonesia?

- Mengajak perang ke negara lain, sama aja kita Cari musuh Bro ati,
Indonesia tuh butuh kawan bukan musuh

Tambahan :
Apa kita mau  melakukannya Pasti semua setuju. Aliran ini memang sudah meresahkan masyarakat.

dilbert

Quote from: jesseprakasa on 12 December 2008, 02:12:52 PM
Bro Nyanadhana saya setuju sebab Falun Dafa adalah mengambil bentuk QiGong dari aliran Buddha BUKAN agama Buddha.Sedang Falun Dafa BUKAN mencampur aliran Buddha dan Tao tetapi sejak awal aliran Buddha dan Tao berada di dalamnya TETAPI pondasinya adalah Fa Buddha.Demikian prinsip utamanya.

Baru tahu saya ada aliran BUDDHIS yang ngajarin Qi Gong... aliran BUDDHIS yang mana ? setahu saya, paling bhiksu Shaolin yang diajarin gerakan gerakan bela diri oleh BODHIDHARMA. Apakah itu cikal bakal Qi Gong ? sepertinya bukan, karena katanya kan Qi Gong itu ada sejak jaman dahulu, seiring dengan kebudayaan Tiongkok.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

nyanadhana

China kenapa anti sama Li Hongzi ini membuat tanda tanya terbesar diantara sekian banyaknya pengajar agama di Tiongkok termasuk pendeta,pastur,biksu,dan pemuka agama lainnya. ini karena Li punya tujuan khusus untuk memprovokasi kebencian terhadap pemerintahan Tiongkok yang disebut gerakan demokrasi. lagi ajaran Li adalah berbahaya bagi umat manusia dimana didalam ajarannya orang sakit tidak perlu dokter tapi dengan berlatih FLG,kalo ketemu dokter berarti sesat. nah inilah kenapa banyak orang Tiongkok yang berlatih FLG ini pas sakit keras enggan ke dokter dan akhirnya banyak kasus kematian di seluruh provinsi Tiongkok...inilah kerjaan psikopat.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one's own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Mr. Bagus

Saya sudah baca buku zhuan falun. gigih maju. 9 komentar.
Belum selesai saya baca sudah pusing. apakah terjemahannya ga bagus atau memang kalimatnya tidak ada ujung pangkalnya. Ternyata bukan hanya saya saja yg kesulitan dalam membacanya. Saya tidak tahu apakah saudara2 di DC ini pernah membacanya. Rasanya bro Nyanadhana memang bisa mengartikan buku2 tersebut dibanding saya (mungkin memang saya yg bodoh :hammer: )
Maaf, saya tidak bermaksud menjelekkan, namun penulisan buku harusnya lebih mudah dibaca atau dipahami. Atau memang penulisan semacam itu digunakan untuk membuat seseorang tambah bingung hingga akhirnya mudah "didoktrinisasi" sehingga sulit menerima pendapat atau kebenaran selain dari guru Li tsb. entahlah. Saudara2 akan tahu cara mereka berpikir bila saudara2 berinteraksi dengan mereka.

Jika memang saudara mendapatkan manfaat dari latihan atau teknik yg Falun Dafa ajarkan, itu bagus. Tetaplah jaga eling/awareness agar tidak ikut2an terprovokasi sehingga melenceng dari latihan Falun Dafa tersebut.
Ingatlah prinsip ini: Latihan Falun Dafa tidak ada hubungannya dengan pelanggaran HAM, Politik, dan Solidaritas antar praktisi. Jadi tetap konsisten terhadap latihannya bukan melenceng ke teori2 sepihak mereka. Seperti banyak saudara2 kita di DC ini yg banyak menemukan ketidaksesuain mengenai Buddhism versi mereka.

Jika saudara membuka diskusi dengan mereka, perhatikanlah cara mereka meresponnya, saudara tidak akan bisa memasukkan atau membelokkan cara pandang mereka, eh tergantung kadarnya juga sih
:x Persepsi yang saya dapat dari pengalaman saya sendiri sebagai orang buta tidak bisa dibandingkan dengan orang yang melihat dengan terang. >:)<

purnama

Quote from: dilbert on 12 December 2008, 04:59:38 PM
Quote from: jesseprakasa on 12 December 2008, 02:12:52 PM
Bro Nyanadhana saya setuju sebab Falun Dafa adalah mengambil bentuk QiGong dari aliran Buddha BUKAN agama Buddha.Sedang Falun Dafa BUKAN mencampur aliran Buddha dan Tao tetapi sejak awal aliran Buddha dan Tao berada di dalamnya TETAPI pondasinya adalah Fa Buddha.Demikian prinsip utamanya.

Baru tahu saya ada aliran BUDDHIS yang ngajarin Qi Gong... aliran BUDDHIS yang mana ? setahu saya, paling bhiksu Shaolin yang diajarin gerakan gerakan bela diri oleh BODHIDHARMA. Apakah itu cikal bakal Qi Gong ? sepertinya bukan, karena katanya kan Qi Gong itu ada sejak jaman dahulu, seiring dengan kebudayaan Tiongkok.

