News:

Semoga anda berbahagia _/\_

Main Menu

makan secukupnya

Started by Satria, 04 December 2010, 10:11:17 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

K.K.

Ada kisah lain lagi. Sangha Buddha Gotama sangat terkenal di masanya sehingga sangat mudah memperoleh dana makanan yang baik. Pindola Bharadvaja bergabung dengan Sangha Buddha demi mendapat makanan tersebut. Ia punya mangkuk khusus dari labu dengan porsi ekstra. Mangkuk itu diletakkan di bawah ranjang dan saat tidur, terjadi gesekan yang menimbulkan suara. Buddha Gotama menyuruhnya tetap demikian hingga labu itu mengecil karena gesekan, sehingga otomatis porsi makannya juga makin berkurang. Dengan begitu, kemelekatannya juga makin mereda, dan akhirnya ia mencapai Arahatta-phala. Ia menyatakan di depan Buddha bahwa bhikkhu manapun yang memiliki keraguan akan Ajaran Buddha, ia siap menjawabnya. Ia dinyatakan yang terunggul dalam "raungan singa" (Sīhanādikānaṃ).


Sostradanie

Quote from: Satria on 09 December 2010, 10:30:44 PM
[at] Indra

terima kasih atas penjelasannya.

tapi hal yang ingin saya tanyakan adalah tentang "efek makan berlebihan" yang ada hubungannya dengan "pengertian porsi secukupnya" tersebut. bukan pula tentang arti "makan berlebihan".

ada perbedaan antara :

makan berlebihan dengan efek makan berlebihan
makan berlebihan dengan porsi makan secukupnya

apakah anda bisa melihat perbedaan itu?


Yang namanya berlebihan berarti sudah diluar batas kemampuan/kebutuhan.Kalau menurut pikiran saya,segala sesuatu itu pasti ada efeknya.Baik dalam makan,tidur maupun yang lainnya.
Jika makan kurang, efeknya kita akan merasakan lapar,tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga. Jika makan kekenyangan,nafas menjadi sesak,perut terasa sakit dan mau melakukan apa saja juga malas bergerak.Bagaimana kita bisa berkonsentrasi jika dalam kondisi seperti itu?

Dan berhubung tubuh ini yang menjadi penyangga hidup,maka tubuh ini harus dijaga dalam keadaan seimbang.Asupan yang masuk sangat berarti.
Jika kelebihan gula,maka kita akan diabetes.Yang berarti gula dalam darah kita jumlahnya berlebih.Sehingga peredaran darah menjadi lebih lambat dari pada biasanya.Yang salah satu efeknya asupan oksigen kurang ke otak dan bisa mengakibatkan stroke.Jika sudah stroke apakah kita masih bisa melakukan latihan?Jika tidak latihan apa bisa mencapai kesucian?

Biasanya makan berlebihan terjadi karena kita makan bukan dengan kesadaran bahwa makanan ini untuk tubuh yang menyangga hidup.Tapi karena kita makan dengan nafsu.Untuk memuaskan indera pengecap kita.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

johan3000

Quote from: Asia on 08 December 2010, 02:14:40 PM
Memang idealnya, sesuatu itu harus dibuktikan sendiri. Tapi terkadang, kebijaksanaan kita belum cukup untuk membuktikannya sehingga kita perlu tahu referensi-nya.

Misalnya ketika seorang bhante mengatakan, "ayo lanjutkan terus meditasimu, ini rintangannya, begini solusinya". Bukankah untuk mendedikasikan waktu dan tenaga dalam mengikuti petunjuk (yang tidak mudah) itu, kita perlu tahu bahwa bhante tersebut cukup capable ?

Jadi menurut saya, referensi kadang diperlukan, kadang tidak.

spt halnya menyebrang jalan dan ditabrak sepeda ANGIN akan terasa sakit lho.... silahkan dibuktikan...
dan kalau punya nyali yg lebih besar, coba di tabrak sCUTEERR,
lantas
   BAJAJ
   mini BUS
   truck gandengan....

ada hal2 yg gak perlu dibuktikan, cukup nalar pengetahuan aja... =))


percobaan di LAB, tikus yg makannya pas2an lebih panjang umur....
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

