Attha Sila Support Group / Kelompok Dukungan Praktek Attha Sila

Started by Sumedho, 20 November 2010, 03:49:21 PM

Previous topic - Next topic

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

cetera_zhang


Sumedho

http://dhammacitta.org/dcpedia/Aṭṭhasīla

makan sekali sehari, menghindari makan pada malam hari dan di luar waktu yang selayaknya.
There is no place like 127.0.0.1

Sumedho

Quote from: cetera_zhang on 05 September 2013, 09:40:12 AM
Temans,

Mau tanya dunk, prosedur pengambilan atthasila ini gmn ya? pertama kali ambil atthasila harus ambil dari bhante ya di subuh2 hari? dan apakah harus selalu ambil lgs dari bhante atau teman-teman cuma mengucapkan paritta atthasila dirumah?

makasih

secara tradisi theravada memang ada yang ambil atthasila dan selesai ambil pancasila, secara praktek dan dijaman sang buddha tidak ada ritual ambil atthasila itu, bahkan tidak disebutkan disutta itu namanya atthasila, hanya uposatha dengan delapan faktor. Semua sebenarnya ada dipikiran dan tekad kita saja.
There is no place like 127.0.0.1

cetera_zhang

Quote from: Sumedho on 05 September 2013, 03:27:01 PM
secara tradisi theravada memang ada yang ambil atthasila dan selesai ambil pancasila, secara praktek dan dijaman sang buddha tidak ada ritual ambil atthasila itu, bahkan tidak disebutkan disutta itu namanya atthasila, hanya uposatha dengan delapan faktor. Semua sebenarnya ada dipikiran dan tekad kita saja.

ok romo eh tuhan...namaste

sanjiva

Quote from: Sumedho on 05 September 2013, 03:25:27 PM
http://dhammacitta.org/dcpedia/Aṭṭhasīla

makan sekali sehari, menghindari makan pada malam hari dan di luar waktu yang selayaknya.
Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general?  Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?

Karena setahu gw bhikkhu2 Theravada pun pada umumnya masih makan 2X sehari (pagi dan sebelum tengah hari).  Hanya bhikkhu yang menjalankan praktik dutangga yg diwajibkan makan cuma 1X sehari.  Apalagi ini 'cuma' attasila yg untuk umat awam....?

CMIIW.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Indra

Quote from: sanjiva on 05 September 2013, 04:25:59 PM
Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general?  Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?

Karena setahu gw bhikkhu2 Theravada pun pada umumnya masih makan 2X sehari (pagi dan sebelum tengah hari).  Hanya bhikkhu yang menjalankan praktik dutangga yg diwajibkan makan cuma 1X sehari.  Apalagi ini 'cuma' attasila yg untuk umat awam....?

CMIIW.

Karena DC tidak identik dengan Theravada, atau bahkan DC memang bukan Theravada.

Sumedho

Quote from: sanjiva on 05 September 2013, 04:25:59 PM
Maaf, apakah attasila DC beda dengan attasilanya Theravada in general?  Sepertinya lama2 DC koq punya ajaran2 unik yg tidak sama dengan di luar. :-?

Karena setahu gw bhikkhu2 Theravada pun pada umumnya masih makan 2X sehari (pagi dan sebelum tengah hari).  Hanya bhikkhu yang menjalankan praktik dutangga yg diwajibkan makan cuma 1X sehari.  Apalagi ini 'cuma' attasila yg untuk umat awam....?

CMIIW.
kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?

soal bhikkhu yg makan 2x sehari yah no comment deh. Let see from other perspective... Kalau ternyata untuk umat awam aja disuruh "meniru" arahant yg makan sekali sehari...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241
There is no place like 127.0.0.1

Indra

Quote from: Sumedho on 05 September 2013, 10:09:12 PM
kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?

soal bhikkhu yg makan 2x sehari yah no comment deh. Let see from other perspective... Kalau ternyata untuk umat awam aja disuruh "meniru" arahant yg makan sekali sehari...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241

tapi pandangan theravada mengenai hal ini yg digagas oleh sesepuh Theravada, Buddhaghosa, yg dituliskan dalam Manorathapurani (Komentar Anguttara Nikaya) adalah sebagai berikut:

Mp: "Ada dua [periode] makan, [periode] makan pagi dan [periode] makan malam. [periode] makan pagi berakhir di tengah hari; [periode] makan malam dimulai dari tengah hari hingga fajar keesokan harinya. Oleh karena itu bahkan mereka yang makan sepuluh kali sebelum tengah hari dikatakan makan sekali sehari."

interpretasi yg secara tegas tidak sesuai dengan sutta.

sanjiva

Quote from: Sumedho on 05 September 2013, 10:09:12 PM
kalo ini sih susah dijawab karena theravada sendiri jg banyak cabang2nya lagi. Lagipula seperti kata Indra, memang DC bukan theravada ataupun subnya theravada juga. But on the other hand, apakah yang theravada akan menolak sumber rujukan dari nikaya yang diambil dari Tipitaka pali tah?