Bro dilbert Saya akan terang metode Meditasi Qi gong. Dalam Metode meditasi Chi Gong adalah latihan fisik dan mental. Yaitu latihan Pernafasan dan juga latihan gerakan tubuh, tujuannya adalah melakukan pemanasan / seperti layaknya senam pagi (istilah modernnya). Para Bhikku Mahayana menggunakan Tehnik ini untuk membantu Meditasi mereka. Karena metode Qi Gong tuh hanyalah pernafasan dan pelatihan fisik saja. Tidak ada istilah belajar ilmu supernatural seperti ditulis bro jessee Prawira.

[at]  Mr Bagus
Bro Mr Bagus Pemasalahannya adalah FLG sering kali melakukan pelanggaran ketertiban umum di Indonesia.
Coba bro liat aktivitas mereka diluar milis ini, dalam lingkup sosial. Mereka membuat Brosur kebencian terhadap Pemerintah tiongkok. Menggunakan anak 2 dibawah usia bahkan berumur 5 thn, untuk membagikan brosur ini, Apakah pantas ?, (saya tanya secara umum kepada semua member DC).

Bro Mr Bagus, Sebuah agama atau aliran tidak ada yang mengajarkan untuk Balas dendam atau kebencian ( mittha Ditthi ). Lain halnya FLG. Kita sadar bro, kita disini semua warga berkenegaraan Indonesia, berada dibawah hukum Indonesia.
Kalau saya balik bertanya kepada mereka (aktifis FLG kebetulan tidak mampu menjawab).
Mereka bicara penindasan. Saya bertanya kepada mereka, "anda merasa tertidas ngak kegiatan FLG anda di Indonesia, Coba anda bisa buktikan PKT melakukan penindasan kegiatan anda di Indonesia ? ", "apa kah anda ditangkap, disiksa, atau di pancung di Indonesia aktifitas anda ?", "apakah kalian tidak sadar kalian berada di Indonesia, Bukan Tiongkok, Kalian lakukan sama saja merusak citra Indonesia, sama saja kalian memprovokasi Indonesia dengan Tiongkok "

Dari sini mereka tidak mampu menjawab, dan diakhiri kalimat cacian dan makian kepada saya
Apa kah ini cukup bukti mereka salah ?
Cobalah Mr. Bagus lihat tingkah mereka, Kita bisa menilai gimana mereka :)
:lotus:


dilbert

Quote from: purnama on 13 December 2008, 09:45:09 AM
Quote from: dilbert on 12 December 2008, 04:59:38 PM
Quote from: jesseprakasa on 12 December 2008, 02:12:52 PM
Bro Nyanadhana saya setuju sebab Falun Dafa adalah mengambil bentuk QiGong dari aliran Buddha BUKAN agama Buddha.Sedang Falun Dafa BUKAN mencampur aliran Buddha dan Tao tetapi sejak awal aliran Buddha dan Tao berada di dalamnya TETAPI pondasinya adalah Fa Buddha.Demikian prinsip utamanya.

Baru tahu saya ada aliran BUDDHIS yang ngajarin Qi Gong... aliran BUDDHIS yang mana ? setahu saya, paling bhiksu Shaolin yang diajarin gerakan gerakan bela diri oleh BODHIDHARMA. Apakah itu cikal bakal Qi Gong ? sepertinya bukan, karena katanya kan Qi Gong itu ada sejak jaman dahulu, seiring dengan kebudayaan Tiongkok.

Bro dilbert Saya akan terang metode Meditasi Qi gong. Dalam Metode meditasi Chi Gong adalah latihan fisik dan mental. Yaitu latihan Pernafasan dan juga latihan gerakan tubuh, tujuannya adalah melakukan pemanasan / seperti layaknya senam pagi (istilah modernnya). Para Bhikku Mahayana menggunakan Tehnik ini untuk membantu Meditasi mereka. Karena metode Qi Gong tuh hanyalah pernafasan dan pelatihan fisik saja. Tidak ada istilah belajar ilmu supernatural seperti ditulis bro jessee Prawira.

[at]  Mr Bagus
Bro Mr Bagus Pemasalahannya adalah FLG sering kali melakukan pelanggaran ketertiban umum di Indonesia.
Coba bro liat aktivitas mereka diluar milis ini, dalam lingkup sosial. Mereka membuat Brosur kebencian terhadap Pemerintah tiongkok. Menggunakan anak 2 dibawah usia bahkan berumur 5 thn, untuk membagikan brosur ini, Apakah pantas ?, (saya tanya secara umum kepada semua member DC).