DNA

Kondisi utk munculnya nafsu indra yg baru dan utk muncul dan berkembangnya nafsu indra yg telah ada adalah karena seringnya melakukan perenungan yg salah tentang suatu objek yg secara sensual menjanjikan dan menguntungkan (kamacchanda). Bila kita sering melakukan perenungan yg benar tentang objek tsb, maka nafsu indra pun dipukul, ini mrpkn kondisi utk menjaga agar tdk ada lagi nafsu indra yg baru dan utk membuang nafsu indra yg lama. Dalam sutta, objek yang dijadikan sebagai sarana perenungan adalah empat kebutuhan pokok (catupaccaya: pakaian, obat, makanan, dan tempat tinggal) yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menyadari manfaat dari empat kebutuhan pokok tersebut. Intinya, kita harus mempunyai kesadaran terhadap apa yang kita pergunakan dlm aktivitas sehari-hari. Perenungan yg benar terhadap penggunaan kebutuhan makanan:

(NODA-NODA YANG HARUS DITINGGALKAN DENGAN MENGGUNAKAN)
... "Merenungkan dengan bijaksana, ia menggunakan dana makanan bukan untuk kenikmatan juga bukan untuk kesenangan juga bukan demi kecantikan dan kemenarikan fisik, tetapi hanya untuk ketahanan dan kelangsungan badan ini, untuk mengakhiri ketidaknyamanan, dan untuk mendukung kehidupan suci, dengan pertimbangan: 'Dengan demikian aku akan mengakhiri perasaan sebelumnya tanpa memunculkan perasaan baru dan aku akan menjadi sehat dan tanpa cela dan dapat hidup dengan nyaman.'
~MN 1, Sabbāsava Sutta~


Nafsu indra juga akan dibuang oleh org yg mengetahui banyaknya makanan utk menopang kehidupan. Tentang org itu dikatakan:

"Cukup sudah kenyamanan pengumpul dana makanan,
Yang telah menyisihkan semua pemikiran tubuh dan kehidupan,
Yang buah-pikirnya terikat pada berkurangnya nafsu keinginan,
Untuk berhenti makan
Ketika dia sebenarnya masih bisa makan empat
Atau lima gumpal lagi yg bisa tertampung di rongga perut.
Dan setelah minum air, berakhirlah acara makan makanan yg dikumpulkannya."
~Samyutta Nikaya~


_/\_
May these merits of mine lead me to the extinction of all defilements
May these merits of mine be conducive to my attainment of Nibbana
May all sentient beings obtain the share of my merits and be well and happy always. Sadhu3..

PIKOCHAN RAPTOR

"Makan sesuai kebutuhan utk kelangsungan hidup"
Semoga kita semua dapat menjadi vegetarian  _/\_
_/\_ SSBS
 [at]  Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuah langkah.
[at]  Sebuah batu permata tak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnnya seorang manusia disempurnakaan dengan cobaan hidup.

Satria

Quote from: PIKOCHAN RAPTOR on 06 May 2011, 08:47:05 PM
"Makan sesuai kebutuhan utk kelangsungan hidup"
Semoga kita semua dapat menjadi vegetarian  _/\_
_/\_ SSBS

sekedar share aja....
kalo aku sih tidak terlalu suka makan daging. dalam setahun, paling 2 atau 3 kali saja makan daging. tapi aku juga tidak ingin menjadi vegetarian.

wang ai lie

makan kebanyakan (kekenyangan) perut juga sakit, makan terlalu kurang juga perut sakit selalu berasa lapar , jadi ya secukupnya aja.. gak lebih ...gak kurang  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

PIKOCHAN RAPTOR

Ayo Sis/Bro jadialah Vegi  ^:)^

_/\_  SSBS _/\_
 [at]  Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuah langkah.
[at]  Sebuah batu permata tak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnnya seorang manusia disempurnakaan dengan cobaan hidup.

Mokau Kaucu

Quote from: Satria on 09 December 2010, 10:11:47 PM
pertanyaan saya begini : "orang yang tekun berlatih, mungkinkan ia tetap sebagai orang yang berlebihan dalam makan?"

Jika tekun latihan yg dimaksud adalah meditasi entah Samattha ataupun Vipassana; ketika sedang berlatih dengan intens, keinginan makan bisa berkurang dengan drastis, karena tidak merasa lapar, bahkan acara makan  terasa mengganggu kelangsungan latihan.

