Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda

Started by K.K., 17 January 2011, 09:27:55 AM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

sutarman

Quote from: johan3000 on 19 January 2011, 02:17:06 PM
apakah master2 ZEN memiliki kebiasaan menghanguskan buku2 ?

apakah tindakan membakar buku juga bisa digolongkan egois...karna orang berikutnya gak bisa lagi membacanya!

apakah membakar buku di keluarga ZEN pernah terjadi ?

bagaimana master ZEN tsb begitu yakin... dan tidak pelupa setelah waktu berjalan.... sehingga berani membakar buku2 tsb ?

thx... :-[

Bro Johan3000 yang baik,

Mungkin yang Bro tidak tahu adalah kisah Zen mengenai bakar membakar buku itu hanya 'komik' saja.
Aslinya adalah yang membakar buku itu kemudian diminta Gurunya menuliskan ulang semua kata dalam buku yang dibakar itu. Dan dia menulis ulang semuanya dengan tepat, tidak kurang satu huruf pun!

_/\_

adi lim

Quote from: Indra on 19 January 2011, 02:09:12 PM
apakah anda untuk ke dua kalinya meninggalkan forum ini agar menjadi jujur dan cerdas? tapi sepertinya anda tidak jujur walaupun mungkin anda akan menjadi cerdas. (selama ini anda masih belum cerdas) ;D

tadinya memang sudah niat tapi kata tidak jujur enak didengar  :))

_/\_

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: sutarman on 19 January 2011, 02:19:26 PM
Dhamma sempurna. Proses penyampaianya tidak.

pertanyaannya "Apakah Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna" dengan kalimat lain mungkin "apakah Dhamma telah ditransmisikan dengan sempurna"?

Quote
Zen termasuk yang TIDAK BENAR ketika Zen berusaha menjelaskannya dalam kata, bahasa, teori, konsep.

Tujuan Buddha Dharma adalah mencabut semua karma. Tapi awalnya ya harus dari sila (tindakan & ucapan) kemudian berlanjut ke samadhi (pikiran/zen) dan terakhir menggunakan panna (keterbebasan, ketidakmelekatan, jalan tengah). Semua itu demi tujuan tertinggi dalam agama Buddha yaitu ..... (Anda yang cerdas pasti sudah tahu sendiri).

_/\_

bukankah ini adalah tulisan anda, "Tujuan mindfulness adalah memusnahkan pikiran buruk/jahat".

lihat jumlah postingan saya, sudah pasti saya tidak cerdas

adi lim

Quote from: sutarman on 19 January 2011, 02:22:54 PM
Bro Johan3000 yang baik,

Mungkin yang Bro tidak tahu adalah kisah Zen mengenai bakar membakar buku itu hanya 'komik' saja.
Aslinya adalah yang membakar buku itu kemudian diminta Gurunya menuliskan ulang semua kata dalam buku yang dibakar itu. Dan dia menulis ulang semuanya dengan tepat, tidak kurang satu huruf pun!

_/\_

lebih cocok propaganda !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Indra

Quote from: sutarman on 19 January 2011, 02:22:54 PM
Bro Johan3000 yang baik,

Mungkin yang Bro tidak tahu adalah kisah Zen mengenai bakar membakar buku itu hanya 'komik' saja.
Aslinya adalah yang membakar buku itu kemudian diminta Gurunya menuliskan ulang semua kata dalam buku yang dibakar itu. Dan dia menulis ulang semuanya dengan tepat, tidak kurang satu huruf pun!

_/\_

darimana tau "tidak kurang satu huruf pun"? apakah masih ada copy lainnya sebagai pembanding? kalau ada berarti cuma menyalin (fotokopi), wajar kalo tidak ada salah.

johan3000

Quote from: sutarman on 19 January 2011, 02:22:54 PM
Bro Johan3000 yang baik,

Mungkin yang Bro tidak tahu adalah kisah Zen mengenai bakar membakar buku itu hanya 'komik' saja.
Aslinya adalah yang membakar buku itu kemudian diminta Gurunya menuliskan ulang semua kata dalam buku yang dibakar itu. Dan dia menulis ulang semuanya dengan tepat, tidak kurang satu huruf pun!

_/\_

apakah jawabannya juga "komik"an bro ? =))

ada satu Universitas,... peraturan tertulis...
kalau merusak barang milik sekolah, harus menggantinya minimum 10X

jadi apakah murid ZEN tsb disuruh menulis minimal 10 buku ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

fabian c

Quote from: sutarman on 19 January 2011, 01:46:38 PM
Ya nggak begitulah. Khan saya sudah katakan bahwa saya cuma bercanda. Saya pikir Bro Kainyn yang cerdas pasti sudah tahu sendiri ketika bertanya seperti itu kepada saya. Saya nggak mau berdebat kusir. Saya anggap kita berdua 'tahu sama tahu'.

Itulah Zen of Zen. Sebagai senior di sini, Bro Kainyn sebagaimana Bro Dilbert pasti sudah menguasai 'jurus' ini. Saya tak mau berkomentar lebih jauh. Dan mungkin saya ingin mengucapkan goodbye kepada Anda semua karena tujuan saya mampir di website ini hanya untuk meluruskan Bro Thema.

Ada pepatah Zen yang dikutip dari Dao De Jing.
Kata jujur - tidak enak didengar. Kata enak didengar - tidak jujur.
Orang cerdas - tidak berbicara. Orang berbicara - tidak cerdas.