Bro Mr Bagus, Sebuah agama atau aliran tidak ada yang mengajarkan untuk Balas dendam atau kebencian ( mittha Ditthi ). Lain halnya FLG. Kita sadar bro, kita disini semua warga berkenegaraan Indonesia, berada dibawah hukum Indonesia.
Kalau saya balik bertanya kepada mereka (aktifis FLG kebetulan tidak mampu menjawab).
Mereka bicara penindasan. Saya bertanya kepada mereka, "anda merasa tertidas ngak kegiatan FLG anda di Indonesia, Coba anda bisa buktikan PKT melakukan penindasan kegiatan anda di Indonesia ? ", "apa kah anda ditangkap, disiksa, atau di pancung di Indonesia aktifitas anda ?", "apakah kalian tidak sadar kalian berada di Indonesia, Bukan Tiongkok, Kalian lakukan sama saja merusak citra Indonesia, sama saja kalian memprovokasi Indonesia dengan Tiongkok "

Dari sini mereka tidak mampu menjawab, dan diakhiri kalimat cacian dan makian kepada saya
Apa kah ini cukup bukti mereka salah ?
Cobalah Mr. Bagus lihat tingkah mereka, Kita bisa menilai gimana mereka :)
:lotus:



[at] sdr.purnama...

apakah ada Sutra Mahayana yang mengajarkan meditasi Qi Gong ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

N1AR

PKT atau PKC :hammer:
apa ini bro pur propokaci dari FLG? buat apa ya?  :-SS

hatRed

 [at] purnama

boleh saya minta bukti dari kegiatan FLG ini yang Menggunakan anak 2 dibawah usia bahkan berumur 5 thn, untuk membagikan brosur kebencian terhadap pemerintah?

soalnya di Situs bro Jesse malah disebutkan kalau FLG ini bukanlah aksi politik.
i'm just a mammal with troubled soul



ryu

 Meditasi di Jalur Hijau, 6 Aktivis Falun Gong Dipenjara
Melly Febrida - detikinet
Jakarta - Anda aktivis yang sering demo? Hati-hati memilih lokasi aksi. Akibat melakukan demonstrasi di jalur hijau, enam praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman kurungan 2 bulan 15 hari.

Dalam sidang yang dipimpin oleh hakim tunggal Herman Allo Sitandi di Pengadilan Negeri (PN) Jaksel, Senin (9/5/2005) enam praktisi tersebut divonis akibat aksi meditasi di jalur hijau yang dilangsungkan di depan Kedubes Cina, Jl Rasuna Said, 25 April 2005 silam.

Enam orang ini dinilai melanggar Perda no 11 tahun 1988 tentang ketertiban umum khususnya jalur hijau. Mereka masuk dalam kasus tindak pidana ringan (tipiring).

Dari enam orang tersebut, tiga di antaranya divonis 2 bulan 15 hari. Mereka adalah Hok Sue Bagyo, Then Ys, Bachtiar. Tiga lainnya kena 2 bulan kurungan dengan masa percobaan 6 bulan. Mereka adalah Sucipto, Huan Zen, dan Charles Nikson.

Tiga orang yang divonis tersebut sebelumnya sudah dikenai masa percobaan. Dalam masa percobaan tersebut ternyata mereka tetap melakukan hal yang sama. Untuk itu mereka dijatuhi hukuman tanpa masa percobaan.

"Keputusan vonis tidak berlaku apabila ada keputusan lain yang lebih tinggi," kata Hakim Herman Allo. Dalam persidangan tersebut hanya Hok Sue Bagyo yang hadir. Dalam sidang itu, Hok melakukan pembelaan. "Saya hanya berdiri di trotoar, itu kan bukan jalur hijau," katanya. Mendengar hal itu, Hakim hanya mengiyakan namun tetap menjatuhkan hukuman.

Mendengar putusan hakim ini, Solidaritas Falun Gong yang datang menghadiri sidang bereaksi. Lokasi demonstrasi di depan Kedubes Cina bukanlah jalur hijau. "Setelah mengecek Dinas Tata Kota Jaksel, di mana kami melakukan permohonan (aksi) damai bukanlah jalur hijau," kata salah satu pengurusnya.

Sekadar diketahui, Falun Gong adalah ajaran meditasi penenangan diri yang dapat memberikan ketenangan rohani serta kesehatan badaniah. Mereka dianggap menganggu ketertiban umum saat berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar Cina. Mereka bermeditasi bersama-sama dan memperagaan penyiksaan aktivis Falun Gong oleh pemerintah Cina.

http://www.detikinet.com/read/2005/05/09/153852/357673/10/meditasi-di-jalur-hijau-6-aktivis-falun-gong-dipenjara
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

hatRed

 [at] ryu
Quote
Mereka bermeditasi bersama-sama dan memperagaan penyiksaan aktivis Falun Gong oleh pemerintah Cina.

hmmmm... :-? aksi protes yak.
apakah aktivis FLG ini gak boleh protes yak ???
i'm just a mammal with troubled soul



ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

ryu

Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))