Lain halnya kalau posisi duduknya adalah meditasi sempurna, tapi pikirannya berkelana ke ayam goreng, sate kambing, babi panggang dll, selesai latihan ya bosa makan banyak.  ;D
~Life is suffering, why should we make it more?~

Indra

Quote from: dtgvajra on 08 May 2011, 09:56:25 AM
Jika tekun latihan yg dimaksud adalah meditasi entah Samattha ataupun Vipassana; ketika sedang berlatih dengan intens, keinginan makan bisa berkurang dengan drastis, karena tidak merasa lapar, bahkan acara makan  terasa mengganggu kelangsungan latihan.

Lain halnya kalau posisi duduknya adalah meditasi sempurna, tapi pikirannya berkelana ke ayam goreng, sate kambing, babi panggang dll, selesai latihan ya bosa makan banyak.  ;D

Maaf, Bro. bisakah anda lebih hormat kepada BABI PANGGANG?

Mokau Kaucu

 
Quote from: Indra on 08 May 2011, 10:34:45 AM
Maaf, Bro. bisakah anda lebih hormat kepada BABI PANGGANG?

Bisa, dengan menikmatinya sepenuh hati.  :)) =)) =))
~Life is suffering, why should we make it more?~

PIKOCHAN RAPTOR

Semoga hewan ternak berbahagia  _/\_

_/\_ SSBS
 [at]  Perjalanan seribu mil diawali dengan sebuah langkah.
[at]  Sebuah batu permata tak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnnya seorang manusia disempurnakaan dengan cobaan hidup.

icykalimu

makan sehari sekali. tdk makan setelah tengah hari. ini sudah pernah kupraktekkan waktu latihan meditasi di panti semedhi.

coba lihat di blog-ku tentang buddha boy. dia malah gak makan berbulan-bulan.
...

wang ai lie

#28
Quote from: icykalimu on 13 May 2011, 10:02:15 PM
makan sehari sekali. tdk makan setelah tengah hari. ini sudah pernah kupraktekkan waktu latihan meditasi di panti semedhi.

coba lihat di blog-ku tentang buddha boy. dia malah gak makan berbulan-bulan.

apa sang buddha mengajarkan meditasi seperti itu? bukankah meditasi seperti itu sama juga dengan meditasi menyiksa diri?

Didalam pengembaraannya, pertapa Gautama mempelajari latihan pertapaan dari pertapa Bhagava dan kemudian memperdalam cara bertapa dari dua pertapa lainnya, yaitu pertapa Alara Kalama dan pertapa Udraka Ramputra. Namun setelah mempelajari cara bertapa dari kedua gurunya tersebut, tetap belum ditemukan jawaban yang diinginkannya . Sehingga sadarlah pertapa Gautama bahwa dengan cara bertapa seperti itu tidak akan mencapai Pencerahan Sempurna.
Kemudian pertapa Gautama meninggalkan kedua gurunya dan pergi ke Magada untuk melaksanakan bertapa menyiksa diri di hutan Uruwela, di tepi sungai Nairanjana yang mengalir dekat hutan Gaya. Walaupun telah melakukan bertapa menyiksa diri selama enam tahun di hutan Uruwela, tetap pertapa Gautama belum juga dapat memahami hakekat dan tujuan dari hasil pertapaan yang dilakukan tersebut.




mohon di koreksi jika salah  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Indra

Quote from: wang ai lie on 13 May 2011, 10:08:30 PM
Pada suatu hari pertapa Gautama dalam pertapaannya mendengar seorang tua sedang menasehati anaknya di atas perahu yang melintasi sungai Nairanjana dengan mengatakan, " Bila senar kecapi ini dikencangkan, suaranya akan semakin tinggi. Kalau terlalu dikencangkan, putuslah senar kecapi ini, dan lenyaplah suara kecapi itu. Bila senar kecapi ini dikendorkan, suaranya akan semakin merendah. Kalau terlalu dikendorkan, maka lenyaplah suara kecapi itu." Nasehat tersebut sangat berarti bagi pertapa Gautama yang akhirnya memutuskan untuk menghentikan tapanya[/b][/i][/size]


mohon di koreksi jika salah  _/\_

ini salah satu versi, versi lainnya adalah rombongan pengamen yg sedang melintas di tempat itu dan menyanyikan syair spt di atas itu. mengapa ada banyak versi kisah ini? karena kisah ini sama sekali tidak ada dalam Tipitaka, melainkan murni rekayasa dari generasi belakangan.