Apakah anda pernah mengkosultasikan klaim anda itu dengan bhikkhu / sangha Theravada?  Karena merekalah penerus pelaksanaan vinaya sejak ditetapkan Buddha hingga saat ini tanpa ada pengurangan pasal vinaya. [spoiler](maaf, tidak bicara masalah oknum bhikkhu yg menyimpang dlm pelaksanaannya. Itu perkara lain lagi).[/spoiler]

Bagaimana pendapat mereka?

Di vinaya sendiri tidak ada keharusan makan hanya 1X.  Yang ada larangan makan setelah tengah hari.  Nah lho!

Jangan2 sutta itu tambahan belakangan  ^-^ :whistle: :))


Quote
soal bhikkhu yg makan 2x sehari yah no comment deh. Let see from other perspective... Kalau ternyata untuk umat awam aja disuruh "meniru" arahant yg makan sekali sehari...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24471.msg453241.html#msg453241

Kalau gw baca link anda itu, isinya malah khotbah kepada para bhikkhu, bukan kepada umat awam.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

sanjiva

Quote from: Indra on 05 September 2013, 10:24:13 PM
Mp: "Ada dua [periode] makan, [periode] makan pagi dan [periode] makan malam. [periode] makan pagi berakhir di tengah hari; [periode] makan malam dimulai dari tengah hari hingga fajar keesokan harinya. Oleh karena itu bahkan mereka yang makan sepuluh kali sebelum tengah hari dikatakan makan sekali sehari."

Mohon cantumkan link sumber kutipan anda, lebih sahih lagi dalam source aslinya (bahasa Inggris / Pali).  Karena gw baca maknanya justru menjelaskan seperti apa yg diucapkan Buddha :
6. "Bhikkhus. Ariyan disciples in this Religion reflect thus:

"'All arahants, for as long as life lasts, eat at one time only and do not partake of food in the evening. They abstain from food at the 'wrong time'."[6]

"All of you eat at one time only and do not partake of food in the evening. You abstain from food at the 'wrong time.' For all of this day and night, in this manner, you will be known as having followed the arahants, and the Uposatha will have been observed by you. This is the sixth factor of the Uposatha.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

seniya

Kalo gak salah, dulu pernah dibahas om Indra juga di threadnya om KK ttg aturan makan lewat tengah hari ini dari ref sutta MN. Mgkn om Indra bisa copas lg sutta yg dimaksud...
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Sumedho

Quote from: sanjiva on 06 September 2013, 02:55:38 PM
Apakah anda pernah mengkosultasikan klaim anda itu dengan bhikkhu / sangha Theravada?  Karena merekalah penerus pelaksanaan vinaya sejak ditetapkan Buddha hingga saat ini tanpa ada pengurangan pasal vinaya. [spoiler](maaf, tidak bicara masalah oknum bhikkhu yg menyimpang dlm pelaksanaannya. Itu perkara lain lagi).[/spoiler]

Bagaimana pendapat mereka?

Di vinaya sendiri tidak ada keharusan makan hanya 1X.  Yang ada larangan makan setelah tengah hari.  Nah lho!


actually utk urusan bhikkhu yg 2x makan kan no comment dipostingan sebelumnya itu, karena ini fokusnya pada uposatha dengan delapan faktor.

btw di patimokkha ada sih utk larangan makan lebih dari sekali. but again, itu diluar topik disini. kalau mau bahas itu bisa di thread baru aja.

Quote from: sanjiva on 06 September 2013, 02:55:38 PM
Jangan2 sutta itu tambahan belakangan  ^-^ :whistle: :))

soal apakah sutta itu tambahan belakangan ini memang perlu analisa lebih jauh lagi karena memang tidak tertutup kemungkinan itu.