_/\_

Kata jujur mungkin enak didengar, mungkin juga tak enak didengar
Kata enak didengar mungkin tidak jujur, mungkin juga jujur
Orang cerdas ada yang tidak berbicara, ada juga yang berbicara
Orang berbicara ada yang tidak cerdas, ada juga yang cerdas.


Renungkan dulu suatu kata-kata walaupun merupakan tradisi atau sudah diturunkan selama banyak generasi, karena suatu kata-kata indah belum tentu benar atau belum tentu mencakup kebenaran keseluruhan.

Saran untuk anda bro... jangan ikut-ikutan me-stereotype orang seperti para pendahulu kita...

Mettacittena,
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

johan3000

QuoteSetahu saya:
Perkataan jujur, tidak enak didengar bagi yang tidak menyadari kenyataan, namun adalah enak didengar bagi yang menyadari kenyataan.
Perkataan tidak jujur, tidak enak didengar bagi yang menyadari kenyataan, namun enak didengar bagi yang tidak menyadari kenyataan.

Saya baru tahu jujur/tidak jujur dinilai dari enak atau tidak enak didengar. 

jawaban bro Kainyn sangat tercerahkan, apakah bro juga belajar ZEN ?  :))
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

adi lim

Quote from: johan3000 on 19 January 2011, 02:28:41 PM
jawaban bro Kainyn sangat tercerahkan, apakah bro juga belajar ZEN ?  :))

pasti dari komik !  =)) =))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

johan3000

#144
QuoteIt should be remembered that the mind of the master is ever pure... and even if the master tells lies, steals, and chases women..., he is still to be considered a true master as long as he scolds his disciples for their transgressions.[1]

apakah ini juga statement yg keluar dari master ZEN ?
siapakah master ZEN yg menulis statement diatas ?  (QUIZ utk menguji pengetahuan anda ttg ZEN)


chases women=ngejar cewek
transgressions=pelanggaran
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000



Zentatsu Richard Baker (born March 30, 1936), born Richard Dudley Baker, is an American Soto Zen roshi, the founder and guiding teacher of Dharma Sangha—which consists of Crestone Mountain Zen Center located in Crestone, Colorado and the Buddhistisches Studienzentrum[1]
(Johanneshof) in Germany's Black Forest.[2] As the American Dharma heir to Shunryu Suzuki, Baker assumed abbottship of the San Francisco Zen Center (SFZC) shortly before Suzuki's death in 1971. He remained abbot there until 1984, the year he resigned his position after it was disclosed in the previous year that he and the wife of one of SFZC's benefactors had been having an ongoing affair. Despite the controversy connected with his resignation, Baker was instrumental in helping the San Francisco Zen Center to become one of the most successful Zen institutions in the United States.

Guru Zen dari negara manakah yg lebih berhasil menjalankan sila ?
apakah cerita Zentatsu RB yg ada main dgn isteri teman baiknya itu benar ?
Bagaimana mengetahui guru ZEN yg bener2 baik dari yg tidak ?
_/\_ ^-^
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

johan3000

QuoteSince 1965, Eido Shimano, now 77, has been the abbot, or head spiritual teacher, of the Zen Studies Society, a Japanese Buddhist community with headquarters on East 67th Street in Manhattan and a 1,400-acre monastery in the Catskills. For much of that time, there have been rumors about the married abbot's sexual liaisons, with his students and with other women. Such rumors could no longer be ignored when, in 2008, the University of Hawaii at Manoa unsealed some papers donated by Robert Aitken, a leading American Buddhist and founder of the Buddhist Peace Fellowship.

New York Times
By MARK OPPENHEIMER
Published: August 20, 2010

bagaimana dgn master Eido Shimano ? apakah dia juga guru ZEN yg baik ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

K.K.

Quote from: johan3000 on 19 January 2011, 02:28:41 PM
jawaban bro Kainyn sangat tercerahkan, apakah bro juga belajar ZEN ?  :))

Quote from: adi lim on 19 January 2011, 02:35:23 PM
pasti dari komik !  =)) =))
Bukan, itu adalah kenyataan sederhana tanpa perlu belajar filosofi apa pun. Contoh super sederhana: saya pernah diberitahu hal yang enak didengar, "ada kue buat kamu di atas!" Lalu saya pergi ke atas, dan memang benar ada kue untuk saya. Ternyata enak didengar dan jujur.
Lain waktu, pernah ada juga yang bohong mengatakan kue saya adalah 'bukan kue saya'. Sudah bohong, tidak enak didengar pula. ;D Jadi kalau orang menganggap yang jujur = tidak enak didengar, yang tidak jujur = enak didengar, saya pikir cukup aneh.


sutarman

Quote from: Indra on 19 January 2011, 02:24:17 PM
pertanyaannya "Apakah Dhamma telah dibabarkan dengan sempurna" dengan kalimat lain mungkin "apakah Dhamma telah ditransmisikan dengan sempurna"?

Nah, itu pula yang harus dipertanyakan dalam meditasi kita.

Quote
bukankah ini adalah tulisan anda, "Tujuan mindfulness adalah memusnahkan pikiran buruk/jahat".

saya telah gagal menyampaikan maksud saya. mungkin Bro boleh lagi cermati postingan saya yang terceraiberai di beberapa thread.

sutarman

Quote from: Indra on 19 January 2011, 02:25:51 PM
darimana tau "tidak kurang satu huruf pun"? apakah masih ada copy lainnya sebagai pembanding? kalau ada berarti cuma menyalin (fotokopi), wajar kalo tidak ada salah.

Bro Indra yang baik,

saya lupa nama tepat dari pembakar kitab itu, seingat saya sih dari Jepang. Nanti saya cari lagi di pustaka saya.

_/\_