Quote from: sanjiva on 06 September 2013, 02:55:38 PM
Kalau gw baca link anda itu, isinya malah khotbah kepada para bhikkhu, bukan kepada umat awam.

kalau di sutta itu memang dikhotbahkan ke bhikkhu tapi peruntukannya imo sih untuk umat awam. coba cek di sutta berikutnya, kepada umat awam koq. dan jika ini ditujukan kepada bhikkhu, bukannya menegaskan bhikkhu makan sekali?

There is no place like 127.0.0.1

sanjiva

Quote from: Sumedho on 06 September 2013, 04:14:32 PM

actually utk urusan bhikkhu yg 2x makan kan no comment dipostingan sebelumnya itu, karena ini fokusnya pada uposatha dengan delapan faktor.

btw di patimokkha ada sih utk larangan makan lebih dari sekali. but again, itu diluar topik disini. kalau mau bahas itu bisa di thread baru aja.
Bring it on bro.  Terserah mau sepatah dua patah postingan di sini atau mau buka thread baru tentang itu.  Tidak ada larangan bhikkhu makan lebih dari sekali (kondisi normal).  Monggo kalau mau dibahas.

Quote
kalau di sutta itu memang dikhotbahkan ke bhikkhu tapi peruntukannya imo sih untuk umat awam. coba cek di sutta berikutnya, kepada umat awam koq. dan jika ini ditujukan kepada bhikkhu, bukannya menegaskan bhikkhu makan sekali?
OK, BTT ke Attasila umat awam (lagian, mana ada bhikkhu yg attasila? :hammer:)

Yg biasa gw baca kalau attasila umat awam adalah vikala-bojhana veramani...., tidak makan setelah tengah hari.  Apakah DC   anda punya versi lain yg memuat artinya sebagai makan satu kali saja?


---------------
BTW busway, alangkah baiknya kalau praktisi2 yg biasa menjalani Attasila di sini juga ikutan komen kalau sudah selesai menyimak.
  :)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

The Ronald

Di jaman Buddha dulu... khususnya di daerah tengah...org rata2 makan sehari 2 kali...( ga makan pagi ) , di beberapa daerah di maluku..masih ada kebiasaan demikian juga. Jadi saat itu memang para Arahat makan sehari sekali saja.
...

Sumedho

Quote from: sanjiva on 06 September 2013, 05:36:44 PM
Bring it on bro.  Terserah mau sepatah dua patah postingan di sini atau mau buka thread baru tentang itu.  Tidak ada larangan bhikkhu makan lebih dari sekali (kondisi normal).  Monggo kalau mau dibahas.
Jika ada tenaga nanti... -.-!


Quote from: sanjiva on 06 September 2013, 05:36:44 PM
OK, BTT ke Attasila umat awam (lagian, mana ada bhikkhu yg attasila? :hammer: )

Yg biasa gw baca kalau attasila umat awam adalah vikala-bojhana veramani...., tidak makan setelah tengah hari.  Apakah DC   anda punya versi lain yg memuat artinya sebagai makan satu kali saja?


---------------
BTW busway, alangkah baiknya kalau praktisi2 yg biasa menjalani Attasila di sini juga ikutan komen kalau sudah selesai menyimak.
  :)

Atthasila yg kita kenal sekarang merupakan produk "rangkuman" sama juga dengan pancasila. Itu hasil rumusan seiring tradisi berkembang. Jika ada "penyesuaian" seiring jalan yah bisa saja terjadi, tapi lebih besar kemungkinannya disingkat saja supaya pendek sama seperti faktor2 lainnya. lalu bergeser maknanya  ::)


Jika mau mencari ujung sumbernya sang buddha yah cuma adanya menginstruksikan uposatha dengan delapan faktor yah salah satu faktornya itu makan satu kali tidak makan diwaktu malam, tidak makan diwaktu yg salah, bukan hanya vikalabhojana sajah. Unless i missed it.

Quote from: AN 3.41'''Yāvajīvaṃ arahanto ekabhattikā rattūparatā viratā vikālabhojanā. Ahaṃ pajja imañca rattiṃ imañca divasaṃ ekabhattiko rattūparato virato vikālabhojanā.

makan sekali sehari, menghindari makan pada malam hari dan di luar waktu yang selayaknya.
mau artikan vikalabhojana itu bisa makan berkali2 selama belum tengah hari yah silahken. Kalo saya sih lebih memilih mengartikan seperti di sutta ada ekabhattika-nya, satu kali makan.
There is no place like 127.0.0.1